Ditemukan 745220 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 09-02-2021 — Putus : 10-03-2021 — Upload : 10-03-2021
Putusan PA Muaradua Nomor 74/Pdt.G/2021/PA.Mrd
Tanggal 10 Maret 2021 — Penggugat melawan Tergugat
175
  • ArRum Ayat 21 dan tujuanperkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, akan sangat sulit terwujud;Menimbang, bahwa mengenai fakta pisah tempat tinggal antaraPenggugat dengan Tergugat bukan merupakan upaya sementara untukmeredam konflik yang mereka hadapi, melainkan sudah merupakan akibat darikonflik yang berkesinambungan atau berkelanjutan dan menunjukkanpeningkatan kualitas perselisihan dan pertengkaran
    Putusan No 74/Pdt.G/2021/PA.MrdMenimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor1 Tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa;Menimbang, bahwa dari ketentuan tersebut dapat diketahui bahwasalah satu unsur dari perkawinan itu ialah unsur ikatan batin dan apabila unsuritu sudah tidak ada lagi maka sebenarnya perkawinan
    tandatanda kekuasaanNya talah Dia menciptakanuntukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagikamu yang bertikir.Menimbang, bahwa menurut ketentuan pasal 1 Undangundang Nomor 1tahun 1974 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yangbahagia dan kekal
    oleh karena itu suami isteri wajib saling cinta mencintai,hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir dan batin satu kepadayang lain (vide pasal 33 UU nomor 1 tahun 1974);Menimbang, bahwa apabila seorang suami atau seorang isteri ataukeduadua nya sudah tidak saling mencintai, tidak saling menghormati, tidaksaling setia dan tidak saling memberikan bantuan lahir batin yang berdampakpada munculnya perselisihan dan pertengkaran yang tidak berkesudahan,maka diyakini tujuan rumah tangga yang kekal
Putus : 02-10-2013 — Upload : 06-10-2015
Putusan PN NUNUKAN Nomor 04/Pdt.G/2013/PN.NNK.
Tanggal 2 Oktober 2013 — MARGARETA SARANGA PENGGUGAT m e l a w a n KRISTIAN TERGUGAT
9225
  • bahwa selanjutnya apakah berdasarkan faktafaktayang terbukti dipersidangan tersebut, tuntutan gugatan Penggugatsebagaimana yang termuat di dalam petitum gugatannya, dapat dikabulkanataukah tidak, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sepertitersebut di bawah ini ;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan merupakan ikatan lahir batin antaraseoarnag pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga yang bahagia dan kekal
    Perasaancinta yang menjadi titik tolak terciptanya ikatan batin antara suami danisteri untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan kekal, telah lunturdengan adanya keteguhan masingmasing pihak dalam mempertahankanperbedaan prinsip hingga pada akhirnya perasaan saling menghargaiterhadap pasangan hidupnya menjadi tidak ada ; HAL 8 PUTUSAN NO 04/PDT.G/2013/PN.NNK Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sudahtidak didasarkan pada prinsipprinsip saling menghargai perbedaan dankekurangan
    antara suami dengan isteri dalam perkawinan, sebagaimanaditunjukan melalui perbedaan kewajiban memberikan nafkah dalampengurusan kehidupan rumah tangga, perbedaan untuk mendahulukankepentingan hubungan suami isteri lebih utama daripada kepentinganhubungan dengan keluarganya masingmasing, dan perbedaan prinsipkepentingan diri sendiri lebih utama daripada kepentingan pasangannya,maka keadaan rumah tangga ini tidak akan kokoh atau kekal apabiladiantara suami isteri tidak ada yang bersedia mengambil
    untuk memulihkan hubungan perkawinanmereka baik semenjak Penggugat dengan Tergugat sudah tidak hidupserumah lagi maupun selama pemeriksaan perkara ini ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, maka perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tidak sesuailagi dengan ketentuan undang undang perkawinan Pasal 1 yang berbunyiperkawinan merupakan ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorangwanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagiadan kekal
