Putusan PT MAKASSAR
221/PDT/2019/PT MKS

Putusan PT MAKASSAR Nomor 221/PDT/2019/PT MKS
Tanggal 9 September 2019 — Pembanding/Penggugat II : MASDA Diwakili Oleh : M. ARIFIN K, SH
Pembanding/Penggugat I : WARDA Diwakili Oleh : M. ARIFIN K, SH
Terbanding/Tergugat IV : FATMA
Terbanding/Tergugat II : LANDING
Terbanding/Tergugat V : UNDING alias DONDENG
Terbanding/Tergugat III : MURNI
Terbanding/Tergugat I : HAJI HASSA

M E N G A D I L I

• Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Para Penggugat ;
• Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Pinrang Nomor : 12/Pdt.G/2018/PN. Pin tanggal 29 Januari 2019 yang dimohonkan banding tersebut, dan
• SENDIRI
  1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat sebagian.
  2. Menyatakan almarhumah Hj. Soda alias Hj. SONDENG (ISODENG) dan almarhumah IKAMBONG adalah anak-anak / ahli waris almarhum H. MANGITUNG alias H. CAMBANG / HJ. JERRAH (suami istri)
  3. Menyatakan bahwa tanah perumahan seluas 3,70 x 20 M (Tiga Koma Tujuh Puluh Meter Dikali Dua Puluh Meter) terletak di jalan Andi Makkasau, Lingkungan Kajao, Kelurahan Pinrang, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, dengan batas-batas sebagai berikut.
• Sebelah Utara dengan Tanah Tergugat (Semula tanah Bapak Ida).
• Sebelah Timur dengan Tanah milik H. Masri (dahulu H. Nurung);
• Sebelah Selatan dengan Jalan Andi Makkasau Pinrang;
• Sebelah Barat dengan tanah Hj. Soda alias Hj. Sodeng (Yang diambil
• Tergugat dan telah dibangun Pondasi / rumah batu Permanen di atasnya (Obyek sengketa II/Kedua) ;

Atau Obyek Sengketa I (Pertama) adalah tanah milik almarhumah Hj. Soda alias Hj. Sodeng ;

1. Menyatakan bahwa almarhum Hj. Soda alias HJ. Sodeng telah meninggal dunia pada tahun 2013, maka seluruh harta/tanah milik almarhumah Hj. Soda alias Hj. Sodeng jatuh/beralih kepada seluruh ahli warisnya yang termasuk para Penggugat ;
2. Menyatakan bahwa ikatan gadai oleh dan antara Hj. Soda alias Hj. Sodeng dengan Tergugat yang terjadi sejak tahun 2005 sampai Tahun 2018 adalah sudah berjalan 13 (tiga belas) Tahun 6 (enam) bulan adalah ikatan gadai yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan batal demi hukum atau tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat;
3. Menyatakan penguasaan Tergugat terhadap tanah milik Hj. Soda alias Hj. Sodeng dengan Jaminan Utang gadai telah berlangsung selama 13 (Tiga belas) tahun 6 (Enam) Bulan telah dinilai cukup waktu bagi Tergugat dalam menutupi sejumlah utang Hj. Soda alias HJ. Sodeng selaku Pemberi Gadai, karena Tergugat selaku Penerima Gadai mempergunakan Jaminan Hak Gadai tersebut dengan menempati, menjalankan, mempergunakan atau menjadikan tanah tersebut sebagai tempat usaha (Toko Penjaualan Lemari/Meubel) ;
4. Menyatakan menurut hukum bahwa wajib bagi Tergugat untuk mengembalikan tanah milik almarhum Hj. Sodaalias Hj. Sodeng kepada para ahli warisnya yang berhak dengan tanpa syarat dan tanpa berhak untuk menuntut uang tebusan, baik dalam bentuk uang tunai maupun dalam bentuk barang seperti Emas dan lain sebagainya
5. Menyarakan perbuatan penggugat yang mempertahankan Jaminan Gadai yang ada dalam penguasaan/kekuasaannya adalah suatu perbuatan yang melanggar /melawan hukum dan Undang-Undang ;
6. Menghukum Tergugat dan/ atau siapa saja yang memperoleh hak dari padanya untuk menyerahkan kembali tanah obyek sengketa I sebagai satu kesatuan yang utuh kepada pemiliknya yang sah in casu Para ahli waris almarhum Hj. Soda (termasuk para Penggugat) dalam keadaan kosong dan tanpa beban, tanpa syarat atau tanpa uang tebusan, baik dilakukan secara sukarela maupun dilakukan secara paksa dengan bantuan aparat Pengamanan yang resmi /Kepolisian Republik Indonesia ;
7. Menolak gugatan Para Penggugat selebihnya ;
8. Menghukum Terbanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat beradilan secara tanggung renteng, yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;