Ismet Olii alias Tete Arfa selaku KetuaHalaman 3 dari 15 Putusan Nomor 99/PID/2020/PT MNDKoperasi Madiow Potolo Bolmong dilakukan dengan cara, awalnya parapekerja mengumpulkan material tanah yang mengandung emas di lokasitersebut dengan menggunaan alat berupa excavator selanjutnya materialtanah tersebut ditaruh/diletakkan didalam bentuk bak/kolam kemudianmaterial tanah itu. dilakukan penyiraman dengan air yang sudahtercampur dengan bahan kimia berupa sianida, karbon, dan kapur dandengan menggunakan

Ismet Olli alias Tete Arfa dilakukandengan cara, awalnya para pekerja mengumpulkan material tanah yangmengandung emas di lokasi tersebut dengan menggunaan alat berupaexcavator selanjutnya material tanah tersebut ditaruh/diletakkan didalambentuk bak/kolam kemudian material tanah itu dilakukan penyiramandengan air yang sudah tercampur dengan bahan kimia berupa sianida,karbon, dan kapur dan dengan menggunakan mesin alkon dilakukanpenyiraman dengan air yang sudah bercampur dengan bahan kimiatersebut.

) buah korek gas ;Bahwa pada Saat itu saksi sempat bertanya kepada para terdakwa alat apayang di gunakan untuk menangkap ikan lalu mereka menjawabmenggunakan bahan peledak (bom ikan) ;Bahwa Bom yang digunakan BASO GANI dan ABDUL LATIEF untukmelakukan penangkapan ikan adalah bom yang dirakit sendiri dan Selainpenangkapan ikan menggunakan bahan peledak (bom ikan) ada jugapenangkapan ikan dengan menggunakan bius ;Bahwa Cara melakukan penangkapan ikan menggunakan bius yaitu dengancara menyemprotkan sianida

) buah korek gas ;Bahwa pada saat itu saksi sempat bertanya kepada para terdakwa alat apayang di gunakan untuk menangkap ikan lalu mereka menjawabmenggunakan bahan peledak (bom ikan) ;Bahwa Bom yang digunakan BASO GANI dan ABDUL LATIEF untukmelakukan penangkapan ikan adalah bom yang dirakit sendiri dan Selainpenangkapan ikan menggunakan bahan peledak (bom ikan) ada jugapenangkapan ikan dengan menggunakan bius ;Bahwa Cara melakukan penangkapan ikan menggunakan bius yaitu dengancara menyemprotkan sianida

dibakar dengan menggunakan korek gas atau obat nyamuk bakar(tidak mudah mati karen tiupan angin) kemudian dilemparkan kearah ikanyang sedang bergerombol setelah meledak dan ada ikan mati, turun diselamidengan menggunakan alat bantu pernapasan berupa kompressor dimanadakor sebagai alat untuk pernapasan dan kacamata sebagai pelindungmata ;Bahwa sepengetahuan saksi Kompressor adalah alat bantu untukmenangkap ikan yang sudah mati setelah di bom dan juga dapat digunakanuntuk membius ikan dengan memakai sianida

BAHRI BIN SAID

• 1 (satu)jerigenukuran 5 liter di duga bom ikan ;
• 1(satu) jerigen ukuran 2 liter di duga bom ikan ;
• 2 (dua) botol Aqua besar di duga bom ikan;
• 4 (empat) potong di duga sumbu api yang terangkai dengan detenator ;
• 2 (dua) set sepatu katak ;
• 2 (dua) roll selang ;
• 5 (lima) gram di duga potasium sianida ;
• 1 (satu) botol alat bantu penyemprot potasium sianida ;
• 1 (satu) buah kaca

PrimaIndo Persada 04 kapasitas 600 ton ;e Kedua, kemudian diberi kapur dengan takaran setiap per 1 ton sedimenlimbah dicampur dengan kapur 8 kilogram kapur lalu dilakukanpengadukan dengan excavator ;e Ketiga, selanjutnya setelah itu dilakukan perendaman dengan air yangsudah diberi bahan kimia sianida (CN) dengan takaran 0,02 kilogram per 1M3 air, soda kostik untuk menaikan PH air dan penggunaannya sekitar 7sd, 15 kilogram per bak pengolahan, Pb nitrat untuk merangsang mineralemas supaya cepat larut

