Ditemukan 86456 data
13 — 3
perdamaian yang dilakukan oleh Majelis Hakim, serta sikapPenggugat yang tetap pada gugatannya, telah membuktikan bahwa antaraPenggugat dan Tergugat tersebut sudah tidak ada harapan untuk rukun lagidalam rumah tangga;Menimbang, bahwa dari fakta tersebut di atas dapatlah disimpulkanbahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak mungkindipertahankan lagi, oleh karena itu penyelesaian yang dipandang adil adalahperceraian, sesuai dengan pendapat Ulama dalam Kitab Fighus Sunnah,karangan Sayyid
16 — 1
Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa alasan tersebut juga seSuai dengan pendapathukum Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqih Sunnah Juz Il halaman 248 yangdisepakati dan diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim sebagai berikutHalaman 8 dari 10 halaman Putusan Nomor 671 /Pdt.G/2021 /PA.Mgt.sluYl gly col Sl icl gl duro VI ais ola!
14 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
6 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
6 — 0
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelishakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak adaharapan untuk rukun kembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan merekadipertahankan maka tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tidak dapat dicapai dalam rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yangdikutip oleh Sayyid
11 — 3
tidakada harapan untuk hidup rukun tersebut masuk dalam kategori telah benarbenar pecah (broken marriage) dan meskipun telah diupayakan penasehatanPenggugat tetap bersikeras untuk bercerai, maka telah cukup alasan bagiPenggugat untuk melakukan perceraian serta telan sesuai dengan alasanperceraian sebagaimana tercantum dalam Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatUlama Fiqh Sayyid
1.JUFRIADI Bin SATTU
2.FARIDA Binti DULA
33 — 9
Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha adDimyati dalam kitab /anatutThalibin juz lV hal. 254 :gre garldy oly gai Uo Alay phy Aine 83 dl pel gle clSu ig sell AyPengakuan perkawinan dengan seorang perempuan harus dapat menyebutkansahnya perkawinan dahulu dari umpamanya wali dan dua orang saksi yangadil.Menimbang, bahwa masalah selanjutnya adalah apakah perkawinanPemohon dan Pemohon II dapat dinyatakan sah oleh Pengadilan AgamaLabuan Bajo ?
15 — 6
ul> ule patio awlaoll s5>Bahwa menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutmaka Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat telah memenuhi maksudPasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 juncto Pasal 116huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dan sesuai pula dengan pendapat ahli hukumIslam Sayyid Sabiq yang diambil alin sebagai pendapat Majelis, dalam KitabFigh Sunnah Juz Il, halaman 249 :Hal.9 dari 11
13 — 3
Kalaupun dipertahankan justru akan menimbulkanberatnya penderitaan dan mudlarat kedua belah pihak, oleh karena itu penyelesaianyang dipandang adil adalah perceraian, sesuai dengan pendapat ulama dalam kitabFighus Sunnah karangan Sayyid Sabiq, juz II, halaman 248, yang berbunyi :gl puro Wl aw wolJl sob Igoe. aii Slsplo> azo Sly loo SILI olSs ico! sLiclTMoVl YS wold!
9 — 1
Sayyid Sabiq dalamKitab Fighus Sunnah Juz II, halaman 290, yang berbunyi:Artinya: Jika tuduhan di depan pengadilan terbukti dengan keterangan istri atau karenapengakuan suami, sedangkan hubungan suami istri tak dapat lagi dilanjutkankarena perbuatan yang menyakitkan oleh suami dan pengadilan tidak mampumendamaikan mereka, maka hakim dapat menjatuhkan talak suami kepadaistrinya dengan talak satu bain.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas, Penggugatyang mohon dijatuhkan talak
6 — 0
Dengandemikian penyelesaian yang dipandang adil dan bermanfaat bagi kedua belahpihak adalah perceraian;Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraianmerupakan perbuatan halal yang paling dimurkai Allan SWT, namun dalamkeadaan suami istri Sudah tidak bisa saling mencintai lagi dan telah terjadi sikapJera dan menolak sebagaimana yang dialami oleh Penggugat tersebut, makaperceraian dibolehkan, dalam hal ini Majelis Hakim mengambil alin danmenjadikan pertimbangan sendiri, pendapat Sayyid
8 — 0
