Putusan PN JAKARTA SELATAN
39/Pdt.G.S/2022/PN JKT.SEL

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 11 Ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana juncto Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 4 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I.Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, memberikan kewajiban hakim pemeriksa perkara gugatan sederhana untuk melakukan pemeriksaan pendahuluan dengan menilai apakah materi gugatan yang diajukan tersebut memiliki pembuktian yang sederhana atau tidak, dengan mengacu pada ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana juncto Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 4 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I.Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, serta berdasarkan gugatan dan alat bukti surat yang telah dilampirkan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat terhadap Tergugat adalah perihal Perbuatan Melawan Hukum (PMH);

Menimbang, bahwa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya di dalam Surat Gugatan Sederhana yang diajukan telah mengajukan Posita ? posita yang pada intinya berbunyi sebagai berikut:

2. Bahwa pada tanggal 25 Februari 2022 PENGGUGAT melakukan transfer uang ke rekening perusahaan TERGUGAT di Bank BCA dengan nomer rekening: 2910-8899-26 sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) yaitu dengan 2 (dua) kali transaksi; 1) pindah buku antar Bank BCA sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan 2) transfer dari Bank Permata sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan kemudian PENGGUGAT bergabung sebagai COO (Chief Operating Officer) di PT Namina Kita Teknologi dan di publikasikan secara formal kepada seluruh karyawan PT Namina Kita Teknologi pada tanggal 04 Maret 2022;

3. Bahwa pada tanggal 23 April 2022 PENGGUGAT telah diberhentikan secara tidak patut yaitu secara sepihak tanpa pemberitahuan dan/ atau peringatan sebelumnya oleh TURUT TERGUGAT, dan akses PENGGUGAT ke Perusahaan TERGUGAT langsung diputus begitu saja;

4. Karena PENGGUGAT merasa tidak lagi menjadi bagian dari TERGUGAT maka PENGGUGAT meminta agar uang investasi awal (parthership) yang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut dikembalikan secara sekaligus.

Menimbang, bahwa dengan diajukannya Posita ? posita sebagaimana diuraikan di atas maka Hakim yang menyidangkan Gugatan Sederhana ini berpendapat terhadap Gugatan Sederhana yang diajukan oleh Penggugat tidak lagi masuk ke dalam kategori Gugatan Sederhana dengan Pertimbangan bahwa dengan Penggugat menyatakan sebagaimana di dalam Posita ? posita tersebut di atas yaitu Penggugat dilibatkan ataupun diangkat sebagai COO (Chief Operating Officer) di PT Namina Kita Teknologi maka Penggugat telah terlibat sebagai Pengurus dalam suatu Perseroan, khususnya sebuah Perseroan Terbatas. Di mana perihal pengangkatan dan pemberhentian Pengurus ? pengurus dalam suatu Perseroran Terbatas melibatkan ketentuan ? ketentuan dan pembuktian ? pembuktian yang diatur dan ditentukan dalam Peraturan Perundangan ? undangan yang mengatur tentang suatu Perseroan Terbatas. Sehingga perihal prosedur bagaimana Penggugat sampai diangkat dan pula diberhentikan dari kepengurusan suatu Perseroan Terbatas tersebut haruslah melalui instrument ketentuan Peraturan Perundang ? undangan yang tidak lagi menjadi sederhana untuk dibuktikan;

Menimbang, bahwa oleh karenanya di dalam Gugatan Sederhana ini terdapat pembuktian yang tidak lagi sederhana, yaitu tentang proses ataupun prosedur pengangkatan dan pemberhentian Penggugat sebagai COO (Chief Operating Officer) yang merupakan komponen Pengurus dalam suatu Perseroan Terbatas sebagaimana diuraikan Penggugat di dalam Surat Gugatan Sederhana ini;

Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim yang menyidangkan Gugatan Sederhana ini berpendapat pembuktian terhadap Gugatan Sederhana ini yang telah diajukan oleh Penggugat menjadi tidak lagi sederhana atau Pembuktiannya menjadi rumit;

Menimbang, bahwa dengan Pertimbangan sebagaimana diuraikan di atas maka Hakim yang menyidangkan Gugatan Sederhana ini berpendapat Gugatan tersebut tidak termasuk dalam Gugatan Sederhana;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka sesuai ketentuan Pasal 11 Ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana juncto Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 4 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, maka Hakim perlu mengeluarkan Penetapan;

Menimbang, bahwa dengan dikeluarkannya Penetapan, maka Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk mencoret dalam Register Perkara Perdata terhadap Perkara Perdata Nomor 39/Pdt.GS/2022/PN. Jkt-Sel, yang telah didaftar tersebut;

Menimbang, bahwa sesuai Pasal 11 Ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana juncto Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 4 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, oleh karena perkara dicoret dari register Perdata maka Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Arga Makmur untuk mengembalikan sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat setelah dipotong apabila ada biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Pengadilan untuk kepentingan perkara ini yang rinciannya termuat dalam penetapan ini;

Mengingat, ketentuan Pasal 4 Ayat (2) dan Ayat (3), Pasal 11 Ayat (2) dan Ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana juncto Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 4 tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) R.I. Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana;

MENETAPKAN

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan gugatan sederhana;

2. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk mencoret perkara Nomor 39/PDT.GS/2022/PN.Jkt-Sel dalam register perkara;

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk mengembalikan sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat setelah dipotong biaya yang dikeluarkan oleh Pengadilan yang ditaksir hingga saat ini sejumlah Rp. 195.000,00 (Seratus Sembilan puluh lima ribu Rupiah);