Ditemukan 86456 data
16 — 16
yang memberikan ketenangan, rasa cinta dan kasih sayangbagi keduanya ;Menimbang, bahwa jika perkawinan tersebut dipaksakan tetap berlanjut,menurut Majelis Hakim hal tersebut hanya akan menambah penderitaan baikterhadap Penggugat ataupun Tergugat serta mudharat yang lebih besardibanding dengan maslahat yang akan didapat, karena kondisi dan keadaansebagaimana telaah terungkap dalam fakta persidangan, maka sebelummenjatuhkan putusan dipandang perlu untuk mengutip kaidah ushul danpendapat Ulama figih Sayyid
16 — 7
Sesuai denganpernyataan lbnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya FigqhuAs Sunnah Juz Halaman 244, penerbit Dar AlKutub Al Arabi, Beirut,cetakan V tahun 1983, yang diambil alin menjadi pertimbangan majelis hakimdalam putusan ini berbunyi sebagai berikut:iyLadl) Creat g) AUSN cl sails 2) obj Lagin aeonll 8 agin!
14 — 3
Tahun 1975 jo.pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Penggugat telah berhasil membuktikan dalil gugatannyadan bagi Majelis Hakim gugatan Penggugat telah beralasan, oleh karenanya MajelisHakim dapat mengabulkan gugatan Penggugat;Menimbang, bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidakmungkin lagi dipertahankan, oleh karena itu Majelis Hakim merasa perlu mengutipHalaman 9 dari 12 putusan Nomor 326/Pdt.G/2018/PA.Brbpendapat ulama dalam kitab Fighus Sunnah karangan Sayyid
8 — 0
barangsiapa yangmemudharatkan maka Allah akan memudharatkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya,Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharat kepadasuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alih pendapat pakar hukum Islam Sayyid
11 — 9
mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, namun kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru sebaliknya telah lan dari prinsipprinsip tersebut diatas, oleh karenanya Pengadilan berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhini sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbulnya mudharat yang lebih besar lagibagi kedua beiah pihak, hal iain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid
8 — 4
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
14 — 16
Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha adDimyati dalam kitab /anatutThalibin juz lV hal. 254 :sre gtaliy ly gab yo Abas pig inne 999 Bll Glee CSE UG geall AyPengakuan perkawnan dengan seorang perempuan harus dapat menyebutkansahnya perkawnan dahulu dari umpamanya wali dan dua orang saksi yangadii..Hal 9 dari 12 Penetapan Perkara Nomor NomorPerk ara/Padt.P/2017/PA.LbjMenimbang, bahwa masalah selanjutnya adalah apakah perkawinanPemohon dan Pemohon Il dapat dinyatakan sah oleh Pengadilan AgamaLabuan Bajo
12 — 5
Twgsesuai makna qaidah Fighiyah yang selanjutnya diambil alin sebagai pendapatMajelis Hakim dalam perkara ini, yang berbunyi :Artinya:Menjauhi kemudharatan lebih utama ketimbang menarik kemanfaatan;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim perlumengetengahkan pendapat ahli hukum Islam Sayyid Sabigq dalam Kitabnya Fighas Sunnah, Juz Il, halaman 290, yang di ambil alin sebagai pendapat MajelisHakim dalam perkara ini, sebagai berikut:Sg Tou!
37 — 3
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
27 — 2
isteri sudah hilang (tanparuh), sebab dengan meneruskan perkawinan berarti menghukum salahsatu istri atau suami dalam penderitaan yang berkepanjangan, haltersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yang bertentangan dengansemangat keadilan;Menimbang, bahwa secara sosiologis pula, pemaksaan rukunterhadap suami isteri, akan menjadikan semakin buruknya keadaan,apalagi nyatanyata antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempattinggal bersama, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yang dikutipoleh Sayyid
9 — 0
Tergugat.Dengan demikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagikedua belah pihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
9 — 6
secara resmi dan patut,tidak pula menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil/kuasanya sertaketidakhadirannya tanpa dengan suatu halangan yang sah, maka Tergugatharus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengantanpa hadirnya Tergugat (verstek);Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai dari Tergugatdan oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan sehingga denganmemperhatikan pendapat ahli figh (Syeikh Sayyid
10 — 1
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian ;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapjera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
18 — 2
Putusan Nomor 3420/Pdt.G/2018/PA.BListerinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan demikian dilarang syariat;Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim sependapat danmengambil alin pendapat pakar hukum Islam Sayyid Sabiq dalam Kitab Fighuas Sunnah, Juz , halaman 249:Brust! alas dao areiud Y les le coWlolnol doe gyl Ceol itAil Wi giles Lie g Go Ai gol! 2 CS OI lgligre5b Ral 19jo.
14 — 15
sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, namun kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru sebaliknya telah lari dari prinsipprinsip tersebut diatas, oleh karenanya Pengadilan berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbulnya mudharat yang lebih besar lagiHal 8 dari 11 hal Putusan Nomor :1540 /Pdt.G/2017/PA.Bm.bagi kedua belah pihak, hal lain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid
8 — 6
mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, namun kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru sebaliknya telah lari dari prinsipprinsip tersebut diatas, oleh karenanya Pengadilan berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbulnya mudharat yang lebih besar lagibagi kedua belah pihak, hal lain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid
10 — 2
untuk dapathidup rukun dalam sebuah rumah tangga yang bahagia, sehingga tujuanperkawinan terbukti tidak dapat terwujud;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yangsedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidakdapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisisebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagikedua belah pihak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil rujukanpendapat Imam Malik seperti dikutip Sayyid
15 — 10
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975;Menimbang, bahwa selain dari pada itu perselisihan dan pertengkaran terusmenerus, tidak melihat siapa yang bersalah dan tidak pula melihat siapa yang menjadipenyebab perselisihan dan pertengkaran, tetapi yang penting apakah benar rumahtangga itu telah pecah dan sulit didamaikan lagi, lagi pula dalam perkara a quo sudahtidak dapat didamaikan lagi, serta tidak serumah lagi/sudah tidak satu atap lagi,sehingga dimungkinkan terjadinya perceraian sesuai dengan pendapat Sayyid
9 — 9
Menimbang, bahwa selain dari pada itu perselisihan dan pertengkaranteruSs menerus itu untuk tidak melihat siapa yang bersalah yang menjadipenyebab perselisihan dan pertengkaran, tetapi yang penting apakah benarrumah tangga itu telah pecah dan sulit didamaikan lagi, lagi pula dalam perkaraa quo sudah tidak dapat didamaikan lagi, serta tidak serumah lagi/ sudah tidakHal 9 dari 12 hal Putusan Nomor : 1208/Pdt.G/2018/PA.Bmsatu atap lagi, sehingga dimungkinkan terjadinya perceraian sesuai denganpendapat Sayyid
10 — 7
mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, namun kondisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru sebaliknya telah lari dari prinsipprinsip tersebut diatas, oleh karenanya Pengadilan berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbulnya mudharat yang lebih besar lagibagi kedua belah pihak, hal lain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid