Ditemukan 5368 data
67 — 24
Terdakwa sampai dengan persidanganterakhir tanggal 30 April 2018 masih menjadi Prajurit aktifdi Instansi Mako Korpaskhas AU danbelum pernahdiberentikan.Dengan demikian unsur ke1 Militer telah terpenuhi.Halaman 10 dari 16 PUTUSAN Nomor : 19K/PMTII/AU/III/2018MenimbangUnsur ke2: Dengan sengaja, melakukan ketidakhadiran tanpa ijinBahwa menurut Memorie van Toelichting yang dimaksuddengan sengaja atau kesengajaan adalah menghendakidan menginsafi terjadinya suatu tindakan besertaakibatnya.Ditinjau dari gradasi
kesengajaan, perbuatan Terdakwatermasuk gradasi sengaja sebagai tujuan (opzet alsoogmerk), dalam arti bahwa terjadinya sesuatu tindakanatau akibatnya betulbetul sebagai perwujudan darimaksud atau tujuan dan pengetahuan dari Terdakwa.Bahwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin berarti tidakhadir di Kesatuan sebagaimana lazimnya seorang Prajuritantara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakantugastugas yang dibebankan atau yang menjaditanggung jawabnya, atau berada ditempat lain yangditentukan oleh
37 — 11
diketahui (teori pengetahuan), menyatakan bahwasuatu perbuatan tertentu dikatakan sengaja apabila perbuatan tersebutdiketahui oleh pelaku yang jika perbuatan itu dilakukan akanmenimbulkan akibat yang dilarang oleh hukum pidana;perbuatan tersebut diketahui dan dikehendaki (teori gabungan), adalahgabungan dari kedua teori diatas, suatu perbuatan yang disengajaadalah apabila perbuatan tersebut diketahui dan dikehendakiMenimbang bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaandikenal dengan tiga gradasi
terdakwa melakukan pemukulan dengan tangankosong terhadap saksi ALAMSYAH PUTRA, disebabkan karena terdakwa marahdengan saksi ALAMSYAH PUTRA yang telah memukul RISKI adik terdakwa,dengan demikian dapat disimpulkan perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengansengaja, dan jika perbuatan terdakwa tersebut dihubungkan dengan teori kesengajaan,maka perbuatan terdakwa tersebut dikehendaki dan telah diketahui oleh terdakwaakibatnya dilarang menurut hukum pidana, sehingga masuk ke dalam teorigabungan dan masuk gradasi
41 — 6
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yangmengatur mengenai penyalahgunaan narkotika bagi diri sendiri, dimana dapatdisimpulkan bahwa setiap penyalah guna narkotika dalam rumusan pasaltersebut sudah pasti memiliki atau menguasai narkotika tersebut, sedangkanmengenai berbagai bentuk kepemilikan tersebut telah diatur dalam rumusanpasal 114 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat terdapat gradasi
atau tingkatan dalam penerapan pasalpasaltersebut. gradasi atau tingkatan tersebut dimaksudkan agar terdapat perbedaanpenjatuhan pidana bagi seseorang yang menyalahgunakan narkotika danseseorang yang memiliki narkotika dengan segala bentuk atau variankepemilikan.
18 — 8
DalamKitab UndangUndang Hukum Pidana tidak disebutkan secara implisit apa sebenarnyayang dimaksud dengan kesengajaan tersebut, namun dalam praktek peradilan yangdidasarkan pada yurisprudensi maupun doktrin istilan dengan sengaja selalu diartikanbahwa pelaku mengetahui dan menghendaki perbuatan serta akibat dari perobuatanyang dilakukannya, dan lazimnya dipergunakan bentuk gradasi kesengajaan yaitumeliputi :a.
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan ;Gradasi kesengajaan ini merupakan jenis gradasi terendah yang menjadisandaran jenis kesengajaan ini sejauh mana pengetahuan atau kesadaranpelaku akibat terlarang yang mungkin terjadi ;Menimbang, bahwa berdasarkan definisi tersebut kesengajaan, Terdakwadalam melakukan perbuatan termaksud dikaitkan dengan keterangan Terdakwadipersidangan, disimpulkan bahwa Terdakwa adalah seorang yang dewasa yangsehat jasmani dan rohaninya yang patut untuk mengetahui setiap
MOCHAMMAD WACHID ADDRIAN, SH.
Terdakwa:
Asrul bin asri
40 — 9
Sus/2018/PN Rbgmaka diperbedakan gradasi kealpaan yang berat (culpa lata) dan kealpaanyang ringan (culpa levis) ;Untuk mengetahui apakah ada kealpaan atau tidak, dilihat dari sudutpandang kecerdasan, untuk gradasi kealpaan yang berat disyaratkanadanya kekurangwaspadaan (onvoorzichtigheid), dan untuk kealpaan yangringan disyaratkan hasil perkiraan atau perbandingan:1.
Tindakan pelaku terhadap tindakan orang lain dari golongan pelaku atau ;2.Tindakan pelaku terhadap tindakan orang lain yang terpandai dalamgolongan pelaku;Sedangkan sudut pandang kedua penggradasian bentuk kealpaan dilihatdari sudut kesadaran (bewustheid), diperbedakan gradasi kealpaan yangdisadari (bewuste schuld) terhadap kealpaan yang tidak disadari(onbewuste schuld);Dikatakan sebagai kealpaan yang disadari jika pelaku dapat membayangkanatau memperkirakan akan timbulnya suatu akibat.
83 — 36
pelunasan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan(BPHTB) dan pajak penghasilan atas pengahasilan dari pengalihan tanahdan / atau bangunan (PPh) bagi peserta yang terkena ketentuan tersebut,akan tetapi dalam penjelasan oleh Made Sumasta dan Wayan Puspa hanyadisebutkan kegiatan prona tersebut hanya dikenai biaya patok dan biayamaterai yang di tanggung oleh masingmasing peserta prona namunkenyataannya saat itu terdakwa justru menyerahkan tabel biaya prosespengurusan sertifikat prona yang didasarkan pada gradasi
maupun di tahun 2009; Bahwa terdakwa PRIAT EKO PURWO, S.Pt Selaku Kepala SeksiPemerintahan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli yang mempunyaitugas melaksanakan kegiatan administrasi di bidang pertanahan sesuaidengan ketentuan yang berlaku, mengetahui dan menyadari bahwa untukpelaksanaan Prona tidak dipungut biaya kecuali biaya patok dan biayamaterai yang ditanggung oleh peserta, namun kenyataannya saatpelaksanaan kegiatan PRONA, terdakwa telah menyerahkan tabel biayabiaya dengan patokan luas tanah (gradasi
tahun 2009; Bahwa terdakwa PRIAT EKO PURWO, S.Pt Selaku Kepala SeksiPemerintahan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli yang mempunyaitugas melaksanakan kegiatan administrasi di bidang pertanahan sesuai16No.dengan ketentuan yang berlaku, mengetahui dan menyadari bahwa untukpelaksanaan Prona tidak dipungut biaya kecuali biaya patok dan biayamaterai yang ditanggung oleh peserta, namun kenyataannya saatpelaksanaan kegiatan PRONA, terdakwa telah menyerahkan tabel biayabiaya dengan patokan luas tanah (gradasi
64 — 40
Kalaumemang apa yang dilakukan Terdakwa benarbenarsebagai bentuk perbuatan dan tindakan lembagaPrimkop Kalta, maka tidak semestinya Terdakwamemalsukan dokumendokumen yang ada.Kesalahan Terdakwa berada dalam gradasi yang palingrendah terhadap dakwaan kesatu, karena Terdakwamengetahui keberadaan barang terlarang tersebut bukansejak awal impor.
mengadangada karena :(a) Bagaimana bisa Majelis Hakim Tingkat Pertamamenyatakan bahwa perbuatan Terdakwa berada dalamgradasi yang paling rendah terhadap dakwaan kesatu.Mungkin karena keterbatasan kemampuan saya dalammenganalisa persoalan hukum sehingga saya sulit untukmengikuti cara berpikir Majelis Hakim Tingkat Pertama.Akan tetapi sejauh ini yang saya ketahui tentangketentuan pasal 113 ayat (2) UndangUndang RI Nomor35 tahun 2009 tentang Narkotika tidak pernah ada satuklausul yang membagibagi gradasi
Karena tidak satupunklausul dalam UndangUndang RI Nomor 35 tahun 2009 yangmembagibagi gradasi pada perbuatan sebagaimana diaturdalam pasal 113 ayat (2) pada halaman 117 (seratus tujuhbelas) Putusan Pengadilan Militer Il08 Jakarta Nomor: 321K/PM II08/AU/XII/2012 tanggal 20 Juni 2013.b. Terkait pembuktian dakwaan kedua, maka perlu sayasampaikan bahwa ketentuan pasal 263 ayat (1) KUHP samasekali tidak membatasi surat apa yang dipalsukan.
Sehingga majelis hakim sudahtepatsebagaimana dalam pertimbangannya halaman 116 nomor 4 bahwaTerdakwa dalam dengan perkara ini tergolong gradasi yang paling39rendah yaitu kKesengajaan dengan menyadari kemungkinan (doluseventualis) yang nyaris tidak terbedakan dengan kealpaan (culpa).a: Bahwa dalam memorinya Saudara Oditur Militer 1108 Jakartapada halaman 9 nomor 3 "... Terdakwa melakukan perbuatandengan rapinya... dst".
Sehingga majelis hakim sudahtepatsebagaimana dalam pertimbangannya halaman 116 nomor 4 bahwaTerdakwa dalam dengan perkara ini tergolong gradasi yang palingrendah yaitu kesengajaan dengan menyadari kemungkinan (doluseventualls) yang nyaris tidak terbedakan dengan kealpaan (culpa).C. Bahwa dalam memorinya Saudara Oditur Militer IlO8 Jakartapada halaman 9 nomor 3 "... Terdakwa melakukan perbuatandengan rapinya... dst".
71 — 28
Bahwa benar sampai dihadapkan~ kepersidangan ini Terdakwa masih berdinas aktifdan belum ~ pernah dibehentikan dari dinasMiliter.Dengan demikian Majelis Hakim berpendapatbahwa unsur kesatu) Barang siapa telahterpenuhi.Unsur ke2 Dengan SengajaMenurut M.V.T yang dimaksud dengan sengajaatau. kesengajaan adalah menghendaki danmenginsaf terjadinya suatu~ tindakan besertaakibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi)Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitua.
Kesengajaandenganmenyedarikemungkinanatadisebujugsebagakesengajaanbersyaratyanmenjadsandaranialahseauh24manapengetahuanataUkesadaranSipelaku/Terdakwatentan9gtindakanataUakibatterlarang(besertatindakanataUakibatakibatnya)yangmungkinterjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan = sipelaku/Terdakwa itu) termasuk dalam tingkatan(gradasi) yang pertama kedua atau ketiga,maka harus diketahui lebih dahulu = apakahmemang Si pelaku/Terdakwa itu sudahmempunyai niat, maksud atau tujuan untukMenimbang25melakukan
perbuatan beserta akibatnya yangdalam hal ini pembunuhan apakah benar, makaapa yang dilakukan oleh si pelaku/Terdakwaitu. sudah termasuk tingkatan (gradasi) yangpertama, yaitu suatu) kesengajaan sebagaitujuan untuk mencapai sesuatu.: Bahwa berdasarkan fakta faktayang terungkap di persidangan dari keteranganpara saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwayang diperkuat dengan alat bukti' lain dapatdiungkapkan fakta fakta sebagai berikut Bahwa benar setelah sepeda motor Terdakwadi tendang oleh pengendara
149 — 38
analisa ayak gabunganPeriksa kadar aspal dan gradasi aggregat pada benda ujiHalaman 294 dari 427 Putusan Nomor 19/Pid.SusTPK/2016.
/PN GtoDari 17 (tujuh belas) test pit, terdapat 17 sample yang tidak sesuaikadar aspal rencana 5,2 % dengan toleransi 0,3 %.> Ruas jalan Akses PelabuhanDari 4 (empat) test pit, terdapat 4 sample yang tidak sesuai dengankadar aspal rencana 5,2 % dengan toleransi 0,3 %.gradasi kelas C> Ruas jalan tangga baritoDari hasil pengujian laboratorium didapat hasil gradasi ukuran materialtidak sesuai dengan spesifikasi umum 2010, dimana hasil saringan darisample yang diambil menunjukan bahwa grafik gradasi
Kadar Aspal dan Gradasi Gabungan: Pisahkan bagian agregat yang terpotong pada benda uji, karena bagiantersebut akan mempengaruhi gradasi; Timbang benda uji kemudian keringkan dalam oven sampai bahandalam keadaan gembur/curah;Halaman 304 dari 427 Putusan Nomor 19/Pid.SusTPK/2016.
analisa ayak gabungan Periksa kadar aspal dan gradasi aggregat pada benda uji.b.
Untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas C/Lapis Pondasi Agregat Tanpa tutupAspal pada Ruas Jalan Tangga Barito Moliliulo, dari hasil laboratoriumdidapat hasil gradasi yang tidak sesuai dengan Spesifikasi Umum 2010 revisi2. Seksi 5.2 Perkerasan Berbutir Tanpa Penutup Aspal, 5.2.2.(2) huruf abahwa Agregat untuk Lapis Permukaan Jalan Tanpa Penutup Aspal dapatterdiri atas kerikil pecah, batu pecah atau kerikil alam bulat yang memenuhiSpesifikasi Gradasi (Tabel 2.(1)).
Zulkarnain, SH.
Terdakwa:
Ari Arfandi Rumpaidus
122 — 49
Ditinjau dari tingkatan (gradasi)"Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu : Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/Terdakwa. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Tangmenjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atau akibatakibatlainnya yang pasti/harus terjadi.
Yang menjadi sandaran ialahsejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atauakibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama. Kedua atauketiga, maka harus diketahui terlebin dahulu apakah memang siPelaku/Terdakwa itu Sudah mempunyai niat/maksud atau tujuanuntuk melakukan perbuatan beserta akibatnya.
Apabila benar,maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itu sudahtermasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitu suatukesengajaan sebagai tujuan untuk mencapai sesuatu.Bahwa yang dimaksud dengan Terbuka adalah melakukanperbuatan di tempat umum atau disuatu tempat yang dapatdidatangi orang, missal pinggir jalan, lorong, gang, pasar dsb,maupun ditempat yang mudah dilihat orang dari tempat umummeskipun dilakukan di tempat bukan tempat umum (Putusan HogeRoad (HR) tanggal 12 Mei 1902).Yang dimaksud
28 — 15
diketahui (teori pengetahuan), menyatakan bahwasuatu perbuatan tertentu dikatakan sengaja apabila perbuatan tersebutdiketahui oleh pelaku yang jika perbuatan itu dilakukan akanmenimbulkan akibat yang dilarang oleh hukumc. perbuatan tersebut diketahui dan dikehendaki (teori gabungan), adalahgabungan dari kedua teori diatas, suatu perbuatan yang disengaja adalahapabila perbuatan tersebut diketahui dan dikehendakiMenimbang bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaan dikenaldengan 3 (tiga) gradasi
, dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untukmenentukan hubungan kausal antara kelakuan / perbuatan pelaku dengan akibat yangdilarang hukum pidana, yaitu : 16kesengajaan sebagai maksud / tujuan (Opzet als oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan pelaku ;kesengajaan sebagai kesadaran pasti / kepastian atau keharusan (Opzetbij zekerheids ot Noodzakelijkheids bewustzijn), berarti untuk mencapaimaksud
II.Salamuddin als Adi als Unang untuk mengambil udang milik saksi T.Saifullah, denganharapan atau akibatnya jika udang itu akan terjual para terdakwa akan mendapatkanuang, sehingga perbuatan para terdakwa tersebut dilakukan sesuai dengan kehendaknya,dan para terdakwa juga mengetahui kalau mengeluarkan udang dari areal tambak miliksaksi T.Saifullah tanpa ijin dilarang yang merupakan tindak pidana, dengan demikianmaka perbuatan para terdakwa masuk teori gabungan; Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan teori gradasi
28 — 23
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan ;Gradasi kesengajaan ini merupakan jenis gradasi terendah yang menjadisandaran jenis kesengajaan ini sejaun mana pengetahuan atau kesadaranpelaku akibat terlarang yang mungkin terjadi ;Menimbang, bahwa berdasarkan definisi tersebut kesengajaan Terdakwadalam melakukan perbuatan termaksud dikaitkan dengan keterangan Terdakwadipersidangan dapat disimpulkan bahwa Terdakwa adalah seorang yang dewasayang sehat jasmani dan rohaninya yang patut untuk mengetahui setiap
77 — 22
Unsurkedua : Yang karena salahnya atau dengan sengajamelakukan ketidak hadiran tanpa ijin.Bahwa unsur ini merupakan salah satu bentuk kesalahan daripelaku/Terdakwa.Menurut M.V.T yang dimaksudkan dengan sengaja ataukesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatutindakan beserta akibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi)"Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :Hal 8 dari 14 hal Putusan Nomor : 24K/PM.I05/AD/IV/2016Menimbanga.