tangga yang sudahdemikian keadaannya, kemungkinan kemudaratannya akan lebih besar kepada keduabelah pihak daripada manfaatannya dan hal itu. harus dihindari, sebagaimanadimaksudkan dalam kaidah usul fikih:Artinya : Menghindari kemudaratan lebih diutamakan, untuk mendapatkan yang lebihmaslahat.Dan dengan dasar itu pula Majelis menilai bahwa perceraian adalah merupakan solusiterbaik dan maslahat bagi Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga sependapat dengan pendapat ahlihukum Islam Sayyid
15 — 6
terwujudnya rumah tangga yang tentramdengan diliputi rasa kasih sayang demikian juga yang dikehendaki oleh Pasal 1Undang Undang No.1 tahun 1974 yang menyebutkan tujuan perkawinan yaitumembentuk keluarga yang bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sudahtidak dapat diwujudkan lagi oleh penggugat dan tergugat, dan rumah tangga yangdemikian jika dipaksakan untuk dipertahankan patut diduga akan menimbulkanmadharat yang lebih besar bagi keduanya, hal tersebut sesuai dengan pendapatAhli Hukum Islam Sayyid
12 — 2
tidakada harapan untuk hidup rukun tersebut masuk dalam kategori telah benarbenar pecah (broken marriage) dan meskipun telah diupayakan penasehatanPenggugat tetap bersikeras untuk bercerai, maka telah cukup alasan bagiPenggugat untuk melakukan perceraian serta telah sesuai dengan alasanperceraian sebagaimana tercantum dalam Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatUlama Figh Sayyid
26 — 2
Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;Halaman 8 dari 10 halaman Putusan Nomor 766 /Pdt.G/2021 /PA.Mgt.Menimbang, bahwa alasan tersebut juga seSsuai dengan pendapathukum Sayyid Sabiq dalam Kitab Figih Sunnah Juz Il halaman 248 yangdisepakati dan diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim sebagai berikut:sluYl gg col ol icl gl auzg I ais ola!
13 — 3
Pasal 116huruf(f)Kompilasi Haukum Islam tentang alasan perceraian.Oleh karena itu, maka dengan pertimbangan tersebut MajelisHakim berpendapat, bahwa gugatan Penggugat telah patutuntuk dikabulkan, hal mana sejalan dengan pendapat ulamayang terdapat didalam kitab Fiqhus Sunnah jus II halaman248 karangan Sayyid Sabiq sebagai berikutArtinya : Apabila gugatannya telah terbukti, baikdengan bukti yang diajukan isteri ataupun dengan pengakuansuami dan perlakuan suami membuat isteri tidak tahanlagi,serta
12 — 9
mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sebagaimana dikehendakiUndangUndang Perkawinan maupun Kompiiasi Hukum isiam, namun kongisirumah tangga Penggugat dan Tergugat justru sebaliknya telah lari dari prinsipprinsip tersebut diatas, oieh karenanya Pengadiian berpendapat bahwaperceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri sengketa rumah tangga yangberkepanjangan dan menghindari timbuinya mudharat yang iebin besar iagi bagikedua belah pihak, hal lain sejalan dengan pendapat ulama (Sayyid
9 — 4
berita acarapemanggilan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, dan ketidakhadiranTergugat tersebut tidak disebabkan oleh halangan yang sah, maka berdasarkan Pasal149 R.Bg. gugatan Penggugat harus dikabulkan secara verstek;Menimbang, bahwa karena gugatan cerai Penggugat dikabulkan, berdasarkanPasal 119 Kompilasi Hukum Islam ayat (2) huruf c, maka perkawinan Penggugat danTergugat harus diputuskan dengan menjatuhkan ftalak bain sugra Tergugat atasPenggugat, hal ini sesuai pendapat Syekh Sayyid
9 — 0
Pasal 2 dan 3Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, majelis hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukunkembali sebagai suami isteri, apabila perkawinan mereka dipertahankan maka tujuanperkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 UndangUndang Nomor Tahun 1974tidak dapat dicapai dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, hal ini sesuai denganpendapat Ibnu Sina yang dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kita Fighus
17 — 15
dikuatkan dengan buktisaksisaksi di persidangan, Majelis menilai rumah tangga demikian dalampenilaian Majelis tidak layak untuk dipertahankan karena tujuan perkawinansebagaimana diamanahkan dalam AlQuran Surat ArRuum ayat 21 danPasal 1 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 Jo Pasal 3 Kompilasi HukumIslam yang menyatakan bahwa perkawinan bertujuan untuk membina rumahtangga yang kekal dan bahagia, sakinah mawaddah warahmah sudah sulituntuk diwujudkan, hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu Sina yang dikutipoleh Sayyid