Ditemukan 30911 data
22 — 7
No. 111/Padt.G/2017/PA.Bkybelah pihak telah kehilangan hakikat dan makna perkawinan yang ideal,dengan demikian Majelis Hakim menilai antara Pemohon dan Termohon telahterjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidak dapat didamaikan lagi, danrumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi karenasecara nyata sudah pecah (broken marriage), serta sudah tidak ada harapanlagi untuk dapat hidup rukun kembali dalam rumah tangga mereka, sehinggaapabila perkawinan Pemohon dan Termohon dipaksakan
32 — 17 — Berkekuatan Hukum Tetap
tersebut diatas sesuai dan sejalan dengan PutusanMahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 8 November 1960 No.371K/Sip/K/Sip/1 960,berfatwa :Gugatan yang tidak ditujukan terhadap pihak yang seharusnya digugat,maka gugatan tersebut dinyatakan tidak dapat diterima ;Bahwa pertimbangan Judex Facti tersebut di atas, menurut hukum dipandangtidak memberkan pertimbangan hukum yang cukup dalam perkara ini atauOnvoldoende gemotiveerd (insuffcient judgement) karena Judex Facti tidakmemberikan penilaian terhadap hakikat
35 — 31
perselisihan dan pertengkaran ;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua saksi tersebutdihubungkan dengan dalildalil gugatan, maka ditemukan fakta bahwa antaraPenggugat dengan Tergugat tidak rukun lagi sebagai Suami istri, bahkan telahberpisah tempat tinggal selama setahun sampai sekarang tanpa hubungan lagisebagaimana layaknya suami istri, fakta mana telah cukup membuktikan bahwakehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis lagi,keduanya sudah tidak saling mencintai, sehingga hakikat
20 — 12
dan mencintai satusama lain;Menimbang, bahwa perkawinan menurut syariat Islam dan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 adalah ikatan lahir bathin untuk menciptakanrumah tangga bahagia dan kekal, (Sakinah, mawaddah dan rahmah, olehkarenanya apabila unsur tersebut Sudah rapuh dan tidak rukun lagi, keduabelah pihak telah kehilangan hakikat dan makna perkawinan sehinggamempertahankan rumah tangga yang retak (broken marriage) adalah tidak adamanfaatnya.Menimbang, bahwa berdasarkan itu pula Majelis hakim mengambil
11 — 3
No.314/Pdt.G/2021/PA.Smgtidak mungkin dapat diraih serta akan menjadi belenggu kehidupan bagikedua belah pihak ;Menimbang, bahwa kondisi obyektif rumah tangga Penggugat danTergugat seperti terurai di atas ternyata kedua belah pihak telah kehilanganmakna dan hakikat sebuah perkawinan dimana Penggugat dan Tergugatsudah tidak saling cinta mencintai lagi bahkan Penggugat dan Tergugat telahberpisah tempat tinggal selama 7 bulan sehingga rumah tangga Penggugattidak lagi menjadi rumahku surgaku tetapi sebaliknya
9 — 9
menjadi rapuh ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika antara suami isteri saling mencintai dan menyayangi satusama lain, namun apabila salah satu pihak kehilangan rasa cinta dan kasihsayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidakakan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan perkawinan itu akan menjadibelenggu kehidupan bagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, kedua belahpihak telah kehilangan hakikat
31 — 17
tujuan perkawinan dalam membentuk rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki oleh AlQuran Surat ArRum ayat21 dan Pasal 1 UndangUndang Nomor Tahun 1974 tidak mungkin akan dapattercapai ;Menimbang, bahwa perkawinan menurut syariat Islam dan UndangUndangNomor Tahun 1974 adalah ikatan lahir bathin untuk menciptakan rumah tangga8bahagia, penuh ketenangan, mawaddah dan rahmah, oleh karenanya apabila unsurtersebut sudah rapuh dan tidak rukun lagi, kedua belah telah kehilangan hakikat
7 — 5
diperoleh fakta di persidangan bahwa pada awal perkawinan,rumah Tangga Penggugat dan Tergugat rukun serta harmonis namun sejak bulanSeptember 2010 mulai tidak harmonis, dan sejak itu pula sampai sekarang telahberpisah tempat tinggal dan Tergugat tidak pernah memberikan nafkah wajib kepadaPenggugat dan telah pula diusahakan perdamaian oleh pihak keluarga akan tetapi tidakberhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, ikatan perkawinan keduabelah pihak telah rapuh serta kehilangan hakikat
10 — 5
mengakui/membenarkan dalildalil penggugat bahwa telah terjadi pertengkaranantara Penggugat dan Tergugat; Bahwa pertengkaran yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat karena Tergugatberselngkuh dengan perempuan lain; Bahwa Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat sejak bulan Januari 2010 tanpanafkah lahir dan batin;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka rumah tangga Penggugat danTergugat telah kehilangan patut diduga telah pecah, oleh karenanya Penggugat dan Tergugattelah kehilangan hakikat
7 — 7
KotaBaubau, sedangkan Tergugat tinggal di rumah pamannya yangwilayahnya masih sama dengan tempat tinggal orangtua Penggugat; Bahwa saksi pertama Penggugat serta Majelis Hakim telah berupayamenasihati Penggugat untuk bersabar lagi dan hidup rukun kembalibersama Tergugat, namun upaya tersebut tidak berhasil;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumahtangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat disatukan kembali,sehingga hakikat
9 — 3
sayang menyayangi satu sama lainnya jika salahsatu pihak telah kehilangan rasa cintanya seperti yang dialami Penggugat saat inimaka citacita ideal suatu perkawinan akan menjadi anganangan yang tidakmungkin dapat diraih bahkan kehidupan rumah tangga seperti itu akan menjadibelenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.Menimbang, bahwa kondisi obyektif kKehidupan rumah tangga Penggugatdan Tergugat seperti terurai diatas maka majelis hakim berpendapat bahwaPenggugat dan Tergugat telah kehilangan makna dan hakikat
9 — 3
No.0071/Pdt.G/2016/PA.Paree Bahwa pihak keluarga telah berupaya mendamaikan Penggugat danTergugat dengan jalan menasihati Penggugat, namun tidak berhasil.e Bahwa selama proses perkaranya berlangsung, Penggugatmenunjukkan sikap dan I'tikadnya untuk bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah, oleh karenanya Penggugatdan Tergugat telah kehilangan hakikat dan tujuan perkawinan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan
8 — 0
terjadiperselisihan dan pertengkaran dalam rumahtangganya; bahwa antara penggugat dan tergugat telahberpisah rumah sejak enam bulan yang lalusampai sekarang;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan dan fakta fakta tersebut di muka, jikadihubungkan dengan diktum Pasal 1 Undang Undang Nomor1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satu unsurutama dan terpenting utuhnya sebuah perkawinan adalahadanya ikatan batin dan apabila unsur tersebut sudah0464.11 cgv.bs Sfd 1112tidak ada lagi, maka hakikat
16 — 5
sayang menyayangi satu sama lainnya jika salahsatu pihak telah kehilangan rasa cintanya seperti yang dialami Penggugat saat inimaka citacita ideal suatu perkawinan akan menjadi anganangan yang tidakmungkin dapat diraih bahkan kehidupan rumah tangga seperti itu akan menjadibelenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.Menimbang, bahwa kondisi obyektif kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat seperti terurai diatas maka majelis hakim berpendapat bahwa Penggugatdan Tergugat telah kehilangan makna dan hakikat
12 — 1
Bahwa, Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal, sampaisekarang tidak pernah bersatu lagi dan Termohon sudah tidak diketahui lagialamatnya; Bahwa, keluarga sudah berusaha menasehati Pemohon, namun tidakberhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dandengan melihat secara objektif kehidupan rumah tangga Pemohon danTermohon, Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tanggaPemohon dan Termohon sudah rapuh dan kehilangan hakikat dan makna darisebuah ikatan perkawinan yang
ERICK HERLAMBANG, S.H.
Terdakwa:
SALEH AL.PAK HOSNIAH
20 — 7
hal yang meringankan : Terdakwa bersikap sopan dan memperlancar jalannya persidangan; Terdakwa menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi ; Terdakwa belum pernah dihukum ; wonnnnnne Menimbang, bahwa selanjutnya untuk memberikan takaran yang tepatmengenai pidana yang akan dijatuhkan terhadap diri terdakwa maka perludipertimbangkan variabel yang melingkupi penjatuhan pidana denganmenengok sosio yuridis, variabel pertimbangan itu menurut Majelis Hakimsebagai berikut : Bahwa hakikat
53 — 23
kepercayaan dan berakibat padaperpisahan diantara mereka yang kini mencapai 1 (satu) tahunlamanya; Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat bahwa perkawinan yang diperankan Penggugat dan Tergugatbenar telah terbukti pecah (broken); Menimbang, bahwa ikatan perkawinan tidak hanya terbatas pada hubunganbiologis dan materi semata, tapi sekaligus lebih menitikberatkan pada ikatanbathin atau ikatan inmateril yang mendalam dan bertahta kedalam sanubarisebagaimana hakikat
12 — 9
sayang menyayangi satu sama lainnya jika salahsatu pihak telah kehilangan rasa cintanya seperti yang dialami Penggugatsaat inimaka citacita ideal suatu perkawinan akan menjadi anganangan yang tidakmungkin dapat diraih bahkan kehidupan rumah tangga seperti itu akan menjadibelenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.Menimbang, bahwa kondisi obyektif kehidupan rumah tangga Penggugatdan Tergugat seperti terurai diatas maka Majelis Hakim berpendapat bahwaPenggugat dan Tergugat telah kehilangan makna dan hakikat
16 — 4
salingmenghiraukan, karena itu terindikasi telah terjadi perselisinan terus meneruskarena tidak mungkin suami istri pisah begitu lama saling mengabaikan tanpaada perselisinan;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, dihubungkandengan keadaan dalam persidangan dimana Penggugat, telah menunjukkansikap dan tekad yang kuat untuk bercerai dengan Tergugat, maka MajelisHakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahHal 8 dari 11 hal Put No,0563 /Pdt.G/2018/PA Wspkehilangan makna dan hakikat
10 — 2
pergi meninggalkanpenggugat dan anaknya sejak 5 tahun yang lalu' tanpanafkah lahir dan bathin dari tergugat dan sekarangtergugat sudah tidak diketahui lagi tempattinggalnya;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tanggapenggugat dan tergugat sebagaimana tersebut dimuka,jika dihubungkan dengan diktum Pasal 1 Undang Undang14Nomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satuunsur utama dan terpenting utuhnya sebuah perkawinanadalah adanya ikatan batin dan apabila unsur tersebutsudah tidak ada lagi, maka hakikat