Ditemukan 197441 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 15-06-2021 — Putus : 09-07-2021 — Upload : 19-07-2021
Putusan PA WONOSARI Nomor 136/Pdt.P/2021/PA.Wno
Tanggal 9 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
1233
  • Tahun 1974, serta ketentuan Pasal 39s/d 44 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Hakim sependapat dan mengambil alin sebagaipendapat Hakim terhadap kaidah ushul figh dalam kitab Asybah WanNazhairhalamani28 yang berbunyi :Halaman 11 dari 14 halaman Penetapan Nomor 136/Pdt.P/2021/PA.Wnoarbacdl byic as JI Je pL Yl 9 faiArtinya :"Pemerintah mengurus rakyatnya sesual dengan kemaslahatan "Menimbang, bahwa syarat usia minimal untuk menikah yang ditentukanoleh UndangUndang adalah demi mencegah potensi mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazha'ir oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim berbuny/i:lagasl GISKSL Ij p0 logolatl o9) Wlinuic yoylei IsArtinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih besar
Register : 26-10-2020 — Putus : 17-11-2020 — Upload : 18-11-2020
Putusan PA BIMA Nomor 1737/Pdt.G/2020/PA.Bm
Tanggal 17 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
1612
  • alasan untuk tidakmempertahankan ikatan perkawinan tersebut, dan ternyata dalam perkara aquoterbukti Suami maupun isteri sudah tidak ingin lagi mempertahankan rumahtangganya sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat telah jatuh pada tingkat pecahnya perkawinan(broken marriage), Keduanya sudah sangat sulit untuk hidup rukun lagi sebagaisuami istri, Sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    LF Y Oap pall asl OSArtinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebih besar".Menimbang, bahwa berdasarkan Teori Hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudlaratan yang lebih besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif
    yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak yangberperkara, sehingga jalan keluar yang terbaik (maslahah) bagi penyelesaiankonflik perkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian.Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim sependapatpula dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 44 K/AG/1999 tanggal19 Februari 1999 yang mengandung abstraksi hukum "bahwa bilamanaHalaman 11 dari 13 halaman Put.
Register : 15-06-2021 — Putus : 09-07-2021 — Upload : 19-07-2021
Putusan PA WONOSARI Nomor 135/Pdt.P/2021/PA.Wno
Tanggal 9 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
1385
  • memenuhi ketentuan Pasal 6,Pasal 8 s/d 11 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, serta ketentuan Pasal 39s/d 44 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Hakim sependapat dan mengambil alin sebagaipendapat Hakim terhadap kaidah ushul figh dalam kitab Asybah WanNazhairhalamani28 yang berbunyi :arbacsh boio as JI Je pL Yl 9 faiArtinya :"Pemerintah mengurus rakyatnya sesuai dengan kemaslahatan "Menimbang, bahwa syarat usia minimal untuk menikah yang ditentukanoleh UndangUndang adalah demi mencegah potensi mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasusHalaman 11 dari 14 halaman Penetapan Nomor 135/Pdt.P/2021/PA.Wnokasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikin dalam alAsybah wa anNazhair oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim berbuny)i:Logit e185 Sl 15 uo logolael xo oilisuuin eo yler IsArtinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih besar
Register : 14-05-2019 — Putus : 18-06-2019 — Upload : 18-06-2019
Putusan PA BITUNG Nomor 100/Pdt.G/2019/PA.Bitg
Tanggal 18 Juni 2019 — Penggugat melawan Tergugat
118
  • G/2019/PA Bitgsudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yanglebih besar bagi keduanya.
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alih sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lom suisl LasY pyryq pol asl USArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan
Register : 05-12-2018 — Putus : 28-12-2018 — Upload : 02-05-2019
Putusan PA BITUNG Nomor 177/Pdt.G/2018/PA.Bitg
Tanggal 28 Desember 2018 — Penggugat melawan Tergugat
1612
  • oll ergs) amo JI ac, pre rail llywallArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lom sul LasY py yq poll asl USiArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Halaman 11 dari 14 HalamanPutusan Nomor 177/Pdt.
