Ditemukan 5368 data
165 — 38
pada saat melakukan perbuatanyang menjadi perkara ini adalah seorang Prajurit TNI AD hal inisesuai dengan Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangkostradselaku Papera Terdakwa Nomor : Kep/158/V/2019 tanggal 24Mei 2019.Dengan demikian unsur ke1 Militer telah terpenuhiUnsur ke2: Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpaijinBahwa menurut Memorie van Toelichting yang dimaksuddengan sengaja atau kesengajaan adalah menghendaki danmenginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.Ditinjau dari gradasi
kesengajaan, perbuatan Terdakwatermasuk gradasi sengaja sebagai tujuan (opzet als oogmerk),dalam arti bahwa terjadinya sesuatu tindakan atau akibatnyabetulbetul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan danpengetahuan dari Terdakwa.Bahwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin berarti tidakhadir di Kesatuan sebagaimana lazimnya seorang Prajunt antaralain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugastugas yangdibebankan atau yang menjadi tanggung jawabnya, atau beradaditempat lain yang ditentukan oleh
WAHYUDI, SH
Terdakwa:
ATON WARDANI BINTI MUHAMMAD ADAM
62 — 15
,bahwa teoriini Sangat memuaskan karena dalam kehendak dengan sendirinya diliputipengetahuan (gambaran) dimana dalam seseorang untuk menghendaki suatuitu, lebin dahulu sudah harus mempunyai pengetahuan, lagipula kehendakmerupakan arah, maksud hal itu, lagipula kKehendak merupakan arah maksuddan tujuan hal mana berhubungan dengan motif (alasan pendorong)Halaman 10 dari 15 Putusan Nomor 64/Pid.B/2020/PN IdiSelanjutnya dalam ilmu pengetahuan Hukum Pidana dikenal adanya 3 (tiga)gradasi kesengajaan yaitu
terjadi akibat dariperbuatannya.Menimbang bahwa Perbuatan sengaja adalah merupakan unsursubyektif yang melekat pada diri pelaku, ini dapat dilihat secara logika denganmelihat perbuatan yang dilakukan oleh pelaku dari dasar ; intelektual pelaku,alat yang digunakan pelaku dan sasaran yang dituju oleh pelaku (Hukum PidanaMateriil, Suharto, RM, SH hal. 59).Menimbang bahwa Berdasarkan teori kehendak (Willstheorie) dan teoripengetahuan atau membayangkan (Voorstelingstheorie) begitu juga dengan 3(tiga) gradasi
20 — 5
huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika yang mengatur mengenai penyalahgunaan narkotikabagi diri sendiri, dimana dapat disimpulkan bahwa setiap penyalah gunanarkotika dalam rumusan pasal tersebut sudah pasti memiliki atau menguasainarkotika tersebut, sedangkan mengenai berbagai bentuk kepemilikan tersebuttelah diatur dalam rumusan pasal 111 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat terdapat gradasi
Gradasi atau tingkatan tersebut dimaksudkan agar terdapat perbedaanpenjatuhan pidana bagi seseorang yang menyalahgunakan narkotika danseseorang yang memiliki narkotika dengan segala bentuk atau variankepemilikan.
57 — 29 — Berkekuatan Hukum Tetap
pelunasan bea perolehan hak atas tanah danbangunan (BPHTB) dan pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihantanah dan / atau bangunan (PPh) bagi peserta yang terkena ketentuantersebut, akan tetapi dalam penjelasan olen Made Sumasta dan WayanPuspa hanya disebutkan kegiatan Prona tersebut hanya dikenai biaya patokdan biaya materai yang ditanggung oleh masingmasing peserta Pronanamun kenyataannya saat itu Terdakwa justru menyerahkan tabel biayaproses pengurusan sertifikat Prona yang didasarkan pada gradasi
maupun di tahun2009;Bahwa Terdakwa Priat Eko Purwo, S.Pt selaku Kepala Seksi PemerintahanKecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang mempunyai tugasmelaksanakan kegiatan administrasi di bidang pertanahan sesuai denganketentuan yang berlaku, mengetahui dan menyadari bahwa untukpelaksanaan Prona tidak dipungut biaya kecuali biaya patok dan biayamaterai yang ditanggung oleh peserta, namun kenyataannya saatpelaksanaan kegiatan Prona, Terdakwa telah menyerahkan tabel biayabiaya dengan patokan luas tanah (gradasi
pelunasan bea perolehan hak atas tanah danbangunan (BPHTB) dan pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihantanah dan / atau bangunan (PPh) bagi peserta yang terkena ketentuantersebut, akan tetapi dalam penjelasan oleh Made Sumasta dan WayanPuspa hanya disebutkan kegiatan Prona tersebut hanya dikenai biaya patokdan biaya materai yang ditanggung oleh masingmasing peserta Prona,namun kenyataannya saat itu Terdakwa justru menyerahkan tabel biayaproses pengurusan sertifikat Prona yang didasarkan pada gradasi
maupun di tahun2009;Bahwa Terdakwa Priat Eko Purwo, S.Pt selaku Kepala Seksi PemerintahanKecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang mempunyai tugasmelaksanakan kegiatan administrasi di bidang pertanahan sesuai denganketentuan yang berlaku, mengetahui dan menyadari bahwa untukpelaksanaan Prona tidak dipungut biaya kecuali biaya patok dan biayamaterai yang ditanggung oleh peserta, namun kenyataannya saatpelaksanaan kegiatan PRONA, Terdakwa telah menyerahkan tabel biayabiaya dengan patokan luas tanah (gradasi
66 — 47
Ditinjau dari tingkatan (gradasi) "Kesengajaan terbagi menjaditiga yaitu :Menimbang1. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatutindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudandari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/T erdakwa.2. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Tangmenjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnyayang pasti/harus terjadi.3.
Yang menjadi sandaran ialahsejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama. Kedua atau ketiga,maka harus diketahui terlebin dahulu apakah memang si Pelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untukmelakukan perbuatan beserta akibatnya.
Apabila benar, maka apayang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itu sudah termasuk tingkatan(gradasi) yang pertama, yaitu suatu kesengajaan sebagai tujuan untukmencapai sesuatu. Yang dimaksud dengan semaunya artinya melakukanpekerjaan sesuai dengan kemauan sendiri walaupun bertentangandengan ketentuan yang berlaku.Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah,keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat bukti lain yang diajukandalam persidangan terungkap faktafakta sebagai berikut:1.
74 — 52
Unsur kedua : Dengan sengaja melakukan ketidakhadirantanpa ijin*.Bahwa unsur ini merupakan salah satu bentuk kesalahan daripelaku/Terdakwa.Menurut M.V.T yang dimaksudkan dengan sengaja ataukesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatutindakan beserta akibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi)"Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :Hal 9 dari 15 hal Putusan Nomor : 30K/PM.105/AD/V/2016Menimbanga.
Yang menjadisandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran siPelaku/Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang(berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Dalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan(gradasi) yang pertama yaitu Si Pelaku/Terdakwa itu sudahmempunyai niat/maksud atau tujuan untuk melakukan perbuatanatau tindakan yang berupa pergi yaitu meninggalkan kesatuan danmenjauhkan diri dari satuan tanpa ijin dari Atasannya danmengetahui akibat
36 — 16
Sengaja sama dengan willens en weten Veroorzaken Van Een18Gevolg yaitu seseorang yang melakukan sesuatu tindakan dengan sengaja,harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut dan / atau akibatnya);Menimbang, bahwa dalam teori hukum, gradasi kesengajaan dapatdibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : (1) sengaja sebagai maksud (Opzet AlsOogmerk), (2) sengaja dengan kesadaran pasti atau keharusan (Opzet BijZekerheids Of Noodzakelijkheids Bewustzijn), (3) sengaja dengan kesadarankemungkinan sekali
Sengaja sama dengan willens en weten Veroorzaken Van EenGevolg yaitu seseorang yang melakukan sesuatu tindakan dengan sengaja,harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut dan / atauakibatnya);Menimbang, bahwa dalam teori hukum, gradasi kesengajaan dapatdibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : (1) sengaja sebagai maksud (Opzet AlsOogmerk), (2) sengaja dengan kesadaran pasti atau keharusan (Opzet BijZekerheids Of Noodzakelijkheids Bewustzijn), (3) sengaja dengan kesadarankemungkinan sekali terjadi
32 — 4
huruf a UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika yang mengatur mengenai penyalahgunaan narkotikabagi diri sendiri, dimana dapat disimpulkan bahwa setiap penyalah gunanarkotika dalam rumusan pasal tersebut sudah pasti memiliki atau menguasainarkotika tersebut, sedangkan mengenai berbagai bentuk kepemilikan tersebuttelah diatur dalam rumusan pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35Tahun 2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat terdapat gradasi
Gradasi atau tingkatan tersebut dimaksudkan agar terdapat perbedaanpenjatuhan pidana bagi seseorang yang menyalahgunakan narkotika danseseorang yang memiliki narkotika dengan segala bentuk atau variankepemilikan.
ANINDITYA EKA BINTARI, SH. MH
Terdakwa:
I KETUT MULIARTA alias KETUT
68 — 29
Unsur Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukumMenimbang, bahwa sengaja atau kesengajaan menurut MemoriPenjelasan (Memori Van Toelichting) adalah mengandung pengertian adalahmenghendaki dan menginsyafi terjadinya Suatu tindakan beserta akibatnya;Menimbang, bahwa kesengajaan dalam praktek peradilan dan menurutdoktrin dikenal dalam beberapa gradasi yaitu Kesengajaan sebagaimaksud (oogmerk), kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusanHalaman 13 dari 17 Putusan Nomor 25/Pid.B/2018/PN.Srp
Dipandang sebagai memiliki misalnya menjual,membuang, manggadaikan;Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja memiliki secara melawanhukum dimaksudkan sebagai perbuatan sengaja dengan tujuan ataukehendak untuk menguasai atau bertindak sebagai pemilik Suatu barangdengan cara yang bertentangan dengan undangundang, atau bertentangandengan kewajiban hukum si pelaku atau bertentangan dengan hak orang lainatau bertentangan dengan kesusilaan dan nilainilai yang hidup dalammasyarakat;Menimbang, bahwa berdasarkan gradasi
57 — 16
Peningkatan Jalan Hotmix Desa KemumuDusun Curup pada DPekerjaan Umum Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2013 terdapat perubahan kontrakberdasarkan pada Perubahan Perjanjian (Kontrak) nomor : 01/Perubahan KontrakY 1/DPU/BU/2tanggal 06 Mei 2013 yaitu Volume yang semula 3.000 Km menjadi 3.025 Km dan dilapangan dilvolume pekerjaan tambah kurang antara lain:a Lapis Pondasi Agregat kelas A;b Lapis pondasi Agregat kelas B (Leveling);c Lapis Resap pengikat Aspal cair;d Lataston Lapis Pondasi (HRSBase) (Gradasi
Pek.Berbutir1/LPA klas A m3 2,041.87 0.00 2041.8 Hasil pengujian7 gradasi dengan uji Analisissaringan (SieveAnalysis) untukBase Aterpasang,semua sampelbase Agradasinyatidak masukspesifikasi(prosentaselolos ayakanbatas atas danbatas bawah)spek base A,Dengandemikianmaterialterpasangbukanmaterialdengan spekBase A.
ngan Berita A Penyerahan Lapangan (titik nol) Nomor :(01/BAPLAIPBD/DPU/BU/2013,laksanaan kegiatan Penin Jalan Hotmix KemumpDusun Curtp pada Dinias PekerjaIPerubahan Perjanjian (Kontrak) nomor : 01/Perubahan KontrakY 1/DPU/BU/2013 tanggal 06 Myaitu Volume yang semula 3.000 Km menjadi 3.025 Km dan dilapangan dibutuhkan volume peketambah kurang antara lain:a..Lapis Pondasi Agregat kelas A;b.Lapis pondasi Agregat kelas B (Leveling);c.Lapis Resap pengikat Aspal cair;d.Lataston Lapis Pondasi (HRSBase) (Gradasi
Pek.Berbutir1 LPA klas A m3 2,041.87 0.00 2041.8 Hasil pengujian7 gradasi denganuji Analisissaringan(SieveAnalysis) untukBase Aterpasang,semua sampelbase Agradasinyatidak masukspesifikasi(prosentaselolos ayakanbatas atas danbatas bawah)spek base A,Dengandemikianmaterialterpasangbukan materialdengan spekBase A.
NURHAYATI, S.H.
Terdakwa:
ANDY AR Bin ALIAMAN
124 — 0
Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit handphone merk OPPO A5 S warna hitam;
- 4 (empat) lembar screenshot chat via WhatsApp dari handphone korban yang berisikan chatan terdakwa dan korban;
- 1 (satu) unit handphone REDMI NOTE 8 warna biru gradasi
Dirampas untuk dimusnahkan;
Tetap terlampir dalam berkas
DONI MARIANTO SH
Terdakwa:
ARIS EDISON LAKE alias ARIS anak laki laki dari AGUS LAKE
58 — 3
terpenuhi, sehingga bilamana salahsatu atau lebih dari elemenelemen tersebut terpenuhi maka unsur inidinyatakan telah terpenuhi pula;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan adalahmenghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya(willens en wetens veroorzaken van een gevolg) yang artinya seseorang yangmelakukan tindakan dengan sengaja harus menghendaki serta menginsyafitindakan tersebut dan/atau akibatnya;Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan dan menurut doktrin,gradasi
Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan (opzet bij zekerheids of noodzakelijkheijs bewustzijn)Pada gradasi kesengajaan dengan kesadaran pasti, yang menjadi sandaranadalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakandan akibat yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yangtelah terjadi. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnyayang pasti/harus terjadi;3.
