Ditemukan 1111 data
HERLINA RAUF, SH.,MH.
Terdakwa:
KAMARUDDIN Bin LASAMBA
69 — 24
10 (Sepuluh) kilo gram dan ikan hasil tangkapannya disimpan didalam gabus warna putih yang sudah disiapkan dan telah diberi es batuSupaya tidak cepat rusak atau busuk, kKemudian saat akan menarik jarringtrawl yang kedua kali tibatiba datang petugas polisi perairan Polda Sultramengamankan terdakwa untuk diproses secara hokum ;Bahwa secara umum penggunaan jarring trawls atau pukat hela dasarberpapan (otter trawls) dapat mengganggu dan merusak keberlanjutansumber daya ikan, mengakibatkan kehancuran habitat
Sultramengamankan terdakwa untuk diproses secara hokum ;Bahwa pekerjaan terdakwa sebagai nelayan sejak tahun 2000 sampaisekarang dan sebagai nelayan terdakwa mempunyai pekerjaan sehariharinya sebagai nelayan penacari ikan untuk memenuhi kebutuhan hidupkeluarganya dan untuk membayar pinjaman uang pembelian kapal danjarring trawl ;Bahwa secara umum penggunaan jarring trawls atau pukat hela dasarberpapan (otter trawls) dapat mengganggu dan merusak keberlanjutanSumber daya ikan, mengakibatkan kehancuran habitat
meter) karena pada intinya pukat jaring trawlsatau pukat hela dasar berpapan (Otter trawls) kerjanya harus berada didasar laut, sedangkan ukuran mata pukat jaring trawls atau pukat hela dasarberpapan (Otter trawls) milik terdakwa berukuran di bagian sayap 3 sampai4 inci, badan jaring 2,5 Inci kantong jaring 1 inci;Bahwa dampak secara umum penggunaan jaring trawls atau pukat heladasar berpapan (Otter trawls) yaitu dapat mengganggu dan merusakkeberlanjutan Sumber daya ikan mengakibatkan kehancuran habitat
) kilo gram dan ikan hasil tangkapannya disimpan di dalam gabuswarna putih yang sudah disiapkan dan telah diberi es batu Supaya tidak cepatrusak atau busuk, kemudian saat akan menarik jarring trawl yang kedua kalitibatiba datang petugas polisi perairan Polda Sultra mengamankan terdakwauntuk diproses secara hukum ;Menimbang, bahwa secara umum penggunaan jarring trawls atau pukathela dasar berpapan (otter trawls) dapat mengganggu dan merusakkeberlanjutan sumber daya ikan, mengakibatkan kehancuran habitat
) kilo gram dan ikan hasil tangkapannyadisimpan di dalam gabus warna putin yang sudah disiapkan dan telah diberi esbatu supaya tidak cepat rusak atau busuk, kemudian saat akan menarik jarringtrawl yang kedua kali tibatiba datang petugas polisi perairan Polda Sultramengamankan terdakwa untuk diproses secara hukum ;Menimbang, bahwa secara umum penggunaan jarring trawls atau pukathela dasar berpapan (otter trawls) dapat mengganggu dan merusakkeberlanjutan sumber daya ikan, mengakibatkan kehancuran habitat
Fajar Kurniawan Adhyaksa, S.H.
Terdakwa:
H HENDRA Bin H RAFII
49 — 9
Bahwa Ahli Perikanan AGUS HERIYADI, Spi, MP menerangkan dampakatau akibat dari menangkap ikan dengan menggunakan alat setrum accu,lingkungannya matinya plaktakton dan pitoplankton makanan anak ikanmerusak habitat linkungan dan kepunahan ikan, ikan yang didapat darihasil setrum dapat dilihat dari ciriciri morfologis yaitu sisik yang terlepasbanyak terdapat lendir proses rigormofis (kejang bangkal) lebih cepat,bagi ikan yang bertulang belakan seperti gabus bengkok /patah,sedangkan ciri fisiologisnya
mengunakan mesinlistrik bertenaga accu yaitu dilihat dari ciriciri morfologis, sisiknya terlepas,banyak terdapat lendir, proses rigormotis (kejang bangkai) lebin cepat, bagiikan yang bertulang belakang seperti gabus bengkok atau patah, sedangkanciri fisiologisnya matinya kromosom x di gonad ikan, ikannya tidak akan bisalagi bereproduksi, selain itu juga dapat mengakibatkan matinya plankton,pitoplankton makanan anak ikan, produksi ikan menurun, punahnya jenisjenis ikan tertentu dan terganggunya habitat
sedangkan stiknya dipegang dengan tangan kanan dan tangankiri; Bahwa alat setrum yang dibawa oleh terdakwa milik terdakwa danterdakwa merakitnya sendiri; Bahwa terdakwa pekerjaanya dengan bertani, untuk menutupikebutuhan seharihari terkadang terdakwa menyetrum ikan untuk dijual kemasyarakat; Bahwa biasanya hasil penjualannya bekisar antara Rp. 27.000, hinggaRp. 90.000,: Bahwa terdakwa mengetahu kalau penangkapan ikan dengan cara disetrum dilarang oleh negara karena bisa mengakibatkan kerusakan habitat
81 — 60 — Berkekuatan Hukum Tetap
ledakan.Setelah ikan mati akibat bom ikan kemudian Terdakwa menyelam danmenggunakan jala untuk mengambil ikan dan mengangkatnya ke atasperahu / kapal ;Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin penangkapan ikan dari pihak yangberwenang untuk melakukan penangkapan ikan tersebut denganmenggunakan cara dan bahan peledak dari campuran bahan berupaAmonium Nitrat, detenator dan sumbu api yang digunakan Terdakwadan berpotensi menimbulkan bahaya bagi pelaku sedangkan terhadapperairan / laut terjadi kerusakan terhadap habitat
