Ditemukan 148490 data
20 — 9
2009 jo Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun 1975 ,agar Penggugat dan Tergugat rukun lagi dan ternyataberhasil Penggugat mencabut perkaranya;Hal 3, dari 5 hal Pen.No.059 /Pdt.G/2014/PAJUMenimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah mengakhiri perkaranyadengan mencabut perkaranya dan Tergugat dalam sidang menyatakan perkaranyasetuju dicabut, maka Majelis berpendapat pencabutan tersebut adalah untukkebaikan maka Majlis Hakim harus mengabulkan pencabutan perkara ini karenauntuk kebaikan
Diah Anggraeni
17 — 10
menikah dengan orangberagama islam sehingga pemohon sekarang beragama islam;Menimbang, bahwa oleh karena nama Pemohon pada Akta Kelahirannyamasih tercantum THERESIA DIAH ANGGRAINI , maka Pemohon akan merubah /menganti nama Pemohon tersebut dari THERESIA DIAH ANGGRAINI menjadiDIAH ANGGRAENI;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas, karena permohonanperubahan nama yang diajukan oleh Pemohon adalah dengan harapan dapatHal 4 dari 7 halaman Penetapan Nomor 989/Pdt.P/2018/PN.Dpsmemberikan kebaikan
ROYKE MALING
23 — 11
hal tersebut diatas dikaitkan denganketerangan saksisaksi dalam persidangan, kedua anak yang akanmelangsungkan perkawinan dan juga kedua orang tua menyatakan bahwakedua anak memang sudah sepakat untuk menikah dikarenakan anak TaniaTentonda sudah hamil 5 (lima) bulan dan akan segera melangsungkanperkawinan bila telah selesai mengurus ijin menikah ini;Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas maka hakim dalamhal ini melinat bahwa demi melindungi seorang perempuan yang telah hamildan jga demi kebaikan
97 — 12
Tergugat tidak pernah mau mendengarkan saran dari Penggugat,padahal untuk kebaikan Tergugat dan rumah tangga Penggugat denganTergugat;5.
11 — 4
demikian itu benarbenar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir ;Menimbang, bahwa apabila tujuan suatu perkawinan tidak tercapai dan salahsatu pihak atau kedua belah pihak telah menyatakan tidak mau lagi untuk hidupbersama dan telah memilih untuk bercerai, maka hal ini menjadi petunjuk bahwa tidakada lagi ikatan batin diantara Pemohon dan Termohon, dan apabila pernikahan dalamkondisi seperti itu tetap dipertahankan, patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) daripada maslahat (kebaikan
), diantaranya timbulnya penderitaan batinyang berkepanjangan dari kedua belah pihak, oleh karena itu, dalam rangkamenghindari timbulnya penderitaan tersebut, maka menolak keburukan itu harusdidahulukan daripada mengharap kebaikan, hal ini sejalan dengan salah satu kaidahfighiyyah yang tercantum dalam Kitab alAsbah wa anNazhair yang berbunyi :JLin spolArtinya: Kemudharatan itu harus dihilangkanDengan demikian, Majelis Hakim memandang jalan terbaik bagi Pemohon danTermohon agar terhindar dari mafsadat
10 — 6
pernah bersatu lagi, pertengkaran tersebut telahdiupayakan damai dan rukun oleh pihak keluarga, namun tidak berhasil, olehkarena itu rumah tangga tersebut sudah pecah dan tidak mungkin lagi untukdipertahankan;Menimbang, bahwa apabila dihubungkan antara dalildalil Pemohon,dengan keterangan dua orang saksi tersebut, Majelis Hakim menilai bahwapermohonan Pemohon telah terbukti secara hukum.Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon tersebut di atas tidak akan dapat mendatangkan kebaikan
9Artinya: Menghindari kerusakan (mafsadat) lebin utama dari padamemperoleh kebaikan ( maslahat);Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka Pengadilan berpendapat bahwa permohonan CeraiTalak Pemohon berdasarkan alasan Pasal 19 huruf (b) dan (f) PeraturanPemerintah Nomor: 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (6) dan (f) KompilasiHukum Islam, dipandang telah cukup beralasan dan tidak melawan hukum,oleh karena itu Majelis Hakim berkesimpulan permohonan Pemohon telahHal
10 — 5
tujuan perkawinan sebagaimana yang digariskan dalam AIQuran surat ArRuum ayat 21 dan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yaitu membentuk rumah tanggayang bahagia, kekal, sakinah, mawaddah dan rahmah, tidaklah dapatdiwujudkan dan hal ini menjadi petunjuk bahwa tidak ada lagi ikatan batindiantara Pemohon dan Termohon, apabila pernikahan dalam kondisi sepertiitu tetap dipertahankan, patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat(keburukan) daripada maslahat (kebaikan
), di antaranya timbulnyapenderitaan batin yang berkepanjangan dari kedua belah pihak, oleh karenaitu, dalam rangka menghindari timbulnya penderitaan tersebut, makamenolak keburukan itu harus didahulukan daripada mengharap kebaikan, halHalaman 12 dari 15 Hal.
