Putusan PA MUARA TEWE
203/Pdt.G/2022/PA.Mtw

Putusan PA MUARA TEWE Nomor 203/Pdt.G/2022/PA.Mtw
Tanggal 8 Juni 2022 — Penggugat melawan Tergugat

MENGADILI

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada Pemohon (Rendi Wijaya bin Nortajeri) untuk menjatuhkan talak satu raj?i terhadap Termohon (Rizka Noviyana binti Husaini) di muka sidang Pengadilan Agama Muara Teweh;
3. Menghukum Pemohon dan Termohon untuk mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat tertanggal 24 Mei 2022, bahwa Pemohon (pihak pertama) dan Termohon (pihak kedua) telah mengadakan kesepakatan sebagai berikut:

3.1 Bahwa selama masa pernikahan, Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama :

1. Mikhayla Aura Wijaya lahir tanggal 10 Desember 2016;
2. Akhtar Farzan Wijaya lahir tanggal 14 Desember 2021;

3.2 Bahwa anak yang tersebut dalam Pasal 1 tersebut, sejak dibuatkan kesepakatan damai ini berusia di bawah 12 tahun dan belum mumayyiz, dimana masih sangat memerlukan kasih sayang dan perhatian penuh dari kedua orang tua kandungnya;

3.3 Bahwa terhadap anak yang tersebut di dalam Pasal 1, Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersepakat untuk memberikan hak asuh kedua anak tersebut dalam Pasal 1 kepada Pihak Kedua selaku ibu kandung dari anak tersebut yang belum mumayyiz;

3.4 Bahwa Pihak Kedua sebagai pemegang Hak Hadhonah (hak asuh) terhadap anak yang tersebut di dalam Pasal 1, berkewajiban untuk menjaga, mendidik dan memelihara anak-anak tersebut dengan sebaik-baiknya;

3.5 Bahwa Pihak Kedua dilarang menghalang-halangi Pihak Pertama, apabila Pihak Pertama ingin berjumpa dan membawa anak yang disebut dalam Pasal 1 ke suatu tempat yang dipandang aman dan menyenangkan bagi anak tersebut;

3.6 Bahwa pihak Pertama dan Pihak kedua bersepakat, jika anak yang tersebut dalam Pasal 1 memilih untuk bermain, bermalam, berlibur dengan Pihak Pertama atau dengan Pihak Kedua, maka salah satu Pihak tidak boleh melarang keinginan anak tersebut, demi menjaga kejiwaaan dan perkembangan mental anak, karena kanak tersebut merupakan anak kandung dari pihak pertama dan pihak kedua yang masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya;

3.7 Bahwa pihak pertama dan Pihak kedua berkewajiban untuk mengajarkan anak anak yang tersebut di dalam Pasal 1, untuk berbicara dan berbahasa yang santun dan baik, tidak menjelek-jelekkan orang tuanya dan selalu memberikan pandangan yang positif terhadap kedua orang tuanya;

3.8 Apabila terjadi perceraian, maka pihak Pertama/Pemohon sepakat akan memberikan kepada pihak Kedua/Termohon berupa:

1. Nafkah selama Iddah sejumlah Rp2.000.000,00 (Dua Juta Rupiah);
2. Nafkah Mut?ah berupa uang sejumlah Rp500.000.00 (Lima Ratus Ribu Rupiah);

1. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp420.000,00 (empat ratus dua puluh ribu rupiah).