Ditemukan 5368 data
52 — 27 — Berkekuatan Hukum Tetap
PERKERASANASPAL6.1(1)(a) Lapis Resap Pengikat Liter 617,74 12.314,34 7.607.026,56aspal Cair6.1(2)(a) Lapis Perekat Aspal Cair Liter 712,44 12.593,93 8.972.393,956.3(5a) Laston Lapis Aus (ACWC) Ton 617,02 482.540,77 297 .736.303,48(gradasihalus/ kasar)6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC Ton 99,18 482.357 ,49 47 840.215,52BC) (gradasi halus/ kasar)6.3.8.a Aspal Minyak Ton 38,38 10.678.250,00 409.800.777,216.4.(5) Bahan Anti Pengelupasan Liter 135,45 30.909,09 4.186.597,93(anti stripping Agent) Jumlah Harga
PERKERASANASPAL6.1(1)(a) Lapis Resap Pengikat Liter 617,74 12.314,34 7.607.026,56aspal Cair6.1(2)(a) Lapis Perekat Aspal Cair Liter 712,44 12.593,93 8.972.393,956.3(5a) Laston Lapis Aus (ACWC) Ton 617,02 482.540,77 297 .736.303,48(gradasihalus/ kasar)6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC Ton 99,18 482 357,49 47 840.215,52BC) (gradasi halus/ kasar) Hal. 28 dari 124 hal.Put.
MataPembayaranUraianSatuanPerkiraanKuantitasHargaSatuanJumlah HargaRp.VolumeSelisih Volume abcdF = (d)x (e)gH=(d)~(g) Divisi 4.PelebaranPerkerasan danBahu Jalan 4.2.1Lapis PondasiAgregat Kelas A135.00553,904.4514,776,965.7575.000060.000033,234,207.00 Divisi5.PerkerasanBerbutir 5.1.1Lapis PondasiAgregat Kelas AM385.50551,619.6647,163,480.9373.857211.64296,422,424. 96 Divisi6.Perkerasan Aspal 6.3 (5a)Laston lapis Aus(ACWC) (gradasi halus/ kasar) Ton617.02 476,003.94 293,703,951.06 556.3439 60.6761
PERKERASAN ASPAL6.1(1)(a) Lapis Resap Pengikat aspal Liter 2.692,58 12.314,34 33.157.424,69Cair6.1(2)(a) Lapis Perekat Aspal Cair Liter 475.16 12.593,93 5.984.165, 136.3(5a) Laston Lapis Aus (ACWC) Ton 239,97 482.540,77 141.851.159,64(gradasihalus/kasar)6.3(6a) Laston Lapis Antara (ACBC) Ton 367,46 482.357 ,49 177.246.599,65(gradasi halus/kasar)6.3.8.a Aspal Minyak Ton 34,61 10.678.250,00 369.623.758,096.4.(5) Bahan Anti Pengelupasan (anti Liter 122,17 30.909,09 3.776.142,31stripping Agent)Jumlah
PERKERASAN ASPAL6.1(1)(a) Lapis Resap Pengikat aspal Liter 2.692,58 12.314,34 33.157.424,69Cair6.1(2)(a) Lapis Peekat Aspal Cair Liter 475.16 12.593,93 5.984.165, 136.3(5a) Laston Lapis Aus (ACWC) Ton 239,97 482.540,77 141.851.159,64(gradasihalus/kasar)6.3(6a) Laston Lapis Antara (ACBC) Ton 367,46 482.357 ,49 177.246.599,65(gradasi halus/kasar)6.3.8.a Aspal Minyak Ton 34,61 10.678.250,00 369.623.758,096.4.(5) Bahan Anti Pengelupasan (anti Liter 122,17 30.909,09 3.776.142,31stripping Agent) Jumlah
54 — 159 — Berkekuatan Hukum Tetap
Sehingga Majelis Hakim tidak konsistenantara Pertimbangan dengan uraian pembuktian unsurunsur dan Amarputusannya.Bahwa dalam pembuktian Majelis Hakim poin 2 Unsur Kedua : KarenaKealpaannya memberikan arti, Gradasi kealpaannya dapat dibedakan yaitukealpaan berat (culpa latta), kealpaan ringan (culpa levis) dan kealpaansangat ringan (culpa levis simma). Sedangkan dari kesadaran si pelakudibedakan dari Segi kealpaan yang disadari dan kealpaan yang tidakdisadari.
