Putusan PN LARANTUKA
47/Pid.B/2019/PN lrt

Putusan PN LARANTUKA Nomor 47/Pid.B/2019/PN lrt
Tanggal 24 Juli 2019 — Penuntut Umum:
PANTER RIVAY SINAMBELA, S.H.
Terdakwa:
1.MARIANUS PATI LAMAWATO als. RIAN LAMAWATO
2.FRANSISKUS XAVERIUS NAREK als. ROLI NAREK
3.OKTAVIANUS MAMUN als. DION TUKAN

============================================MENGADILI=======================================

1. Menyatakan Terdakwa I MARIANUS PATI LAMAWATO alias RIAN LAMAWATO, Terdakwa II FRANSISKUS XAFERIUS NAREK alias ROLI NAREK dan Terdakwa III OKTAVIANUS MAMUN alias DION TUKAN tersebut di atas tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan Primair;
2. Membebaskan Para Terdakwa tersebut di atas dari dakwaan Primair;
3. Menyatakan Terdakwa I MARIANUS PATI LAMAWATO alias RIAN LAMAWATO, Terdakwa II FRANSISKUS XAFERIUS NAREK alias ROLI NAREK dan Terdakwa III OKTAVIANUS MAMUN alias DION TUKAN tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana merusak barang sebagaimana dalam dakwaan Subsidair;
4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I MARIANUS PATI LAMAWATO alias RIAN LAMAWATO oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan, Terdakwa II FRANSISKUS XAFERIUS NAREK alias ROLI NAREK dan Terdakwa III OKTAVIANUS MAMUN alias DION TUKAN dengan pidana penjara masing ?masing selama 6 (enam) bulan
5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa II FRANSISKUS XAFERIUS NAREK alias ROLI NAREK dan Terdakwa III OKTAVIANUS MAMUN dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
6. Menetapkan Terdakwa II FRANSISKUS XAFERIUS NAREK alias ROLI NAREK dan Terdakwa III OKTAVIANUS MAMUN tetap berada dalam tahanan;
7. Menetapkan barang bukti berupa :

• 1 (satu) lembar pecahan triplek berwarna biru (sampel dari dinding kamar rumah korban Paulus Kopong Helan);
• 3 (tiga) lempeng pecahan kaca berwarna gelap (sampel dari kaca jendela dan kaca pintu rumah korban Paulus Kopong Helan;

Dirampas untuk dimusnahkan;

7. Membebankan kepada Para Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sejumlah Rp. 2.000 (dua ribu rupiah);