masyarakat ;= Bahwa para terdakwa membuka pengolahan ampas tersebut sejak bulan Juli 2012, danpara terdakwa memperoleh ampas tersebut dengan cara membeli pada hari Sabtu tanggal29 September 2012 sebanyak 155 (seratus lima puluh lima) karung, dengan harga sebesarRp. 40.000,(empat puluh ribu rupiah) per karung ;= Bahwa para terdakwa dalam melakukan usaha pengolahan ampas tersebut denganmenggunakan alatalat berupa mesin, tong, kompressor sedangkan bahanbahan yangdigunakan adalah ampas sebagai bahan utama, sianida

penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Slamet Hartoyo, M.Kes selaku Kabid Kimbiofor Mabes Poiri dengan hasil pemeriksaan, studi literatur dankesimpulan sebagai berikut: Hasil pemeriksaan Barang bukti: Barang HASIL PEMERIKSAANbuktiPestisida Arsen Sianida Obat Bahan Metode alatobatan kimia pemeriksaan(alkohol)Minuman Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Conway. Oplosan MicrodifusinTest. Guizeits Test. GCMS& GCAlkohol Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Studi literatur:1.

Slamet Hartoyo, M.Kes selaku Kabid Kimbiofor Mabes Poiri dengan hasil pemeriksaan, studi literatur dankesimpulan sebagai berikut: Hasil pemeriksaan Barang bukti: Barang HASIL PEMERIKSAANbuktiPestisida Arsen Sianida Obat Bahan Metode alatobatan kimia pemeriksaan(alkohol)Minuman Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Conway. Oplosan MicrodifusinTest. =Guizeits Test.

Slamet Hartoyo, M.Kes selaku Kabid Kimbiofor Mabes Poiri dengan hasil pemeriksaan, studi literatur dankesimpulansebagai berikut: Hasil pemeriksaan Barang bukti: Barang HASIL PEMERIKSAANbuktiPestisida Arsen Sianida Obat Bahan Metode alatobatan kimia pemeriksaan(alkohol)Minuman Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Conway. Oplosan MicrodifusinTest. =Guizeits Test. GCMS& GCAlkohol Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Studi literatur:3.

Nitrit : 0,003 Mg/Liter artinya di bawah baku mutu.21.Klorida: 1,85 Mg/Liter dengan hasil dibawah baku Mutu.22.Kesadahan :80,00 Mg/Liter dengan hasil dibawah baku Mutu23.Sianida : 0,11 Mg/Liter dengan hasil Melebihi Baku Mutu.24.Ecoli: 130 Jml / 100/ML dengan Hasil melebihi Baku Mutu.25.Coliform: 170 Jml/ 100/ ML dengan Hasil melebihi Baku Mutu.Terhadap keterangan saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak benar dankeberatan mengenaiHal. 14 dari 45 hal.Put.Nomor 147/Pid.Sus/2016/PN.Ktb.10.Saksi Ahli

Sianida : 0,1 Mg/ Liter.16. Sulfat: 400 Mg/ Liter.17.

Sianida: 0,07 Mg/ Liter.10. Selenium: 0,01 Mg/Liter .standart parameter wajib yang tidak berhubungan langsungdengan kesehatan :1. bau : Tidak berbauWarna:15 TCUTotal zat padat terlarut : 500 Mg/ Liter.Kekeruhan 5 NTU.Rasa : Tidak berasaSuhu: Suhu udara + 3 CAluminium : 0,2 Mg/Liter.Besi : 0,3 Mg/ Liter.9. Kesadahan :500 Mg/ liter.10. Klorida : 250 Mg/ Liter.11.mangan 0,4 Mg/ liter.ON eg kt wo hy12.Ph : 6, 5 sampai dengan 8,5.13. Seng: 3 Mg/ Liter.14. Sulfat : 250 Mg/ Liter.15.