Namun dalam uraian pembuktiannya Majelis Hakim menilaitindakan Terdakwa yang memerintahkan Jump master Saksi Ill dan Saksi Xuntuk memutus tali Stabo dan mengakibatkan matinya delapan oranganggota Stabo, tidak termasuk salah satu dari gradasi kealpaan tersebut,sehingga membebaskan Terdakwa dari dakwaan Oditur Militer.Sesuai pembuktian dalam Surat Tuntutan (Requisitoir), maka berikut iniPemohon Kasasi berikan alasan ketidaksepahaman dengan pertimbangan danputusan Majelis Hakim pada Pengadilan Militer
memberikan arti, Gradasikealpaannya dapat dibedakan yaitu kealpaan berat (culpa latta), kealpaanringan (culpa levis) dan kealpaan sangat ringan (culpa levis simma).Sedangkan dan kesadaran si pelaku dibedakan dari segi kealpaan yangdisadari dari kealpaan yang tidak disadari Namun dalam uraianpembuktiannya Majelis Hakim menilai tindakan Terdakwa yangmemerintahkan Jump master Saksi Ill dan Saksi X untuk memutus tali Stabodan mengakibatkan matinya delapan orang anggota Stabo, tidak termasuksalah satu dari gradasi
78 — 31
Ditinjau dari tingkatan (gradasi) Kesengajaan terbagimenjadi tiga yaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan danpengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusanyang menjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakandan akibat tertentu itu. Dalam hal ini termasuk tindakan atauakibatakibat lainnya yang pasti/harus terjadi.MenimbangG.
Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama, kedua atau ketiga,maka harus diketahui terlebih dahulu apakah memang si Pelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untukmelakukan perbuatan beserta akibatnya yang dalam hal ini penipuan.Apabila benar, maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itusudah termasuk tingkatan (gradasi) yang ketiga, yaitu suatukesengajaan sebagai tujuan untuk mencapai sesuatu.Bahwa yang dimaksud
194 — 43
Ditinjau dari tingkatan (gradasi)kesengajaan terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu:a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagaiperwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari sipelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan.Yang menjadi sandaran si pelaku/Terdakwa tentang tindakandan akibat tertentu itu, dalam hal ini termasuk tindakan atauakibatakibat lainnya yang pasti/harus terjadi.c.
Yang menjadisandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran sipelaku/Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang(beserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan si pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama, kedua atauketiga, maka harus diketahui terlebih dahulu apakah memang si17pelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atau tujuanuntuk melakukan perbuatan beserta akibatnya.
Apabila benar,maka apa yang dilakukan oleh si pelaku/Terdakwa itu sudahtermasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitu suatukesengajaan sebagai tujuan untuk mencapai sesuatu.Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada/kepada oranglain itu merupakan tujuan atau kehendak dari si pelaku/Terdakwa.Kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatanyaitu perbutan yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaantidak enak kepada orang lain/diri orang lain.Mengenai caranya dapat dilakukan dengan
223 — 49
Sifat sifat Hasil Uji Peisyaralan Keterangansesuai denganKepadatan Lapangan Ratarata MinimalTidak memenuhi syaratand Cone Tes ; fo fo( Sand C Test ) 90,3071 % 95 %Banyak % lolosGradasi agregat ayakan berada diatas Batas gradasi Semua gradasi tidakcampuran / dibawah batas pada Spesifikasi memenuhi syarataradasiAbrasi dari AgregatKasar 29,66 % 040% Memenuhi syaratSNI 2417:2008)Indek Plastisitas23,26 010 Tidak Memenuhi syarat(SNI 1966:2008)Hasil kali IndekPlastisitas dengan % maks. 25 Lolos AyakanBatas
Persyaratan Sifat sifat Hasil Uji Keterangansesuai denganKepadatan Lapangan Ratarata MinimalTidak memenuhi syarat( Sand Cone Test ) 90,3071 % 95 %Banyak % lolosGradasi agregat ayakan berada diatas Batas gradasi Semua gradasi tidakcampuran / dibawah batas pada Spesifikasi memenuhi syarataradasi Abrasi dari AgregatKasar 29,66 % 040% Memenuhi syaratSNI 2417:2008) Halaman 33 dari 252 Putusan Nomor 80/Pid.SusTPk/2017/PN Smr Indek Plastisitas23,26 010 Tidak Memenuhi syarat(SNI 1966:2008)Hasil kali IndekPlastisitas
Bunga Arafat tidak sesuai denganmutu aggregat kelas B karena rencana mix design pada hasil ujianalisa saringan pada saat itu keluar dari batas gradasi;Saksi menjelaskan kronologis pengajuan PHO oleh PT. Bunga Arafatpada Proyek Simpang Bukit Harapan 2 Kec. Kubar adalah sebagaiberikut:1)Pada tanggal 27 Oktober 2014, sdr. ADI WIJAYA selaku KuasaDirektur PT.
