Putusan PA BONTANG
190/Pdt.G/2022/PA.Botg

Putusan PA BONTANG Nomor 190/Pdt.G/2022/PA.Botg
Tanggal 19 April 2022 — Penggugat melawan Tergugat

M E N G A D I L I

Dalam Konvensi:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon Konvensi;
2. Memberikan izin kepada Pemohon Konvensi (Binarsyah Gunawan bin Hasan Djuhaeni) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon Konvensi (Emi Ekawaati binti Jahidin) di hadapan sidang Pengadilan Agama Bontang;
3. Menghukum Para Pihak (Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi) untuk mentaati Kesepakatan Perdamaian Sebagian Tuntutan/Objek Hukum yang telah disepakati tertanggal 08 April 2022, sebagai berikut: (3.1). Menetapkan hak hadhanah anak Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi yang bernama: Muhammad Difani Mauland bin Binarsyah Gunawan lahir di Tenggarong tanggal 16 Agustus 2002 dan Muhammad Fadhlan Tresna Antar Nusa bin Binarsyah Gunawan lahir di Sukabumi tanggal 21 Maret 2009 ada pada Pemohon Konvensi selaku ayah kandungnya; (3.2). Menghukum kepada Pemohon Konvensi untuk memberikan akses kepada Termohon Konvensi untuk bertemu dan berkumpul serta berkomunikasi dengan anaknya yang namanya sebagaimana tercantum pada diktum 3.1 (tiga titik satu) tersebut di atas dalam waktu-waktu tertentu yang disepakati oleh Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi dengan tetap memperhatikan kepentingan yang terbaik baik bagi anak; (3.3). Menghukum Pemohon Konvensi untuk memberi nafkah iddah selama masa iddah kepada Termohon Konvensi sejumlah Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) yang diserahkan kepada Termohon Konvensi sesaat sebelum Pemohon Konvensi mengucapkan ikrar talak di muka persidangan Pengadilan Agama Bontang; (3.4). Menghukum Pemohon Konvensi untuk memberi mut?ah berupa uang kepada Termohon Konvensi sejumlah Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) yang diserahkan kepada Termohon Konvensi sesaat sebelum Pemohon Konvensi mengucapkan ikrar talak di muka persidangan Pengadilan Agama Bontang;

Dalam Rekonvensi:

1. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi;
2. Menetapkan hak hadhanah anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi bernama: Khadiza Ratassa Fitri lahir di Samarinda tanggal 30 Juli 2014 ada pada Tergugat Rekonvensi selaku ayah kandungnya sampai anak tersebut berusia 12 tahun;
3. Menghukum kepada Tergugat Rekonvensi untuk memberikan akses kepada Penggugat Rekonvensi untuk bertemu dan berkumpul dengan anak Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi yang namanya sebagaimana tercantum pada diktum angka 2 (dua) tersebut di atas dalam waktu-waktu tertentu yang disepakati oleh Tergugat Rekonvensi dan Penggugat Rekonvensi dengan tetap memperhatikan kepentingan yang terbaik bagi anak tersebut, dengan ketentuan apabila Tergugat Rekonvensi ternyata tidak memberi akses kepada orang tua yang tidak memegang hak asuh anak, maka hal tersebut dapat dijadikan landasan oleh orang tua yang tidak memegang hak asuh untuk mengajukan gugatan pencabutan hak asuh anak ke pengadilan agama di mana anak tersebut bertempat tinggal;

Dalam Konvensi dan Rekonvensi:

• Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp 370.000,00 (tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah);