Ditemukan 468 data
15 — 3
Yk Bahwa saksi sudah berusaha merukunkan Penggugat danTergugat namun tidak berhasil, mereka sudah sulit untuk rukunkembali; Bahwa saksi sering mendengar curhat Penggugat kalau Tergugatselalu negative thinking kepada Penggugat (cemburu), Penggugatselalu dikontrol termasuk HP Penggugat juga sering dicek OlehTergugat;2.
79 — 64 — Berkekuatan Hukum Tetap
Holnsby mengatakan, Wanting, thinking and intentionally doing asan interdependent triad concepts Kehendak, berpikir dengan sengajamelakukan, merupakan konsepkonsep yang saling berhubungan;Sejalan dengan doktrin ilmu hukum pidana, yang menyatakanbahwa unsur sengaja atau yang lebih dikenal dengan istilah Opzet atauDolus diartikan sesuatu yang dilakukan oleh pelakunya harus diketahui,Hal. 5 dari 20 hal. Put. No. 173 K/PID.SUS/2015dikehendaki dan didasari akan akibatnya.
Pembanding/Penggugat II : FATHUL MARDENY Bin H. IMIS ARDI
Pembanding/Penggugat III : AGUS SOPIAN Bin H. IMIS ARDI
Pembanding/Penggugat IV : SALAMAH Binti H. IMIS ARDI
Pembanding/Penggugat V : ACHMAD NABAWI Bin H. IMIS ARDI
Pembanding/Penggugat VI : HENDRA IRAWAN Bin H. IMIS ARDI
Pembanding/Penggugat VII : RATNA JUWITA Binti H. IMIS ARDI
Terbanding/Tergugat I : PT. AGUS BERSAUDARA PRIMA
Terbanding/Tergugat II : EDRALINA TENING
Terbanding/Tergugat III : SURMIATI
Terbanding/Tergugat IV : WAZIR
Terbanding/Tergugat V : MANGATAS SIMANJUNTAK
Terbanding/Turut Tergugat : KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA SAMARINDA
120 — 45
gugatan kabur (obscuur libel) berdasarkan alasanalasan sebagaimana diuraikan dalam jawabannya di bagian eksepsi gugatannyamaupun memori bandingnya, dipertimbangkan Majelis Hakim Tingkat Bandingsebagai berikut:Bahwa bahwa dalam memeriksa dan mengadili Suatu perkara sesuaidengan sifat hukum acara perdata Indonesia yang bersifat sederhana, cepatdan biaya ringan, maka sistem pendekatan hukum yang dipergunakan,tidaklah boleh bersifat terlalu kaku (stricht law) dan bersifat formalistik(formalistic legal thinking
Oleh karena itulah pendekatanyang mesti dilakukan untuk menuntaskan masalah ini, haruslah jauh darisikap pendekatan yang bersikap formalistic legal thinking secara sempitdan ekstrem;Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka mengenai kuranglengkapnya para pihak yang mengajukan gugatan dan atau kuranglengkapnya pihak digugatnya haruslah ditolak pula;Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan hukumtersebut di atas, maka pertimbangan dan kesimpulan Pengadilan tingkat pertama,mengenai
posita dan petitum dalam gugatan ParaPembanding semula Para Penggugat tersebut, seharusnya Pengadilantingkat pertama dengan arif lagi bijak serta teliti mempertimbangkan danmendasarkan putusannya pada sistem hukum yang dianut (according tolegal justice) dalam menyelesaikan suatu perkara dengan caramengintroduksir dan mengkonstantir sejumlah ketentuan perundangundangan dan pendekatan yang mesti dilakukan untuk menuntaskanmasalah ini, haruslah jauh dari sikap pendekatan yang bersikap formalisticlegal thinking
25 — 12
tetapi kebiasaan Pemohon yang sukamain perempuan tidak bisa lagi diterima; yang justru membuktikan bahwaTermohon telah menuduh Pemohon berselingkuh dengan wanita lain;BahwaT ermohon memang pernah mendatangi kantor Pemohon untuk menemuiseseorang dan menyelidiki adanya perbuatan perselingkuhan dengan pegawaikantor untuk mencari bukti, tetapi tidak terbukti, lalu Pemohon menasihatiTermohon, namun Termohon tetap saja menuduh sehingga terjadi keributan;Bahwa Termohon memiliki sifat curiga dan negative thinking
bulannya, dan Pemohon membenarkan biaya kebutuhan rumah tanggaseperti biaya listrik dan beras, sebelum Pemohon mengajukan perceraian,Pemohon tidak mengeluarkan biaya lagi selama tiga bulan, karena Pemohonmerasa telah wajar hal tersebut Pemohon lakukan disebabkan karena sikapTermohon yang masih saja tidak menghormati Pemohon selaku kepala rumahtangga;Bahwa tidak benar Pemohon dikatakan memiliki sifatsifat dan kebiasaan buruk,dan setelah Pemohon membaca ternyata semuanya itu adalah penilaiannegative thinking
31 — 22 — Berkekuatan Hukum Tetap
Karena sebagaimana ketentuan Pasal 183 KUHAP untukmenentukan seorang dapat dinyatakan bersalah dalam suatu perkara pidanamengharuskan minimal berdasarkan dua alat bukti yang sah menuruthukumsesuai dengan Pasal 184 KUHAP. akan tetapi pada kenyataannya dalamperkara ini ternyata judex facti (Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi)hanya berpedoman, pada pikiran formalistic legal thinking saja. Sehinggamengakibatkan timbulnya putusan yang keliru serta tidak berdasarkanketentuan hukum pidana.
18 — 2
Niat yang tidak lurus, motivasi yangtidak bagus, negatif thinking terhadap orang lain itu bisa jadi PENYEBABDARI ketidaktenangan, ketidaktentraman, ketidakbahagiaan jugaketidaksejahteraan;Bahwa berdasarkan alasanalasan di atas, Tergugat mohon kepada Majlis HakimPengadilan Agama Klas I A Sumedang, yang memeriksa dan mengadili perkara iniagar berkenan untuk :c. Memeriksa dan mengadili sebijaksana mungkin atas perkara ini.d. Tidak mengabulkan permohonan cerai dari Penggugat.e.
51 — 36
Majelis Hakim agar terdakwa dipidana denganpidana penjara selama 6 (enam) bulan, namun menurut hemat Majelis Hakim haltersebut sangat tidak memenuhi pertanggungjawaban/ rasa keadilan serta tidakseimbang dengan perbuatan terdakwa;Menimbang, bahwa hal tersebut sematamata demi penerapan keadilanhukum sebagai salah satu tujuan hukum disamping kemanfaatan dan kepastianhukum, dimana dalam era yang berlangsung sekarang lebih menekankan kepadaHakim agar tidak bersikap Strict Law dan formalistic Legall Thinking
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : INDRI WIRDIA EFFENDY, SH
31 — 24
Lebih dari itu, tersangka harusmenerima haknya untuk mendapatkan bantuan hukum sejak dari awal prosespenyidikan seperti ditegaskan dalam Pasal 56 ayat (1) KUHAP yangmenegaskan :Pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam prosesperadilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi merekaDari segi pendekatan formalistic legal thinking, ketentuan Pasal 56 ayat (1)KUHAP, sebagaimana dijelaskan dalam buku M.
42 — 29 — Berkekuatan Hukum Tetap
Bahwa pendapat dan kesimpulan Pengadilan Tinggi tersebutberpijak pada pendekatan hukum yang sangat kaku (strik law) danpendapat ini bersifat formalistik (formalistic legal thinking).Menghadapi hal yang demikian semestinya hakim menyesuaikandengan peristiwa atau fakta kejadian yang sebenarnya;H.
68 — 59 — Berkekuatan Hukum Tetap
Nomor 599 K/Pdt.SusPHI/2014Bahwa dalam minggu ketiga Tergugat mempersiapkan dan mengikutitraining Barbara Minto thinking structure dan menjalani proses PHK,sehingga tidak ada komunikasi dengan Saksi terkait progres prosesrekrutmen task force;Bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas maka keterangan saksiAmy Amanda tidak benar dan sangat tidak masuk akal jika Saksimenyatakan Tergugat tidak melakukan support terhadap tugas Saksi.Email yang dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa RPGA tidakmensupport
18 — 11
Tergugat sering marah dan berkata kasar itu betul.Tergugat susah diajak untuk berkomunikasi dengan baik dan selalunegatif thinking kepada penggugat. Tuduhan yang tidak selayaknya yangmembuat kami selalu berselisih paham. Tidak memberi nafkah. Hanya berselang berapa bulan sajasetelah kami menikah. Dan semua kebutuhan terpenuhi karena adanyacampur tangan finansial dari orang tua penggugat.
Roger L.V. Hermanus, SH
Terdakwa:
HESKI TAMADARANGE ALIAS EKI
43 — 26
Surta Pernyataan dari ayahkorban dan isteri korban dihadapan Kepala Desa Gamhoku, sehingga menurut Hakimadalah sangat tidak memenuhi pertanggungjawaban/rasa keadilan apabila terdakwaharus dijatuhi pidana yang tinggi/terlalu lama ;Menimbang, bahwa hal tersebut sematamata demi penerapan keadilan hukumsebagai salah satu tujuan hukum disamping kemanfaatan dan kepastian hukum,dimana dalam era yang berlangsung sekarang lebin menekankan kepada Hakim agartidak bersikap Strict Law dan formalistic Legall Thinking
MARYANTI LESAR, SH
Terdakwa:
FRELI ANDRI HASAN
84 — 27
Hornsby mengatakan,wanting, thinking and intentionally doing as an interdependent triad concepsKehendak, berpikir dengan sengaja melakukan, merupakan konsepkonsepyang saling berhubungan.Menimbang, bahwa hal di atas juga sejalan dengan Doktrin ilmu hukumpidana, yang menyatakan bahwa unsur Sengaja atau yang lebih dikenaldengan istilan Opzet atau Dolus diartikan sesuatu yang dilakukan olehpelakunya harus diketahui, dikehendaki dan disadari akan akibatnya.
Pembanding/Penggugat II : SUSI SUGIWANGSIH
Pembanding/Penggugat III : DEDI SURYADI
Pembanding/Penggugat IV : ASEP ROHIMIN
Terbanding/Tergugat : Hj. RUKASIH
Terbanding/Turut Tergugat I : JAJANG JAMALUDIN
Terbanding/Turut Tergugat II : NINING SEKARNINGSIH
Terbanding/Turut Tergugat III : NENENG SITI ZAIDAH
53 — 37
Bahwa Terlawan Tersita sebagai awam hukum tidak mampu memenuhiprosedur hukum pembuktian yang formalistic legal thinking, kaku dan lebihmengutamakan fakta formal ketimbang mencari kebenaran materiil sejati ;9.
153 — 97
penjara selama 1 (satu) bulan dengan perintah agar para terdakwa segeraditahan, namun menurut hemat Majelis Hakim hal tersebut sangat tidak memenuhipertanggungjawaban/ rasa keadilan serta tidak seimbang dengan perbuatan paraterdakwa;Menimbang, bahwa hal tersebut sematamata demi penerapan keadilanhukum sebagai salah satu tujuan hukum disamping kemanfaatan dan kepastianhukum, dimana dalam era yang berlangsung sekarang lebin menekankan kepadaHakim agar tidak bersikap Strict Law dan formalistic Legall Thinking
RONY HOTMAN GUNAWAN
Terdakwa:
AUDY RHONY AGHOGHO alias UDI
29 — 13
Hornsby mengatakan,wanting, thinking and intentionally doing as an interdependent triad concepsKehendak, berpikir dengan sengaja melakukan, merupakan konsepkonsep yangsaling berhubungan.Menimbang, bahwa hal di atas juga sejalan dengan Doktrin ilmu hukum pidana,yang menyatakan bahwa unsur Sengaja atau yang lebih dikenal dengan istilan Opzetatau Dolus diartikan sesuatu yang dilakukan oleh pelakunya harus diketahui,dikehendaki dan disadari akan akibatnya.
58 — 19
Bahwa dari segi pendekatan hukum yang sempit (strick law) dan formalisticlegal thinking, bentukbentuk panggilan tersebut, dianggap bertentangandengan hukum. Akan tetapi, berpijak dari pendekatan perubahan sosial(social change), bentukbentuk seperti dimaksud dapat diakomodasi.Bahkan khusus mengenai bentuk panggilan melalui media cetak atau massmedia, telah dibenarkan pasal 27 PP No. 9 Tahun 1975;6.
110 — 50
keluarga korbantelah melakukan perdamaian dan menyatakan sudah saling memaafkan, sehinggamenurut Majelis Hakim adalah sangat tidak memenuhi pertanggungjawaban/rasakeadilan apabila terdakwa harus dijatuhi pidana yang tinggi/terlalu lama ;Menimbang, bahwa hal tersebut sematamata demi penerapan keadilan hukumsebagai salah satu tujuan hukum disamping kemanfaatan dan kepastian hukum,dimana dalam era yang berlangsung sekarang lebih menekankan kepada Hakimagar tidak bersikap Strict Lawdan formalistic Legall Thinking
ZULKARNAEN PERDANA MUSTAKA, SH
Terdakwa:
TASLIM MAKU alias TALING
418 — 28
Hornsby mengatakan,wanting, thinking and intentionally doing as an interdependent triad concepsKehendak, berpikir dengan sengaja melakukan, merupakan konsepkonsepyang saling berhubungan.Menimbang, bahwa hal di atas juga sejalan dengan Doktrin ilmu hukumpidana, yang menyatakan bahwa unsur Sengaja atau yang lebih dikenaldengan istilan Opzet atau Dolus diartikan sesuatu yang dilakukan olehpelakunya harus diketahui, dikehendaki dan disadari akan akibatnya.
59 — 29 — Berkekuatan Hukum Tetap
pertimbangan dari22putusan Pengadilan Negeri Palembang adalah tidak dapat dipertahankan secara hukumoleh karena itu harus dibatalkan.Bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 183 KUHAP, untuk menentukan seorangdinyatakan bersalah dalam suatu perkara pidana mengharuskan minimal berdasarkanminimal 2 (dua) alat bukti yang sah menurut hukum, akan tetapi pada kenyataannyadalam perkara ini ternyata Judex Facti (Pengadilan Negeri) dan Judex Facti(Pengadilan Tinggi) hanya berpedoman pada pikiran "Formatic Legal Thinking