1. Beranda
  2. Pengadilan
  3. PN KUPANG
  4. Pidana Khusus

Putusan PN KUPANG
242/Pid.Sus/2015/PN.Kpg

    Putusan PN KUPANG Nomor 242/Pid.Sus/2015/PN.Kpg
    Tanggal 29 Oktober 2015 — Selfina Janed Rivani Heldi Putri Fanggidae Alias Fina
    Nomor 242/Pid.Sus/2015/PN.Kpg
    Tingkat Proses Pertama
    Klasifikasi Pidana Khusus
    Kata Kunci KESEHATAN
    Tahun 2015
    Tanggal Register 11 Agustus 2015
    Lembaga Peradilan PN KUPANG
    Jenis Lembaga Peradilan PN
    Hakim Ketua Nuril Huda
    Hakim Anggota Andy Eddy Viyata, Jimmy Tanjung Utama
    Panitera Imannuel Nabuasa
    Amar Lain-lain
    Amar Lainnya HUKUM
    Catatan Amar Mengadili :1. Menyatakan Terdakwa Selfina Janed Rivani Heldi Putri Fangidae Alias Fina terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menyuruh melakukan tindak pidana aborsi sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 194 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Pertama.2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Selfina Janed Rivani Heldi Putri Fanggidae Alias Fina oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan denda sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan.3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;4. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;5. Menetapkan barang bukti berupa :? 1 (satu) batang linggis dengan panjang sekitar 1 meter warna hitam.? 1 (satu) lembar sarung motif batik? 1 (satu) lembar baju kaos oblong warna abu-abuDikembalikan kepada Ricky Marlon Fangidae? 1 (satu) buah linggis dengan panjang 40 cm warna hitam? 1 (satu) buah karpet warna merah muda.Dikembalikan kepada Morina Femi Animertha babys6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah)
    Tanggal Musyawarah 29 Oktober 2015
    Tanggal Dibacakan 29 Oktober 2015
    Kaidah —
    Abstrak

  • Putusan terkait tidak ada

231
132