7 — 0
axe ary ails p51 Spr Lagio x25Artinya : Sesungguhnya kehidupan suami Istri tidak akan tegak jika disertaldengan pertengkaran dan perselisihan, selain karena hal itu akanmenimbulkan kemudharatan (bahaya) yang serius terhadappendidikan anak dan pembentukan akhlak mereka, lagi pula tidakada kebaikan (manfaat) dalam menghimpun dua orang yang salingmembenci, terlepas dari masalah apakah yang menjadi sebabperselisihan itu membahayakan atau patut diduga membahayakan,namun kebaikan hanya dapat diterapbkan
7 — 3
Ie Ghul oS legos Ymolsio yu Eloiz7l 69 > VyLed Ligh olv7 gil on 32 Oy aarg jl adel ngiti Ul dl ve lsArtinya :Dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalahapakah sebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil,namun kebaikan hanya dapat diharapkan dengan mengakhirikehidupan berumah tangga antara suami isteri;Hal. 10 dari 14 Hal.
Hal ini sesuaidengan teori hukum Islam yang terdapat dalam Kitab alQawaid alFighiyyah lialSyaikh Muhammad Halim alUtsaimin, halaman 2 yang selanjutnya diambilalin oleh Majelis Hakim sebagai pertimbangan, sebagai berikut:Artinya : Menolak kerusakan/mafsadat harus didahulukan daripadamengedepankan kebaikan/maslahatHal. 11 dari 14 Hal.
17 — 6
No. 460/Pdt.G/2018/PA.Bta.Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan yangdibenci Allah Subhanahu Wataala, akan tetapi mempertahankan perkawinandengan kondisi tersebut di atas patut diduga akan lebih mendatangkanmafsadat (keburukan) ketimbang maslahat (kebaikan), diantaranyapenderitaan batin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak, padahalmenolak keburukan harus didahulukan ketimbang mengharap kebaikan,sebagaimana
13 — 3
lilyArtinya : "Di saat istri telah memuncak kebenciannya terhadap suami, makahakim berwenang menjatuhkan talak suami.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, tanpamencari siapa penyebab awal dari kondisi ini, Majelis Hakim berpendapatbahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah (brokenmarriage) dan tidak ada harapan akan rukun kembali, serta mempertahankanrumah tangga seperti demikian adalah siasia belaka karena akan lebih besarmafsadat (keburukan) dari pada mashlahatnya (kebaikan
PA.TDNArtinya : "Di saat istri telah memuncak kebenciannya terhadap suami, makahakim berwenang menjatuhkan talak suami.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, tanpamencari siapa penyebab awal dari kondisi ini, Majelis Hakim berpendapatbahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah (brokenmarriage) dan tidak ada harapan akan rukun kembali, serta mempertahankanrumah tangga seperti demikian adalah siasia belaka karena akan lebih besarmafsadat (keburukan) dari pada mashlahatnya (kebaikan
7 — 3
i>@92 e259 anboc g dws yo, la Is lsuJ le orwellArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankan perkawinan;Menimbang, bahwa membiarkan rumah tangga Penggugat denganTergugat yang sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terusmenerus dan sudah tidak saling mengasihi dan menyayangi, karenaTergugat sering selingkuh dengan wanita lain dan Tergugat tidakmemberikan belanja
7 — 1
mewujudkan tujuan perkawinan,yaitu untuk membentuk keluarga atau rumah tangga bahagia penuh cinta dankasih sayang (Ssakinah, mawaddah, dan rahmah), vide : Pasal. 1 ayat (1)Undangundang Nomor 1 tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam. telahtidak tercapai, mempertahankan rumah tangga dalam kondisi demikian patutdiduga akan lebih mendatangkan mafsadat (keburukan) dan menimbulkanbeban penderitaan berkepanjangan bagi kedua belah pihak, padahal menolakkeburukan harus didahulukan dari pada mengharap kebaikan
, sebagaimana Hal. 11 dari 14 halaman, Putusan Nomor 0080/Pdt.G/2017/PA.Gsgkaidah fiqhiyyah yang terdapat dalam Kitab AlAsybah Wan Nazhoir, hal. 62,yang berbunyi:"Menolak keburukan harus diutamakan dari pada mengharap kebaikan;Dengan demikian Majelis Hakim memandang jalan terbaik bagi Penggugatdan Tergugat agar terhindar dari mafsadat (keburukan) tersebut adalahbercerai;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumdi atas, maka Majelis Hakim dalam permusyawaratannya menilai bahwagugatan
10 — 1
Putusan No : 0741/Pdt.G/2018/PA.Krsmempertahankan kebaikan/kemaslahan (dar ul mafasid muqoddamul ala jalbilmasholih).