Register : 25-05-2016 — Putus : 04-08-2016 — Upload : 05-12-2016
Putusan PA MALANG Nomor 1060/Pdt.G/2016/PA.Mlg
Tanggal 4 Agustus 2016 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
76
  • Putusan Nomor 1060/Pdt.G/2016/PA.Mlgdan apabila terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya Tergugat seringmelakukan kekerasan (KDRT) kepada Penggugat;Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan lebih lanjut perludiketengahkan bahwa perkawinan adalah merupakan /katan /ahir batin antaraseorang pria dengan seorang wanita dengan tujuan untuk membentukkeluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana diisyaratkan alQuran Surat ar Rum, 21 ; pasal 1 Undang undang Nomor 1 tahun 1974 danpasal 3 Kompilasi
    Penggugat dan Tergugat sering bertengkar karena yang saksi tahu,masalah nafkah Tergugat tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganyaakrena tergugat sendiri kerjanya tukang parkir ; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah selama kurang lebih 7bulan, selama pisah tidak pernah rukun ;Menimbang bahwa dalam perkara ini Majelis perlu mengetengahkanbahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorangwanita dengan tujuan untuk membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagiadan kekal
Register : 09-07-2018 — Putus : 13-09-2018 — Upload : 29-09-2018
Putusan PN SLEMAN Nomor 179/Pdt.G/2018/PN Smn
Tanggal 13 September 2018 — Penggugat melawan Tergugat
458
  • Bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak, dengan tujuan untuk membentukkeluarga yang bahagia dan kekal, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan.4. Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumahtinggal Tergugat yang beralamat di, Kabupaten Sleman; 5.
    Bahwa, tujuan mulia dari perkawinan seperti yang tercantum dalam UndangUndang Perkawinan No. 1 tahun 1974, yaitu : Membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal, berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa tidakdapat Penggugat capai khususnya selama hidup bersama Tergugat karenatimbulnya perselisihan dan permasalahan yang terusmenerus yang tidakmungkin dirukunkan kembali, diantaranya adalah karena :(a)(b)(c)(d)(e) Ketika awal perkawinan baru menginjak 3 (tiga) bulan, komunikasi antaraPenggugat
    antra PENGGUGAT dan TERGUGATdinyatakan sah menurut hukum patut untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanapakah alasanalasan Penggugat mengajukan gugatan perceraian dapat dikabulkan atau tidak akan dipertimbangkan seperti dibawah ini;Menimbang, bahwa menurut pasal 1 UU No. 1 tahun 1974, menyatakanPerkawinan italah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai suami ister dengan tujuaan membentuk keluarga (rumah tangga) yangbahagia dan kekal
    percekcokan yang terusmenerus ; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat dan pihak keluarga serta pihak gerejatelah berusaha untuk merukunkan kembali rumah tangga Penggugat dan Tergugat akan tetapi tidak berhasil; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tempat tinggalnya tidak satu rumahlagi; Bahwa kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak adaharapan akan rukun kembali.; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum diatas maka menurut majelistujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
Putus : 13-08-2015 — Upload : 01-02-2017
Putusan PN BEKASI Nomor 254/Pdt/G/2015/PN.Bks.
Tanggal 13 Agustus 2015 — perdata - penggugat ANTONIUS JAUHARI, tergugat EVELINE POLLII
3118
  • Bahwa semula perkawinan antara Penggugat dan Tergugat berjalandengan harmonis, saling menyayangi satu dengan yang lain, sebagaimanalayaknya pasangan suami isteri yang diamanatkan oleh UndangundangPerkawinan Nomor tahun 1974 pasal 1 tentang perkawinan yangmenyatakan ;"Perkawnati ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan Seorangvanita sebagai suami ister dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa4.
