Ditemukan 27541 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 21-10-2019 — Putus : 06-11-2019 — Upload : 07-11-2019
Putusan PA KENDARI Nomor 0762/Pdt.G/2019/PA.Kdi
Tanggal 6 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
84
  • dan rahmah sebagaimana dimaksudkan Alquran surat ArRum ayat 21, demikian pula halnya tujuan dan harapan perkawinan yangdimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 untukmembentuk keluarga bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,sudah tidak terwujud lagi, oleh karena itu maka rumah tangga Penggugat danTergugat tersebut tidak layak dipertahankan lagi, dan manakala dipertahankantidak akan memberikan mamfaat atau maslahat, bahkan sebaliknya berpotensitimbul kerugian atau mafsadat/mudarat
    Kdi.menolak/menghindari mafsadat/mudarat adalah lebih baik dan harusdiutamakan atau didahulukan demi pentingnya kemaslahatan, sesuai qaidahFighi dalam kitab Asybah Wan Nadhaair halaman 62, sebagai berikut:Wlacdluls We prio xwlaodJl s 5Artinya : Menolak mafsadat/mudarat harus diutamakan/didahulukan dari padamenarik/mementingkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut di atas juga telan memenuhinorma hukum Islam yang terkandung dalam kitab Ghoyatu!
Register : 13-09-2017 — Putus : 31-10-2017 — Upload : 20-02-2019
Putusan PA MIMIKA Nomor 115/Pdt.G/2017/PA.Mmk
Tanggal 31 Oktober 2017 — Penggugat melawan Tergugat
2416
  • dengan perkawinan~ diharapkan akanmemberikan kemaslahatan bagi suami istri ( in casu Penggugat danTergugat ), akan tetapi melihat kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sekarang bukan lagi kemaslahatan yang didapat melainkankemudharatan bagi kedua pihak apabila perkawinan tetap dipertahankan,maka perkawinan Penggugat dan Tergugat akan lebih baik jika diakhiridengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahHalaman 8 dari 12 Putusan Nomor 115/Pdt.G/2017/PA.Mmkmenghilangkan mudarat
    dan kezaliman sesuai dengan kaidah figih yangberbunyi,W Laos buds ule o rao aw Ladd is, >"Menolak bahaya (mudarat) lebih diutamakan daripada mengambilmanfaat".Menimbang bahwa dengan tidak datangnya Tergugat menghadapdi muka sidang, maka dianggap telah mengakui dalildalil Penggugat sertatidak akan membela hak dan kepentingannya termasuk tidak akan berusahauntuk hidup rukun kembali dengan Penggugat, sementara Penggugat tetappada pendiriannya untuk bercerai karena perceraian merupakansatusatunya jalan
    untuk melepaskan dirinya dari mudarat rumah tangga,maka disimpulkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak ada harapanlagi akan hidup rukun dalam rumah tangga.Menimbang bahwa dengan pertimbanganpertimbangan sebagaimanatersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugattelah memenuhi alasan perceraian sebagaimana tersebut dalamPenjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf f UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974jo.
Register : 13-08-2019 — Putus : 11-09-2019 — Upload : 23-09-2019
Putusan PA KENDARI Nomor 0590/Pdt.G/2019/PA.Kdi
Tanggal 11 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
85
  • mawadah dan rahmah sebagaimana dimaksudkan Alquran surat ArRum ayat 21, demikian pula halnya tujuan dan harapan perkawinan yangdimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 untukmembentuk keluarga bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,sudah tidak terwujud lagi, oleh karena itu rumah tangga Penggugat danTergugat tersebut tidak layak dipertahankan lagi, dan manakala dipertahankan,akan tidak memberikan mamfaat atau maslahat, bahkan sebaliknya berpotensitimbul kerugian atau mafsadat/mudarat
    yang lebih besar, sekurangkurangnyapenderitaan atau ketidak tenteraman dan ketidak nyamanan bahkan ketidakpastian yang berkepanjangan yang seharusnya dihindari, secara hukummenolak/menghindari mafsadat/mudarat adalah lebih baik dan harusdiutamakan atau didahulukan demi pentingnya kemaslahatan, Ssesuai qaidahFighi dalam kitab Asyobah Wan Nadhaair halaman 62, sebagai berikut:Hal. 9 dari 12 hal.
    Lue ole prio swlasll s 52Artinya : Menolak mafsadat/mudarat harus diutamakan/didahulukan dari padamenarik/mementingkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut di atas juga telan memenuhinorma hukum Islam yang terkandung dalam kitab Ghoyatu!
Register : 06-02-2019 — Putus : 21-02-2019 — Upload : 30-10-2019
Putusan PA KENDARI Nomor 0159/Pdt.G/2019/PA.Kdi
Tanggal 21 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
1074
  • rahmah sebagaimana dimaksud dalam Alquransurat ArRum ayat 21, demikian pula halnya tujuan dan harapan perkawinanyang dimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 untukmembentuk keluarga bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,sudah tidak terwujud lagi, oleh karena itu rumah tangga Penggugat danTergugat tersebut tidak layak dipertahankan lagi, dan manakala dipertahankan,akan tidak lagi memberikan mamfaat atau maslahat, bahkan sebaliknyaberpotensi timbul kerugian atau mafsadat/mudarat
    Kdi.kurangnya penderitaan atau ketidak tenteraman dan ketidak nyamanan bahkanketidak pastian yang berkepanjangan yang seharusnya dihindari, secara hukummenolak/menghindari mafsadat/mudarat adalah lebih baik dan harusdiutamakan atau didahulukan dari pada mengutamakan kemaslahatan, sesuaiqaidah Fighi dalam kitab Asybah Wan Nadhaair halaman 62, sebagai berikut:lao!
    Ls ole prio awlasll soArtinya : Menolak mafsadat/mudarat harus diutamakan/didahulukan dari padamenarik/mementingkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut di atas juga telah memenuhinorma hukum Islam yang terkandung dalam kitab Ghoyatul Murom LissyaihilMajidi, sebagai dasar pertimbangan Majlis Hakim dalam perkara ini, yaitusebagai berikut:ade gllo lIergiJ argjJl at, prs rail llyArtinya: Apabila ketidak sukaan Isteri terhadap suami sudah sedemikian rupa,maka hakim boleh menjatuhkan talaknya
Register : 15-11-2018 — Putus : 18-02-2019 — Upload : 28-02-2019
Putusan PA WATAMPONE Nomor 1315/Pdt.G/2018/PA.Wtp
Tanggal 18 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
116
  • Putusan Nomor 1315/Pdt.G/2018/PA.WtpPemohon dan Termohon dalam perkara ini, maka rumah tangga itu telah pecahdan pada akhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian pasti akan menimbulkan dampak negatif,baik terhadap Pemohon dan Termohon maupun terhadap anakanak mereka,tetapi mudarat yang sudah terjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohonakan berkepanjangan jika perkawinan tetap dipertahankan karena Pemohon danTermohon telah berpisah tempat tinggal dan dipastikan tidak akan bersatu
    Oleh karena itu, perkawinan Pemohon dan Termohon lebihbermaslahat jika diakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangat syariatIslam adalah menghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikihyang berbunyi, "Tidak boleh ada bahaya dan sikap saling membahayakan" dan"Menolak bahaya (mudarat) lebih diutamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang bahwa Pemohon dan Termohon belum terlalu lama berpisahtempat tinggal, tetapi dipastikan tidak akan bersatu untuk hidup rukun kembalidalam rumah
Register : 08-01-2019 — Putus : 28-01-2019 — Upload : 24-04-2019
Putusan PA PALEMBANG Nomor 7/Pdt.P/2019/PA.PLG
Tanggal 28 Januari 2019 — Pemohon melawan Termohon
102
  • Lio UIS)L logaslApabila dua kerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yanglebih berat mudaratnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawahumur akan mendatangkan mudarat, namun berdasarkan keterangan orang tuamasingmasing kedua calon mempelai, apabila tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudarat yang lebih besar lagi, dikhawatirkan akan terjerumuskepada dosa lebih besar lagi dan akan merasakan dampak psikologisberkepanjangan
    dihubungkandengan keterangan orang tua calon mempelai wanita yang menyatakanHalaman 10 dari 13 Halaman Penetapan Nomor 07/Pdt.P/2019/PA.PLGkesiapannya untuk menikahkan anak perempuannya yang bernama xxxxxxxxxxdengan xxxxxxxxxx dan berjanji akan mendidik, membimxxxg dan membanturumah tangga keduanya setelah terjadi pernikahan, oleh karena itu Majelismenilai bahwa kehendak mengajukan permohonan dispensasi nikah ini dapatdinilai sebagai manifestasi kepatuhan untuk memenuhi ketentuan yang berlakudan menghilangkan mudarat
Register : 01-04-2019 — Putus : 09-05-2019 — Upload : 30-10-2019
Putusan PA KENDARI Nomor 0305/Pdt.G/2019/PA.Kdi
Tanggal 9 Mei 2019 — Penggugat melawan Tergugat
93
  • mawadah dan rahmah sebagaimana dimaksudkan Alquran surat ArRum ayat 21, demikian pula halnya tujuan dan harapan perkawinan yangdimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 untukmembentuk keluarga bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,sudah tidak terwujud lagi, oleh karena itu rumah tangga Penggugat danTergugat tersebut tidak layak dipertahankan lagi, dan manakala dipertahankan,akan tidak memberikan mamfaat atau maslahat, bahkan sebaliknya berpotensitimbul kerugian atau mafsadat/mudarat
    yang lebih besar, sekurangkurangnyapenderitaan atau ketidak tenteraman dan ketidak nyamanan bahkan ketidakpastian yang berkepanjangan yang seharusnya dihindari, secara hukummenolak/menghindari mafsadat/mudarat adalah lebih baik dan harusHal. 9 dari 12 hal.
    us ule prio awlasll 5Artinya : Menolak mafsadat/mudarat harus diutamakan/didahulukan dari padamenarik/mementingkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut di atas juga telah memenuhinorma hukum Islam yang terkandung dalam kitab Ghoyatul Murom LissyaihilMajidi, sebagai dasar pertimbangan dalam perkara ini, yaitu sebagai berikut:ade gllo lergiJ argjJl at, prs rail llyArtinya: Apabila ketidak sukaan Isteri terhadap suami sudah sedemikian rupa,maka hakim boleh menjatuhkan talaknya suami itu
Register : 21-10-2021 — Putus : 24-02-2022 — Upload : 24-02-2022
Putusan PA WATAMPONE Nomor 1129/Pdt.G/2021/PA.Wtp
Tanggal 24 Februari 2022 — Penggugat melawan Tergugat
6114
  • dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal dalam waktu yang cukuplama sebagaimana halnya perkawinan Pemohon dan Termohon' dalamperkara ini, maka perkawinan itu telah pecah.Menimbang bahwa perceraian pasti akan menimbulkan dampaknegatif, baik terhadap Pemohon dan Termohon maupun terhadap anakanak,tetapi mudarat
    Oleh karenaitu, perkawinan Pemohon dan Termohon lebih baik diakhiri dengan perceraiankarena prinsip dan semangat syariat Islam adalah menghilangkan mudarat dankezaliman sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi, "Tidak boleh ada mudaratdan saling memudaratkan" dan "Menolak mudarat lebih diuttamakan daripadamengambil manfaat".Menimbang bahwa Pemohon yang sedang menghadapi problemrumah tangga karena sudah cukup lama berpisah dengan Termohon, telahHalaman 9 dari 12 halaman.
Register : 11-10-2018 — Putus : 22-11-2018 — Upload : 03-05-2019
Putusan PA KENDARI Nomor 0697/Pdt.G/2018/PA.Kdi
Tanggal 22 Nopember 2018 — Penggugat melawan Tergugat
106
  • rahmah sebagaimana dimaksud dalam Alquransurat ArRum ayat 21, demikian pula halnya tujuan dan harapan perkawinanyang dimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 untukmembentuk keluarga bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,sudah tidak terwujud lagi, oleh karena itu rumah tangga Penggugat danTergugat tersebut tidak layak dipertahankan lagi, dan manakala dipertahankan,akan tidak lagi memberikan mamfaat atau maslahat, bahkan sebaliknyaberpotensi timbul kerugian atau mafsadat/mudarat
    yang lebih besar, sekurangkurangnya penderitaan atau ketidak tenteraman dan ketidak nyamanan bahkanketidak pastian yang berkepanjangan yang seharusnya dihindari, secara hukummenolak/menghindari mafsadat/mudarat adalah lebih baik dan harusdiutamakan atau didahulukan dari pada mengutamakan kemaslahatan, sesuaiqaidah Fighi dalam kitab Asybah Wan Nadhaair halaman 62, sebagai berikut:Hal. 9 dari 12 hal.
    Lue ule prio swlasll soArtinya : Menolak mafsadat/mudarat harus diutamakan/didahulukan dari padamenarik/mementingkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut di atas juga telah memenuhinorma hukum Islam yang terkandung dalam kitab Ghoyatul Murom LissyaihilMayidi, sebagai berikut:ads gllo lergiJ arojJI ac, prs rial IlArtinya: Dan apabila ketidak sukaan Isteri terhadap suami sudah sedemikianrupa, maka hakim boleh menjatuhkan talaknya suami itu dengan talaksatu;Menimbang, bahwa berdasarkan
Register : 03-04-2017 — Putus : 27-07-2017 — Upload : 10-07-2019
Putusan PA JAYAPURA Nomor 130/Pdt.G/2017/PA.Jpr
Tanggal 27 Juli 2017 — Penggugat melawan Tergugat
209
  • Akan tetapi, jikaperkawinan itu sudah lebih besar mudaratnya daripada manfaatnya, makalebih baik diakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangat syariatIslam adalah menghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidahHalaman 8 dari 11 halamanPutusan Nomor 130/Pdt.G/2017/PA Jpr.fikih yang berbunyi: yl psoWVg ps (Tidak boleh ada mudarat dan salingmemudaratkan) dan menolak mudarat lebih diuttamakan daripada mengambilmanfaat (qbaodJI wd> pyro wal swleol s 50).Menimbang bahwa Penggugat dan
Register : 01-03-2018 — Putus : 07-05-2018 — Upload : 28-05-2018
Putusan PA KENDARI Nomor 0174/Pdt.G/2018/PA.Kdi
Tanggal 7 Mei 2018 — PEMOHON X TERMOHON
117
  • Kdi.Pemohon dan Termohon tersebut tidak dapat dipertahankan lagi, danmempertahankannya hanya berpotensi timbul mafsadat/mudarat yang lebihbesar yang dapat merugikan Pemohon dan Termohon, sekurangkurangnyapenderitaan dan ketidak pastian yang berkepanjangan, secara hukum menolakmafsadat/mudarat adalah sangat penting dan harus diutamakan ataudidahulukan, hal ini sesuai gaidah Fighi dalam kitab Asybah wan Nadhaairhalama 62, berbunyi sebagai berikut:celal! Gila le arts alias!
    0Artinya : Menolak mafsadat/mudarat harus diutamakan/didahulukan dari padamenarik/ =mementingkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam AlQuran surat ArRum ayat 21 dan juga ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor 1 tahun 1974, bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, kemudianPemohon dan Termohon selaku pasangan suami isteri telah ternyata sudahtidak ada lagi rasa saling mencintai, saling pengertian dan saling
Register : 02-04-2018 — Putus : 20-08-2018 — Upload : 20-11-2018
Putusan PA KENDARI Nomor 0231/Pdt.G/2018/PA.Kdi
Tanggal 20 Agustus 2018 — PEMOHON X TERMOHON
169
  • memenuhi faktahukum Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemeritah Nomor 9 tahun 1975 dan Pasal116 huruf (f) Kompilasai Hukum Islam;Menimbang, bahwa faktafakta tersebut di atas merupakan bukti bahwarumah tangga Pemohon dengan Termohon telah pecah, perselisihan danpertengkaran terus mewarnai sehingga sendisendi rumah tangga tersebuttelah rapuh dan sulit ditegakkan dan pada gilirannya keutuhan rumah tanggaPemohon dengan Termohon tersebut sulit dipertahankan lagi, danmempertahankannya berpotensi timbul mafsadat/mudarat
    yang lebih besaryang dapat merugikan Pemohon dan Termohon, sekurangkurangnyapenderitaan dan ketidak pastian yang berkepanjangan, secara hukum menolakmafsadat/mudarat adalah sangat penting dan harus diutamakan ataudidahulukan, hal ini sesuai qaidah Fighi dalam kitab Asybah wan Nadhaairhalama 62, berbunyi sebagai berikut:Celec!)
    Gila (le ards anlisll yoArtinya : Menolak mafsadat/mudarat harus diutamakan/didahulukan dari padamenarik/mementingkan kemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersiratdalam AlQuran surat ArRum ayat 21 dan juga ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor 1 tahun 1974, bahwa tujuan perkawinan adalah untukmembentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, sedangkanPemohon dan Termohon selaku pasangan suami isteri telah ternyata sudahtidak lagi saling mencintai, saling pengertian
Register : 19-08-2019 — Putus : 09-09-2019 — Upload : 09-09-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 529/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 9 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
74
  • menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat s+ Gtesss al Lett a (mencapal maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahalaman 14 dari 18 halaman, Putusan Nomor 529/Pdt.G/2019/PA.Bjrhukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat
    adalah memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yangsakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar kehidupan berumahtangga dalam susunan masyarakat, dan tujuan tersebut hanya bisa dicapai jikasuami isteri menjalankan kehidupan berumah tangga dengan rukun, tenteramdan damai;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat yang ditanggung lebih besar daripada maslahat yangdiperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahat
    mempertahankan perkawinan;Menimbang bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari Hadits Nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan oleh ImamMalik menegaskan :Ale al Geb Ge ey allo yn pa yo pals ) pal)Artinya : Tidak boleh memudaratkan dan dimudaratkan, barangsiapa yangmemudaratkan maka Allah akan memudaratkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya,;Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudarat
    kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudarat kepadasuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;halaman 15 dari 18 halaman, Putusan Nomor 529/Pdt.G/2019/PA.BjrMenimbang, bahwa Majelis Hakim menilai tindakan Tergugat sepertiterurai dalam unsur kedua diatas merupakan bentuk kekerasan dalam rumahtangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf (d) dan Pasal 9 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam RumahTangga, karenanya
Register : 25-06-2019 — Putus : 15-07-2019 — Upload : 16-07-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 354/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 15 Juli 2019 — Penggugat melawan Tergugat
95
  • danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan denganKalimat == tess, J LJ = (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat
    adalah memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yangsakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar kehidupan berumahtangga dalam susunan masyarakat, dan tujuan tersebut hanya bisa dicapai jikasuami isteri menjalankan kehidupan berumah tangga dengan rukun, tenteramdan damai;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat yang ditanggung lebih besar daripada maslahat yangdiperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahat
    2019/PA.BjrMenimbang bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari Hadits Nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan oleh ImamMalik menegaskan :dale all Gai Ge yo g ll 0 al yaa yo dal 5 ) paArtinya : Tidak boleh memudaratkan dan dimudaratkan, barangsiapa yangmemudaratkan maka Allah akan memudaratkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya,Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudarat
    kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudarat kepadaSuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai tindakan Tergugat sepertiterurai dalam unsur kedua diatas merupakan bentuk kekerasan dalam rumahtangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf (d) dan Pasal 9 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam RumahTangga, karenanya harus segera dihentikan;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
Register : 25-09-2020 — Putus : 12-10-2020 — Upload : 14-10-2020
Putusan PA PANGKAJENE Nomor 0240/Pdt.P/2020/PA.Pkj
Tanggal 12 Oktober 2020 — Pemohon melawan Termohon
74
  • para Pemohon telah dewasadan siap menjadi istri serta menjadi ibu rumah tangga, sedangkancalon suaminya juga sudah siap untuk bertanggung jawab sebagaiseorang suami dan kepala rumah tangga, karena calon suaminyatelah bekerja sebagai Petani, sehingga mampu memenuhi kebutuhanrumah tangga seharihari;Bahwa kedua orang tua atau keluarga calon pengantin sudahmerestui rencana pernikahan keduanya;Bahwa pernikahan keduanya sudah tidak bisa ditunda dan harusdisegerakan agar lebih maslahat dan akan lebih mudarat
    ditunda dan harusdisegerakan karena keduanya sering keluar bersama sehinggamenjadi gunjingan masyarakat; Bahwa setahu Saksi, hubungan anak para Pemohon dengan calonSuaminya sudah sangat dekat dan sulit dipisankan, karena keduanyasudah sering jalan berdua; Bahwa bila keduanya tidak segera menikah, dikawatirkan keduanyaakan melakukan hal yang dilarang oleh agama Islam dan menjadi aibkeluarga; Bahwa pernikahan keduanya sudah tidak bisa ditunda dan harusdisegerakan agar lebih maslahat dan akan lebih mudarat
    Pasal 26 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 35 tahun2014 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 TentangHalaman 14 dari 17 Penetapan Nomor 0240/Padt.P/2020/PA.PkjPerlindungan Anak dan perubahan terakhir dengan UndangUndang Nomor 17tahun 2016 tentang penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2016;Menimbang, bahwa Hakim berpendapat membiarkan hubungan anakpara Pemohon (ANAK PARA PEMOHON) dengan calon suaminya (CALONSUAMI ANAK PARA PEMOHON) tanpa adan status yang jelas justru akanmenimbulkan mudarat
    yang lebih besar bagi keduanya, yakni dengan adanyakemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap norma agama, hukum dankesusilaan, dan oleh karena itu. menghentikan/menghindari kemungkinanterjadinya mudarat tersebut dipandang harus lebih didahulukan daripadamendapatkan maslahat dengan menunda perkawinan sampai anak paraPemohon tersebut cukup umurnya, hal yang demikian telah sesuai dengankaidah usul fikih:WLooJl ul> ole prac rawladJl syArtinya: "Menolak kerusakan harus didahulukan daripada menarikkemaslahatan
Register : 18-04-2019 — Putus : 22-07-2019 — Upload : 29-07-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 229/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 22 Juli 2019 — Penggugat melawan Tergugat
84
  • Gk (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;halaman 14 dari 18 halaman, Putusan Nomor 229/Pdt.G/2019/PA.BjrMenimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat yang ditanggung Penggugat dan Tergugat lebih besardaripada maslahat yang diperoleh, maka memutuskan
    adalah memikul kewajiban yang Iluhur untuk menegakkan rumah tangga yangsakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar kehidupan berumahtangga dalam susunan masyarakat, dan tujuan tersebut hanya bisa dicapai jikasuami isteri menjalankan kehidupan berumah tangga dengan rukun, tenteramdan damai;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat yang ditanggung lebih besar daripada maslahat yangdiperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahat
    perkawinan;Menimbang bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari Hadits Nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan oleh ImamMalik menegaskan :Ale Al Gai GE ey all 0 pula paca yo pa 5 ) palArtinya : Tidak boleh memudaratkan dan dimudaratkan, barangsiapa yangmemudaratkan maka Allah akan memudaratkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya,;Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudarat
    kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudarat kepadaSuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai tindakan Tergugat sepertiterurai dalam unsur kedua diatas merupakan bentuk kekerasan dalam rumahtangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf (d) dan Pasal 9 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam RumahTangga, karenanya harus segera dihentikan;halaman 15 dari 18 halaman, Putusan
Register : 11-10-2019 — Putus : 29-10-2019 — Upload : 29-10-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 669/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 29 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
95
  • danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat ++ sss < L = (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat
    Menimbang, bahwa nilai asasi yang harus diemban oleh suami isteriadalah memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yanghalaman 14 dari 18 halaman, Putusan Nomor 669/Pdt.G/2019/PA.Bjrsakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar kehidupan berumahtangga dalam susunan masyarakat, dan tujuan tersebut hanya bisa dicapai jikasuami isteri menjalankan kehidupan berumah tangga dengan rukun, tenteramdan damai;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat
    mempertahankan perkawinan;Menimbang bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari Hadits Nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan oleh ImamMalik menegaskan :ae Al Geb Ge yey allo yn pla yo) pals ) pal)Artinya : Tidak boleh memudaratkan dan dimudaratkan, barangsiapa yangmemudaratkan maka Allah akan memudaratkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudarat
    kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudarat kepadasuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai tindakan Tergugat sepertiterurai dalam unsur kedua diatas merupakan bentuk kekerasan dalam rumahtangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf (d) dan Pasal 9 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam RumahTangga, karenanya harus segera dihentikan;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