kemudiandilemparkan ke arah dimana banyak ikan dan terjadi suatu ledakan.Setelah ikan mati akibat bom ikan kemudian Terdakwa menyelam danmenggunakan jala untuk mengambil ikan dan mengangkatnya ke atasperahu / kapal ;Bahwa alat penangkap ikan atau alat bantu penangkapan ikan yangdimiliki Terdakwa berupa kompressor dan atau bahan peledak daricampuran bahan berupa Amonium Nitrat, detenator dan sumbu api yangberpotensi menimbulkan bahaya bagi pelaku sedangkan terhadapperairan / laut terjadi kerusakan terhadap habitat
NAPPAselama (satu) Tahun merupakan pidana penjara yang paling ringan, namun didalam putusannya yang sependapat dengan pertimbangan Pengadilan NegeriMakassar yang justru mempertimbangkan adanya halhal yang memberatkan yakniperbuatan Terdakwa dapat membahayakan kelestarian ekosistim yang adadiperairan, termasuk habitat dari biota yang hidup diperairan tersebut khususnyaikan, dengan demikian terjadi suatu kontradiksi antara pidana yang dijatuhkandengan pertimbangan dalam menjatuhkan putusan.
60 — 2
mengambil ikan yang mati ;Selanjutnya, setelah selesait mengambil ikan dengan cara mengebom tersebut,terdakwa pulang ke rumahnya, namun ketika terdakwa yang pada saat itumembawa ember yang berisi sisa bahan peledak/bom ikan, saat itulah tibatibadatang petugas yang langsung melakukan penangkapan terhadap terdakwa berikutbarang buktinya ;Bahwa dalam pengeboman ikan yang dilakukan oleh terdakwa tersebut denganmenggunakan bom ikan/bahan peledak yang dapat merusak terunbu karang yangdigunakan sebagai habitat
setelah ikan ada, terdakwanaik ke perahu dan mengambil bom ikan oleh terdakwa di sulut denagn korek dandilemparkan ke laut, setelah terjadi ledakan ikan akan mati dan terdakwa turun ke lautmengumpulkan ikan yang mati tersebut;7Menimbang, bahwa akibat perbuatan para terdakwa ikan yang mati tidakhanya ikan yang sudah seharusnya dipanen saja tetapi semua ikan kecil ataupun besarbahkan semua biota laut yang terdapat di sekitar wilayah peledakan akan matitermasuk hancurnya terumbu karang yang menjadi habitat
101 — 5
menggunakan alat setrum berupaginset yang dilakukan oleh terdakwa terhadap lingkungan sumber hayati perikanan antaralain menyebabkan matinya jasadjasad renik/plankton yang merupakan makanan alami ikanbagi indukinduk ikan yang sedang memijah/kawin sehingga matinya ikan berukuran kecilkecil (dari benih sampai anak) dan jika penggunaan alat setrum dalam waktu lama danberulang kali maka ikanikan yang berukuran besar dan hewan lainnya pingsan sehinggamudah ditangkap disamping dapat menyebabkan terganggunya habitat
terdakwa terhadap lingkungan sumber hayatiperikanan antara lain menyebabkan matinya jasadjasad renik/plankton yangmerupakan makanan alami ikan bagi indukinduk ikan yang sedang memijah/kawin sehingga matinya ikan berukuran kecilkecil (dari benih sampai anak)dan jika penggunaan alat setrum dalam waktu lama dan berulang kali makaikanikan yang berukuran besar dan hewan lainnya pingsan sehingga mudahHalaman 7 dari 24 halaman Putusan Nomor 51/Pid.Sus/2015/PN Amt.ditangkap disamping dapat menyebabkan habitat
ikan dengan menggunakan alat setrum alatginset yang dilakukan oleh terdakwa terhadap lingkungan sumber hayatiperikanan antara lain menyebabkan matinya jasadjasad renik/plankton yangmerupakan makanan alami ikan bagi indukinduk ikan yang sedang memijah/kawin sehingga matinya ikan berukuran kecilkecil (dari benih sampai anak)dan jika penggunaan alat setrum dalam waktu lama dan berulang kali makaikanikan yang berukuran besar dan hewan lainnya pingsan sehingga mudahditangkap disamping dapat menyebabkan habitat
ikan yang sedang memijah/kawin,sehingga telurtelur ikan tidak menetas karena terganggunyasyarafsyaraf ikan, matinya ikanikan berukuran kecil danapabila penggunaannya dalam waktu lama dan berulang kalimaka ikanikan yang berukuran besar atau hewan air lainnyaakan pingsan sehingga mudah ditangkap dan menangkap ikandengan menggunakan alat setrum dapat berdampak negatifterhadap kelestarian sumber daya perikanan = yaitumenyebabkan produksi ikan menurun, punahnya jenisjenisikan tertentu dan terganggunya habitat
Sedangkan dampak negatif menangkap ikan dengan menggunakan alatsetrum terhadap kelestarian sumber daya perikanan yaitu menyebabkan produksiikan menurun, punahnya jenisjenis ikan tertentu, dan terganggunya habitat/lingkungan hidup ikan yang juga berdampak pada kurangnya pendapatan paranelayan;Bahwa Terdakwa tahu akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya, tidak hanya ikanyang mati juga menangkap ikan dengan menggunakan alat setrum dapat berdampakHalaman 13 dari 24 halaman Putusan Nomor 51/Pid.Sus/2015
137 — 78
Sumatera Selatan), dengan batasbatas: Utara Aliran anak sungai dan tanah Fidah Hasan, + 686 m; Selatan Tanah Djohan Riduan Hasan dan kawasan habitat hewanBBG + 218m; Timur Tanah Djohan Riduan Hasan dan Hendri Lie, + 737 m; Barat Tanah Djohan Riduan Hasan dan Fidah Hasan, + 315 m;Adalah sah merupakan tanah/lahan yang dimiliki dan dikuasai olehPenggugat ;4.
Sumatera Selatan), dengan batasbatas: Utara aliran anak sungai dan tanah Fidah Hasan, + 686 m; Selatan Tanah Djohan Riduan Hasan dan kawasan habitat hewanBBG +218 m; Timur Tanah Djohan Riduan Hasan dan Hendri Lie, + 737 m; Barat Tanah Djohan Riduan Hasan dan Fidah Hasan, + 315 m;Adalah sah merupakan tanah/lahan yang dimiliki dan dikuasai olehPenggugat . Djohan Riduan Hasan;.
SumateraSelatan), dengan batasbatas: Utara Aliran anak sungai dan tanah Fidah Hasan, + 686 m; Selatan tanah Djohan Riduan Hasan dan kawasan habitat hewanBBG, + 218 m; Timur Tanah Djohan Riduan Hasan dan Hendri Lie, + 737 m; Barat Tanah Djohan Riduan Hasan dan Fidah Hasan, + 315 m;Adalah sah merupakan tanah/lahan yang dimiliki dan dikuasai olehPemohon Kasasi I/Terbanding I/Penggugat ;4. Menyatakan demi hukum bahwa tiga bidang tanah/lahan (tanah objekHalaman 9 dari 13 hal. Put.
56 — 10
Margasatwa yang berfungsi untuk melindungihabitat kera ekor panjang;Hal 7 dari 20 Putusan No. 42/Pid.Sus/2014/PN.WnsL2Bahwa kawasan hutan suaka margasatwa Paliyan sebelumnya adalah kawasanhutan Produksi namun kemudian ditetapkan sebagai hutan suaka margasatwauntuk mengkonservasi kera ekor panjang;Bahwa secara materi atau uang kerugian yang dialami oleh BKSDA tidak dapatdihitung, namun perbuatan terdakwa dapat mengakibatkan perubahan terhadapkeutuhan kawasan suaka alam sehingga dapat berdampak pada habitat
pada hutan Suaka Margasatwa yang diperbolehkan adalah kegiatanpenelitian, budaya, pendidikan dan pembinaaan habitat.Bahwa hutan Suaka Margasatwa Paliyan terdiri dari 6 petak yaitu: petak136, 137, 138, 139, 140, dan 141;Bahwa pohon jati yang diambil oleh terdakwa tersebut ditanam tahun 2004;Bahwa tanaman pohon kayu Jati yang diambil oleh terdakwa tersebutditanam oleh BKSDA adalah untuk mengembalikan fungsi hutan sebagaihutan Konservasi yaitu hutan Suaka Margasatwa yang berfungsi untukmelindungi habitat
hutan Suaka Margasatwa yang diperbolehkan adalah kegiatanpenelitian, budaya, pendidikan dan pembinaaan habitat.e Bahwa hutan Suaka Margasatwa Paliyan terdiri dari 6 petak yaitu: petak136, 137, 138, 139, 140, dan 141;e Bahwa pohon jati yang diambil oleh terdakwa tersebut ditanam tahun 2004;e Bahwa tanaman pohon kayu Jati yang diambil oleh terdakwa tersebutditanam oleh BKSDA adalah untuk mengembalikan fungsi hutan sebagaihutan Konservasi yaitu hutan Suaka Margasatwa yang berfungsi untukmelindungi habitat
Margasatwa yang berfungsi untuk melindungihabitat kera ekor panjang;Bahwa kawasan hutan suaka margasatwa Paliyan sebelumnya adalah kawasanhutan Produksi namun kemudian ditetapkan sebagai hutan suaka margasatwauntuk mengkonservasi kera ekor panjang;Bahwa secara materi atau uang kerugian yang dialami oleh BKSDA tidak dapatdihitung, namun perbuatan terdakwa dapat mengakibatkan perubahan terhadapHal 17 dari 20 Putusan No. 42/Pid.Sus/2014/PN.Wnskeutuhan kawasan suaka alam sehingga dapat berdampak pada habitat
47 — 36 — Berkekuatan Hukum Tetap
No. 600 K/PID.SUS/2013e Bahwa selain itu putusan tersebut belum memenuhi rasa keadilan yangtumbuh berkembang dalam masyarakat mengingat akibat yang ditimbulkanoleh perbuatan Terdakwa yaitu :Menimbang,berpendapat :1Bahwa perbuatan Terdakwa yang melakukanpenambangan emas tanpa ijin dapat mengakibatkanpencemaran lingkungan dan berdampak luas padamasyarakat yang tinggal di sekitar lokasi terjadinyapertambangan emas tersebut, juga dapat merusakbiota serta habitat di sekitar sungai batanghari dimanalokasi