    Bahwa akan tetapi tujuaan perkawinan untuk membentuk rumah tanggayang bahagia dan kekal ternyata tidak dapat dipertahankan lagi, hal inidikarenakan antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan,percekcokan dan pertengkaran yang terus menerus ;6.
    tidak ada tanggapan atauperubahan sama sekali ;10.Bahwa selanjutnya berdasarkan fakta tersebut diatas, kenyataannyamenurut akal sehat Penggugat dan masukan dari keluarga serta teman teman dan kesabaran Penggugat dalam menghadapi permasalahanperselisihan atau pertengkaran tersebut jelas hanya akan berakhir dengansiasia saja ;11.Bahwa pada akhirnya Pengugat mengakui dan sampai pada keputusanbahwasanya tidak mungkin lagi untuk mempertahankan perkawinan ataukehidupan rumah tangga yang utuh, bahagia dan kekal
    akan tetapi tidak berhasildiselesaikan dengan perdamaian ;Menimbang, bahwa para pihak juga telah membuat Surat Pernyataan untukbersedia cerai sebagaimana dalam bukti P6 ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas menurutMajelis Hakim antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak lagi harmonis dantidak ada kecocokkan untuk hidup bersama sehingga tidak ada harapan bagiPenggugat untuk dapat hidup rukun kembaili dengan Tergugat gunamempertahankan keutuhan perkawinan sebagai keluarga yang kekal
Register : 13-11-2017 — Putus : 27-11-2017 — Upload : 22-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 190/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 27 Nopember 2017 — Pemohon melawan Termohon
129
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum islam(KH);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan daiamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh datammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 02-08-2019 — Putus : 09-09-2019 — Upload : 19-09-2019
Putusan PN BANYUWANGI Nomor 143/Pdt.G/2019/PN Byw
Tanggal 9 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
439
  • rumah tangga keduanya harmonisnamun berjalannya waktu sering 9 bulan sejak pernikahannya sering terjadipertengkaran karena masalah ekonomi, tergugat mempunyai wanita idaman laindan malas bekerja; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah pisah ranjangsejak 10 (Sepuluh) tahun yang lalu dan tidak pernah ada komunikasi lagisehingga kehidupan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudahtidak mungkin lagi didamaikan dan tidak dapat hidup rukun selaku suami isteriuntuk membentuk keluarga yang kekal
    dan bahagia;Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidakpernah menanggapinya karena tidak pernah datang dan menghadap dipersidangan walaupun telah dipanggil secara sah dan patut;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Undang Undang Nomor. 1tahun 1974 tentang Perkawinan yang dimaksud dengan suatu perkawinanadalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita untuk membentuksuatu rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan YangHalaman 6 dari 11 Putusan Perdata Gugatan
    Nomor 143/Padt.G/2019/PN BywMaha Esa, sehingga dalam suatu perkawinan selain merupakan suatuperjanjian oleh para pihak yang melangsungkannya, sesungguhnya jugamengandung suatu nilainilai bathiniah dengan tujuan yang luhur, sebagaimanadiisyaratkan oleh iman dan kepecayaan para pihak tersebut, yakni membentukrumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;Menimbang, bahwa oleh karena itulan selain mengatur makna danhakekat serta tujuan suatu perkawinan, dalam Undang Undang
    dan tidak mungkinlagi didamaikan diantara mereka, dikarenakan masalah ekonomi dan Tergugatmempunyai wanita idaman lain, dan saat ini antara Penggugat dan Tergugatsudah tidak satu rumah lagi, Kenyataan ini menegaskan antara Penggugatdengan Tergugat sudah tidak ada lagi kecocokan dan keinginan untukmembentuk suatu keluarga dalam ikatan perkawinan;Menimbang, bahwa manakala hal ini dihnubungkan dengan tujuan dariperkawinan yang pada dasarnya adalah untuk membentuk suatu keluarga(rumah tangga) yang kekal
Register : 24-11-2015 — Putus : 21-12-2015 — Upload : 19-01-2016
Putusan PN NEGARA Nomor 110/Pdt.G/2015/PN.Nga
Tanggal 21 Desember 2015 — - I GUSTI PUTU SUARDANA - NI KADE BUDAYATI
8021
  • status perkawinancerai hidup ;12.Bahwa anak yang dihasilkan dalam perkawinan antara Penggugat danTergugat untuk hak perwalian dan pemeliharaannya tetap diasuh dandirawat oleh Tergugat selaku bapak kandungnya;13.Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin lagidirukunkan kembali sebagai suami istri dan jalan damai sudah tidakdapat ditempuh lagi sehingga tujuan perkawinan sebagaimanadiamanatkan dalam undangundang perkawinan No. 1 tahun 1974 yaituuntuk membina rumah tangga yang bahagia kekal
    tidak pernahhadir di persidangan, namun Majelis Hakim tetap akan mempertimbangkanbuktibukti yang diajukan oleh Penggugat guna mengetahui apakah dalildalilyang dikemukakan oleh Penggugat tidak bertentangan dengan hukum dancukup beralasan untuk dikabulkan ;Menimbang, bahwa didalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan disebutkan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antaraseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal
    Putusan Nomor : 110/Pdt.G/2015/PN.Ngadiamanatkan dalam UndangUndang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974yaitu untuk membina rumah tangga yang bahagia kekal abadiberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa semakin jauh dari kenyataandan harapan.