Register : 12-02-2019 — Putus : 27-06-2019 — Upload : 26-08-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 97/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 27 Juni 2019 — Penggugat melawan Tergugat
85
  • Ge (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat yang ditanggung Penggugat dan Tergugat lebih besardaripada maslahat yang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akandiperoleh maslahat bagi kedua belah pihak
    Bjrtangga dalam susunan masyarakat, dan tujuan tersebut hanya bisa dicapai jikasuami isteri menjalankan kehidupan berumah tangga dengan rukun, tenteramdan damai;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat yang ditanggung lebih besar daripada maslahat yangdiperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahat bagikedua belah pihak daripada mempertahankan perkawinan;Menimbang bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari
    Hadits Nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan oleh ImamMalik menegaskan :Ade a) Ge Se ag etl pe pe Je) eel 5) palArtinya : Tidak boleh memudaratkan dan dimudaratkan, barangsiapa yangmemudaratkan maka Allah akan memudaratkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudarat kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudarat kepadasuaminya
Register : 09-10-2019 — Putus : 11-11-2019 — Upload : 12-11-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 665/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 11 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
95
  • danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat ++ sss < L = (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat
    Menimbang, bahwa nilai asasi yang harus diemban oleh suami isteriadalah memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yangsakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar kehidupan berumahtangga dalam susunan masyarakat, dan tujuan tersebut hanya bisa dicapai jikahalaman 14 dari 18 halaman, Putusan Nomor 665/Pdt.G/2019/PA.Bjrsuami isteri menjalankan kehidupan berumah tangga dengan rukun, tenteramdan damai;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat
    mempertahankan perkawinan;Menimbang bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari Hadits Nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan oleh ImamMalik menegaskan :Ae al Geb Ge yey allo yn pa yo) pals ) pal)Artinya : Tidak boleh memudaratkan dan dimudaratkan, barangsiapa yangmemudaratkan maka Allah akan memudaratkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya;Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudarat
    kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudarat kepadasuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai tindakan Tergugat sepertiterurai dalam unsur kedua diatas merupakan bentuk kekerasan dalam rumahtangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf (d) dan Pasal 9 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam RumahTangga, karenanya harus segera dihentikan;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
Register : 06-12-2019 — Putus : 13-01-2020 — Upload : 13-01-2020
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 801/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 13 Januari 2020 — Penggugat melawan Tergugat
134
  • danpenderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah guna menghilangkankemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat ++ Gates, at Lest os (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat
    adalah memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yangsakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar kehidupan berumahtangga dalam susunan masyarakat, dan tujuan tersebut hanya bisa dicapai jikasuami isteri menjalankan kehidupan berumah tangga dengan rukun, tenteramdan damai:;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudarat yang ditanggung lebih besar daripada maslahat yangdiperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahat
    /2019/PA.BjrMenimbang bahwa relevan dengan perkara ini, dapat diambil sebuahtuntunan dari Hadits Nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan oleh ImamMalik menegaskan :dale all Ge Su aga 0 pa pin ye pall 5 ) pal)Artinya : Tidak boleh memudaratkan dan dimudaratkan, barangsiapa yangmemudaratkan maka Allah akan memudaratkannya dan siapa sajayang menyusahkan maka Allah akan menyusahkannya,;Menimbang bahwa bertolak dari hadis tersebut dan dihubungkan dengankasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudarat
    kepada isterinyabegitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudarat kepadasuaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai tindakan Tergugat sepertiterurai dalam unsur kedua diatas merupakan bentuk kekerasan dalam rumahtangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf (d) dan Pasal 9 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam RumahTangga, karenanya harus segera dihentikan;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan