Putusan PN TANJUNG PATI
11/Pdt.G/2018/PN Tjp

Putusan PN TANJUNG PATI Nomor 11/Pdt.G/2018/PN Tjp
Tanggal 30 Januari 2019 —Penggugat melawan Tergugat

M E N G A D I L I

Dalam Eksepsi

• Menolak Eksepsidari Para Tergugat Untuk Seluruhnya ;

Dalam pokok perkara ;

• Mengabulkan gugatan para Penggugat sebagian ;
• Menyatakan Penggugat I sebagai Mamak Kepala Waris dan Mamak Kepala Kaum dalam kaum Dt. Karayiang, suku Pitopang, Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota serta Penggugat II dan Penggugat III sebagai anggota dalam kaumnya yang berkualitas baik dan sah menurut hokum;
• Menyatakan Para Penggugat tidak seranji, tidak sekaum bertali darah, tidak seharta sepusaka, tidak segolok segadai, tidak sepandam sepekuburan serta tidak saling mewarisi secara adat Minangkabau dan sebagainya dengan Para Tergugat ;
• Menyatakan tanah objek perkara yang di perkirakan seluas 4400 M2, dengan ukuran Panjang 110 M dan Lebar 40 M yang terletak di jalan Garuda Jorong Koto Kociak (dahulu Parit Dalam), Kenagarian Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuah, Kabupaten Lima Puluh Kota yang batas ? batasnya adalah sebagai berikut;

Bidang I. A :

• Sebelah Utara berbatas dengan tanah Puni (yang dahulu berasal dari tanah Kaum Penggugat) dan tanah Imu ;

• Sebelah Selatan berbatas dengan jalan yang dibuat Para Tergugat
• Sebelah Barat berbatas dengan tanah kaum Para Penggugat yang di berikan oleh Talik Dt. Karayiang kepada anaknya Nuriya dan Simin yang sekarang dikuasai oleh Ides, Rida,Santi dan Liza;
• Sebelah Timur berbatas dengan Jalan Garuda ;

dan diatas tanah tersebut sekarang ada;

• 2 bekas kolam ikan;
• 6 ( enam ) batang Pinang;
• 5 rumpun pisang;
• 10 batang pohon coklat;

Bidang I. B :

• Sebelah utara berbatas dengan jalan yang dibuat Para Tergugat

• Sebelah Selatan berbatas dengan kolam, dan tanah milik Enim, tanah Yuni/Yus (yang dahulu berasal dari tanah Kaum Para Penggugat);
• Sebelah Barat berbatas dengan tanah kaum Para Penggugat yang di berikan oleh Talik Dt. Karayiang kepada anaknya Nuriya dan Simin yang sekarang dikuasai oleh Ides, Rida,Santi dan Liza dan tanah Penggugat;

• Sebelah Timur berbatas denganjalan Garuda

dan diatas tanah tersebut sekarang ada;

• 2 rumah permanen dengan sambungan kayu
• 8 batang pohon kelapa
• 130 pohon coklat;
• 2 batang pohon durian
• 2 batang pohon jengkol
• 2 batang pohon pokat.
• 1 rumpun bambu
• 30 rumpun pisang
• 10 buah Kuburan

Adalah merupakan harta pusaka tinggi kaum Dt. Karayiang suku: Pitopang, Kenagarian Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota yaitunya kaum Para Penggugat yang dahulu dipinjamkan secara lisan oleh Nindiah kepada Nuriya tanpa izin dan sepakat anggota kaum Penggugat yang ada pada saat itu;

• Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang menanami tanah objek perkara bidang I. A dan Bidang I. B tanpa izin kaum Para Penggugat dengan tanam-tanaman seperti kelapa, coklat, jengkol, pisang, alpukat adalah Perbuatan Melawan Hukum( Onrechts Matigedaad );
• Menyatakan perbuatan Tergugat I yang membangun rumah kayu diatas tanah objek perkara bidang I. B, Perbuatan Tergugat II membangun rumah permanen dinding batu bata dan dapur kayu yang terpisah dari rumah diatas tanah objek perkara bidang I. B, kemudian Tergugat VI dan Tergugat VII menyambung rumah permanen yang di bangun oleh Tergugat II dengan bangunan kayu, Tergugat IV dan V menyambung rumah kayu yang dibangun Tergugat I dengan rumah permanen dinding bata dan pada bulan Juni 2018 Tergugat VI dan Tergugat VII membangun pondasi untuk menambah dan memperluas rumah yang di bangun Tergugat II sehingga kesemua perbuatan yang dilakukan tersebut tanpa izin dan kesepakatan kaum Para Penggugat adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechts Matigedaad);
• Menyatakan perbuatan Para Tergugat yang memindahkan jalan yang semula berada di depan Rumah Tergugat II ke jalan yang ada sekarang ini tanpa seizin kaum Para Penggugat sebagai pemilik tanah objek perkara adalah Perbuatan Melawan Hukum ( Onrechts Matigedaad );
• Menyatakan surat tertanggal 21 Oktober 29 yang seakan-akan tanah objek perkara telah di jual oleh mamak Para Penggugat Saaban dan ikut bertanda tangan diantaranya ahli waris kaum Dt. Karayiang yaitu Nindiah, Nawi, Milan,Darisan, Mueli dan Larang yang terdapat banyak kejanggalan yang dibuat dengan cara- caratidak lazim dan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang memperlihatkan surat tertanggal 21 Oktober 29 kepada anggota Kaum Para Penggugat dan menyatakan bahwa objek perkara adalah miliknya jelas hal tersebut merupakan Perbuatan Melawan Hukum oleh karenanya Surat tertanggal 21 Oktober 29 tersebut harus dinyatakan tidak sah, tak berharga dan tidak mempunyai kekuatan hukum ;
• Menyatakan perbuatan Para Tergugat yang tidak mau menyerahkan tanah objek perkara kepada Para Penggugat serta tetap tinggal, menguasai, dan mengambil hasil dari tanah objek perkara padahal tanah objek perkara adalah harta pusaka tinggi kaum Para Penggugat, oleh karenanya perbuatan Para Tergugat tersebut adalah Perbuatan Melawan Hukum ( Onrechts Matigedaad );
• Menghukum Para Tergugat untuk mengembalikan/ menyerahkan tanah objek perkara kepada Para Penggugat tanpa syarat dan tanpa beban serta dalam keadaan kosong dari segala bentuk tanaman dan bangunan yang berdiri diatasnya serta tidak adanya hak orang lain didalamnya dan seandainya Para Tergugat tidak mau /engkar apabila perlu dengan bantuan alat Negara /Polisi ;
• Menghukum Para Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng sebesar Rp.2.261.000 (dua juta dua ratus enam puluh satu ribu rupiah ) ;