    bahwa alasan perceraian yang disebutkan dalam pasal 19huruf f PP No.9 tahun 1975, menurut Majelis mengandung 2 (dua) hal yangharus diperhatikan, yaitu : apakah benar perselisihan dan pertengkaran antarasuami istri itu berlangsung terus menerus, dan apakah benar tidak ada harapanbagi suami isteri tersebut untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga ;Menimbang, bahwa sesuai bunyi ketentuan pasal 1 UU No.1 tahun 1974tentang perkawinan, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumahtangga yang kekal
    Putusan Nomor : 110/Pdt.G/2015/PN.NgaMenimbang, bahwa dari uraian faktafakta diatas, ternyata benar telahterjadi perselisihan dan percekcokan yang terus menerus antara suami isteri(Penggugat dan Tergugat) dan tidak ada harapan untuk dirukunkan lagi, makatujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagiatidaklah mungkin tercapai lagi, bahkan Penggugat dan Tergugat pulang ke Baliuntuk minta cerai secara adat ;Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian yang dikemukakanoleh Penggugat
Register : 15-01-2019 — Putus : 26-02-2019 — Upload : 10-09-2021
Putusan PN SORONG Nomor 4/Pdt.G/2019/PN Son
Tanggal 26 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
7961
  • Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi, KotaSorong, Papua Barat, sehingga dengan demikian denganberdasarkan pada pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) PeraturanPemerintah No. 9 Tahun 1975, Pengadilan Negeri Malangberwenang secara Absolut maupun secara Relatif untuk memeriksadan mengadili perkara ini ;Menimbang, bahwa menurut pasal 1 Undang Undang No.1tahun 1974 yang dimaksud dengan Perkawinan adalah ikatan lahirdan batin antara seorang pria dengan seorang wanita untukmembentuk rumah tangga yang bahagia, kekal
    Putusan.No.4/PDT.G/2019/PN.Son.tersebut mengakibatkan tujuan perkawinan untuk membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan yang Maha Esa sebagai suami isteri menjadi tidaktercapai sehingga gugatan Penggugat dianggap cukup beralasanmenurut hukum, karena telah memenuhi syarat sebagaimanadiatur dalam pasal 39 ayat (2) Undang Undang No.1 tahun 1974 untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa antarasuami istri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri
    demikian harus diakui pula bahwa ikatan batin memegangperan yang lebih dominant dan strategis oleh karena dari sana akan timbul niat,kemauan, tekad, dan kerja keras, manakala elemen yang pertama ternyata tidakcukup menunjang kehidupan sebuah rumah tangga.Menimbang, bahwa dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya ikatanyang erat antara kedua belah pihak adalah modal atau basic dan sekaligus sebagaifundamen agar sebuah perkawinan dapat berlangsung dalam suasana penuhkebahagiaan, keharmonisan, kekal
    tergugat ternyatatidak mampu untuk diredam dan diselesaikan oleh mereka.Menimbang, bahwa terlepas dari sebabsebab terjadinya percekcokan dansiapa penyebab terjadinya percekcokan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat,lebih jauh kondisi dan situasi berpisahnya Penggugat dan Tergugat yang telahberlangsung kurang lebih 13 tahun lamanya dan tidak ada penyelesaian yang telahdiambil, sesungguhnya telah pula memberikan buktibukti dan indikasi bahwakomitmen untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Bahwa, pada awalnya keluarga Penggugat dan Tergugat berjalanharmonis, sesuai dengan tujuan pernikahsan yaitu membentukkeluarga ( Rumah Tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkanke Tuhanan Yang Maha Esa;4.