terhadap 5 (lima) sungai yaitu Sungai GunungMandin, Sungai Sebelimbingan, Sungai Gunung Ulin, Sungai Gunung Sari l,dan Sungai Gunung Sari Il ; Bahwa klasifikasi air minum konsumsi orang dibawa ke Lab, besok baru diteske Lab. ; Bahwasample diambil 2 3 dikasih asam (besi) ; Bahwa permintaan pengambilan sample air tersebut dari BLHD Kotabaruuntuk air konsumsi orang/air minum ; Bahwa dari hasil pengujian di Sungai Gunung Mandin yang melebihi bakumutu untuk air minum meliputi warna, aluminium sufaktan, sianida

ikandan/atau lingkungannya diwilayah pengelolaan perikanan RepublikIndonesia;Bahwa Akibat / dampak yang ditimbulkan adalah merusak ekosistem terumbukarang dan sumber daya ikan serta lingkungannya yang berdampak padamenurunnya produktifitas perikanan yang dapat mempengaruhitingkatpendapatan dan kesejahteraan nelayan pesisir, serta mempengaruhikemampuan terumbu karang meminimilisir energy gelombang dan arus yangmenerpa pantai;Bahwa Kerusakan yang ditimbulkan dari akibat penggunaan bahan kimiaPotasium sianida

dan/ataulingkungannya diwilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia;Bahwa akibat / dampak yang ditimbulkan adalah merusak ekosistem terumbukarang dan sumber daya ikan serta lingkungannya yang berdampak padamenurunnya produktifitas perikanan yang dapat mempengaruhitingkatpendapatan dan kesejahteraan nelayan pesisir, serta mempengaruhikemampuan terumbu karang meminimilisir energy gelombang dan arus yangmenerpa pantai;Bahwa Kerusakan yang ditimbulkan dari akibat penggunaan bahan kimiaPotasium sianida

Selain itu, Penggugat juga tidakmenerima besarnya pesangon yang ditawarkan oleh NHM melalui PBkepada Penggugat.Setelah dikeluarkan dari departemen Social Performance, Penggugatmasih menyelesaikan tugasnya untuk audit Sianida.

Saksimengetahui karena Penggugat dan Saksi ikutdalam satu WA group, danPenggugatpernah share bahwa Penggugat telah bekerja di KPK.Kode Sianida adalah tatakelola penggunaan sianida. Sianida adalahbahan kimia beracun untuk mengolah bahan tambang emas.

Blokade jalan biasa dilakukanmasyarakat karena masyarakat meminta uang dan Perusahaan tidakbisa mengasi/memberi, maka masyarakat ngambek dan memblokadejalan ke perusahaan.Saksi pernah mendengar bahwa Bupati pernah merobek dan melempardokumen kerja yang dibuat Penggugat tetapi saksi tidak mengetahuidetail karena saksi tidak hadir.Sepengetahuan saksi, tugas kode sianida adalah tugas semua manager.Untuk Penggugat, karena penggugat adalah manager SocialPerformance, Penggugat bertanggung jawab mensosialisasikan

tentangkode sianida kepada masyarakat sekitar tambang mengenai dampaknyapenggunaan sianida oleh Perusahaan.Setelah menerima surat pemberitahan pindah, Penggugat tidak pernahmelakukan pekerjaan MCP dan saksi pernah melihat Penggugat sibukbekerja tetapi saksi tidak mengetahui apa yang dikerjakan olehPenggugat.Halaman 64 dari 79 Putusan PHI Nomor 8/Pdt.SusPHI/2019/PN Tte23.24.25.Penggugat pernah berada di ruangan MCP selama 3 atau beberapa harisaja, setelah itu Penggugat lebih banyak bekerja di ruangan

mempertimbangkan Norma Hukumdan rasa keadilan dalam masyarakat karena berdasarkan fakta dipersidanganmenurut keterangan terdakwa bahwa terdakwa dalam melakukan pemurniantersebut menggunakan bahan kimia bubuk pijer dan air keras dan bahanbahantersebut tidak dapat terurai dalam tanah dan merusak lingkungan, dan ini jugadidukung oleh pendapat ahli yang menyatakan bahwa bahan yang digunakanuntuk pemurnian emas hanya bisa dilakukan dengan menggunakan bahan yangbisa merusak lingkungan yaitu mercuri dan sianida

tersebut positif mengandung zat potasium dan sianida.Bahwa Penyidik pada Satuan Polisi Perairan Polres Bontang kemudian melakukanpenyisihan terhadap barang bukti berupal (satu) boks berisi ikan segar berbagai jenisdengan berat + 20 kg, kemudian ikan yang disisihkan tersebut dimintakanpemeriksaan laboratoris ke Laboratorium Toksikologi Perairan Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.Bahwa berdasarkan Hasil Analisis Perubahan Histopathologi Ikan Yang DitangkapDengan Racun Potasium Sianida

