Ditemukan 86456 data
7 — 1
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
15 — 9
barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan Siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang, Bahwa, bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudlarat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan demikian dilarang syariat;Menimbang, Bahwa, dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alih pendapat pakar hukum Islam Sayyid
12 — 1
Sda.demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
Epi Fitri binti Suhandi
Tergugat:
Salim bin Syapri
12 — 6
Lue yo Wel awlaoll 50Artinya: Menolak kemudaratan lebih utama daripada mengambil manfaat,Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu pulamengetengahkan pendapat pakar figih Al Sayyid Sabiq dalam figh al sunnahHal. 10 dari 15 Put. No. 226/Pdt.G/2017/PA.Srl.juz Il hal 249 dan mengambilnya menjadi pendapat Majelis Hakim yangberbuny! :Login TOV YS jatg ypoll cu Islas lb aalb WwolI!
14 — 9
mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum islam, namun kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru sebaliknya telah tari dari prinsipprinsip tersebut diatas, oleh karenanya Pengadilan berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbulnya mudharat yang lebih besar lagibagi kedua belah pihak, hal jain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid
15 — 9
untuk dapat hidup rukun dalam sebuah rumahsehingga tangga yang bahagia, tujuan perkawinan terbukti tidak dapat terwujud;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapatmungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, makamempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas justru akanmenimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih pendapat ImamMalik seperti dikutip Sayyid
5 — 0
MahkamahAgung Republik Indonesia Nomor 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukunkembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan maka tujuanperkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid
59 — 6
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka9dipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
7 — 0
sementarakedua belah pihak sudah berseteru yang tidak berkesudahan, bahkanPenggugat selalu berkeras hati minta agar perkawinannya diputuskanmaka disini berarti ikatan batin kKedua belah pihak telah pecah, makaperkawinan seperti ini tidak dapat dipertahankan lagi;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berkeyakinan apabilaperkawinan Penggugat dan Tergugat tetap dipertahankan akanmenimbulkan kemadlorotan bagi salah satu atau keduanya, oleh karenaitu Majelis Hakim sependapat dengan pendapat pakar hukum Islam,Sayyid
25 — 9
norma hukum dan normanorma lainnya yang hidupdi tengah masyarakat, Oleh karenanya, secara filosofis perceraian menjadisolusi terakhir yang dipandang cukup adil bagi masingmasing pihak denganharapan dapat melanjutkan hidupnya dengan lebih baik sebagaimana firmanAllah SWT dalam Q.S AnNisa ayat 130:aisw po WS al (x peu YlArtinya: Jika keduanya berceral, niscaya Allah akan memberikankecukupan masingmasing dari usahanya;Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapatpakar hukum Islam Sayyid
12 — 4
memenuhi rukun dan syaratperkawinan sebagaimana ketentuan pasal 14, 16, 18, 19 dan 20 serta pasal 24sampai dengan pasal 33 Kompilasi Hukum Islam, hanya saja perkawinan paraPemohon tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum karena tidak mempunyaibuku nikah, sehingga diperlukan penetapan pengesahan nikah (itsbat nikah) dariPengadilan Agama Cianjur;Menimbang bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan dalil syari sebagaimana disebutkan dalam kitab J'anatutTholibin juz TV halaman 254 karya Sayyid
14 — 1
Sayyid Ahmad Fajri Ramadhani bin Sakdi Arsyad, S. Pd. I, umur 11 tahun;2. Zahid Ahmad Ali Syabana bin Sakdi Arsyad, S. Pd. 1, umur 10 tahun;3. Silvia Rahmawati binti Sakdi Arsyad, S. Pd. 1, umur 7 tahun;4. Muhammad Ihsan Maulidi Asad bin Sakdi Arsyad, S. Pd. I, umur 5 tahun;. Bahwa selama pernikahan tersebut tidak ada pihak ketiga yang mengganggugugat pernikahan para Pemohon tersebut dan selama itu pula para Pemohontetap beragama Islam;.
9 — 0
maka akan menjadikan semakin buruknya keadaan, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fiqghus Sunnah juz IIhalaman 208 dan diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim yang berbunyi sebagaiberikut:5 i a :z, : =k Tage ee 4 iE heCod Lead cana I (5 rr Ig pel sly Lag : is tage Lali=Artinya: Maka jika kedua belah pihak dipaksakan untuk tetap rukun sebagai suami isteri,niscaya keadaan akan bertambah buruk.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di
8 — 0
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allah SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
7 — 0
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
10 — 8
Undang Nomor 1 Tahun1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
28 — 3
yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharat kepadaSuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;11Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alin pendapat pakar hukum Islam Sayyid
11 — 5
mewujudkan keluarga yangsakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendaki UndangUndangPerkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, namun kondisi rumah tangga Penggugatdan Tergugat justru sebaliknya telah lari dari prinsipprinsip tersebut diatas, olehkarenanya Pengadilan berpendapat bahwa perceraian adalah jalan terbaik untukmengakhiri sengketa rumah tangga yang berkepanjangan dan menghindari timbulnyamudharat yang lebih besar lagi bagi kedua belah pihak, hal lain sejalan denganpendapat ulama (Sayyid
9 — 0
Putusan No. 3671/Pdt.G/2018/PA.Sda.keadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencinta/ lagi dan telah terjadisikap jera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut,maka perceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alih danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid Sabiq dalam Kitab FigihSunnah Juz Il halaman 248 ;alary clarl oS, zal al yicl gi dis. g il Aim lal wal Lalo Cui lal,Sil dal, alk login pe fl ye ps Lali ject 5 Loglial 1 3 ptiel I al ga 4amArtinya
10 — 0
keadaannya,kemungkinan kemudaratannya akan lebih besar kepada kedua belah pihakdaripada manfaatannya dan hal itu harus dihindari, sebagaimanadimaksudkan dalam kaidah usul fikih:Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan, untuk mendapatkan yanglebin maslahat.Menimbang bahwa atas dasar fakta tersebut di atas, Majelisberpendapat dan menilai perceraian merupakan solusi terbaik dan maslahatbagi Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapatahli hukum Islam Sayyid