Yang menjadi sandaran ialahsejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atauakibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Dalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan(gradasi) yang pertama yaitu.
256 — 70
pada saatmelakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalahseorang Prajurit TNI AD hal ini sesuai dengan KeputusanPenyerahan Perkara dari Pangdam Jaya selaku PaperaTerdakwa Nomor : Kep/32/IV/2020 tanggal 28 April 2020.Dengan demikian unsur ke1 Militer telah terpenuhiUnsur ke2: Dengan sengaja melakukan ketidak hadirantanpa ijinBahwa menurut Memorie van Toelichting yangdimaksud dengan sengaja atau kesengajaan adalahmenghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakanbeserta akibatnya.Ditinjau dari gradasi
kesengajaan, perbuatanTerdakwa termasuk gradasi sengaja sebagai tujuan(opzet als oogmerk), dalam arti bahwa terjadinya sesuatutindakan atau akibatnya betulbetul sebagai perwujudandari maksud atau tujuan dan pengetahuan dariTerdakwa.Bahwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin berartitidak hadir di Kesatuan sebagaimana lazimnya seorangPrajurit antara lain didahului dengan apel pagi,melaksanakan tugastugas yang dibebankan atau yangmenjadi tanggung jawabnya, atau berada ditempat lainyang ditentukan oleh
Mayor Chk Magdial, S.H.
Terdakwa:
PRADA HIDAYATOLLAH PALISOA
65 — 37
Ditinjau dari tingkatan(gradasi) Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a) Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentuadalah betulbetul sebagai perwujudan darimaksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/T erdakwa.b) Kesengajaan dengan kesadaran pasti ataukeharusan. Tang menjadi sandaran siPelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu.
Dalm hal ini termasuk tindakan atauakibatakibat lainnya yang pasti/harus terjadi.C) Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan.Atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat.Yang menjadi sandaran ialah sejauh manapengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (bersertatindakan atau akibatakibatnya) yang mungkinterjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan siPelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan (gradasi)yang pertama.
Apabila benar,maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itusudah termasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitusuatu kesengajaan sebagai tujuan untuk mencapaisesuatu.Bahwa berdasarkan Keterangan Terdakwa yangdikuatkan oleh keterangan para saksi dibawah sumpahHal 28 dari 35 Hal Putusan Nomor : 29K/PM III18/AD/III/2020dan alat bukti berupa surat yang diajukan dipersidangandiperoleh faktafakta sebagai berikut :1.Bahwa benar sekira pukul 19.25 WIT saatTerdakwa melintasi perempatan jalan sampingMall
213 — 83
Ditinjau daritingkatan (gradasi) "Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu:Hal 16 dari 23 hal, Putusan Nomor 74K/PM. 1II09/AD/VII/2018a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/T erdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. yangmenjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan danakibat tertentu itu.
Yang menjadi sandaranialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran siPelaku/Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang(berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Bahwa untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwaitu termasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama.
