Putusan PN TEGAL
1/Pid.Sus/2023/PN Tgl

Putusan PN TEGAL Nomor 1/Pid.Sus/2023/PN Tgl
Tanggal 15 Februari 2023 — Penuntut Umum:
WIWIN DEDY WINARDI.,SH,MH
Terdakwa:
AHMAD SUGENG PRIYADI Bin ARIS KASAN

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa AHMAD SUGENG PRIYADI alias CEPLIK Bin ARIS KASAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ?DENGAN SENGAJA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI ATAU ALAT KESEHATAN YANG TIDAK MEMPUNYAI IJIN EDAR? sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 197 Undang-undang nomer 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dalam dakwaan Kesatu Penuntut Umum
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa AHMAD SUGENG PRIYADI alias CEPLIK Bin ARIS KASAN dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan kurungan selama 3 (tiga) bulan
3. Menyatakan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
4. Menetapkan terdakwa tetap dalam tahanan
5. Menyatakan barang bukti berupa :

• 1 (satu) box dengan isi 878 (delapan ratus tujuh puluh delapan) butir pil Hexymer warna kuning (disita dari Tersangka);
• 1 (satu) Unit Handphone merek Redmi Note 7 warna biru berikut sim-carnya
• 14 (empat belas) Strip isi @10 (sepuluh) butirdan 7 (tujuh) butirjumlah total 147 (seratus empat puluh tujuh) butir obat berbentuk tablet dalam kemasan warna silver bertuliskan TRAMADOL HCL Tablet 50 mg ;
• 8 (delapan) butir pil Hexymer didalam bungkus rokok Gudang garam Signature ;
• 5 (lima) Strip isi @10 (sepuluh) butir jumlah total 50 ( lima puluh) butir obat berbentuk tablet dalam kemasan warna silver bertuliskan TRAMADOL HCL Tablet 50 mg.
• 20 (dua puluh) butirPil Hexymer.

DIRAMPAS UNTUK DIMUSNAHKAN

Uang tunai Rp. 225.000,- (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah),

DIRAMPAS UNTUK NEGARA

1 unit sepeda motor Honda Beat warna hitam nomer polisi terpasang G-2931-VZ berikut kunci kontaknya

DIKEMBALIKAN PADA TERDAKWA

1. Menetapkan agar terdakwa dibebani untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)