Register : 08-04-2019 — Putus : 25-04-2019 — Upload : 26-04-2019
Putusan PA WATES Nomor 197/Pdt.G/2019/PA.Wt
Tanggal 25 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
183
  • No. 197/Pdt.G/2019/PA.Wt.Bahwa pernikahan Penggugat dengan Tergugat diawali atas kehendakbersama untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang sakinahmawwadah wa rahmah yang bahagia dan kekal berdasarkan KetuhananYang Maha Esa ;Bahwa sesudah akad nikah tersebut, Tergugat telah mengucapkan sighattalik talak sebagaimana yang tertuang dalam buku nikah ;Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat bertempat kediaman diXXXX, Kabupaten Kebumen, kemudian pada tahun 2001 Penggugat danTergugat bertempat kediaman
    kabar berita mengenai keberadaannya ;Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telahmelakukan hubungan badan (Bada Dukhul) dan telah dikaruniai limaorang anak bernama XXXxX lahir tanggal 28 April 1998,XXXxX lahir tanggal30 November 1999, XXXX lahir tanggal 18 Agustus 2001, XXXX lahirtanggal 02 Januari 2010, XXXX lahir tanggal 02 Oktober 2011 :Bahwa pada awal pernikahan, rumah tangga Penggugat dan Tergugatdalam keadaan rukun, harmonis, dan bahagia, akan teapi hal itu tidakberlangsung kekal
Register : 20-12-2016 — Putus : 24-01-2017 — Upload : 22-03-2017
Putusan PN AMLAPURA Nomor 168/Pdt.G/2016/PN.Amp
Tanggal 24 Januari 2017 — PERDATA PENGGUGAT LAWAN TERGUGAT
459
  • Menimbang, bahwa Penggugat mendasarkan gugatannya dengan alasanbahwa antara dirinya dengan Tergugat telah terjadi percekcokan yang terusmenerusdan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun kembali dalam membentuk rumahtangga yang harmonis dan bahagia, alasan mana sesuai dengan ketentuan yangtermuat dalam pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975sehingga sudah sepatutnya untuk dipertimbangkan lebih lanjut ;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluargayang bahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;Menimbang bahwa keluarga yang bahagia dan kekal tidak akan bisa tercapaiapabila dalam perkawinan sering terjadi pertengkaranpertengkaran apalagi karenaadanya perbedaan pendapat/prinsip yang sangat mendasar sehingga berakibat padapertengkaran atau percekcokan yang berlangsung secara terus menerus ;Menimbang, bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadipercekcokan dan lebih dari 1,5 (satu setengah) tahun lamanya Penggugat dantergugat pisah rumah ;Menimbang
    , bahwa Penggugat selama persidangan menunjukkan sikap untuktetap bercerai dan sudah tidak menginginkan lagi untuk bersatu danmempertahankan perkawinannya, jika hal itu sudah timbul dalam kehidupan rumahtangga yang mereka bina bersama, maka suatu fakta bahwa guna mempertahankanperkawinan seperti itu sudah tidak ada manfaatnya lagi karena antara suami istrisudah tidak ada ikatan bathin lagi sehingga untuk membina rumah tangga yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksudHalaman
    8 dari 12 Putusan Perdata Gugatan Nomor 168/Pdt.G/2016/PN.Ampdalam Undangundang Perkawinan Nomor : 1 Tahun 1974 tidak akan dapatterwujud;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas menurut Majelis, jelastujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam pasal 1 UndangUndang No. 1Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa tidak akan terwujud, oleh karena itu bagi Majelis adacukup alasan untuk mengabulkan tuntutan Penggugat sebagaimana tersebut
Register : 18-03-2013 — Putus : 23-04-2013 — Upload : 09-06-2014
Putusan PA MUNGKID Nomor 37/Pdt.P/2013/PA Mkd
Tanggal 23 April 2013 — SOCHIBIN bin MUNTARI
135
  • Mkd> Bahwa saksi sebagai keluarga dari XXXX telah setuju dan rela anaknya akandiambil menantu oleh Pemohon ;> Bahwa anak Pemohon bekerja di Pabrik Batako ;VvBahwa kedua anak tersebut sudah satu tahun menjalin cinta ;> Bahwa saksi sebagai keluarga sanggup untuk membina serta membangunkeluarga yang baik untuk menuju keluarga yang bahagia kekal, sakinahmawaddah warahmah, serta memenuhi segala kekurangan dari kebutuhan keduaanaknya ;Saksi II Nama : XXXX BIN XXXX, umur 48 tahun, Agama Islam, Pekerjaan
    Bahwa, Pemohon bermaksud akan menikahkan anaknya dengan Calon istrinyabernama XXXX;> Bahwa kedua anak tersebut sudah satu tahun menjalin cinta.> Bahwa rencana pernikahan sudah didaftarkan di Kantor Urusan AgamaKecamatan XXXX Kabupaten Gunuingkidul tetapi ditolak karena umur calontemanten lakilaki masih kurang ;> Bahwa Calon istri berstatus Perawan dan Calon Suami Jejaka.> Bahwa saksi sebagai aparat Desa sanggup untuk membina serta memberikannasehat dan bimbingan untuk menuju keluarga yang bahagia kekal
    suami belum berusia 19 tahun akan tetapisudah bekerja dengan penghasilan Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) setiap hari,serta calon istri sudah berusia 18 tahun dan sudah bekerja dengan penghasilan setiapbulan Rp. 450.000 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) ;Menimbang bahwa dari keluarga calon suami dan calon istri sudah sepakatuntuk menikahkan anaknya karena keduanya sudah saling mencintai sudah samasama bekerja, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat sudah bisa membentukkeluarga yang bahagia kekal
Register : 09-08-2018 — Putus : 03-09-2018 — Upload : 09-07-2019
Putusan PA BIMA Nomor 193/Pdt.P/2018/PA.Bm
Tanggal 3 September 2018 — Pemohon melawan Termohon
126
  • PA.BmMenimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI);Menimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin komunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kKematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus
Register : 27-01-2011 — Putus : 16-02-2011 — Upload : 05-03-2012
Putusan PA STABAT Nomor 86/Pdt.G/2011/PA.Stb.
Tanggal 16 Februari 2011 — Penggugat VS Tergugat
107
  • perkara ini sesuai denganperaturan dan perundang undangan yang ber1aku;Menimbang, bahwa Penggugat dan Ter gugat telahdip anggil secararesmi dan patut untuk datang menghadap di persi danganterhadap panggilan a quo Penggugat hadir secara inperson, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak adamengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk hadirdi persi dangan.Menimbang, bahwa kemudian Majelis Hakim nenganjurkankepada Penggugat agar srukun kembali dengan Tergugat danmembina rumah tangga yang kekal
    dan tujuan gugatan Penggugatsebagaimana diuraikan pada bahagian duduk perkaranya.Menimbang, bahwa Penggugat dan Ter gugat telahdipanggil secara resmi dan patut untuk datang nenghadap dipersidangan, atas panggilan a quo Penggugat hadir inperson di persid angan, sedang Tergugat tidak hadir dantid ak ada mengutus wakil atau kuasanya yang sah untuk hadirdi persid angan.Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mnenganjurkankepada Penggugat agar rukun kembali dengan Tergugat dalammembina rumah tangga yang kekal
Register : 15-09-2017 — Putus : 17-10-2017 — Upload : 03-04-2019
Putusan PA BIMA Nomor 138/Pdt.P/2017/PA.Bm
Tanggal 17 Oktober 2017 — Pemohon melawan Termohon
1210
  • berikut:Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 7 ayat 1 UndangundangNomor 1 Tahun 1974, pengaturan batas minimal usia perkawinan bertujuanuntuk menjaga kesehatan suami istri dan keturunan;Menimbang, bahwa majelis berpendapat bahwa selain untuk menjagakesehatan suami istri dan keturunan, pengaturan batas minimal usiaperkawinan bertujuan untuk mempersiapkan kematangan fisik maupun mentalbagi calon pengantin sehingga mampu mewujudkan tujuan perkawinan yaitumembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal
    No. 138/Pdt.P/2017/PA.BmMenimbang, bahwa kematangan fisik (baligh) terkait dengan kematanganorgan seksual, sedangkan kematangan mental terkait kedewasaan dalamberpikir, mengendalikan emosi, dan menjalin kKomunikasi;Menimbang, bahwa tujuan perkawinan tidak sematamata untuk memenuhikebutuhan seksual, tetapi untuk mewujudkan rumah tangga yang kekal danbahagia, dan dalam hal ini kematangan mental sangat berpengaruh dalammewujudkan rumah tangga yang kekal dan bahagia terkait dengan peran yangharus dilakukan
Register : 27-05-2021 — Putus : 19-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PN MUARA TEWE Nomor 11/Pdt.G/2021/PN Mtw
Tanggal 19 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
8016
  • dan Tergugat tersebut telah dikaruniai 1(Satu) anak yang bernama:Anak Penggugat dan Tergugat, jenis kelamin Perempuan, lahir di Kuala Kapuaspada tanggal 24 Januari 2015, berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran No. 6211LU040220150012 tanggal O04 Februari 2015 dari Dinas KependudukanPencatatan Sipil Pulang Pisau.Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugatberjalan rukun dan damai dan jika ada perselisihan itu dianggap sebagai ujiandalam membina rumah tangga yang bahagia dan kekal
    berdasarkan Ketuhananyang Maha Esa.Adapun Kronologisnya adalah sebagai berikut :1.Bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria danseorang wanita sebagai Ssuami istri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumahtangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugatberjalan rukun dan damai dan jika ada perselisihan itu dianggap sebagai ujiandalam membina rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan
    #4##/##H#H/HHHHHMenimbang, bahwa karena yang menjadi masalah pokok dalam gugatanPenggugat adalah tentang Perceraian, maka yang perlu dipertimbangkan terlebihdahulu adalah apa benar antara Penggugat dan Tergugat terikat dalam suatuperkawinan yang sah sehingga Penggugat mempunyai /egal standing untukmengajukan gugatan;Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorangpria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
    Putusan Mahkamah Agung RI nomor 534 K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996);Menimbang, bahwa berdasarkan uraianuraian pertimbangan tersebut diatas,maka Majelis Hakim berpendapat bahwa di dalam rumah tangga Penggugat denganTergugat telah timbul permasalahan hingga terjadi perselisinan / pertengkaran dankomitmen untuk mengakhiri rumah tangga mereka dengan baikbaik maka tentuperasaan cinta yang menjadi titik tolak terciptanya ikatan batin antara suami danisteri untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan kekal
    telah luntur sebagaimanaMajelis Hakim mendapatinya dari keterangan para saksi dan bukti surat, sehinggadengan keadaan rumah tangga yang sudah tidak didasarkan pada prinsipprinsipkeharmonisan maupun kecocokan antara Ssuami dengan isteri maka keadaan rumahtangga / perkawinan ini tidak akan kokoh atau kekal apabila dipertahankan lagiantara Penggugat dan Tergugat tidak ada lagi hubungan selayaknya suami Istri dantidak lagi tinggal serumah;Menimbang, bahwa suami istri yang telah pisah tempat tinggal
Register : 08-02-2012 — Putus : 27-02-2012 — Upload : 15-04-2012
Putusan PA SAMARINDA Nomor 254/Pdt.G/2012/PA. Smd.