Keduaatau ketiga, maka harus diketahui terlebih dahulu apakahmemang si Pelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksudatau tujuan untuk melakukan perbuatan beserta akibatnya.Apabila benar, maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itu sudah termasuk tingkatan (gradasi) yang pertama,yaitu. suatu kesengajaan sebagai tujuan untuk mencapaisesuatu.Bahwa oleh karena penganiayaan dalam MKUHP tidakdirumuskan secara jelas maka Penganiayaan menurutYurisprudensi dan ilmu pengetahuan mengadung unsurunsurmenimbulkan
53 — 23
teori pengetahuan), menyatakan bahwa suatu perbuatantertentu dikatakan sengaja apabila perbuatan tersebut diketahui oleh pelaku yang jikaperbuatan itu dilakukan akan menimbulkan akibat yang dilarang oleh hukum pidana;e perbuatan tersebut diketahui dan dikehendaki (teori gabungan), adalah gabungan darikedua teori diatas, suatu perbuatan yang disengaja adalah apabila perbuatan tersebutdiketahui dan dikehendaki pelaku;Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaan dikenaldengan tiga gradasi
sekarang sudah sembuhMenimbang, bahwa dari fakta diatas terbukti bahwa terdakwa telah melakukanpemukulan terhadap saksi DAVID EVRELIAN dengan tangan kirinya dan mengenai bibirsaksi DAVID EVRILIAN sebelah kanan yang mengakibatkan luka robek pada bibir bagiandalam kanan sekitar 1 centimeter;Menimbang, bahwa jika perbuatan terdakwa tersebut dihubungkan dengan teorikesengajaan diatas, maka perbuatan tersebut dikehendaki dan diketahui oleh terdakwaakibatnya, sehingga masuk ke dalam toeri gabungan dan masuk gradasi
64 — 37
Bahwa benar sebagai Prajurit TNI AD Terdakwa juga harustunduk pada peraturan perundangundangan yang berlaku diIndonesia.Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur KesatuBarang siapa telah terpenuhi.Bahwa mengenai Unsur Kedua Dengan sengaja dansemaunya.Menurut M.V.T yang dimaksudkan "dengan sengaja" ataukesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatutindakan beserta akibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi) "Kesengajaan" terbagi menjadi tigayaitu : Kesengajaan sebagai tujuan
Yang menjadi sandaran ialahsejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama.
Apabila benar, maka apa yang dilakukan oleh siPelaku/Terdakwa itu) sudah termasuk tingkatan (gradasi) yangpertama, yaitu suatu kesengajaan sebagai tujuan untuk mencapaisesuatu.Yang dimaksud dengan "semaunya" artinya melakukanpekerjaan sesuai dengan kemauan sendiri walaupun bertentangandengan ketentuan yang berlaku.Bahwa berdasarkan keteranganketerangan para Saksidibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain yangdiajukan Oditur Militer di persidangan dan setelah menghubungkansatu dengan
52 — 27 — Berkekuatan Hukum Tetap
PERKERASANASPAL6.1(1)(a) Lapis Resap Pengikat Liter 617,74 12.314,34 7.607.026,56aspal Cair6.1(2)(a) Lapis Perekat Aspal Cair Liter 712,44 12.593,93 8.972.393,956.3(5a) Laston Lapis Aus (ACWC) Ton 617,02 482.540,77 297 .736.303,48(gradasihalus/ kasar)6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC Ton 99,18 482.357 ,49 47 840.215,52BC) (gradasi halus/ kasar)6.3.8.a Aspal Minyak Ton 38,38 10.678.250,00 409.800.777,216.4.(5) Bahan Anti Pengelupasan Liter 135,45 30.909,09 4.186.597,93(anti stripping Agent) Jumlah Harga
PERKERASANASPAL6.1(1)(a) Lapis Resap Pengikat Liter 617,74 12.314,34 7.607.026,56aspal Cair6.1(2)(a) Lapis Perekat Aspal Cair Liter 712,44 12.593,93 8.972.393,956.3(5a) Laston Lapis Aus (ACWC) Ton 617,02 482.540,77 297 .736.303,48(gradasihalus/ kasar)6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC Ton 99,18 482 357,49 47 840.215,52BC) (gradasi halus/ kasar) Hal. 28 dari 124 hal.Put.
MataPembayaranUraianSatuanPerkiraanKuantitasHargaSatuanJumlah HargaRp.VolumeSelisih Volume abcdF = (d)x (e)gH=(d)~(g) Divisi 4.PelebaranPerkerasan danBahu Jalan 4.2.1Lapis PondasiAgregat Kelas A135.00553,904.4514,776,965.7575.000060.000033,234,207.00 Divisi5.PerkerasanBerbutir 5.1.1Lapis PondasiAgregat Kelas AM385.50551,619.6647,163,480.9373.857211.64296,422,424. 96 Divisi6.Perkerasan Aspal 6.3 (5a)Laston lapis Aus(ACWC) (gradasi halus/ kasar) Ton617.02 476,003.94 293,703,951.06 556.3439 60.6761
PERKERASAN ASPAL6.1(1)(a) Lapis Resap Pengikat aspal Liter 2.692,58 12.314,34 33.157.424,69Cair6.1(2)(a) Lapis Perekat Aspal Cair Liter 475.16 12.593,93 5.984.165, 136.3(5a) Laston Lapis Aus (ACWC) Ton 239,97 482.540,77 141.851.159,64(gradasihalus/kasar)6.3(6a) Laston Lapis Antara (ACBC) Ton 367,46 482.357 ,49 177.246.599,65(gradasi halus/kasar)6.3.8.a Aspal Minyak Ton 34,61 10.678.250,00 369.623.758,096.4.(5) Bahan Anti Pengelupasan (anti Liter 122,17 30.909,09 3.776.142,31stripping Agent)Jumlah
PERKERASAN ASPAL6.1(1)(a) Lapis Resap Pengikat aspal Liter 2.692,58 12.314,34 33.157.424,69Cair6.1(2)(a) Lapis Peekat Aspal Cair Liter 475.16 12.593,93 5.984.165, 136.3(5a) Laston Lapis Aus (ACWC) Ton 239,97 482.540,77 141.851.159,64(gradasihalus/kasar)6.3(6a) Laston Lapis Antara (ACBC) Ton 367,46 482.357 ,49 177.246.599,65(gradasi halus/kasar)6.3.8.a Aspal Minyak Ton 34,61 10.678.250,00 369.623.758,096.4.(5) Bahan Anti Pengelupasan (anti Liter 122,17 30.909,09 3.776.142,31stripping Agent) Jumlah
54 — 159 — Berkekuatan Hukum Tetap
Sehingga Majelis Hakim tidak konsistenantara Pertimbangan dengan uraian pembuktian unsurunsur dan Amarputusannya.Bahwa dalam pembuktian Majelis Hakim poin 2 Unsur Kedua : KarenaKealpaannya memberikan arti, Gradasi kealpaannya dapat dibedakan yaitukealpaan berat (culpa latta), kealpaan ringan (culpa levis) dan kealpaansangat ringan (culpa levis simma). Sedangkan dari kesadaran si pelakudibedakan dari Segi kealpaan yang disadari dan kealpaan yang tidakdisadari.
Namun dalam uraian pembuktiannya Majelis Hakim menilaitindakan Terdakwa yang memerintahkan Jump master Saksi Ill dan Saksi Xuntuk memutus tali Stabo dan mengakibatkan matinya delapan oranganggota Stabo, tidak termasuk salah satu dari gradasi kealpaan tersebut,sehingga membebaskan Terdakwa dari dakwaan Oditur Militer.Sesuai pembuktian dalam Surat Tuntutan (Requisitoir), maka berikut iniPemohon Kasasi berikan alasan ketidaksepahaman dengan pertimbangan danputusan Majelis Hakim pada Pengadilan Militer
memberikan arti, Gradasikealpaannya dapat dibedakan yaitu kealpaan berat (culpa latta), kealpaanringan (culpa levis) dan kealpaan sangat ringan (culpa levis simma).Sedangkan dan kesadaran si pelaku dibedakan dari segi kealpaan yangdisadari dari kealpaan yang tidak disadari Namun dalam uraianpembuktiannya Majelis Hakim menilai tindakan Terdakwa yangmemerintahkan Jump master Saksi Ill dan Saksi X untuk memutus tali Stabodan mengakibatkan matinya delapan orang anggota Stabo, tidak termasuksalah satu dari gradasi