tanggal (BELUM ADA DI BERKAS PERKARA)yang ditandatangani oleh (BELUM ADA DI BERKAS PERKARA) dariLaboratorium Toksikologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas Mulawarman dapat diketahui terhadap sampel ikan yang dianalis padaeee aA PF YP finsang, liver dan ginjal ikan telah mengalami kerusakan akut yang berakibatmematikan, kerusakan jaringan ikan tersebut merupakan indikator kuat dari pengaruhakut racun syaraf seperti potasium sianida konsentrasi tinggi sesuai dengan hasilpemeriksaan

ikandan/atau lingkungannya diwilayah pengelolaan perikanan RepublikIndonesia;Bahwa Akibat / dampak yang ditimbulkan adalah merusak ekosistem terumbukarang dan sumber daya ikan serta lingkungannya yang berdampak padamenurunnya produktifitas perikanan yang dapat mempengaruhitingkatpendapatan dan kesejahteraan nelayan pesisir, serta mempengaruhikemampuan terumbu karang meminimilisir energy gelombang dan arus yangmenerpa pantai:;Bahwa Kerusakan yang ditimbulkan dari akibat penggunaan bahan kimiaPotasium sianida

Republik Indonesia;Bahwa akibat / dampak yang ditimbulkan adalah merusak ekosistem terumbukarang dan sumber daya ikan serta lingkungannya yang berdampak padamenurunnya produktifitas perikanan yang dapat mempengaruhitingkatpendapatan dan kesejahteraan nelayan pesisir, serta mempengaruhikemampuan terumbu karang meminimilisir energi gelombang dan arus yangmenerpa pantai:;Halaman 15 dari 21 Putusan Nomor 95/Pid.Sus /LH/2019/PN Snj Bahwa Kerusakan yang ditimbulkan dari akibat penggunaan bahan kimiaPotasium sianida

Alpha Akasia hasilnyadibawah baku mutu sesuai PPRI No. 101 Tahun 2014 tentang PengelolaanLimbah B3 (Bahan Berbahaya dan Betacun), namun karena limbah padatberupa sludge kertas masuk dalam kategori limbah Bahan Berbahaya danBeracun (limbah B3) sesuai PPRI No. 101 Tahun 2014 tentang PengeloaanLimbah Bahan Berbahaya dan Beracun Tabel 3 Daftar Limbah B3 darisumber spesifik umum kode limbah B3514 ditemukan unsur/senyawaTembaga (Cu), Zing (Zn), Fluorida(F), Nitrate (N03), Nitrit NOs), Sianida (CN),Cromium

Alpha Akasia hasilnyadibawah baku mutu sesuai PPRI No. 101 Tahun 2014 tentang PengelolaanLimbah B3 (Bahan Berbahaya dan Betacun), namun karena limbah padatberupa sludge kertas masuk dalam kategori limbah Bahan Berbahaya danBeracun (limbah B3) sesuai PPRI No. 101 Tahun 2014 tentang PengeloaanLimbah Bahan Berbahaya dan Beracun Tabel 3 Daftar Limbah B3 darisumber spesifik umum kode limbah B3514 ditemukan unsur/senyawaTembaga (Cu), Zing (Zn), Fluorida (F), Nitrate (N03), Nitrit NOs), Sianida (CN),Cromium

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan kegiatan usaha Perdagangan tidak memiliki perizinan di bidang Perdagangan yang diberikan oleh Menteri sebagaimana dakwaan tunggal Penuntut Umum;

Pertambangan Nasional);dan PP Nomor 22 tahun 2010 Pasal 16 Ayat (2), bahwa WUR dan WPN sebagaimanadimaksud pada Ayat (1) huruf a dan huruf c ditetapkan oleh Menteri, sedangkan untukWPR menurut Pasal 61 Ayat (3) dijelaskan WPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b ditetapkan oleh bupati/walikota;e Bahwa untuk dapat diberikannya ijin pertambangan emas harus diperhatikan dokumenyang berkaitan dengan lingkungan karena untuk melakukan pemisahan emasmempergunakan bahan kimia yaitu merkuri (air raksa) dan sianida

dengan ketentuan apabiladenda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan, MajelisHakim berpendapat bahwa meskipun Terdakwa baru beberapa hari melakukan kegiatanpenambangan emas, akan tetapi Terdakwa telah memperoleh hasil berupa tiga gram emas dan upahserta kegiatan penambangan emas yang dilakukan telah mencemari lingkungan karena dalampenambangan emas tersebut dan untuk melakukan pemisahan emas, Terdakwa mempergunakanbahan kimia yaitu merkuri (air raksa) dan sianida

PRIMA INDO PERSADA 04 kapasitas 600 Ton,e Kedua, kemudian diberi kKapur dengan takaran setiap per 1 Ton sedimenlimbah dicampur dengan kapur 8 kilogram kapur lalu dilakukan pengadukandengan excavatorHalaman 7 dari 70 Putusan Nomor 25/Pid.B/LH/2019/PN Niae Ketiga, Selanjutnya setelah itu dilakukan perendaman dengan air yang sudahdiberi Bahan Kimia Sianida (CN) dengan takaran 0,02 Kilogram per 1 M3 arr,Soda Kostik untuk menaikan Ph air dan penggunaannya sekitar 7 sd, 15kilogram per bak pengolahan, Pb

saat diperiksa oleh Penyidik ada43 (empat puluh tiga) sampel batuan tambang;Bahwa dari 43 (empat puluh tiga) sampel batuan yang diperlihatkan kepadaahli olen Penyidik, ada 41 (empat puluh satu) sampel tersebut sama/identikdengan sampel pembanding yang di ambil oleh penyidik di lokasi tambangDongidongi dan hanya ada 2 (dua) sampel yang berbeda;Bahwa dari pengalaman ahli jenis bahan kimia yang biasa di dapatkan daritambang Poboya adalah bahan kimia Jenis mercury;Bahwa menurut ahli antara bahan Kimia Sianida

Bahwa benar menurut ahli antara bahan Kimia Sianida dan Mercury lebihmahal Sianida.Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut diatas dapat disimpulkanTerdakwa pada hari Jumat tanggal 25 bulan Maret sekitar jam 17.00 telahmelakukan pengangkutan material rev. sebanyak 12 karung dari Dongidongimenuju ke Paboya Kota Palu untuk diolah menjadi emas; Bahwa Terdakwamemperoleh 12 (dua belas) karung material rev tersebut dengan cara membelidari masyarakat yang melakukan penambangan di Dongidongi seharga Rp.2.000,000

Mama Umi selain membawa materialnya, juga menyediakan danmembawa, Kostik, kapur, solar (105 liter) sianida dan karbon sebanyak 6 (enam)karung) untuk digunakan oleh Terdakwa dalam melakukan pengolahan materialtanah yang mengandung emas.Bahwa setelah material tanah yang mengandung emas dibawah oleh Sdr.

Mama Umi (DPO)kedalam 2 buah Tong besar masingmasing 300 karung dan 200 karung dan 4buah tong kecil masingmasing dimasukan 250 karung kemudian Terdakwa Acomemasukan kedalam 2 tong besar masingmasing 7 Kg Sianida dan 4 buahtiong kecil masingmasing 6 Kg selanjutnya setelah proses pengolahan berjalanselama 6 jam Terdakwa Aco memasukan karbon kedalam 6 (enam) buah tongmasingmasing 1 karung dan setelah mencampur karbon kedalam tongkemudian menunggu proses toyong selama 24 jam akan tetapi proses toyongbelum

unsur obyektif dalam konteksPasal 55 ayat (1) ke1 KUHP dirumuskan sebagai orang yang bersamasamamelakukan tindak pidana;Menimbang, bahwa berdasarkan persesuaian dari alat bukti di persidangan,saksi Aco, saksi Mungadim Nurlatu, saksi Alfin Nurlatu dan Terdakwa secarabersamasama menjalankan usaha pengolahan material emas tanpa ijin dari pihakyang berwenang yang masingmasing memiliki tugas yaitu saksi Aco bertugasuntuk mencampur material tanah mengandung emas dengan menggunakan airkemudian memasukan sianida

Bahwa cara mengelolah material emas menjadi emas murni yaitu penambangmengambil material emas di Gunung Botak dan kemudian dilakukanperendaman dengan dicampur obatobatan berbahaya seperti sianida yangkemudian keluarlah hasil saringan dari rendaman material tersebut dicampurdengan karbon untuk menangkap material emas yang terkandung dan kemudiandibakar menggunakan blower di dalam wadah berbentuk tong selama sekitar 10Jam hingga menjadi abu, selanjutnya dibakar kembali dengan menggunakanborax hingga