Banyak % lolos Batas gradasi SemuaGradasi agregat ayakan berada diatas pada gradasi tidakSalnipuran / dibawah batas Spesifikasi.
Persyaratan Sifat sifat Hasil Uji Keterangansesuai denganKepadatan Lapangan Ratarata MinimalTidak memenuhi syarat( Sand Cone Test ) 90,3071 % 95 % Banyak % lolos Gradasi agregat ayakan berada diatas Batas gradasi Semua gradasi tidakcampuran / dibawah batas pada Spesifikasi memenuhi syaratdradasi Halaman 194 dari 252 Putusan Nomor 80/Pid.SusTPkK/2017/PN Smr Abrasi dari AgregatKasar 29,66 % 040% Memenuhi syaratSNI 2417:2008) Indek Plastisitas23,26 010 Tidak Memenuhi syarat(SNI 1966:2008) Hasil kali
Onggeleng Eliesser S.H.,MSc.
Terdakwa:
ROMA KATILI
112 — 31
Menurut memoripenjelasan (Memorie Van Toelichting) atau MVT yang dimaksuddengan kesengajaan adalah menghendaki dan menginsyafi(Willens en Wetens) terjadi suatu tindakan beserta akibatnya.Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan DenganSengaja harus menghendaki dan menginsyafi tindakan tersebutbeserta akibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi) "kesengajaan terbagi menjadi tigayaitu:Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul
Yangmenjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuan ataukesadaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan atau akibatterlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya) yangmungkin terjadi.Bahwa untuk mengetahui apakahn perbuatan SiPelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan (gradasi) yangpertama, kedua atau ketiga, maka harus diketahui terlebin dahuluapakah memang si Pelaku/Terdakwa itu) sudah mempunyainiat(maksud atau tujuan untuk melakukan perbuatan besertaakibatnya.
Apabila benar, maka apa yang dilakukan oleh siPelaku/Terdakwa itu sudah termasuk tingkatan (gradasi) yangpertama, yaitu Suatu kesengajaan sebagai tujuan untuk mencapaisesuatu.Bahwa yang dimaksud dengan ketidakhadiran adalah bahwasi pelaku melakukan perbuatan/tindakan meninggalkan, menjauhkandiri, tidak berada di suatu tempat yang telah ditentukan baginyauntuk melaksanakan tugas dalam hal ini kesatuan Terdakwa,dimana seharusnya sipelaku dapat melaksanakan tugastugas yangmenjadi tanggung jawabnya.Bahwa
Ridho Sihombing, SH., MH
Terdakwa:
Tumbur Parulian Simanjuntak
74 — 28
Ditinjau dari tingkatan(gradasi) "Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalahbetulbetul sebagai perwujudan dari maksud atautujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran' pasti ataukeharusan. Tang menjadi sandaran SlPelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atauakibatakibat lainnya yang pasti/harus terjadi.c.
Yangmenjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuanatau kesadaran si Pelaku/Terdakwa tentangtindakan atau akibat terlarang (berserta tindakanatau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama.
Apabilabenar, maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itusudah termasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitu Suatukesengajaan sebagai tujuan untuk mencapai sesuatu.Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada/kepada oranglain itu merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku (T).Kehendak atau tujuan ini hrus disimpulkan dari sifat perbuatanyaitu perbutan yang dapat menimbulkan rasa sakit atauperasaan tidak enak kepada orang lain/diri orang lain.Mengenai caranya dapat dilakukan dengan cara
71 — 28
Bahwa benar sampai dihadapkan~ kepersidangan ini Terdakwa masih berdinas aktifdan belum ~ pernah dibehentikan dari dinasMiliter.Dengan demikian Majelis Hakim berpendapatbahwa unsur kesatu) Barang siapa telahterpenuhi.Unsur ke2 Dengan SengajaMenurut M.V.T yang dimaksud dengan sengajaatau. kesengajaan adalah menghendaki danmenginsaf terjadinya suatu~ tindakan besertaakibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi)Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitua.
Kesengajaandenganmenyedarikemungkinanatadisebujugsebagakesengajaanbersyaratyanmenjadsandaranialahseauh24manapengetahuanataUkesadaranSipelaku/Terdakwatentan9gtindakanataUakibatterlarang(besertatindakanataUakibatakibatnya)yangmungkinterjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan = sipelaku/Terdakwa itu) termasuk dalam tingkatan(gradasi) yang pertama kedua atau ketiga,maka harus diketahui lebih dahulu = apakahmemang Si pelaku/Terdakwa itu sudahmempunyai niat, maksud atau tujuan untukMenimbang25melakukan
perbuatan beserta akibatnya yangdalam hal ini pembunuhan apakah benar, makaapa yang dilakukan oleh si pelaku/Terdakwaitu. sudah termasuk tingkatan (gradasi) yangpertama, yaitu suatu) kesengajaan sebagaitujuan untuk mencapai sesuatu.: Bahwa berdasarkan fakta faktayang terungkap di persidangan dari keteranganpara saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwayang diperkuat dengan alat bukti' lain dapatdiungkapkan fakta fakta sebagai berikut Bahwa benar setelah sepeda motor Terdakwadi tendang oleh pengendara
64 — 22
Dengan Sengaja dan Melawan Hukum;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut MemoriPenjelasan (Memorie van Toelichting) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinyasuatu perbuatan beserta akibatnya (willens en wetens veroorzaken van een gevoldg);Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja ini merupakan unsur yang berkaitandengan keadaan jiwa (bathin) terdakwa / pelaku, yang dapat diketahui dariperbuatannya;Menimbang, bahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern kesengajaandikenal dengan 3 (tiga) gradasi
, dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untukmenentukan hubungan kausal antara kelakuan / perbuatan pelaku dengan akibat yangdilarang hukum pidana, yaitu :a perbuatan tersebut dikehendaki (teori kehendak), adalah apabilaperbuatan tersebut dikehendaki oleh pelaku, tidak dipersoalkan apakahpelaku mengetahui atau tidak bahwa perbuatan tersebut dilakukan akanmenimbulkan akibat yang dilarang;b perbuatan tersebut diketahui (teori pengetahuan), menyatakan bahwasuatu perbuatan tertentu dikatakan
milik saksi SOFENDI TJUATJAdengan cara melemparkan 1 (satu) buah batu yang mengakibatkan kca mobil saksiSOFENDI TJUATJA menjadi retak dan pecah adalah merupakan perbuatan yangbertentangan dengan hukum pidana, dengan demikian maka perbuatan para terdakwatersebut yang sudah ada kehendak dan telah mengetahui perbuatan tersebut adalahperbuatan yang melanggar hukum yang merupakan tindak pidana, maka perbuatanpara terdakwa tergolong sebagai teori gabungan;Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan teori gradasi
J. Prins, S.H.
Terdakwa:
ANTON TAKKO
191 — 145
yang tundukpada badan peradilan militer dalam perkara ini.Bahwa benar dengan demikian Terdakwa termasukdalam kriteria setiap orang yang merupakan sSubjekhukum dalam undangundang ini.Dengan demikian Majelis Hakim berpendapatbahwa unsur kesatu Barang siapa telah terpenuhi.Unsur Ke2 : dengan sengaja dan terbuka melanggarkesusilaanBahwa menurut M.V.T yang dimaksudkan dengansengaja atau kesengajaan adalah menghendaki danmenginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.Ditinjau dari tingkatan (gradasi
Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan.Atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat.Yang menjadi sandaran ialah sejaun manapengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (bersertatindakan atau akibat akibatnya) yang mungkinterjadi.Bahwa untuk mengetahui apakah perbuatan siPelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan (gradasi)yang pertama, kedua atau ketiga, maka harus diketahulterlebin dahulu apakah memang si Pelaku/Terdakwa itusudah mempunyai niat/maksud
Apabila benar,maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itusudah termasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitusuatu kesengajaan sebagai tujuan untuk mencapaisesuatu.Sedangkan sesuai Yurisprudensi (Putusan HogeRoad (HR) tanggal 12 Mei 1902), yang dimaksudterobuka adalah melakukan perbuatan ditempat umum,atau sesuatu tempat yang dapat didatangi orang lain,misalnya dipinggir jalan, lorong, pasar, maupun di pantaidan di tempattempat yang dapat dilihat dan didatangioleh orang lain, meskipun dilakukan
Terbanding/Tergugat I : TUMIRAN
Terbanding/Tergugat II : WIJOYO ARGO
Terbanding/Tergugat III : SUYANDI
Terbanding/Tergugat IV : IMAM TRIYONO
Terbanding/Turut Tergugat I : Kepala Desa Rendeng, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo
Terbanding/Turut Tergugat II : KIPTIYAH
55 — 21
Bahwa perbuatan Para Tergugat dan/atau dari setiap tindakanPara Tergugat merupakan gradasi dari suatu kesalahan yang ada padasetiap tindakan Para Tergugat yang melanggar hak subyektif Penggugatatau Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum Tergugat, atauPerbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan (geode zeden), atauPerbuatan yang bertentangan dengan sikap yang batk, sehinggapemahamannya seseorang dikatakan bersalah karena terhadapnya dapatdisesalkan bahwa ia telah melakukan/ tidak melakukan
suatu perbuatanyang seharusnya dapat dihindarkan karena dapat merugikan orang lain,karenanya perbuatan yang demikian itu dapat di kualifikasikan sebagaiPerbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigdaad) sebagaimana diaturdidalam pasal 1365 KUH Perdata, yakni Tiap perbuatan yang melanggarhukum dan membawa kerugian kepada orang lain , mewajibkan orangyang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untukmenggantikan kerugian tersebut.12. sungguh telah memenuhi gradasi dari Suatu kesalahan dalam artisengaja
88 — 10
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yangmengatur mengenai penyalahgunaan narkotika bagi diri sendiri, dimana dapatdisimpulkan bahwa setiap penyalah guna narkotika dalam rumusan pasaltersebut sudah pasti memiliki atau menguasai narkotika tersebut, sedangkanmengenai berbagai bentuk kepemilikan tersebut telah diatur dalam rumusanpasal 114 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat terdapat gradasi
atau tingkatan dalam penerapan pasalpasaltersebut. gradasi atau tingkatan tersebut dimaksudkan agar terdapat perbedaanpenjatuhan pidana bagi seseorang yang menyalahgunakan narkotika danseseorang yang memiliki narkotika dengan segala bentuk atau variankepemilikan.
22 — 3
Teori gabungan adalah gabungan dari kedua teori diatas, suatu perbuatanyang disengaja adalah apabila perbuatan tersebut diketahui dan dikehendakipelakuBahwa menurut doktrin Hukum Pidana Modern Kesengajaan dikenal dengan 3(tiga) gradasi dan teori gradasi kesengajaan ini dipergunakan untuk menentukanhubungan kausal antara kelakuan atau perbuatan pelaku dengan akibat yangdilarang hukum pidana yaitu :Kesengajaan sebagai maksud/ tujuan (Opzet Als Oogmerk) berarti terjadinyasuatu tindakan atau akibat tertentu
Handoyo, S.H
Terdakwa:
Superdi Siburian
36 — 13
Ditinjau dari tingkatan(gradasi) "Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatutindakan atau akibat tertentu adalah betulbetul sebagai perwujudandari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Tangmenjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibattertentu itu. Dalm hal ini termasuk tindakan atau akibatakibat lainnyayang pasti/harus terjadi.C.
Yang menjadi sandaran ialahsejaun mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Dalam unsur ini si Pelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan(gradasi) yang pertama yaitu. Si Pelaku/Terdakwa itu) sudahmempunyai niat/maksud atau tujuan untuk melakukan perbuatan atautindakan yang berupa pergi yaitu meninggalkan kesatuan danHalaman 10 dari 15 hal.
27 — 6
Sengaja sama denganwillens en weten Veroorzaken Van Een Gevolg yaitu seseorang yang melakukansesuatu tindakan dengan sengaja, harus menghendaki serta menginsyafi tindakantersebut dan / atau akibatnya);Menimbang, bahwa dalam teori hukum, gradasi kesengajaan dapat dibagimenjadi tiga kelompok, yaitu : (1) sengaja sebagai maksud (Opzet Als Oogmerk),(2) sengaja dengan kesadaran pasti atau keharusan (Opzet Bij Zekerheids OfHalaman 15 dari 20 halaman Putusan Nomor 523/Pid.B/2016/PN GprNoodZzakelijkheids
dadu, 3 (tiga) buahmata dadu, 1 (satu) buah penutup dadu, 1 (Satu) buah lentera/lampu minyak danuang tunai sebesar Rp. 260.000, (dua ratus enam puluh ribu rupiah);Menimbang, bahwa Terdakwa dalam menjalankan permainan judi ditempatumum dan mudah dijangkau oleh orang orang atau mudah terlihatumum yaitu diDusun Jagalan, Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Terdakwasebagai bandar, dan atas inisiatif Terdakwa yang menawarkan kepada orang orang untuk bermain judi sehingga Kesengajaan dengan gradasi
165 — 38
pada saat melakukan perbuatanyang menjadi perkara ini adalah seorang Prajurit TNI AD hal inisesuai dengan Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangkostradselaku Papera Terdakwa Nomor : Kep/158/V/2019 tanggal 24Mei 2019.Dengan demikian unsur ke1 Militer telah terpenuhiUnsur ke2: Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpaijinBahwa menurut Memorie van Toelichting yang dimaksuddengan sengaja atau kesengajaan adalah menghendaki danmenginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.Ditinjau dari gradasi
kesengajaan, perbuatan Terdakwatermasuk gradasi sengaja sebagai tujuan (opzet als oogmerk),dalam arti bahwa terjadinya sesuatu tindakan atau akibatnyabetulbetul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan danpengetahuan dari Terdakwa.Bahwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin berarti tidakhadir di Kesatuan sebagaimana lazimnya seorang Prajunt antaralain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugastugas yangdibebankan atau yang menjadi tanggung jawabnya, atau beradaditempat lain yang ditentukan oleh
WAHYUDI, SH
Terdakwa:
ATON WARDANI BINTI MUHAMMAD ADAM
62 — 15
,bahwa teoriini Sangat memuaskan karena dalam kehendak dengan sendirinya diliputipengetahuan (gambaran) dimana dalam seseorang untuk menghendaki suatuitu, lebin dahulu sudah harus mempunyai pengetahuan, lagipula kehendakmerupakan arah, maksud hal itu, lagipula kKehendak merupakan arah maksuddan tujuan hal mana berhubungan dengan motif (alasan pendorong)Halaman 10 dari 15 Putusan Nomor 64/Pid.B/2020/PN IdiSelanjutnya dalam ilmu pengetahuan Hukum Pidana dikenal adanya 3 (tiga)gradasi kesengajaan yaitu
terjadi akibat dariperbuatannya.Menimbang bahwa Perbuatan sengaja adalah merupakan unsursubyektif yang melekat pada diri pelaku, ini dapat dilihat secara logika denganmelihat perbuatan yang dilakukan oleh pelaku dari dasar ; intelektual pelaku,alat yang digunakan pelaku dan sasaran yang dituju oleh pelaku (Hukum PidanaMateriil, Suharto, RM, SH hal. 59).Menimbang bahwa Berdasarkan teori kehendak (Willstheorie) dan teoripengetahuan atau membayangkan (Voorstelingstheorie) begitu juga dengan 3(tiga) gradasi
NURHAYATI, S.H.
Terdakwa:
ANDY AR Bin ALIAMAN
124 — 0
Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit handphone merk OPPO A5 S warna hitam;
- 4 (empat) lembar screenshot chat via WhatsApp dari handphone korban yang berisikan chatan terdakwa dan korban;
- 1 (satu) unit handphone REDMI NOTE 8 warna biru gradasi
Dirampas untuk dimusnahkan;
Tetap terlampir dalam berkas
Mayor Chk Magdial, S.H.
Terdakwa:
PRATU DWI HARYANTO
238 — 82
Ditinjau daritingkatan (gradasi) "Kesengajaan terbagi menjadi tigayaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalahbetulbetul sebagai perwujudan dari maksud atautujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran' pasti ataukeharusan. Yang menjadi sandaran si Pelaku /Terdakwa tentang tindakan dan akibat tertentu itu.Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibatakibatlainnya yang pasti/harus terjadi.c.
Yangmenjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuanatau kesadaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakanatau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya) yang mungkin terjadi.Untuk mengetahui apakah perbuatan siPelaku/Terdakwa itu termasuk dalam tingkatan (gradasi)yang pertama. Kedua atau ketiga, maka harus diketahuiterlebin dahulu apakah memang si Pelaku/Terdakwa itusudah mempunyai niat/maksud atau tujuan untukmelakukan perbuatan beserta akibatnya.
Apabila benar,maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itusudah termasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitusuatu. kesengajaan sebagai tujuan untuk mencapaisesuatu.Hal. 23 dari 33 hal. Putusan Nomor 121k/PM.III18/AD/X1/2019MenimbangKesengajaan tidak perlu ditujukan kepadaperbuatanperbuatan asusila yang menimbulkankecemasan.
Ridho Sihombing, SH., MH
Terdakwa:
Engelbert Fransisko Hatumale
205 — 94
Ditinjau dari tingkatan(gradasi) "Kesengajaan terbagi menjadi tiga yaitu :a. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berartiterjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalahbetulbetul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuandan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.b. Kesengajaan dengan kesadaran pasti ataukeharusan. Tang menjadi sandaran si Pelaku/Terdakwatentang tindakan dan akibat tertentu itu. Dalm hal initermasuk tindakan atau akibatakibat lainnya yangpasti/harus terjadi.c.
Yangmenjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuan ataukesadaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan atauakibat terlarang (berserta tindakan atau akibatakibatnya)yang mungkin terjadi.Untuk mengetahuil apakah perbuatan si Pelaku/Terdakwa itutermasuk dalam tingkatan (gradasi) yang pertama. Kedua atauketiga, maka harus diketahui terlebin dahulu apakah memangsi Pelaku/Terdakwa itu sudah mempunyai niat/maksud atautujuan untuk melakukan perbuatan beserta akibatnya.
Apabilabenar, maka apa yang dilakukan oleh si Pelaku/Terdakwa itusudah termasuk tingkatan (gradasi) yang pertama, yaitu Suatukesengajaan sebagai tujuan untuk mencapai sesuatu.Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada/kepada oranglain itu merupaka tujuan atau kehendak dari sipelaku (T).Kehendak atau tujuan ini hrus disimpulkan dari sifat perbuatanyaitu. perbutan yang dapat menimbulkan rasa sakit atauperasaan tidak enak kepada orang lain/diri orang lain.Hal 16 dari 23 hal Putusan Nomor : 194K/PM.III19