Ditemukan 30911 data
11 — 0
perkawinan sebagaimana maksud Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dapatdiwujudkan dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugatsebagaimana tersebut dimuka, jika dihubungkan dengan diktum Pasal UndangUndangNomor Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satu unsur utama dan terpentingutuhnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatan batin dan apabila unsur tersebut sudah10tidak ada lagi, maka hakikat
8 — 3
Tergugat sejak bulan Desember 2013 yang laluantara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal;Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Penggugat dan keterangan saksisaksi di bawah sumpahnya telah diperoleh fakta di persidangan bahwa padaawal perkawinan, rumah Tangga Penggugat dan Tergugat rukun sertaharmonis dan sejak bulan Desember 2013 sampai sekarang telah berpisah tempat tinggal;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, ikatanperkawinan kedua belah pihak telah rapuh serta kehilangan hakikat
9 — 4
TgrBahwa, keluarga sudah pernah berusaha untuk merukunkan Pemohon danTermohon namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupanrumah tangga Pemohon dengan Termohon sebagaimana terurai dalam faktahukum tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga seperti itusudah tidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang rukun,harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secara terpisahdisebabkan kedua belah pihak telah kehilangan hakikat dan
6 — 4
setiap kali persidangan, akan tetapi semua usahatersebut tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta tersebut dan melihat secaraobjektif kondisi kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tanggaseperti itu tidak mencerminkan sebagai rumah tangga yang rukun, harmonisdan bahagia karena masingmasing pihak sudah hidup secara terpisah, dengandemikian dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah kehilangan hakikat
12 — 4
setiap kali persidangan, akan tetapi semua usahatersebut tidak berhasil:Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta tersebut dan melihat secaraobjektif kondisi kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tanggaseperti itu tidak mencerminkan sebagai rumah tangga yang rukun, harmonisdan bahagia karena masingmasing pihak sudah hidup secara terpisah, dengandemikian dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah kehilangan hakikat
16 — 3
sayang menyayangi satu sama lainnyajika salah satu pihak telah kehilangan rasa cintanya seperti yang dialamiPenggugat saat ini maka citacita ideal suatu perkawinan akan menjadi anganangan yang tidak mungkin dapat diraih bahkan kehidupan rumah tangga sepertiitu akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.Menimbang, bahwa kondisi obyektif kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat seperti terurai diatas maka majelis hakim berpendapatbahwa Penggugat dan Tergugat telah kehilangan makna dan hakikat
7 — 4
sekarang;Bahwa, para saksi sudah pernah berusaha untuk merukunkan Penggugatdan Tergugat namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupanrumah tangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana terurai dalam faktahukum tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga seperti itusudah tidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang rukun,harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secara terpisahdisebabkan kedua belah pihak telah kehilangan hakikat
8 — 4
nasehat terhadap Penggugatnamun tidak berhasil;Halaman 7 dari 12 halaman, Pututusan No 699/Pdt.G/2019/PA.Togr..Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupanrumah tangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana terurai dalam faktahukum tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga seperti itusudah tidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang rukun,harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secara terpisahdisebabkan kedua belah pihak telah kehilangan hakikat
5 — 0
antara suami isteri saling mencintai dan menyayangi satusama lain, namun apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tanggatersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan perkawinanHal. 8 dari IIhal. putusan nomor 0177/Pdt.G/2017/PA.Poitu akan menjadi belenggu kehidupan dan kesengsaraan berkepanjanganbagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, kedua belahpihak telah kehilangan hakikat
9 — 5
setiap kali persidangan, akan tetapi semua usahatersebut tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta tersebut dan melihat secaraobjektif kondisi kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tanggaseperti itu tidak mencerminkan sebagai rumah tangga yang rukun, harmonisdan bahagia karena masingmasing pihak sudah hidup secara terpisah, dengandemikian dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah kehilangan hakikat
12 — 8
damai tersebut tidak berhasil lagi merukunkan penggugatdengan tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas majelishakim berkesimpulan bahwa antara penggugat dengan tergugat telah terjadiperselisihan dan pertengkaran, hal mana telah menyebabkan pula keduanyasudah berpisah tempat tinggal, bahkan keduanya pun sudah diupayakanrukun kembali namun tidak berhasil, fakta mana telah cukup membuktikanbahwa kehidupan rumah tangga penggugat dengan tergugat tidak harmonislagi, sehingga hakikat
10 — 5
Tergugat telah berpisah tempattinggal selama 6 (enam) tahun lamanya dan sudah tidak salingmempedulikan lagi;Bahwa pihak keluarga telah berupaya mendamaikan Penggugat danTergugat dengan jalan menasihati Penggugat, namun tidak berhasil.Bahwa selama proses perkaranya berlangsung, Penggugatmenunjukkan sikap dan i'tikadnya untuk bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah, oleh karenanya Penggugatdan Tergugat telah kehilangan hakikat
12 — 7
dihadapi Penggugat dan Tergugat saat ini, maka MajelisHakim menilai rumah tangga kedua belah pihak telah kehilangan maknasebuah perkawinan yaitu adanya saling menyayangi dan mencintai satusama lain;Menimbang, bahwa perkawinan menurut syariat Islam dan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 adalah ikatan lahir bathin untuk menciptakanrumah tangga bahagia, penuh ketenangan, sakinah, mawaddah dan rahmah,oleh karenanya apabila unsur tersebut Sudah rapuh dan tidak rukun lagi, keduabelah pihak telah kehilangan hakikat
7 — 3
suam1 istri;Bahwa, keluarga sudah pernah berusaha untuk merukunkan Pemohon danTermohon namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupanrumah tangga Pemohon dengan Termohon sebagaimana terurai dalam faktahukum tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga seperti itusudah tidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang rukun,harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secara terpisahdisebabkan kedua belah pihak telah kehilangan hakikat
11 — 4
pernah kembali lagi dan Tergugat tidak pernah mengirim nafkah untukPenggugat dan anakanaknya ; Bahwa, Penggugat sudah dinasehati oleh pihak keluarga dan Pengadilanjuga sudah menasehati Penggugat untuk tidak bercerai dengan Tergugat,akan tetapi tidak berhasil ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dandengan melihat secara objektif Kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat, Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sudah rapuh dan kehilangan hakikat
5 — 0
perkawinan sebagaimana maksudPasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islamdapat diwujudkan dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut diatas, jika dihubungkan dengan ketentuan dalam Pasal 1UndangUndang Nomor Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satu unsur utamadan terpenting utuhnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatan batin dan apabilaunsur tersebut sudah tidak ada lagi, maka hakikat
7 — 4
Bahwa selama persidangan dilangsungkan, Penggugat tetapbersikeras menunjukkan sikap dan itikadnya untuk bercerai denganTergugat.Menimbang, bahwa dengan kehidupan rumah tangga Penggugatdan Tergugat seperti terurai di atas, Majelis Hakim menilai kehidupanrumah tangga Penggugat dan Tergugat telah kehilangan hakikat danmakna sebuah perkawinan yaitu adanya saling menyayangi, mencintaidan menghargai satu sama lain, dengan demikian kewajiban suami isterisebagaimana dimaksud Pasal 33 UndangUndang Nomor 1
7 — 0
tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika antara suami isteri saling mencintaidan menyayangi satusama lain, namun apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tanggatersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan perkawinanitu akan menjadi belenggu kehidupan dan kesengsaraan berkepanjanganbagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, kedua belahpihak telah kehilangan hakikat
6 — 5
perkawinan sebagaimana10maksud Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 joPasal 3 Kompilasi Hukum Islam dapat diwujudkan dalamkehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tanggapenggugat dan tergugat sebagaimana tersebut dimuka,jika dihubungkan dengan diktum Pasal 1 Undang UndangNomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satuunsur utama dan terpenting utuhnya sebuah perkawinanadalah adanya ikatan batin dan apabila unsur tersebutsudah tidak ada lagi, maka hakikat
5 — 4
sumpahnya telah diperoleh fakta di persidangan bahwa padaawal perkawinan, rumah Tangga Penggugat dan Tergugat rukun serta harmonisnamun sejak bulan Maret tahun 2015 mulai tidak harmonis, sering terjadiperselisinan dan pertengkaran dan sejak bulan Maret tahun 2015 sampailsekarang telah berpisah tempat tinggal dan telah diusahakan perdamaian olehpihak keluarga akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, ikatanperkawinan kedua belah pihak telah rapuh serta kehilangan hakikat