Tanggal 27 Februari 2012 — Pemohon VS Termohon
63
  • Bahwa oleh karena itu tujuan pernikahan / perkawinan yang sucidan sakral serta kekal tidak tercapai sebagaimana pasal 1UndangUndang Perkawinan yang berbunyi : Perkawinan ialahikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumahtangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa) tidak tercapai oleh karenanya cukup beralasan bagipemohon untuk mengajukan masalah ini ke Pengadilan AgamaSamarinda guna melakukan perceraian
Register : 22-11-2017 — Putus : 28-02-2018 — Upload : 11-03-2019
Putusan PA BADUNG Nomor 0185/Pdt.G/2017/PA.Bdg
Tanggal 28 Februari 2018 — Pemohon:
John Scott Douglas Shawcross
Termohon:
Eliasanti
1711
  • Hukum.Bahwa antara PEMOHON dan TERMOHON sudah tidak harmonisdan/atau tidak ada hubungan lagi sebagaimana layaknya suami istriantara PEMOHON dengan TERMOHON , dengan kata lain sudah tidakada cinta lagi, sehingga secara tegas PEMOHON ingin menjatuhkan ceraitalak kepada TERMOHON;Bahwa sebagaimana tujuan perkawinan menurut agama Islam yangtertuang dalam AlQuranul Karim : Surat An Nisa:21 yaitu : waakhadznaa minkum miistaagan ghaliizhan, perjanjian yang suci dankokoh, membentuk keluarga yang bahagia kekal
    tandakekuasaanNya ialah diciptakan untukmu istriistri dari jenis kamu, supayacendrung dan merasa tentram (sakinah) kepadanya dan dijadikanNya diantara kamu mawaddah dan ramah atau rasa saling mencintai danmenyantuni;Dan tujuan perkawinan menurut UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana diatur dalam Pasal 1menentukan Perkawinan ialah ikatan lahir dan bathin antara seorang priadan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
Register : 16-08-2016 — Putus : 26-08-2016 — Upload : 30-08-2019
Putusan PA GARUT Nomor 1995/Pdt.G/2016/PA.Grt
Tanggal 26 Agustus 2016 — Penggugat melawan Tergugat
70
  • Bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan rumahtangga dengan Tergugat, karena apabila diteruskan akan lebih banyakmadharatnya dari pada maslahatnya, sehingga tujuan daripada perkawinanuntuk membentuk rumah tangga yang kekal dan bahagia tidak tercapai;.
    adalah suami isteriyang sah yang perkawinannya dicatat di Kantor Urusan Agama KecamatanKUA Kecamatan Bungbulang, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : 98/59/II/2004tanggal O09 Februari 2004, oleh karenannya gugatan Penggugat dapatdipertimbangkan lebih lanjut;Menimbang, bahwa dalam penjelasan umum UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang perkawinan, dalam paragraf azasazas atau prinsipprinsipundangundang tersebut huruf e menyebutkan bahwa karena tujuanperkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal
    dimaksud pasal 19 huruf (f) PP No. 9 tahun 1975 sejalandengan Pasal 116 huruf (f) KHI;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam surat ArRum ayat 21 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan jugapasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa Perkawinanialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagaisuami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagiadan kekal
Register : 21-06-2021 — Putus : 09-08-2021 — Upload : 19-08-2021
Putusan PA BANDUNG Nomor 3163/Pdt.G/2021/PA.Badg
Tanggal 9 Agustus 2021 — Penggugat melawan Tergugat
63
  • Bahwa perkawinan antara Pemohon dan Termohon dilangsungkanberdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.3. Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal di rumahkediaman keluarga di Kota Bandung.4.
    Nomor XXX/Pdt.G/2021/PA.BadgUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yaitu bertujuan untukmembentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal tidak dapattercapai dan terwujud, sehingga Pemohon berketetapan hati untuk berceraldengan Termohon.10.
    mendamaikan Pemohon dan Termohon telah dilakukan namuntidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelisberpendapat rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagiprilaku Termohon tersebut menjadi pemicu terjadinya percekcokan sehinggahubungan Pemohon dan Termohon semakin tidak baik, dengan demikianMajelis berkesimpulan keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohontelah pecah sedemikian rupa sehingga tujuan perkawinan untuk membentukkeluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal