Bahwa Pemohon adalah Pemimpin Daerah Kongregasi MisionariorumSacratisimi Cordis (Jesu) MSC Daerah Maluku yang adalah pimpinan dariMonsenyur (Uskup) Andreas Petrus Cornelis Sol MSC adalah anggota MSCDaerah Maluku. Tempat/ tanggal lahir : Amsterdam 19 Oktober 1915, yangtelah meninggal dunia pada tanggal, 26 Maret 2016, di Ambon, sesuai suratKeterangan Kematian dari Lurah Waenitu, no. 474.4/28/V1/2019, tertanggal,28 Juni 2019;2.

Pemohon untuk mengurus akta kematian dariMonsenyur (Uskup) Andreas Petrus Cornelis Sol MSC yang telahmeninggal dunia pada tanggal 26 Maret 2016 di Ambon; Bahwa almarhum Monsenyur (Uskup) Andreas Petrus Cornelis Sol MSCmeninggal dunia di Rumah Sakit Tentara (RST) tanggal 26 Maret 2016karena sudah lanjut usia; Bahwa Pemohon dan almarhum Monsenyur (Uskup) Andreas PetrusCornelis Sol MSC samasama bekerja sebagai Pastor; Bahwa oleh karena Pemohon sebagai Pemimpin Daerah KongregasiMisionariarum Sacratisii Cordis

(Uskup) Andreas Petrus Cornelis Sol MSC yang telahmeninggal dunia pada tanggal 26 Maret 2016 di Ambon;Bahwa almarhum Monsenyur (Uskup) Andreas Petrus Cornelis Sol MSCmeninggal dunia di Rumah Sakit Tentara (RST) tanggal 26 Maret 2016karena sudah lanjut usia;Bahwa Pemohon dan almarhum Monsenyur (Uskup) Andreas PetrusCornelis Sol MSC samasama bekerja sebagai Pastor;Bahwa oleh karena Pemohon sebagai Pemimpin Daerah KongregasiMisionariarum Sacratisii Cordis (Jesu) MSC Daerah Maluku yangadalah pimpinan

Halaman 5 dari 8 hal Penetapan Nomor 4/Pdt.P/2020/PN AmbMenimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua saksi sebagaimanatersebut diatas telah dapat dibuktikan bahwa Pemohon adalah PemimpinDaerah Kongregasi Misionariarum Sacratisii Cordis (Jesu) MSC DaerahMaluku yang adalah pimpinan dari almarhum Monsenyur (Uskup) AndreasPetrus Cornelis Sol MSC, maka Hakim berpendapat Pemohon berhak untukmengurus Akte Kematian dari almarhum Monsenyur (Uskup) Andreas PetrusCornelis Sol MSC yang telah meninggal dunia

Monsenyur (Uskup) Andreas Petrus Cornelis Sol MSC;;Menimbang, bahwa dipersidangan baik Pemohon maupun kedua saksitersebut menerangkan bahwa maksud dan tujuan Pemohon mengajukanpermohonan ini agar dapat mengurus Akte Kematian dari almarhum Monsenyur(Uskup) Andreas Petrus Cornelis Sol MSC pada Kantor Catatan Sipil Ambonyang sampai saat ini belum pernah diurus oleh pihak manapun, maka Hakimberpendapat bahwa sudah sepantasnya Pemohon yang merupakan PimpinanDaerah Kongregasi Misionariarum Sacratisii Cordis

hukum yang sebenarnya ;bahwa oleh karena Akta Hibah No. 77/VIII/TB/2000, No. 78/VIII/TB/2000 adalah merupakan akteyang cacat hukum sebab tidak dibuat berdasarkanketentuan hukum, maka perbuatan Tergugat I danTergugat IIT adalah merupakan perbuatan melawanhukum ;Hal. 4 dari 13 hal.Put.No. 2382 K/Pdt/2003bahwa oleh karena perubahan nama di dalamSertifikat HGB No. 483 dan HGB No. 484 yang semulaatas nama Nurianingsih berubah menjadi atas namaAloysius Endro Wignyoseputro, Missionariorum Sacratisimi Cordis

Nurianingsih ;bahwa oleh karena perubahan nama di dalamSertifikat HGB No. 483 dan HGB No. 484 yang semulaatas nama Nurianingsih berubah menjadi atas namaAloysius Endro Wignyoseputra, Missionariorum Sacratisimi Cordis Jesa (Tergugat I) adalah hanya dapatterjadi karena peran serta dan bantuan dari KantorBadan Pertanahan Nasional (BPN) Kodya Tegal (TurutTergugat), untuk itu tidak berlebihan jika BadanPertanahan Nasional Kota Tegal turut digugat dalamperkara ini sebagai Turut Tergugat agar mentaatidan

Penyebab kematian adalah cidera pada bilik kanan jantung disertairetaknya tulang rusuk VII kiri akibat persentuhan tumpul pada daerahdada kiri yang kuat dank eras (Sapat sesuai commotion cordis akibatbenturan pada jantung).Perbuatan para terdakwa sebagai mana diatur dan di ancamPidana dalam Pasal 351 Ayat (3) KUHPidana Junto Pasal 55 ayat (1) ke1KUHPidana ;Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Tuntutan Jaksa PenuntutUmum tertanggal 07 Januari 2019, No.Reg.

yang cukup kuat dan berkualifikasi lukaderajat sedang, tidak ditemukan tandatanda penyakit beratataupun kronis yang dapat beresiko kematian secara langsung,ditemukan tandatanda asfiksia (mati lemas) yang dapat sesuaiakibat terganggunya fungsi pompa dan kerja listrik jantung yangmengatur oksigenasi keseluruh tubuh, penyebab kematian adalahcidera pada bilik kanan jantung disertai retaknya tulang rusuk VIIkiri akibat persentuhan tumpul pada daerah dada kiri yang kuatdan keras (Sapat sesuai commotion cordis

Penyebab kematian adalah cidera pada bilik kananjantung diserta retaknya tulang rusuk VII kiri akibatpersentuhan tumpul pada daerah dada kiri yang kuat dankeras (Sapat Ssesuai commotion cordis akibat benturanpada jantung).

,M.Kes., Sp.F, bahwa yangdimaksud dengan commotion cordis adalah benturanatau pukulan atau hantaman pada daerah jantung(dada bagian kiri), hal ini beresiko terjadinya gangguanirama jantung secara tibatiba disertai gangguan kerjalistrik yang mengakibatkan resiko terjadinya hentijantung dan timbulnya gejala gangguansirkulasioksigen seperti sesak tibatiba dan kejangkejang.Oleh karena itu, dengan ini kami mohon supaya Pengadilan Tinggi Sulawesitenggara menerima permohonan banding dan menyatakan bahwa

Penyebab kematian adalah cidera pada bilik kananjantung disertai retaknya tulang rusuk VII kiri akibatperseturuan tumpul pada daerah dada kiri yang kuat dankeras (dapat sesuai commotion cordis akibat benturanpada jantung).Bahwa berdasarkan uraian visum Et Repertum Rumah SakitBhayangkara Kendari Nomor : B/14/IX/2018/Rumkit tanggal03 September 2018 atas nama MUHAMMAD FATURAHMANISMAIL, oleh DR.dr.

dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : Keadaan umum: baik,kesadaran normal ,anak berjalan normal, Kepala : luka robek dikepala atas kiriPanjang 5 cm, lebar 0,5cm, dalam 0,5cm terdapat jembatan jaringan, mata:konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik, reflek cahaya +/+, Hidung : tidaktampak cairan, septum hidung ditengah, Telinga: serumen tidak ada , cairan tidakada, leher: terdapat luka memar dileher kiri, diameter 2 cm, Dada : tidak simetris,jantung: denyut jantung tidak tampak, iktus cordis

2015 dengan hasilpemeriksaan sebagai berikut Keadaan umum: baik, kesadarannormal ,anak berjalan normal, Kepala : luka robek dikepala atas kiriPanjang 5 cm, lebar 0,5cm, dalam 0,5cm terdapat jembatan jaringan,mata: konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik, reflek cahaya +/+,Hidung : tidak tampak cairan, septum hidung ditengah, Telinga: serumentidak ada , cairan tidak ada, leher: terdapat luka memar dileher kiri,diameter 2 cm, Dada : tidak simetris, jantung: denyut jantung tidaktampak, iktus cordis

Gambaran inimenunjukan gambaran mati lemas, pada zat MDMA efek fatal daripengaruh zat tersebut pada tubuh terjadi peningkatan denyut jantungsehingga mengganggu irama jantung, sehingga dapat menimbulkangangguan irama jatung hebat (arrhythmia cordis) yang mengakibatkanorganorgan mengalami ganguan oksigenasi yang dikenal denganistiah mati lemas.Ganguan irama jantung (arrhythmia cordis) inimenimbulkan efek yang hebat dan cepat, sehingga dampak terhadapselsel otot jantung pasca kematian tidak begitu khas

sehinggagambaran arrhythmia cordis ini tidak dapat dibuktikan dengan otopsimaupun pemeriksaan penunjang patologi anatomi(negative authopsy)kecuali efek dari arrhythmia cordis hebat ini dapat terlihat berupagangguan oksigensi yang disebut sebagai mati lemas, Tidakditemukan penyakit maupun kekerasan pada tubuh korban, namunditemukan zat MDMA dan ethanol pada urine dan darah korban,karena tidak ada penyebab lain seperti penyakit maupun kekerasanmaka MDMA sebagai penyebab keadaan mati lemas tidak dapatdisingkirkan

Tergugattidak bersedia (menolak) melaksanakan kewajiban untuk membayar klaimatas meninggalnya Tertanggung bin xxxx (alm.) sebagai Tertanggung, dansecara sepihak Tergugat membatalkan Polis dengan alasan adanyaketerangan yang ditutuptutupi tentang kondisi kesehatan pada saatpengisian formulir permohonan asuransi, yaitu. menurut data yangTergugat dapatkan, Tertanggung pernah memiliki riwayat konsultasi kedokter dan mengalami kelainan irama detak jantung tidak teratur atauyang mereka sebut dengan Decompansasi Cordis

2019,Penggugat telah mengajukan surat keberatan serta permohonan kepadaTergugat untuk meninjau ulang atas klaim asuransi yang telah diajukanoleh Penggugat, namun Tergugat tetap menolak dengan alasansebagaimana tersebut diatas;Bahwa alasan yang diberikan oleh Tergugat tersebut adalah sangatmengadaada dan tidak berdasarkan pada faktafakta karena senyatanyaTertanggung tidak pernah menderita penyakit atau mengalami kelainanirama detak jantung tidak teratur atau yang mereka sebut denganDecompansasi Cordis

No 303/Pdt.G/2020/PA.Smn23.24.23skesehatan dan juga menyatakan Tertanggung menderita kelainan iramadetak jantung tidak teratur atau yang mereka sebut denganDecompansasi Cordis adalah tidak didasarkan pada faktafakta yangbenar atau tidak didasarkan pada hasil pemeriksaan medis yang sah,karenanya senyatanya hingga saat ini Tergugat tidak pernah memberikanfaktafakta yang menjadi dasar ditolaknya klaim asuransi Penggugat;Bahwa Tergugat hanya mengadaada dan mencaricari alasan untuk tidakmembayar klaim

Polis a/n Tertanggungsebagai berikut : Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) ditanda tangani olehTertanggung sebagai calon Pemegang Polis dan calon Peserta Umum, SPAJtelah ditanda tangani oleh calon Pemegang Polis maka Polis diterbitkan, PT.Prudential Indonesia menerima Klaim Meninggal atas nama Peserta padatanggal 11 Januari 2018, dan berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwaPeserta memiliki riwayat konsultasi ke dokter sehubungan denganDecompensasi Cordis pada tanggal 05 April 2016.

No 303/Pdt.G/2020/PA.SmnMenimbang, bahwa bukti T.6 berupa fotokopi Surat Keterangan DokterTambahan, tanggal 1 Februari 2019, yang telah bermeterai cukup,dinazegelen, dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan pasienTertanggung pertama kali berobat di Prakter DokterTertelusur tanggal 05 April2006, anamnesa panas dingin, kepala pusing pada pemeriksaan ditemukanjantung ireguler (decompensasi cordis), teraphy paracetamol dan digoxin,diagnosa utama observasi febris, decompensasi cordis,

Tergugattidak bersedia (menolak) melaksanakan kewajiban untuk membayar klaimatas meninggalnya Yusuf Asngari (alm.) sebagai Tertanggung, dan secarasepihak Tergugat membatalkan Polis dengan alasan adanya keteranganyang ditutuptutupi tentang kondisi kesehatan pada saat pengisian formulirpermohonan asuransi, yaitu menurut data yang Tergugat dapatkan,Tertanggung pernah memiliki riwayat konsultasi ke dokter dan mengalamikelainan irama detak jantung tidak teratur atau yang mereka sebut denganDecompansasi Cordis

Namun tergugat tetap menolak; Bahwa alasan yang diberikan oleh Tergugat tersebut adalah sangatmengadaada dan tidak berdasarkan pada faktafakta karena senyatanyaTertanggung tidak pernah menderita penyakit atau mengalami kelainanirama detak jantung tidak teratur atau yang mereka sebut denganDecompansasi Cordis sebagaimana didalilkan Tergugat;Halaman 5 dari 21 Putusan Perdata Gugatan Nomor 182/Pdt.G/2019/PN Smn Bahwa selain dari pada itu dalil Tergugat yang menyatakan Penggugatatau Tertanggung tidak

Fotokopi Surat Baptis atas nama Pemohon yang dikeluarkan oleh GerejaEcclesia SS Cordis Jakarta, diberi tanda P6 ;> Buktibukti surat tersebut telah diteliti dan telah dicocokkan sesuaidengan aslinya serta buktibukti tersebut telah dilegalisir serta bermeteraicukup ;Halaman 3 dari 9 Penetapan No. 1558/Pdt.P/2019/PN MlgMenimbang, bahwa selain buktibukti Surat Pemohon juga telahmengajukan saksi saksi yang didengar keterangannya dibawah sumpahmenurut cara agamanya masingmasing, yang pada pokoknya menerangkansebagai

MENETAPKAN :

1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan perkawinan antara Theresia Badhemi dengan Agustinus Sudjiono yang dilangsungkan pada tanggal 27 Juni 1970 di Gereja SS Cordis yang dipimpin Pemuka Agama L.

Penyebab kematian adalah cidera pada bilik kanan jantung disertairetaknya tulang rusuk VII kiri akibat persentuhan tumpul pada daerahdada kiri yang kuat dan kers (Sapat sesuai commotion cordis akibatbenturan pada jantung).2. Ahli Dr. OHEO KAIMUDDIN. LLM.

Pukulan di dadaBenturan keras di bagian ini bisa membuat orang tewas seketika akibatterhentinya denyut jantung yang disebut dengan commutio cordis.

Penyebab kematian adalah cidera pada bilik kanan jantungdisertai retaknya tulang rusuk VII kiri akibat persentuhantumpul pada daerah dada kiri yang kuat dank eras (sapatsesuai commotion cordis akibat benturan pada jantung).Perbuatan para terdakwa sebagai mana diatur dan di ancam Pidanadalam Pasal 170 Ayat (2) ke3KUHPidana ;ATAUKedua:Bahwa terdakwa SULFIKAR ALI AKBAR Bin LENDANG baikbertindak sendirisendiri maupun secara bersamasama dengan terdakwa IlFISLAN Bin DAHLAN ANDI, pada hari Senin tanggal

