Putusan PN MATARAM
702/Pid.Sus/2019/PN Mtr

Putusan PN MATARAM Nomor 702/Pid.Sus/2019/PN Mtr
Tanggal 10 Desember 2019 — Penuntut Umum:
1.DEWI ZULAIKHO, SH.,MH
2.BAIQ NURJANAH,SH.
3.M A AGUNG S.FAIZAL, SH
Terdakwa:
AGUS POMPI SWASTIKA alias AGUS

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa AGUS POMPI SWASTIKA alias AGUS tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ?dengan permufakatan jahat secara tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk menjual Narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram? sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (Sembilan) Tahun dan denda sejumlah Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) Bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa :

• 27 (dua puluh tujuh) bungkus kristal putih narkotika jenis shabu yang dibungkus dengan menggunakan plastik/ klip transpatan yang setelah ditimbang memiliki berat bersih secara keseluruhan seberat 17,39 (tujuh belas koma tiga puluh sembilan) gram dikurangi 0,1 (nol koma satu) gram untuk dilakukan pengujian secara laboraturis menjadi sisa 17,29 (tujuh belas koma dua puluh sembilan) gram.
• 1 (satu) buah tas pinggang warna hitam yang bertuliskan forester yang didalamnya terdapat 10 (sepuluh) bungkus plastik/ klip transparan.
• 1 (satu) buah handphone warna hitam-putih merk nokia.
• 1 (satu) buah handphone warna hitam merk nokia.
• 1 (satu) buah handphone warna putih merk samsung.
• 1 (satu) buah sendok plastik.
• Uang sejumlah Rp 1.691.000,- (satu juta enam ratus sembilan puluh satu ribu rupiah).
• 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong).

Dipergunakan dalam berkas perkara lain yaitu atas nama terdakwa LALU ABDUL GANI alias GANI.

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah);