Ditemukan 29177 data
9 — 2
mungkin untuk dapat dihindari, namunapabila kondisi sebuah keluarga sudah sebagaimana yang diuraikan diatas, makamempertahankannya adalah suatu usaha yang siasia saja dan bahkan akan membawamafsadat bagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan diatas, maka Majelis berpendapatpintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihak dari kemelut rumahtangga yang berkepanjangan, hal mana sejalan dengan kaidah fighiyah yang berbunyi :artinya : Menolak kerusakan itu didahulukan dari meraih
12 — 7
No.336/Pdt.G/2020/PA.SkgArtinya :Menolak kerusakan harus didahulukan daripada meraih kebaikanMenimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkantujuan tersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripadamaslahat yang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akandiperoleh maslahat bagi kedua belah pihak daripada mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat dalildalil perceraianPenggugat telah terbukti
21 — 9
Penggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa mempertahankan keutuhan rumah tangga yang senantiasadirundung perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak kondusif seperti saat ini tidaklagi menciptakan ketenteraman dan kebahagiaan, justru membuat kodisi Penggugattersiksa, baik fisik maupun psikis, sehingga mudharat mempertahankan rumah tanggaseperti ini lebih besar dari manfaatnya dan oleh karenanya menurut Majelis telahbertentangan dengan kaidah usul yang artinya menolak kerusakan lebih diutamakandaripada meraih
27 — 2
WLoollArtinya : Menolak kerusakan itu didahulukan dari meraih kemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan uraianuraian di atas dan faktafakta yangterungkap di persidangan, maka terbukti adanya perpecahan dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat yang mengakibatkan kedua belah pihak sudah tidak adaharapan akan hidup rukun sebagai suami istri, sehingga dengan demikian alasanPenggugat untuk melakukan perceraian telah memenuhi kehendak hukum Pasal39 ayat (1) dan (2 ) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
23 — 6
perkawinanPenggugat dan Tergugat dengan kondisi tersebut di atas, Majelisberpendapat justru akan mendatangkan mafsadat yang lebih besar daripada mashlahat yang akan dicapai, diantaranya penderitaan bathin yangberkepanjangan terutama bagi Penggugat, padahal menolak mafsadatlebih diprioritaskan dari pada menarik kemashlahatan sebagaimanadisebutkan dalam kaidah figih al Asyoah Wa alNazhoir halaman 59 :cl Lecead Cals Gye coli aus Lied 50Artinya : Menolak kemudharatan (keburukan) lebih diprioritaskan daripada meraih
14 — 2
Penetapan No.477/Padt.P/2019/PA.CmsMenimbang, bahwa dispensasi nikah yang diberikan PengadilanAgama kepada pencari keadilan adalah untuk menghindari terjadinyamudharat yang lebih besar daripada mashlahatnya, sesuai dengan kaidahfigih yang selanjutnya diambilalih sebagai pertimbangan hukum sebagaiberikut :esloJl o> us o 20 jLooIl a9 >Artinya: Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan daripada meraih keuntungan.
16 — 6
Ule ule prio rwlasdlArtinya: menolak bahaya lebih diutamakan daripada meraih manfaat Dengan demikian perceraian adalah lebih masiahat daripadamempertahankan perkawinan yang sudah pecah;Menimbang, berdasarkan dalildalil dan pertimbangan pertimbangandi atas, dan dihubungkan dengan kenyataan bahwa benar Penggugat danTergugat telah berselisin dan bertengkar hingga keduanya tidak lagi tinggalbersama sejak 5 bulan yang lalu, maka patut disimpulkan bahwa telahterdapat alasan menurut hukum bagi Penggugat
23 — 10
bercerai;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim menilai rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah pecah dantujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 Pasal (1) jo Kompilasi Hukum Islam Pasal (8) telah tidak tercapai,dan membiarkan rumah tangga Pemohon dan Termohon dalam kondisi yangdemikian merupakan hal yang siasia dan hanya akan menimbulkan madharatterutama bagi Termohon, sedangkan menghindarkan madharat itu harusdidahulukan daripada meraih
33 — 17
mempunyai cukup alasan untuk menggugat perceraian;Menimbang, bahwa oleh karena telah terpenuhinya alasanalasanperceraian sebagaimana maksud Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 Tentang Perkawinan, maka petitum angka 2 gugatan Penggugatdapat dikabulkan;Menimbang, bahwa pertimbangan di atas sejalan dengan kaidah yangdiambil alih menjadi pendapat Hakim Tunggal dalam pertimbangannya sebagaiberikut:eile) ls (gle arte slincll aiaArtinya: Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskandaripada meraih
6 — 3
demikian itu benarbenarterdapat tandatanda bagi kaum yang berpikir.Menimbang, bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti itu, tidakmungkin lagi mencapai tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan sebaliknyahanya kemudharatan yang akan terjadi, sedangkan kemudharatan harusdihindari sebagaimana kaidah fighiyah yang diambil alin menjadi pendapatMajelis menyatakan:mS ule gle adi elie 52Artinya: Menolak mafsadah lebih didahulukan daripada meraih
7 — 5
Ube ule prio rwlaodlartinya : menolak bahaya lebih diutamakan dari pada meraih manfaat dengan demikian perceraian adalah lebin maslahat daripada mempertahankanperkawinan yang sudah pecah;Menimbang, berdasarkan dalildalil dan pertimbanganpertimbangan diatas, dan dihubungkan dengan kenyataan bahwa benar Penggugat danTergugat telah berselisin dan bertengkar hingga keduanya tidak lagi tinggalbersama sejak bulan November 2018 hingga sekarang, maka patut disimpulkanbahwa telah terdapat alasan menurut hukum
10 — 6
Penggugat tidak melawan hukum, dengan didasaran kepada ketentuanpasal 125 dan 126 HIR, maka Tergugat yang telah dipanggil dengan patuttersebut patut dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat dikabulkandengan verstek;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan diatas, maka Majelis Hakimberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihak darikemelut rumah tangga yang berkepanjangan, hal ini sejalan dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Artinya : "Menolak kerusakan itu didahulukan dari meraih
10 — 3
1Artinya :Menolak kerusakan harus didahulukan daripada meraih kebaikanMenimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkantujuan tersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripadamaslahat yang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akandiperoleh maslahat bagi kedua belah pihak daripada mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat dalildalil perceraianPenggugat telah terbukti dan telah memenuhi alasan
9 — 0
No. 1083/Pdt.G/Wednesday August 31, 2016/PA.JStangga yang berkepanjangan, hal mana sejalan dengan kaidah fighiyah yang diambilalih sebagai pendapat majelis yang berbunyi;Artinya : Menolak kerusakan itu didahulukan dari meraih kemaslahatanMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukum tersebut diatas, maka majelis hakim berkesimpulan bahwa alasan perceraian yang diajukan olehPenggugat telah terbukti dan telah memenuhi unsur Pasal 39 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan Jo
6 — 0
sebagaimana yangdiuraikan di atas, maka mempertahankannya adalah suatu usaha yang siasia saja dan bahkan akan membawa mafsadat bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka majelisberpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihakdari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan, hal mana sejalan dengankaidah fighiyah yang diambil alih sebagai pendapat majelis yang berbunyi;Celleencdl Gols le artde aliell 6Artinya :Menolak kerusakan itu didahulukan dan meraih
10 — 1
ils cle pads auldall 5Artinya : Menolak kerusakan itu didahulukan dari meraih kemaslahatanMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan hukumtersebut di atas, maka majelis hakim berkesimpulan bahwa alasanperceraian yang diajukan oleh Penggugat sebagaimana tersebut dalamPasal 19 huruf ( b ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo.
8 — 0
Mempertahankan rumah tangga dalam keadaanyang demikian justru akan menambah penderitaan yang berkepanjangan bagiPenggugat, karena mempertahankan ikatan perkawinan dalam keadaandemikian rupa dapat diyakini akan lebih besar mudharat dari padamaslahatnya, sedangkan mencegah atau menolak mudharat/mafsadat harusdidahulukan dari meraih maslahat sebagaimana kaedah fikhiyah yang diambilMajelis sebagai pendapat, yang berbunyi;Wlacl ule wle prio awlisdl I, Menolak keburukan harus diutamakan daripada meraith
9 — 5
Sebagaimana qaidah ushul figih yangmenyatakan :Artinya:Menolak kerusakan harus didahulukan daripada meraih kebaikanMenimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkantujuan tersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripadamaslahat yang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akandiperoleh maslahat bagi kedua belah pihak daripada mempertahankanperkawinan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat dalildalil perceraianPenggugat
6 — 0
No. 2488/Pdt.G/2019/PA TA.uls ole orao >wleoll s 5WLooJlArtinya : Menolak kerusakan itu didahulukan dari pada meraih kemaslahatan.Menimbang, bahwa dengan uraian dan faktafakta tersebut, maka majelismenilai bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dengan Termohon sebagaimanadigambarkan di muka dapat dikualifikasi telah terjadinya perselisihan danpertengkaran terus menerus, hal mana menunjukkan adanya pertentangan batinantara Pemohon dengan Termohon, sehingga secara yuridis alasan perceraianyang didalilkan
13 — 0
Putusan No. 1318/Pdt.G/2013/PA.Ngj.cekcok terus menerus dalam rangka menghindari madhorot yang akanmenimpa Penggugat dan Tergugat, hal mana sejalan dengan kaidahfiqhiyah yang berbuny/ : artinya : Menolak kerusakan itu didahulukan dari meraih kemaslahatanMenimbang, bahwa sejalan dengan hal tersebut di atas, makameskipun UndangUndang Nomor : 1 tahun 1974 Tentang Perkawinanmenganut asas dan prinsip mempersulit perceraian dan dalam hadits NabiMuhammad menyatakan : apabila adaseorang isteri menggugat