Ditemukan 86456 data
6 — 0
Undang Nomor 1Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas,majelis hakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak ada harapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabilaperkawinan mereka dipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimanadimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidakdapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal inisesuai dengan pendapat lonu Sina yang dikutip oleh Sayyid
8 — 1
diperkenankan menjatuhkan talak suami kepada istrinyadengan talak satu;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami tsteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
8 — 0
sudahdemikian keadaannya, kemungkinan kemudaratannya akan lebih besar kepada keduabelah pihak daripada manfaatannya dan hal itu harus dihindari, sebagaimanadimaksudkan dalam kaidah usul fikih:Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan, untuk mendapatkan yang lebihmaslahat.Menimbang bahwa berdasarkan fakta di atas, Majelis menilai bahwa perceraianmerupakan solusi terbaik dan maslahat bagi Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapat ahlihukum Islam Sayyid
7 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat lbnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
13 — 3
bahwaperkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak mungkin dipertahankan lagi..Karena kalau dipertahankan justru akan menimbulkan beratnya penderitaan danmudlarat bagi kedua belah pihak, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adiladalah perceraian.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil Fiqhiyah yangterdapat dalam Kitab Asybah wa AnNazhair halaman 86, yang berbunyi :jpeg jloArtinya : Tidak boleh saling menimbulkan mudharat;pendapat ulama dalam Kitab Fighus Sunnah karangan Sayyid
9 — 0
UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
23 — 5
Kalaupun dipertahankan justru) akanmenimbulkan beratnya penderitaan dan mudlarat kedua belah pihak, oleh karenaitu penyelesaian yang dipandang adil adalah perceraian, sesuai dengan pendapatulama dalam kitab Asybah wan Nazha'ir hal 68 yang berbunyi :jpeg jloArtinya : Tidak boleh saling menimbulkan mudharat;dan/atau kitab Fighus Sunnah karangan Sayyid Sabig, juz Il, halaman 248,yang berbunyi :QS9 To WI SLicl gl auzg I dies Wola! sla Igcs wisi I5/9OF wold jasg laglliol yw & pirsl!
8 — 1
Pasal 3Kompilasi Hukum Islam sulit diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat danTergugat;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid Sabiq dalam
17 — 3
Kalaupun dipertahankan justru akan menimbulkanberatnya penderitaan dan mudlarat kedua belah pihak, oleh karena itu penyelesaianyang dipandang adil adalah perceraian, sesuai dengan pendapat ulama dalam kitabAsybah wan Nazhair hal 68 yang berbunyi :Artinya : Tidak boleh saling menimbulkan mudharat;kitab Fighus Sunnah karangan Sayyid Sabiq, juz II, halaman 248, yang berbunyi :gl surg Wl aw wold! sob Igoe. ai I5lsplo> azo Sly loo SILI oly ico! SLiclTMoVl YS wold!
9 — 0
Pasal 3Kompilasi Hukum Islam sulit diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat danTergugat;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapjera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid Sabiq dalam
15 — 8
Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dipersidangantanpa alasan yang sah, maka dianggap bahwa Tergugat tidak membantah/mengakui dalildalil yang diajukan oleh Penggugat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapatImam Malik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya FighSunnah Jilid Il halaman 290 yang diambil alin sebagai pendapat MajelisHakim sebagai berikut :cluYl OlSg to Wl SL icl gl azo Jl dis ola!
9 — 0
serta tidak ada harapan dapat hidup rukunkembali dalam rumah tangganya, sehingga Penggugat dan Tergugat tidakdapat lagi mewujudkan tujuan perkawinan, tidak mungkin lagi akan terciptaPutusan Cerai Gugat, nomor: 0267/Pdt.G/2014/PA.TA Halaman 7 dari 10kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah, sebagaimanayang dimaksud oleh Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan Pasal2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa majelis hakim perlu mengemukakan pendapat IbnuSina yang dikutip oleh Sayyid
16 — 3
BL.dengan pendapat Ibnu Sina yang dikutip olen Sayyid Sabiq dalam kitab FighusSunnah juz I halaman 208 dan diambil alin menjadi pertimbangan MajelisHakim dalam memutus perkara ini yang berbunyi sebagai berikut:Jobalenatis BB gly tal Wal agliArtinya : Maka Jjika kedua belah pihak dipaksakan untuk tetap rukun sebagaisuami isteri, niscaya keadaan akan bertambah buruk.Juga dalam Kitab AlFighiyatul Islamiyah wa Adillatuhu Juz VII halaman527 yang berbunyi : Ea,.oD y lesa Meng lI lel) cual Y in gg lj abe
30 — 3
Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam yakni antarasuami istri terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yangsudah tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi sebagai suami istri;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alih pendapat pakar hukum Islam Sayyid Sabiq dalam KitabFighu as Sunnah, Juz Il, halaman 249 :Y Lis le co5II yl, ol a> 9 JI excl IslLgligr Legllicl Qu oul!
12 — 10
Pasal 116 huruf (f) Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dipersidangantanpa alasan yang sah, maka dianggap bahwa Tergugat tidak membantah/mengakui dalildalil yang diajukan olen Penggugat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ImamMalik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya Figh Sunnah JilidIl halaman 290 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagaiberikut :Sly Y Loo sluYl ylSs :to Jl Biel gl azo WI diy oll sl) lolges cid
8 — 1
pernikahan dalam keadaan tersebut justru dapat membahayakankedua belah pihak sehingga harus dihindari, sesuai maksud dari kaidah fikihyang berbunyi :wlasll ols Ae 28 a2 a wlisil 235Artinya : Mencegah kerusakan itu lebih diutamakan daripada mendatangkankemanfaatan .Menimbang, bahwa seperti disebutkan diatas, perkawinan Penggugatdan Tergugat dinyatakan telah pecah dan tidak mungkin lagi dipertahankan,oleh karena itu Majelis Hakim merasa perlu mengutip pendapat ulama dalamkitab Fighus Sunnah karangan Sayyid
8 — 0
guncang/tidak harmonis dan tidak bermanfaat lagi nasihat perdamaian danhubungan suami isteri sudah hilang (tanpa ruh) sebab dengan meneruskan perkawinanberarti menghukum salah satu isteri atau suami dalam penjara yang berkepanjangan ,hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yang bertentangan dengan semangatkeadilan;Menimbang bahwa secara sosiologis pula, pemaksaan rukun terhadap suamiisterl maka akan menjadikan semakin buruknya keadaan, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid
31 — 8
tidakada harapan untuk hidup rukun tersebut masuk dalam kategori telan benarbenar pecah (broken marriage) dan meskipun telah diupayakan penasehatanPenggugat tetap bersikeras untuk bercerai, maka telah cukup alasan bagiPenggugat untuk melakukan perceraian serta telah sesuai dengan alasanperceraian sebagaimana tercantum dalam Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatUlama Figh Sayyid
9 — 1
Tahun 1974, yaitu adanya perselisihan dan pertengkaran antaraPenggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dua orang saksi tersebut,maka apa yang didalilkan oleh Penggugat tentang adanya perselisihan danpertengkaran antara Penggugat dan Tergugat serta telah terjadi pisah tempattinggal selama 4 tahun, serta telah tidak berhasilnya upaya damai, telah terbuktiadanya;Menimbang, bahwa selain Yurisprudensi tersebut di atas, Majelis Hakimtelah mengambil alih pendapat pakar Hukum Islam Sayyid
6 — 0
Pasal 2 dan 3Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukunkembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan maka tujuanperkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fighus