Putusan PN JEMBER
1027/Pid.B/2017/PN Jmr

Putusan PN JEMBER Nomor 1027/Pid.B/2017/PN Jmr
Tanggal 23 Januari 2018 — Penuntut Umum:
NATTY AYUNINGDIASTUTI ARIF,SH.
Terdakwa:
SAIFUL ROHMAN

?barang? dalam hal ini adalah segala barang baik barang yang berwujud maupun barang yang tidak berwujud yang mempunyai nilai ekonomis ataupun tidak bagi pemiliknya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2016 sekira jam 02.30 WIB bertempat Dusun Besuki, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember Terdakwa mengambil barang berupa 1 (satu) unit Sepeda Motor Honda Supra X 100D Warna Hitam, Nomor Polisi : P ? 6123 ? NA dan 1 (satu) unit Sepeda Motor Yamaha Vega Z R Nomor Polisi : P ? 6123 ? NA milik saksi korban tanpa seijin pemiliknya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta diatas maka telah terbukti terdakwa hendak mengambil barang yang berupa 1 (satu) unit sepeda motor yang seluruhnya milik orang lain yaitu saksi Korban, sehingga oleh karenanya unsur Mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain telah terpenuhi menurut hukum;

1. Unsur Dengan maksud memiliki barang itu dengan melawan hukum;

Menimbang, bahwa maksud unsur ini tertuju pada perbuatan terdakwa dalam mengambil barang-barang milik orang lain tanpa adanya ijin atau alas hak yang sah dengan tujuan untuk memiliki barang-barang tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2016 sekira jam 02.30 WIB bertempat Dusun Besuki, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember Terdakwa mengambil barang berupa 1 (satu) unit Sepeda Motor Honda Supra X 100D Warna Hitam, Nomor Polisi : P ? 6123 ? NA dan 1 (satu) unit Sepeda Motor Yamaha Vega Z R Nomor Polisi : P ? 6123 ? NA milik saksi korban dengan tujuan untuk dimiliki seutuhnya selanjutnya dijual guna mencukupi kebutuhan hidup terdakwa sehari-hari;

Menimbang, bahwa oleh karena barang tersebut adalah bukan milik terdakwa, maka ia tidak berhak menjual atau memakai atau memindahtangankan barang-barang tersebut kepada orang lain tanpa ijin dari saksi Korban selaku pemiliknya yang sah;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka unsur Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum telah terpenuhi;

1. Unsur Yang dilakukan untuk masuk ke tempat kejahatan atau untuk sampai pada barang yang diambil dilakukan dengan jalan membongkar, memecah, atau memanjat atau dengan jalan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu;

Menimbang, bahwa sebagaimana keterangan saksi korban yang dibenarkan oleh terdakwa di persidangan awalnya terdakwa pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2016, terdakwa yang mengendarai Sepeda Motor Honda Revo berboncengan tiga dengan dengan MUHAMMAD YUSUF bin KURDI dan HARTO menuju ke Dusun Besuki, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, kemudian sekira jam 02.30 WIB, terdakwa memarkir Sepeda Motor Honda Revo miliknya di areal persawahan dan bersama dengan MUHAMMAD YUSUF bin KURDI serta HARTO (DPO) menuju ke rumah saksi SUNYOTO dan masuk ke dalam rumah dengan cara membuka pintu dengan menggunakan sebilah besi tipis dengan panjang kurang lebih 40 (empat puluh) centimeter warna hitam dan mengambil 1 (satu) unit Sepeda Motor Honda Supra X 100D Warna Hitam, Nomor Polisi : P ? 6123 ? NA, Nomor Rangka MH1KEV210YK148009, Nomor Mesin KEV2E1146697 yang dalam keadaan terkunci setir dengan menggunakan kunci T, kemudian sepeda motor tersebut disembunyikan di areal persawahan;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan cara Terdakwa diatas, maka telah terbukti untuk dapat mengambil 1 (satu) unit sepeda motor tersebut adalah dengan cara merusak kunci kontak sepeda motor dengan menggunakan kunci ?T?, sehingga oleh karenanya unsur ?Yang dilakukan untuk masuk ke tempat kejahatan atau untuk sampai pada barang yang diambil dilakukan dengan jalan membongkar, memecah, atau memanjat atau dengan jalan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu? terpenuhi menurut hukum;

1. Unsur Yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;

Menimbang, bahwa pengertian unsur ke-5 ini dua orang atau lebih itu semuanya harus bertindak sebagai pembuat atau turut melakukan;

Menimbang, bahwa sesuai fakta dipersidangan terdakwa dalam mengambil 1 (satu) unit sepeda motor milik saksi Korban awalnya terdakwa pada hari Minggu tanggal 15 Mei 2016, terdakwa yang mengendarai Sepeda Motor Honda Revo berboncengan tiga dengan dengan MUHAMMAD YUSUF bin KURDI dan HARTO menuju ke Dusun Besuki, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, kemudian sekira jam 02.30 WIB, terdakwa memarkir Sepeda Motor Honda Revo miliknya di areal persawahan dan bersama dengan MUHAMMAD YUSUF bin KURDI serta HARTO (DPO) menuju ke rumah saksi SUNYOTO dan masuk ke dalam rumah dengan cara membuka pintu dengan menggunakan sebilah besi tipis dengan panjang kurang lebih 40 (empat puluh) centimeter warna hitam dan mengambil 1 (satu) unit Sepeda Motor Honda Supra X 100D Warna Hitam, Nomor Polisi : P ? 6123 ? NA, Nomor Rangka MH1KEV210YK148009, Nomor Mesin KEV2E1146697 yang dalam keadaan terkunci setir dengan menggunakan kunci T, kemudian sepeda motor tersebut disembunyikan di areal persawahan;

Menimbang bahwa selanjutnya terdakwa turun membuka paksa kunci kontak sepeda motor Honda Supra menggunakan kunci ?T? setelah sepeda motor menyala terdakwa melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor tersebut sedangkan saksi TOHARI mengendarai sepeda motor FU kearah pasar Mumbulsari dan berpencar setelah itu terdakwa membawa sepeda motor Honda Supra ke rumah saksi WAHYUDI al P. YUNI di Ds. Lampeji, Kec. Mumbulsari, Kab. Jember untuk dijual dan terjadi kesepakatan seharga Rp. 700.000.- (Tujuh ratus ribu rupiah) selanjutnya terdakwa ketemuan lagi dengan saksi TOHARI di Pasar Kalisat dan terdakwa memberikan uang hasil penjualan sepeda motor kepada saksi TOHARI sebesar Rp. 350.000.- (Tiga ratus lima puluh ribu rupiah);

Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi SUNYOTO mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 5.600.000,- (lima juta enam ratus ribu rupiah) dan saksi SITI AMINAH mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah);

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan cara Terdakwa diatas, maka telah terbukti terdakwa mengambil 1 (satu) unit sepeda motor tersebut dengan bersekutu, sehingga oleh karenanya unsur ?Yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu? telah terpenuhi menurut hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, semua unsur pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUHP telah terpenuhi, sehingga terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ?Pencurian dalam keadaan memberatkan?, sehingga harus dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa selama persidangan berlangsung, majelis hakim tidak menemukan fakta bahwa terdakwa adalah termasuk orang yang dikecualikan dari hukuman baik karena alasan pemaaf ataupun karena alasan pembenar, maka terdakwa harus dijatuhi pidana sesuai dengan kadar kesalahannya tersebut;

Menimbang, bahwa pidana tersebut bertujuan tidak hanya untuk memberikan efek jera bagi Terdakwa sehingga ia tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, namun juga dengan pidana tersebut diharapkan akan dapat membina dan mendidik Terdakwa agar ia menyadari serta menginsyafi kesalahannya sehingga ia akan dapat memperbaiki perilakunya dan ketika ia telah selesai menjalani pidananya ia akan dapat menjadi lebih baik perilakunya dan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik;

Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini terdakwa telah ditangkap dan ditahan secara sah, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (4) KUHAP, masa penangkapan dan penahanan terdakwa tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena tidak ditemukan adanya alasan untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka berdasarkan ketentuan pasal 193 ayat 2 sub b KUHAP, terdakwa diperintahkan untuk tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa terbukti bersalah dan akan dijatuhi pidana, maka sesuai dengan ketentuan pasal 197 ayat (1) huruf i KUHAP jo pasal 222 KUHAP, terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara ini;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana akan dipertimbangkan keadaan yang memberatkan dan keadaan yang meringankan yaitu;

Keadaan yang memberatkan:

1. Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
2. Perbuatan Terdakwa merugikan saksi korban;

Keadaan yang meringankan:

1. Terdakwa berlaku sopan di persidangan;
2. Terdakwa mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya;
3. Terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan keadaan yang memberatkan dan keadaan yang meringankan tersebut diatas maka pidana yang akan dijatuhkan kepada terdakwa dianggap sudah setimpal dengan perbuatannya;

Memperhatikan, pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUHPidana, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, serta peraturan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa SAIFUL ROHMAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ?Pencurian dalam keadaan memberatkan?;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa SAIFUL ROHMAN oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);