jenis kKesengajaan ini ialah sejauhmana pengetahuan atau kesadaran pelaku, tentang tindakan dan akibatterlarang (beserta tindakan atau akibat lainnya) yang mungkin akan terjadi.Termasuk pula dalam jenis kesengajaan ini, kKesadaran pelaku mengenaikemungkinan terjadinya suatu tindakan dan akibat setelah melalui beberapasyaratsyarat tertentu;Menimbang, bahwa jika dalam suatu perumusan tindak pidanadigunakan istilah dengan sengaja, menurut doktrin harus ditafsirkan secara luas,artinya mencakup ketiga gradasi
77 — 14
diancam dengan pidana.Kedua, k ngajaan ng mempunyai sifat tertent18begrip) yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindak pidanatertentu, cukuplah jika (hanya) menghendaki tindakannya itu, artinyaada hubungan yang erat antara kejiwaan (batin) dengan tindakannya.Tidak disyaratkan apakah ia menginsyafi bahwa tindakannya itudilarang dan diancam dengan pidana oleh UndangUndang.Menimbang, bahwa kesengajaan tanpa sifat tertentu dalampraktek peradilan dan menurut doktrin dikenal dan diperbedakanbeberapa gradasi
Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan (opzetbij zekerheids of noodzakelijk heids bewustzijn).Pada gradasi kesengajaan dengan kesadaran pasti yangmenjadi sandaran adalah seberapa jauh pengetahuan ataukesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat yangmerupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang telahterjadi. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibatakibatlainnya yang pasti/harus terjadi.c.
32 — 21
Unsurkedua: Yang karena salahnya atau dengan sengajamelakukan ketidakhadiran tanpa ijin .Bahwa unsur ini merupakan salah satu bentuk kesalahan daripelaku/Terdakwa.Menurut M.V.T yang dimaksudkan dengan sengaja atau kesengajaanadalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu. tindakan besertaakibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi)*Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a.
Yang menjadi sandaran ialahsejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Hal 9 dari 14 Hal Putusan No. 07K/PM.105/AD/II/2017MenimbangDalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan(gradasi) yang pertama yaitu Si Pelaku/Terdakwa itu sudah mempunyainiat/maksud atau tujuan untuk melakukan perbuatan atau tindakan yangberupa pergi yaitu meninggalkan kesatuan dan menjauhkan diri
56 — 26
Unsur Kedua : Dengan sengaja mengakibatkan perasaan tidakenak atau rasa sakit atau luka pada orang lain e Bahwa yang dimaksud dengan sengaja atau kesengajaan adalahmenghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan besertaakibatnya.e Ditinjau dari tingkatan (gradasi) kesengajaan terbagi menjadi tigayaitu :a Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatutindakan atau akibat tertentu. adalah betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/Terdakwa.b
Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnya yang pasti/harus terjadi.c Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan atau disebut jugasebagai kesengajaan bersyarat yang menjadi sandaran ialahsejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atauakibatakibatnya) yang mungkin terjadi.e Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama, kedua atauketiga maka harus diketahui
terlebih dahulu apakah si Pelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untukmelakukan perbuatan beserta akibatnya, Apabila benar, maka apayang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itu sudah termasuktingkatan (gradasi) yang pertama, yaitu suatu kesengajaan sebagaitujuan untuk mencapai sesuatu.Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada/kepada oranglain itu merupakan tujuan atau kehendak dari si Pelaku/Terdakwa.
Mayor Chk Magdial, S.H.
Terdakwa:
PRATU DWI HARYANTO
238 — 82
Ditinjau daritingkatan (gradasi) "Kesengajaan terbagi menjadi tigayaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalahbetulbetul sebagai perwujudan dari maksud atautujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran' pasti ataukeharusan. Yang menjadi sandaran si Pelaku /Terdakwa tentang tindakan dan akibat tertentu itu.Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibatakibatlainnya yang pasti/harus terjadi.c.
Yangmenjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuanatau kesadaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakanatau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan siPelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan (gradasi)yang pertama. Kedua atau ketiga, maka harus diketahuiterlebin dahulu apakah memang si Pelaku/Terdakwa itusudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untukmelakukan perbuatan beserta akibatnya.
Apabila benar,maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itusudah termasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitusuatu. kesengajaan sebagai tujuan untuk mencapaisesuatu.Hal. 23 dari 33 hal. Putusan Nomor 121k/PM.III18/AD/X1/2019MenimbangKesengajaan tidak perlu ditujukan kepadaperbuatanperbuatan asusila yang menimbulkankecemasan.
107 — 131 — Berkekuatan Hukum Tetap
Hal mana dikarenakan Majelis HakimPengadilan Negeri Tasikmalaya secara sempit menafsirkan unsur dengan sengajasebagai kemungkinan sebagaimana telah dipertimbangkan dalam putusannyahalaman 38 alinea ketiga yang menyebutkan pada pokoknya bahwa corak/gradasi/tingkat dari kesengajaan sebagai kemungkinan lebih tepat jika diterapkanterhadap tindak pidanatindak pidana yang dirumuskan secara materiil danterhadap pelaku yang mempunyai niat melakukan kejahatannya, padahal apabiladibandingkan dengan Putusan
Pengadilan Negeri Bandung No.1401/Pid.B/2010/PN.Bdg dalam perkara Terpidana Nazril Irham alias Ariel Peterpan yang telahdinyatakan bersalah melakukan kejahatan memberikan kesempatan kepada oranglain untuk menyebarkan pornografi yang salah satu pertimbangannya ketikamembuktikan unsur dengan sengaja menganut corak/gradasi/tingkatkesengajan sebagai kemungkinan atau teori apa boleh buat* (teori sebagaimanadikemukakan oleh Prof.
36 — 7
Unsur Tanpa hak atau Melawan Hukum;Menimbang, bahwa menurut doktrin, kesengajaan (dolus) merupakan bagiandari kesalahan (schuld);Menimbang, bahwa kesengajaan tanpa sifat tertentu dalam praktek peradilandan menurut doktrin dikenal dan dibedakan dalam beberapa gradasi, yaitu : 1)kesengajaan sebagai maksud (oogmerk), 2) kesengajaan dengan kesadaran pasti atau11keharusan (opzet bij zekerheids of noodzakelijkheids bewestzijn), 3) kesengajaandengan menyadari kemungkinan (dolus eventualis);Menimbang, bahwa
Unsur Secara Tanpa Hak dengan sengaja Menimbang, bahwa menurut doktrin, kesengajaan (dolus) merupakan bagiandari kesalahan (schuld);Menimbang, bahwa kesengajaan tanpa sifat tertentu dalam praktek peradilandan menurut doktrin dikenal dan dibedakan dalam beberapa gradasi, yaitu : 1)kesengajaan sebagai maksud (oogmerk), 2) kesengajaan dengan kesadaran pasti ataukeharusan (opzet bij zekerheids of noodzakelijkheids bewestzijn), 3) kesengajaandengan menyadari kemungkinan (dolus eventualis);Menimbang, bahwa
45 — 6
.); Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan dan menurut doktrin dikenal dandiperbedakan beberapa gradasi dari kesengajaan tersebut yaitu :a. Kesengajaan sebagai maksud (Oogmerk).Artinya, terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu (yang sesuai denganperumusan UndangUndang hukum pidana) adalah betulbetul sebagai perwujudandari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari pelaku.b.
Kesengajaan dengan kesadaranpastiataukeharusan (opzetbijzekerheids ofnoodzakelijkheids bewustzijn).Pada gradasi kesengajaan dengan kesadaran pasti yang menjadi sandaran adalahseberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat yangmerupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang telah terjadi.
Reman, SH.MH
Terdakwa:
Sugeng Wibisono
84 — 3
Ditinjau dari tingkatan (gradasi)"Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatutindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudandari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Tangmenjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnyayang pasti/harus terjadi.c.
Yang menjadi sandaran ialah sejauhmana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwa tentangtindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Dalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan(gradasi) yang pertama yaitu Si Pelaku/Terdakwa itu sudahmempunyai niat/maksud atau tujuan untuk melakukan perbuatan atautindakan yang berupa pergi yaitu meninggalkan Kesatuan danmenjauhkan diri dari satuan tanpa ijin dari Atasannya dan mengetahuiakibat