    G/2018/PA BitgMenimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan
Register : 22-06-2021 — Putus : 15-07-2021 — Upload : 19-07-2021
Putusan PA WONOSARI Nomor 149/Pdt.P/2021/PA.Wno
Tanggal 15 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
1333
  • pula memenuhi ketentuan Pasal 6,Pasal 8 s/d 11 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, serta ketentuan Pasal 39s/d 44 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Hakim sependapat dan mengambil alin sebagaipendapat Hakim terhadap kaidah ushul figh dalam kitab Asybah WanNazhairhalamani28 yang berbunyi :drbedl bois dic J) ule eld) dpiArtinya :"Pemerintah mengurus rakyatnya sesuai dengan kemaslahatan "Menimbang, bahwa syarat usia minimal untuk menikah yang ditentukanoleh UndangUndang adalah demi mencegah potensi mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazhair oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim berbuny/i:Lagi ASGjb Ippo lagalael egy Gbrnie ajls Is!
Register : 29-03-2019 — Putus : 22-04-2019 — Upload : 22-04-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0054/Pdt.P/2019/PA.TDN
Tanggal 22 April 2019 — Pemohon melawan Termohon
172
  • No. 0054/Pdt.P/2019/PA.TDN.Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamildan telah dikuatkan dengan bukti (P.5) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat lebin besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, bahwa permohonan
    Pemohon tersebut sesuai dengan ketentuanpasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 sehingga dapat diterima untukdiperiksa lebih lanjut;Menimbang, berdasarkan Qaidah fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dicegah yang lebih berat mudharatnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
Register : 11-06-2020 — Putus : 01-07-2020 — Upload : 02-07-2020
Putusan PA MARISA Nomor 105/Pdt.G/2020/PA.Msa
Tanggal 1 Juli 2020 — Penggugat melawan Tergugat
1911
  • Hakim dapat menjatuhkan talak si suamidengan talak satu.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tesebut di atas, jikasalah satu pihak telah menyatakan tetap bersikukuh pada pendiriannya untukbercerai dengan pihak lainnya, maka telah terdapat cukup alasan untuk tidakmempertahankan ikatan perkawinan tersebut, keduanya sudah sangat sulituntuk hidup rukun lagi sebagai suami istri, sehingga rumah tangga keduanyasangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapatmenimbulkan mudharat
    yang lebih besar bagi keduanya, Oleh karena ituberdasarkan teori hukum Islam dalam kitab Al Qawa'd al Fighiyyah li al SyekhMuhammad Halim al 'Utsaimin yang oleh Hakim Tunggal diambil alih sebagaipertimbangan pada halaman 2 (dua) yang berbunyi sebagai berikut:Leal LY orp pall as OSuArtinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharatbisa dilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebihbesar".Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudaratan
    yang cukup besar sebagaimana dalamperkara ini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikankonflik perkawinan antara penggugat dan tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan penggugat dan tergugat adalah perceraian.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
Register : 17-02-2015 — Putus : 30-04-2015 — Upload : 18-06-2015
Putusan PA SUMENEP Nomor 0034/Pdt.P/2015/PA.Smp.