yang cukup kuat dan berkualifikasi lukaderajat sedang.Tidak ditemukan tandatanda penyakit berat ataupun kronisyang dapat beresiko kematian secara langsung.Ditemukan tandatanda asfiksia (mati lemas) yang dapatsesuai akibat terganggunya fungsi pompa dan kerja listrikjantung yang mengatur oksigenasi keseluruh tubuh.Penyebab kematian adalah cidera pada bilik kanan jantungdisertai retaknya tulang rusuk VII kiri akibat persentuhantumpul pada daerah dada kiri yang kuat dank eras (sapatsesuai commotion cordis

kuat dan berkualifikasi lukaderajat sedang.e) Tidak ditemukan tandatanda penyakit berat ataupun kronis yangdapat beresiko kematian secara langsung.f) Ditemukan tandatanda asfiksia (mati lemas) yang dapat sesuaiakibat terganggunya fungsi pompa dan kerja listrik jantung yangmengatur oksigenasi keseluruh tubuh.g) Penyebab kematian adalah cidera pada bilik kanan jantungdisertai retaknya tulang rusuk VII kiri akibat persentuhan tumpulpada daerah dada kiri yang kuat dank eras (Ssapat sesuaicommotion cordis

ketal olch teman Pengeupatdan orang tua Tergugat (Bapak), kejadian ini terjyadi pada akhir tahun2015 selain itu jauhjauh sebelum Pengeugat berangkat ke Jogja untukmeneruskan pendidikan, pada bulan juli 2016 Pengeugat musyvawarahkandengan lTergugat untuk meminta Perseltujuan Ssuami, pada saat itu terjadiperselisihan karena Tergugat tidak merespon dengan baik schingepa terjadiHalaman 9 dari 22 Putusan Nomor 565/Pdt.G/2018/PA.Crp.wu mulut dan akhirnva Tergugeal mengusir Pengeugal untuk pulang kerues Cordis

tanggal 1 Juni 2011Pak Sjahrial merasakan sakit di dadanya, kemudian mendadak pingsandan dipanggilkan dokter setempat, dinyatakan Pak Sjahrial meninggaldunia dikarenakan serangan jantung oleh dokter Hari Suseno SS.PD;Bukti dengan P6 berupa: Foto copy surat keterangan dokter bentuknyaformulir pengajuan klaim Panin Life yang ditanda tangani dokter HariSuseno SS.PD tanggal 962011 yang isinya menerangkan pada hariRabu tanggal 1 Juni 2011 jam 07.00 Pak Sjahrial meninggal duniakarena penyakit decomp cordis

karena rapat memutuskan dulu baru dibuatkan BeritaAcaranya dan dibuat di Balai Saniri nanti ditandatangani pada saatkunjugan Walikota Ambon ke Negeri Soya di rumah Raja setelah selesaipertemuan walikota dengan Rakyat Negeri Soya, Saniri melanjutkan Rapatlagi menyangkut pemerintahan Negeri sendiri lalu Kesempatan itu dipakaluntuk menandatngani Berita Acara tanggal itu dan sebelum ditandatanganiSekretaris Desa membaca dan pada saat itu ada yang tidak maumenandatangani Berita Acara dimaksud yaitu Bapak Cordis

Djohar Djalil dengan PenggugatRekonvensi , beliau dapat 3 kali serangan penyakit yang sangatberat yaitu:e 1 kali serangan jantung yang sudah menghentikanjantungnya/Decompensatio Cordis;e 2 kali stroke berturutturut;e Meninggal;Padahal sebelumnya Dr. Djohar Djalil tidak pernah sakit, apalagisampai dirawat dirumah sakit (saksi: Ny. Gusna Agoes dan Dr.Firman Munir);Waktu jenazah Dr.

ah Cordis a) bd sind) og) Lg Jo edi LSSLei AArtinya:Syaratsyarat bagi orang yang akan melaksanakan tugas hadlonah adatujuh macam: berakal sehat, merdeka, beragama Islam, sederhana,amanah, tinggal di daerah tertentu dan tidak bersuami baru.