Bahwa pertimbangan Jaksa/PenuntutUmum bahwa perbuatan Terdakwa dapat merusak biota dan habitat sekitar SungaiBatanghari sudah dipertimbangkan oleh Judex Facti;Bahwa Terdakwa sebagai penambang tradisional melakukan perbuatan aquo sekadar untuk memenuhi kelangsungan atau kebutuhan makan untuk hidup dansama sekali bukan untuk tujuan mencari keuntungan dan memperkaya diri sehinggahasilnya sangat kecil sehingga nilai kontribusinya kepada Negara sangat tidakberarti, meskipun seharusnya Terdakwa harus memenuhi
183 — 76 — Berkekuatan Hukum Tetap
Putusan No. 1162 K/Pid.Sus/2018 9 (sembilan) Box berisi Baby Lobster yang berjumlah 38.325 ekor yangterdiri dari 6.159 ekor jenis Mutiara dan 32.166 ekor jenis pasir;Dilepasliarkan ke habitat alaminya melalui Kementrian Kelauatan danPerikanan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan KeamananHasil Perikanan cq Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu danKeamanan Hasil Perikanan Kelas Jambi dengan Lokasi PantaiPengandaran;4.
telkomsel; satu) unit Hp Senter Samsung beserta kartu chip telkomsel;satu) unit Hp Android Samsung beserta kartu chip IM3:((satu)(satu)(satu) unit Hp Senter Nokia beserta kartu chip XL;(satu)(satu) unit Hp Mi warna hitam beserta kartu chip telkomsel:(11111 1 (satu) unit Hp Blackberry warna hitam beserta kartu chip telkomsel;Dirampas untuk dimusnahkan; 9 (sembilan) Box berisi Baby Lobster yang berjumlah 38.325 ekor yangterdiri dari 6.159 ekor jenis Mutiara dan 32.166 ekor jenis pasir;Dilepasliarkan ke habitat
509 — 32
Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 1999 tentang PemanfaatanTumbuhan dan Satwa Liar.Bahwa Sesuai dengan pasal 37 PP nomor 8 Tahun 1999, di jelaskanbahwa setiap orang dapat memelihara jenis tumbuhan dan satwa liar untuktujuan kesenangan, akan tetapi hanya dapat dilakukan terhadap generasike 2 dari satwa yang dilindungi undang undang hasil penakaran dan jenisyang tidak dilindungi (dapat diperoleh dari penangkaran, perdagangan yangsah atau dari habitat alam).
dilengkapi dengan surat Ijin Penangkaran atau suratSertifikat Hasil Penangkaran.Bahwa Perundang undang yang mengatur tentang perijanan satwa liardiatur dalam pasal 37 PP nomor 8 tahun 1999, di jelaskan bahwa setiaporang dapat memelihara jenis tumbuhan dan satwa liar untuk tujuankesenangan, akan tetapi hanya dapat dilakukan terhadap generasi ke 2dari satwa yang dilindungi undang undang hasil penakaran dan jenis yangtidak dilindungi (dapat diperoleh dari penangkaran, perdagangan yang sahatau dari habitat
menyertai satwa tersebut adalahjin Penangkaran atau Sertifikat Hasil Penangkaran.Bahwa benar Perundang undang yang mengatur tentang perijanan satwaliar diatur dalam pasal 37 PP nomor 8 tahun 1999, di jelaskan bahwa setiaporang dapat memelihara jenis tumbuhan dan satwa liar untuk tujuankesenangan, akan tetapi hanya dapat dilakukan terhadap generasi ke 2dari satwa yang dilindungi undang undang hasil penakaran dan jenis yangtidak dilindungi (dapat diperoleh dari penangkaran, perdagangan yang sahatau dari habitat
Bahwa Perundang undang yang mengatur tentang perijanan satwa liardiatur dalam pasal 37 PP nomor 8 tahun 1999, di jelaskan bahwa setiaporang dapat memelihara jenis tumbuhan dan satwa liar untuk tujuankesenangan, akan tetapi hanya dapat dilakukan terhadap generasi ke 2dari satwa yang dilindungi undang undang hasil penakaran dan jenis yangtidak dilindungi (dapat diperoleh dari penangkaran, perdagangan yang sahatau dari habitat alam).
151 — 12
lingkungan sumber hayati perikanan antaralain menyebabkan matinya jasadjasad renik/plankton yang merupakan makananalami ikan bagi indukinduk ikan yang sedang memijah/kawin sehingga telurtelur ikan tidak akan menetas karena terganggunya sarafsaraf ikan, matinyaikanikan berukuran kecil (dari benih sampai anak) dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa penggunaan alat strum dalam menangkap ikan diperairanumum dapat berakibat/menyebabkan produksi ikan menurun, punahnya jenisjenis ikan tertentu dan terganggunya habitat
rusaknyaLingkungan Sumber Hayati Perikanan antara lain menyebabkanmatinya jasadjasad renik/plankton yang merupakan makananalami ikan bagi indukinduk ikan yang sedang memijah/kawinsehingga telurtelur ikan tidak akan menetas karena terganggunyasarafsaraf ikan, matinya ikanikan berukuran kecil (dari benihsampai anak) dengan demikian dapat disimpulkan bahwapenggunaan alat setrum dalam menangkap ikan diperairan umumdapat berakibat/menyebabkan produksi ikan menurun, punahnyajenisjenis ikan tertentu dan terganggunya habitat
Lingkungan Sumber HayatiPerikanan antara lain menyebabkan matinya jasadjasad renik/planktonyang merupakan makanan alami ikan bagi indukinduk ikan yang sedangmemijah/kawin sehingga telurtelur ikan tidak akan menetas karenaterganggunya sarafsaraf ikan, matinya ikanikan berukuran kecil (daribenih sampai anak) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaanalat setrum dalam menangkap ikan diperairan umum dapat berakibat/menyebabkan produksi ikan menurun, punahnya jenisjenis ikan tertentudan terganggunya habitat
Lingkungan Sumber Hayati26Perikanan antara lain menyebabkan matinya jasadjasad renik/planktonyang merupakan makanan alami ikan bagi indukinduk ikan yang sedangmemiah/kawin sehingga telurtelur ikan tidak akan menetas karenaterganggunya sarafsaraf ikan, matinya ikanikan berukuran kecil (daribenih sampai anak) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaanalat setrum dalam menangkap ikan diperairan umum dapat berakibat/menyebabkan produksi ikan menurun, punahnya jenisjenis ikan tertentudan terganggunya habitat
216 — 147
TINO telah membabat hutan diatas tanah tersebut dan telah merusak habitat tanah dan hutan karena membakar hutantersebut mengakibatkan terbakarnya 4 (empat) rumpun bambu serta 1 (satu) batangkelapa ditebang oleh Tergugat I GAU Dg. MANYALLANG tanpa izin dariPenggugat;Bahwa perbuatan Tergugat II GAU Dg. MANYALLANG dan Tergugat I SITTIHAJARA Dg. TINO adalah dilakukan tanpa hak karena tanah tersebut adalah tanahmilik Penggugat; Bahwa perbuatan Tergugat I SITTI HAJARA Dg.
MANYALLANG membakar hutan yangmenyebabkan rusaknya habitat hutan dan tanah di tempat tersebut telahmenimbulkan kerugian kepada penggugat yang ditaksir sebesar Rp. 15.000.000(lima belas juta rupiah), ; Bahwa perbuatan Trgugetoetunget tersebut:diatas telah dilaporkan oleh perempuanHALAMINA kepada Polres Selayar yang dilanjutkan kepada Kejaksaan Negeri Selayar yang akhirnya diperiksa dan disidang pada Pengadilan Negeri Selayar danGAU Dg.
MANYALLANG oleh Pengadilan NegeriSelayar nyatalah bahwa perbuatan SITTI HAJARA DG.TINO menyuruh GAU DG.MANYALLANG mengolah tanah tersebut adalah perbuatan relienan hukum,merusak habitat hutan dan tanah yang sangat merugikan Penggugat, oleh sebab ituTergugattergugat secara tanggung renteng harus dihukum membayar ganti rugikepada Penggugat sebesar Rp.15.000.000 (lima belas juta rupiah), ; Bahwa dalam bulan April 2005 ini Penggugat mendatangi tanah secs danmenemukan bahwa tanah tersebut telah dipagar
Menghukum Tergugattergugat secara tanggung renteng untuk membayar dendaatas kerugian yang diderita oleh Penggugat atas rusaknya habitat hutan dan tanahtersebut akibat perbuatan Tergugattergugat ;7. Menghukum Tergugattergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalamperkara ini;8.
Sly dan dihukumdengan hukuman penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan 6 (enam)bulan; Bahwa perbuatan para tergugat tersebut adalah perbuatan melawan hukum danakibat perbuatan Tergugat II atas suruhan Tergugat I merusak habitat hutan dantanah di lokasi obyek sengketa, penggugat mengalami kerugian sebesarRp. 15.000.000, (lima belas juta rupiah);Menimbang, bahwa atas surat gugatan tersebut, tergugat I yang jugamerupakan kuasa Tergugat II telah mengajukan jawaban, yang pada pokoknya menolakseluruh
453 — 21
Zona Inti daratan terestrialmerupakan wilayah perlindungan dan habitat berbagai jenissatwa liar yang dilindungi, antara lain badak jawa, banteng,macan tutul, primata (owa jawa, surili, lutung), dan satwadilindungi lainnya.
Zona Inti Perairan Laut merupakan wilayahpelindungan bagi ekosistem terumbu karang yang masih utuhdan asli sebagai habitat dan tempat berpijah bagi jenisjenisikan karang dan biota laut lainnya.. Zona Rimba merupakan wilayah penyangga (buffer) bagi zonainti taman nasional untuk wilayah daratan, dan menjadi daerahjelajah bagi satwa utama.
Pembinaan habitat dan populasi dalam rangkamempertahankan keberadaan populasi hidupan liar;d. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;e. Pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasialam;Wisata alam terbatas;Halaman 55 Putusan Nomor : 192/Pid.S us/2017/PN Pdl. Penyimpanan dan penyerapan karbon;Pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjangbudidaya;.
Zona Inti Perairan Laut merupakan wilayahpelindungan bagi ekosistem terumbu karang yang masih utuhdan asli sebagai habitat dan tempat berpijah bagi jenisjenisikan karang dan biota laut lainnya.2) Zona Rimba merupakan wilayah penyangga (buffer) bagi zonainti taman nasional untuk wilayah daratan, dan menjadi daerahjelajah bagi satwa utama.
435 — 156
AlamHayati dan Ekosistemnya;Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan Pidana Penjara selama 5(lima) Bulan dikurangkan seluruhnya dari masa penahanan yang telahdijalani Terdakwa dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan dan pidanaDenda sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) subsider 1 (satu) bulankurungan;Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) ekor burung jenis Kakaktua jambul kuning berbulu putih ;Diserahkan ke BKSDA Provinsi Kalimantan Tengah untuk direhabilitasidan dikembalikan ke habitat
DONI;Bahwa saksi tidak mengetahui dimana habitat asal dari burung JjenisKakaktua jambul kuning tersebut dan saksi juga tidak pernah melihatburung tersebut hidup secara liar di wilayah Kalimantan Tengah, saksibaru pertama kali memelihara dan jual beli burung jenis Kakaktuajambul kuning tersebut;Halaman 6 dari 26 Putusan Nomor 48/Pid.SusLH/2019/PN KsnTerhadap keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan danmembenarkannya;2.
IRAWAN JAYA ada memberitahu Saksi bahwa burung tersebutdijual seharga Rp. 1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah);Bahwa saksi tidak mengetahui dimana habitat asal dari burung jJenisKakaktua jambul kuning tersebut dan Saksi juga tidak penrah melihatburung tersebut hidup secara liar di wilayah Kalimantan Tengah, Saksibaru pertama kali memelihara dan jual beli burung jenis Kakaktuajambul kuning tersebut.
Profil Kakaktua jambul kuning adalah Kelas: Aves (burung); Ordo:Psittaciformes; Famili: Cacatuidae; Genus: Cacatua; Spesies:Cacatua sulphurea; Habitat: Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil danTimor.b.
WIDODO bersama seseorang yang tidak Terdakwa kenaldatang kerumah Terdakwa untuk membeli burung tersebut, namun ternyataorang yang akan membeli tersebut adalah petugas dari Kepolisian PoldaKalimantan Tengah.Bahwa Terdakwa tidak memiliki perizinan dari pejabat yang berwenanguntuk menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, danmemperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup.Bahwa Terdakwa tidak mengetahui dimana habitat asal dari burung jenisKakaktua jambul kuning tersebut dan sepengetahuan
1.LALU RUDY GUNAWAN
2.KRISNA PRAMONO,SH.
3.PINTONO HARTOYO, SH
Terdakwa:
ASNAWI
349 — 82
dilaksanakan dalambentuk antara lain Penangkaran (Pasal 36 ayat 1 UU RI Nomor 5 Tahun1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya) ;Penangkaran dapat dilakukan terhadap jenis tumbuhan dan satwa liar yangdilindungi atau yang tidak dilindungi (Pasal 7 ayat 2 PP Nomor 8 Tahun 1999tentang Jenisjenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindung)) ;Bantuk penangkaran ada 2 (dua) macam yaitu Pengembangbiakan satwadan Pembesaran Satwa, yang merupakan pembesaran anakan dari teluryang diambil dari habitat
dilaksanakan dalambentuk antara lain Penangkaran (Pasal 36 ayat 1 UU RI Nomor 5Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati danEkosistemnya) ;> Penangkaran dapat dilakukan terhadap jenis tumbuhan dan satwa liaryang dilindungi atau yang tidak dilindungi (Pasal 7 ayat 2 PP Nomor 8Tahun 1999 tentang Jenisjenis Tumbuhan dan Satwa YangDilindung));> Bantuk penangkaran ada 2 (dua) macam yaitu Pengembangbiakansatwa dan Pembesaran Satwa, yang merupakan pembesaran anakandari telur yang diambil dari habitat
ayat 1 UU RI Nomor5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati danEkosistemnya) ;> Penangkaran dapat dilakukan terhadap jenis tumbuhan dan satwa liaryang dilindungi atau yang tidak dilindungi (Pasal 7 ayat 2 PP Nomor 8Tahun 1999 tentang Jenisjenis Tumbuhan dan Satwa YangDilindung));> Bantuk penangkaran ada 2 (dua) macam yaitu PengembangbiakanHalaman 13 dari 17 Putusan Nomor 574/Pid.B/LH/2020/PN Mtrsatwa dan Pembesaran Satwa, yang merupakan pembesaran anakandari telur yang diambil dari habitat
1.Bayu Danarko SH, MH
2.Ujiantari Rahmaniarsi, SH
3.ARI HANI SAPUTRI, SH
Terdakwa:
HENGKI PRASETYO Bin SUPARNO
511 — 569
Habitat Trenggiling (Manis javanica) pada umumnya di hutankawasan Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.Ahli menerangkan Sisik yang ditunjukkan oleh pemeriksa/penyidikmerupakan sisik dari Satwa jenis trenggiling (Manis javanica).
Habitat Trenggiling (Manis javanica) padaumumnya di hutan kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.Bahwa menurut Ahli Sisik yang ditunjukkan di persidangan merupakansisik dari satwa jenis trenggiling (Manis javanica). Hal ini dapat dilihatdari sisiknya yang keras dan bentuk (morfologi) sisiknya yang khas.Bahwa menurut Ahli pemerintah menetapkan satwa satwa liar dilindung!
.> Bahwa Ahli menerangkan bahwa Populasi satwa di alam semakinsedikit disebabkan antara lain:Vvpenurunan areal atau kualitas habitat;> ancaman dari faktor luar seperti adanya pengaruh patogen,kompetitor, parasit, predator, persilangan, jenis asing (jenisintroduksi), dan pengaruh racun atau polutan; atau> menurunnya potensi reproduksi.disamping hal tersebut, adanya eksploitasi satwa liar berupa perburuandan perdagangan illegal secara langsung maupun tidak langsungmenyebabkan penurunan populasi satwa
Habitat Trenggiling (Manis javanica) padaumumnya di hutan kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.Bahwa menurut Ahli Sisik yang ditunjukkan di persidangan merupakansisik dari satwa jenis trenggiling (Manis javanica).
.> Bahwa Ahli menerangkan bahwa Populasi satwa di alam semakinsedikit disebabkan antara lain:Vvpenurunan areal atau kualitas habitat;ancaman dari faktor luar seperti adanya pengaruh patogen,kompetitor, parasit, predator, persilangan, jenis asing (jenisintroduksi), dan pengaruh racun atau polutan; atau> menurunnya potensi reproduksi.disamping hal tersebut, adanya eksploitasi satwa liar berupa perburuandan perdagangan illegal secara langsung maupun tidak langsungmenyebabkan penurunan populasi satwa
90 — 13
kawasan CagarAlam Nomor B/CA 1 dan Patok tanda batas B/CA 45 serta B/CA 46 yangberjarak lebih kurang 195 m dari lokasi TKP dan benar kawasan Cagar AlamDurian Luncuk merupakan bagian dari kawasan hutan yang sudahditetapbkan Permintah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RINo : 820/KptsIV1997 tanggal 30 Desember 1997 tentang PenetapanKelompok Hutan Durian Luncuk seluas 73,74 Ha berfungsi sebagai CagarAlam dan perlu saksi jelaskan Cagar Alam Durian Luncuk bertujuan sebagaiperlindungan terhadap habitat
Putusan Nomor 601/Pid.Sus/2015/PN.JmbGuruh Baru Kec.Mandiangin Kab.Sarolangun, kawasan Cagar AlamDurian Luncuk merupakan bagian dari kawasan hutan yang sudahditetapkan Permintah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RINo : 820/KptsI/1997 tanggal 30 Desember 1997 tentang PenetapanKelompok Hutan Durian Luncuk seluas 73,74 Ha berfungsi sebagaiCagar Alam dan perlu saksi jelaskan Cagar Alam Durian Luncuk bertujuan sebagai perlindungan terhadap habitat kayu / pohon jenis Bulianyang hidupnya berkelompok
Hutan Konservasi CagarAlam Durian Luncuk yang secara administrasi termasuk dalam Desa GuruhBaru Kec.Mandiangin Kab.Sarolangun, kawasan Cagar Alam Durian Luncuk merupakan bagian dari kawasan hutan yang sudah ditetapbkan Permintahberdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No : 820/KptsII/1997tanggal 30 Desember 1997 tentang Penetapan Kelompok Hutan Durian Luncuk seluas 73,74 Ha berfungsi sebagai Cagar Alam dan perlu saksi jelaskan CagarAlam Durian Luncuk bertujuan sebagai perlindungan terhadap habitat
HADIARTO
Terdakwa:
DONI HARIYANTO Bin HADI PRAYITNO
165 — 109
Menyatakan barang bukti berupa :1 (Satu) ekor burung jenis Kakaktua jambul kuning berbulu putih ;Diserahkan ke BKSDA Provinsi Kalimantan Tengah untuk direhabilitasidan dikembalikan ke habitat nya;4 Membebankan Terdakwa membayar biayaperkara sebesar Rp. 3.000,00 (tiga ribu rupiah);Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang disampaikan secaralisan dipersidangan pada tanggal 22 Mei 2019 yang pada pokoknya memohonagar Majelis Hakim berkenan menjatuhkan putusan dengan seadiladilnya sertaseringanringannya
DONI; Bahwa saksi tidak mengetahui dimana habitat asal dari burung jenisKakaktua jambul kuning tersebut dan saksi juga tidak pernah melihatburung tersebut hidup secara liar di wilayah Kalimantan Tengah, saksibaru pertama kali memelihara dan jual beli burung jenis Kakaktuajambul kuning tersebut;Terhadap keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan danmembenarkannya;2.
IRAWAN JAYA ada memberitanu Saksi bahwa burung tersebutdijual seharga Rp. 1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah); Bahwa saksi tidak mengetahui dimana habitat asal dari burung jenisKakaktua jambul kuning tersebut dan Saksi juga tidak penrah melihatburung tersebut hidup secara liar di wilayah Kalimantan Tengah, Saksibaru pertama kali memelihara dan jual beli burung jenis Kakaktuajambul kuning tersebut.
Profil Kakaktua jambul kuning adalah Kelas: Aves (burung); Ordo:Psittaciformes; Famili: Cacatuidae; Genus: Cacatua; Spesies:Cacatua sulphurea; Habitat: Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil danTimor.b. Bahwa Kakaktua jambul kuning adalah jenis Satwa yang dilindung!
Bahwa Terdakwa tidak mengetahui dimana habitat asal dari burungjenis Kakaktua jambul kuning tersebut dan sepengetahuan Terdakwaburung tersebut tidak pernah ada atau terlihat di wilayah KalimantanTengah, Terdakwa juga baru pertama kali memelihara dan jual beli burungjenis Kakaktua jambul kuning tersebut; Bahwa pada hari Kamis tanggal 24 Januari 2019 sekitar jam 16.30WIB petugas Kepolisian dari Polda Kalimantan Tengah telah mendatangirumah Terdakwa di Jalan Kasongan Sampit Km.05, Kelurahan KasonganLama
140 — 74 — Berkekuatan Hukum Tetap
Setelah ikanmati akibat bom ikan, kemudian Para Terdakwa menyelam dan mengambilikan dan mengangkatnya ke atas perahu/kapal;Bahwa Para Terdakwa tidak memiliki izin penangkapan ikan dari pihak yangberwenang untuk melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan caradan bahan peledak dari campuran bahan berupa Amonium Nitrate,detonator dan sumbu api yang digunakan Para Terdakwa dan berpotensimenimbulkan bahaya bagi pelaku, sedangkan terhadap perairan/laut terjadikerusakan terhadap habitat ikan, terumbu
Setelah ikanmati akibat bom ikan, kemudian Para Terdakwa menyelam dan mengambilikan dan mengangkatnya ke atas perahu/kapal;Bahwa alat penangkap ikan atau alat bantu penangkapan ikan yang dimilikiPara Terdakwa berupa kompresor dan atau bahan peledak dari campuranbahan berupa Amonium Nitrate, detonator dan sumbu api yang berpotensimenimbulkan bahaya bagi pelaku, sedangkan terhadap perairan/laut terjadikerusakan terhadap habitat ikan, terumbu karang serta ikan kecil danplankton tidak diperbolehkan,
Namun di dalam putusannya yang sependapat dengan pertimbanganPengadilan Negeri Makassar yang justru mempertimbangkan adanya halhalyang memberatkan, yakni perbuatan Terdakwa dapat membahayakan kelestarian ekosistem yang ada di perairan, termasuk habitat dari biota yang hidupdi perairan tersebut, knususnya ikan, dengan demikian terjadi suatu kontradiksiantara pidana yang dijatuhkan dengan pertimbangan dalam menjatuhkanputusan.
1.SURATININGSIH,SH
2.BAYU NURHADI
Terdakwa:
IBRAHIM als UCUT bin H. LABBASO alm
78 — 53
kemasan botol sari rasa adalah milik terdakwa; Bahwa terdakwa menggunakan bom ikan dengan cara sumbu bom ikandibakar lalu dilempar ke laut sehingga meledak dan menyebabkan ikanmati, Kemudian terdakwa mengambilnya untuk dijual; Bahwa terdakwa mengaku sebelumnya pernah menggunakan bom ikanuntuk menangkap ikan;Halaman 7 dari 16 Putusan Nomor 68/Pid.Sus/2018/PN Bon Bahwa terdakwa mengaku mengetahui dampak yang ditimbulkan akibatmelakukan penangkapan ikan dengan bom ikan akan merusak terumbukarang dan habitat
Ikan kemasan botol Sirup Marjan, 1 (satu)botol Bom Ikan kemasan botol sari rasa adalah milik terdakwa.Bahwa terdakwa menggunakan bom ikan dengan cara sumbu bom ikandibakar lalu dilempar ke laut sehingga meledak dan menyebabkan ikanmati, kKemudian terdakwa mengambilnya untuk dijual.Bahwa terdakwa mengaku sebelumnya pernah menggunakan bom ikanuntuk menangkap ikan;Bahwa terdakwa mengaku mengetahui dampak yang ditimbulkan akibatmelakukan penangkapan ikan dengan bom ikan akan merusak terumbukarang dan habitat
Bahwa terdakwa mengaku sebelumnya pernah menggunakan bom ikanuntuk menangkap ikan; Bahwa terdakwa mengaku mengetahui dampak yang ditimbulkan akibatmelakukan penangkapan ikan dengan bom ikan akan merusak terumbukarang dan habitat lainnya.