bahwa terhadap rumah tangga yang sudah pecah tersebut,Majelis berpendapat dalam tinjauan psikologi dan sosiologi bahwa apabilarumah tangga seperti itu tetap dipertahankan, bukan kebahagian lahir batinyang di dapat oleh kedua belah pihak, akan tetapi beban penderitaan yangditerima oleh kedua belah pihak, sehingga dalam pandangan Majelis secarafilosofi perceraian dipandang cukup adil sebagai jalan keluar untuk mengakhirikonflik rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, dan semoga perceraian inimembawa kebaikan
30 — 10
., akan tetapi mempertahankan perkawinan dengan kondisi tersebutdi atas patut diduga akan lebih mendatangkan mafsadat (keburukan) ketimbangmaslahat (kebaikan), diantaranya penderitaan batin yang berkepanjangan bagikedua belah pihak, padahal menolak keburukan harus didahulukan ketimbangmengharap kebaikan, dengan demikian Majelis Hakim memandang jalanterbaik bagi Pemohon dan Termohon agar terhindar dari mafsadat (keburukan)tersebut adalah bercerai:Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakandalil
11 — 7 — Berkekuatan Hukum Tetap
Atas hal ini kiranya Majelis Hakim Agungperkara Aquo dapat meneliti dan mengambil sikap yang lebih kongkritdan adil dalam penilaiannya;Bahwa Termohon Kasasi bukanlah seorang ibu yang baik yang selaluberupaya untuk berbuat kebaikan dan berbuat sesuatu yang terbaikuntuk anakanak yang ada.
No. 570 K/AG/2010sekolah SD Negeri asalnya di Prabumulih dan belum pernah memintasurat pindah dari sekolah tersebut, untuk itu demi kebaikan dankemaslahatan anakanak yang ada terutama anak yang telah ditetapkanPengadilan Agama Medan kepada Pemohon Kasasi, agar kiranya tetapditetapbkan kembali kepada Pemohon Kasasi sehingga sekolah dankesehatan fisiknya agar membaik kembali (dalam hal ini Majelis Hakim Agung Yang Terhormat dapat melihat perbandingan foto anak yang bersangkutan sebelum dan sesudah
18 — 8
Nomor 0381/Pdt.G/2018/MSBIR,kebaikan/manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkan dua orangyang saling berselisih terlepas dari masalah, apakah sebab terjadinya itubesar atau kecil, namun kebaikan hanya dapat diharapkan dengan mengakhirikehidupan rumah tangga antara suami isten,Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas Majelis berpendapat bahwa karena permohonan Pemohon agardiberikan izin untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon tersebut beralasanserta telah terbukti
7 — 5
I>drxuwGoJ @9>. ed5 anboo g dw. yoy lei lowJ LeArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,ternyata rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadiHIm. 13 dari 16 hlm.
7 — 3
PA.Lpk.b2uw2Q.)l @9) p29 arboo 9 dW. vey Lai Is lowJ LeArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,ternyata rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadiperselisihnan dan pertengkaran yang teruS menerus, dengan demikian apayang didalilkan Penggugat sebagaimana maksud penjelasan Pasal 39 ayat(2) UndangUndang
8 — 4
PA.Lpk.b2uw2Q.)l @9) p29 arboo 9 dW. vey Lai Is lowJ LeArtinya: Menolak mafsadat harus lebih diutamakan dari pada menarikmaslahat, apabila bertentangan antara kemashlahatan dengankerusakan, menolak mafsadat lebih diutamakan;Bahwa kondisi rumah tangga Penggugat sebagaimana diuraikan diatas,dipandang sudah sampai pada tahap perkawinan yang pecah ( brokenmarrige ) sehingga mempertahankan rumah tangga a quo, akan lebihmendatangkan kerugian dan malapetaka yang lebih besar sehinggaandaikata pun masih ada kebaikan
yang bisa diharapkan timbul denganmempertahankan perkawinan, namun kerusakan jauh lebih besar, makamenghindarkan kerusakan yang lebih besar jauh lebih didahulukan darimendambakan kebaikan yang sedikit dengan mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,ternyata rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadiperselisinan dan pertengkaran yang teruS menerus, dengan demikian apayang didalilkan Penggugat sebagaimana maksud penjelasan Pasal 39 ayat(2) UndangUndang