Tanggal 30 April 2015 — PEMOHON
213
  • untuk dikesampingkan ;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan alasan/bukti dan/atau fakta kejadiansebagaimana tersebut di atas dan dengan mempertimbangkan pula maslahat danmadharat dalam kasus ini, dengan berpegang teguh pada kaidah fiqhiyahaaLooJdL logic asl ll ule eLyl (tindakan imam (penguasa)terhadap rakyatnya harus berorientasi pada kemashlahatan) yang di ambil alih darikitab al Asybah wa al Nadhzair untuk selanjutnya dijadikan pertimbangan dalampenetapan ini;Menimbang, bahwa untuk menghidari mudharat
    Dalam hal ini, pengadilanmengambil alih sebagai pertimbangan dalam penetapan ini pendapat Syekh MuhammadHalim al Utsaimin dalam kitab al Qawaid al Fighiyyah, sebagai berikut:Halaman 7 dari 1O halaman Penetapan No.: 0034/Pdt.P/2015/PA.SmpLomoul clas cu y poll a> USArtinya: *bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan dengan menghindari mudharat yang lebih besarMenimbang, bahwa berdasarkan alasan permohonan Pemohon harus dinyatakantelah terbukti ada dan berdasar atas hukum
Register : 03-04-2017 — Putus : 08-05-2017 — Upload : 30-05-2017
Putusan PA BITUNG Nomor 0045/Pdt.G/2017/PA.Bitg
Tanggal 8 Mei 2017 — PENGGUGAT vs TERGUGAT
148
  • poli) dle 5th a gildag i die) ate sits sisArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab A/ Qavaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Artinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan
    keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian koniflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran, bersifat
Register : 19-08-2020 — Putus : 08-09-2020 — Upload : 08-09-2020
Putusan PA BIMA Nomor 1228/Pdt.G/2020/PA.Bm
Tanggal 8 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
148
  • untuk tidakmempertahankan ikatan perkawinan tersebut, dan ternyata dalam perkara aquoterbukti Suami maupun isteri sudah tidak ingin lagi mempertahankan rumahtangganya sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat telah berada pada tingkat pecahnya perkawinan(broken marriage), Keduanya sudah sangat Sulit untuk hidup rukun lagi sebagaisuami istri, Sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    yanglebih besar bagi keduanya, oleh karena itu yang Majelis Hakim mengambil alihpendapat sebagai pertimbangan atas Teori Hukum Islam dalam kitab AlQawa'id Al Fighiyyah Li Syekh Muhammad Halim Al 'Utsaimin pada halaman 2yang berbunyi sebagai berikut:Leauil FY orp pall as OSArtinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebih besar".Menimbang, bahwa berdasarkan Teori Hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudlaratan
    yang lebih besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak yangberperkara, sehingga jalan keluar yang terbaik (maslahah) bagi penyelesaiankonflik perkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian.Halaman 11 dari 13 halaman Put.
Register : 29-01-2019 — Putus : 21-02-2019 — Upload : 23-04-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0023/Pdt.P/2019/PA.TDN
Tanggal 21 Februari 2019 — Pemohon melawan Termohon
192
  • alasan bahwa anak Pemohon (calonmempelai lakilaki) belum mencapai usia 19 tahun sebagaimana surat PenolakanPernikahan (P.1);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai dan paraorang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamildan telah dikuatkan dengan bukti (P.5) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat
    lebih besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dicegah yang lebih berat mudharatnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih di bawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarHal. 8 dari 12 Pen.
    No. 0023/Pdt.P/2019/PA.TDN.lagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan dan telah berjanji akan mendidik, membimbing danmembantu rumah tangga anak mereka nantinya.
Register : 15-07-2019 — Putus : 06-08-2019 — Upload : 12-08-2019
Putusan PA BITUNG Nomor 133/Pdt.G/2019/PA.Bitg
Tanggal 6 Agustus 2019 — Penggugat melawan Tergugat
128
  • oll lero) amo JI ac, pre rail lilyallArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si Suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, Ssehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab A/ Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alih sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lom suisl LasY pyr yg pol asl USArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Halaman 9 dari 12 HalamanPutusan Nomor 133/Pdt.
    G/2019/PA BitgMenimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan
Register : 02-04-2018 — Putus : 25-04-2018 — Upload : 10-09-2018
Putusan PA BITUNG Nomor 50/Pdt.G/2018/PA Bitg
Tanggal 25 April 2018 — Penggugat: Nurain Kairupan binti Hasan Sanni Kairupan Tergugat: Ridwan Sumolang bin Amir Sumolang
2110
  • lilyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), Keduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yanglebih besar bagi keduanya
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lad eof LEY ps yg nce ods / SyArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan
Register : 06-08-2021 — Putus : 19-08-2021 — Upload : 19-08-2021
Putusan PA WONOSARI Nomor 172/Pdt.P/2021/PA.Wno
Tanggal 19 Agustus 2021 — Pemohon melawan Termohon
1354
  • pula memenuhi ketentuan Pasal 6,Pasal 8 s/d 11 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, serta ketentuan Pasal 39s/d 44 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Hakim sependapat dan mengambil alin sebagaipendapat Hakim terhadap kaidah ushul figh dalam kitab Asybah WanNazhairhalamani28 yang berbunyi :drbedh bois dic J) ule eLY) dpiArtinya :"Pemerintah mengurus rakyatnya sesual dengan kemaslahatan "Menimbang, bahwa syarat usia minimal untuk menikah yang ditentukanoleh UndangUndang adalah demi mencegah potensi mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggaHalaman 11 dari 13 halaman Penetapan Nomor 172/Pdt.P/2021/PA.Wnomenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazha'r oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim berbuny/i:Lagis) ISS 5b pd lagalad Yegy Glande (ole I3Artinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih besar meskipun
Register : 25-02-2019 — Putus : 20-03-2019 — Upload : 28-03-2019
Putusan PA SELAT PANJANG Nomor 0025/Pdt.P/2019/PA.Slp
Tanggal 20 Maret 2019 — Pemohon melawan Termohon
171
  • Perkara No. 0025/Pdt.P/2019 /PA Slip.sungguh ingin menikah dan setelah keluar dari penjara Pemberi Keteranganakan bekerja kembali sebagai Buruh Harian Lepas;Jika keinginan Pemberi Keterangan untuk menikah tidak dilaksanakan,Pemberi Keterangan khawatir akan mendatangkan mudharat baik kepadaPemberi Keterangan, kepada calon isteri Pemberi Keterangan serta calonanak yang akan lahir;Bahwa Pemohon juga telah menghadirkan calon isteri anak kandungPemohon dan atas pertanyaan Ketua Majelis mengaku bernama
    PemberiKeterangan sudah sangat dekat dengan anak kandung Pemohon tersebutbahkan Pemberi Keterangan sekarang sedang dalam keadaan hamil akibatperbuatan Pemberi Keterangan dengan anak Pemohon tersebut;Pemberi Keterangan mengetahui keadaan anak Pemohon yang saat ini tidakbekerja karena sedang menjalani hukuman dipenjara, dan PemberiKeterangan siap menerima keadaan anak Pemohon tersebut;Jika keinginan Pemberi Keterangan untuk menikah tidak dilaksanakan,Pemberi Keterangan khawatir akan mendatangkan mudharat
    dengan perempuan bernama CATIN WANITA,karena anak kandung Pemohon sudah sangat intim bahkan wanita yangakan dinikahi tersebut sekarang dalam keadaan hamil akibat perbuatananak kandung Pemohon tersebut; Antara anak kandung Pemohon dengan calon isteri anak kandungPemohon tidak memiliki halangan menikah baik karena hubungan darah,persemendaan atau sesuan menurut ketentuan hukum Islam; Jika anak kandung Pemohon tidak dinikahkan dalam waktu dekat inidengan CATIN WANITA, maka akan mendatangkan banyak mudharat
    Perkara No. 0025/Pdt.P/2019 /PA Slip.karena anak kandung Pemohon sudah sangat intim bahkan wanita yangakan dinikahi tersebut sekarang dalam keadaan hamil akibat perbuatananak kandung Pemohon tersebut; Antara anak kandung Pemohon dengan calon isteri anak kandungPemohon tidak memiliki halangan menikah baik karena hubungan darah,persemendaan atau sesuan menurut ketentuan hukum Islam; Jika anak kandung Pemohon tidak dinikahkan dalam waktu dekat inidengan CATIN WANITA, maka akan mendatangkan banyak mudharat
    Anakkandung Pemohon telah siap menjadi suami serta calon isteri anak Pemohonsiap menerima keadaan anak Pemohon dan bila kehendak untuk nikah ini tidakdilaksanakan maka dikhawatirkan akan terjadi mudharat kepada anakPemohon, calon isteri anak Pemohon serta calon bayi yang akan dilahirkan;Menimbang, bahwa di dalam persidangan anak Pemohon (CATIN PRIA)dan calon isteri anak Pemohon (CATIN WANITA) memperlihatkan komitmennyayang sangat kuat untuk membina rumah tangga serta merasa khawatir akanterjadi mudhorat
Register : 18-06-2021 — Putus : 15-07-2021 — Upload : 19-07-2021
Putusan PA WONOSARI Nomor 144/Pdt.P/2021/PA.Wno
Tanggal 15 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
1323
  • memenuhi ketentuan Pasal 6,Pasal 8 s/d 11 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, serta ketentuan Pasal 39s/d 44 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Hakim sependapat dan mengambil alin sebagaipendapat Hakim terhadap kaidah ushul figh dalam kitab Asybah WanNazha irhalamani28 yang berbunyi :drbedl bogie dic J) ule eld) dpciArtinya :"Pemerintah mengurus rakyatnya sesual dengan kemaslahatan "Menimbang, bahwa syarat usia minimal untuk menikah yang ditentukanoleh UndangUndang adalah demi mencegah potensi mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasusHalaman 11 dari 14 halaman Penetapan Nomor 144/Pdt.P/2021/PA.Wnokasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikin dalam alAsybah wa anNazhair oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim berbuny)i:Lagis GWG jL Ippo lagalad Yoo, GUauie a jle e)Artinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih besar meskipun
Register : 05-07-2021 — Putus : 22-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PA WONOSARI Nomor 154/Pdt.P/2021/PA.Wno
Tanggal 22 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
1363
  • memenuhi ketentuan Pasal 6,Pasal 8 s/d 11 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, serta ketentuan Pasal 39s/d 44 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Hakim sependapat dan mengambil alin sebagaipendapat Hakim terhadap kaidah ushul figh dalam kitab Asybah WanNazhairhalamani28 yang berbunyi :arbadh boyio as JI Je pL Yl 9 faiArtinya :"Pemerintah mengurus rakyatnya sesual dengan kemaslahatan "Menimbang, bahwa syarat usia minimal untuk menikah yang ditentukanoleh UndangUndang adalah demi mencegah potensi mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazhar oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim berbunyi:Lagasl GISE3L Lj po logolatl oe9) Ylixuic yoylsi IsArtinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih besar
Register : 07-09-2020 — Putus : 29-09-2020 — Upload : 29-09-2020
Putusan PA BIMA Nomor 1372/Pdt.G/2020/PA.Bm
Tanggal 29 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
2011
  • alasan untuk tidakmempertahankan ikatan perkawinan tersebut, dan ternyata dalam perkara aquoterbukti Suami maupun isteri sudah tidak ingin lagi mempertahankan rumahtangganya sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tanggaPemohon dengan Termohon telah berada pada tingkat pecahnya perkawinan(broken marriage), Keduanya sudah sangat sulit untuk hidup rukun lagi sebagaisuami istri, Ssehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    yanglebin besar bagi keduanya, oleh karena itu yang Majelis Hakim mengambil alihpendapat sebagai pertimbangan atas Teori Hukum Islam dalam kitab AlQawa'id Al Fighiyyah Li Syekh Muhammad Halim Al 'Utsaimin pada halaman 2yang berbunyi sebagai berikut:Lapasl 135) gaz zaall cas OSEArtinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebih besar".Menimbang, bahwa berdasarkan Teori Hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudlaratan
    No. 1372/Pdt.G/2020/PA.Bmperkawinan antara Pemohon dan Termohon adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak yangberperkara, sehingga jalan keluar yang terbaik (maslahah) bagi penyelesaiankonflik perkawinan Pemohon dan Termohon adalah perceraian.Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Majelis Hakim sependapatpula dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 44 K/AG/1999 tanggal19 Februari 1999
Register : 18-08-2020 — Putus : 15-09-2020 — Upload : 15-09-2020
Putusan PA BIMA Nomor 1219/Pdt.G/2020/PA.Bm
Tanggal 15 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
188
  • No. 1219/Pdt.G/2020/PA.Bmsuami istri, Ssehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yanglebih besar bagi keduanya, oleh karena itu yang Majelis Hakim mengambil alihpendapat sebagai pertimbangan atas Teori Hukum Islam dalam kitab AlQawa'id Al Fighiyyah Li Syekh Muhammad Halim Al 'Utsaimin pada halaman 2yang berbunyi sebagai berikut:Leauil FY orp pall as OSArtinya: "bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat
    bisadilakukan (prioritas) demi menjaga mudharat yang lebih besar".Menimbang, bahwa berdasarkan Teori Hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudlaratan yang lebih besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak yangberperkara, sehingga jalan