Putusan PN WATAMPONE
2/Pdt.G.S/2017/PN Wtp

Putusan PN WATAMPONE Nomor 2/Pdt.G.S/2017/PN Wtp
Tanggal 18 Agustus 2017 — Penggugat:
LEL.HASMI L
Tergugat:
1.Rosna
2.Lel.FAISAL alias ASENG

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan pada Penggugat pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa pada sekitar 2 (2) tahun yang lalu, Tergugat membuat kamar mandi dan bak penampungan air di rumah Tergugat sendiri, namun dalam pembuatan kamar mandi dan bak mandi tersebut telah bocor dan meresapi/membasahi rumah/toko milik Penggugat;
2. Bahwa akibat dari kejadian tersebut di atas, Penggugat merasa dirugikan karena setiap saat setelah bak mandi Tergugat tersebut diisi air, airnya meresap/bocor dan merusak barang-barang dagangan Penggugat;
3. Bahwa atas kejadian tersebut di atas, Penggugat beberapa kali menghubungi Tergugat, bahkan telah dikirimi somai tanggal 5 Juli 2017 dan tanggal 18 Juli 2017 atas kejadian tersebut, namun Tergugat tetapi tidak menghiraukan;
4. Bahwa atas perbuatan Tergugat tersebut dengan tidak menghiraukan dan/atau tidak mengindahkan keberatan Penggugat, baik secara lisan maupun secara tertulis adalah perbuatan melawan hukum;
5. Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum Tergugat tersebut di atas, Penggugat merasa rugi jika barang dagangan Penggugat terkena air (basah) dari akibat bocornya bak mandi/penampungan air Tergugat;
6. Bahwa Penggugat khawatir bilamana perkara ini telah diputus oleh Pengadilan, Tergugat tidak segera memperbaiki bak air mandinya, maka adalah wajar bilamana Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sejumlah Rp. 200.000,oo (dua ratus ribu rupiah) perhari setiap keterlambatan;
7. Bahwa Penggugat telah berulangkali meminta agar Tergugat memperbaiki bak kamar mandinya supaya tidak mengganggu orang lain (Penggugat), namun Tergugat tetap tidak menghiraukannya tanpa alasan yang dibenarkan oleh hukum;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Watampone yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya memutuskan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan perbuatan Tergugat dengan tidak bersedia memperbaiki bak kamar mandinya yang telah meresap/membasahi barang dagangan milik Penggugat adalah perbuatan melawan hukum;
3. Menghukum Tergugat untuk segera memperbaiki bak kamar mandinya paling lambat 1 (satu) bulan setelah adanya putusan perkara ini;
4. Menghukum kepada Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 200.000,oo (dua ratus ribu rupiah) perhari setiap keterlambatannya memperbaiki bak kamar mandinya;
5. Menyatakan putusan dapat dijalankan lebih dahulu walaupun Tergugat menempuh upaya hukum banding, kasasi ataupun perlawanan (verzet);
6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;

Atau

Memohon putusan seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempelajari gugatan a quo, Hakim berkesimpulan bahwa meskipun gugatan penggugat merupakan gugatan perbuatan melawan hukum namun diperlukan pemeriksaan setempat dan saksi-saksi yang berkompeten baik untuk meneliti serta menerangkan apakah benar bak penampungan air/bak mandi di rumah Tergugat mengalami kebocoran dan air resapannya merusak dagangan Penggugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut dikaitkan dengan hukum acara gugatan sederhana sebagaimana yang diatur oleh Peraturan Mahkamah Agung No. 2 tahun 2015 tentang Pedoman Penyelesaian Gugatan Perkara Sederhana, maka Hakim berpendapat bahwa pembuktian atas gugatan perbuatan melawan hukum tersebut tidaklah sederhana oleh karena itu tidak termasuk dalam gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Hakim perlu mengeluarkan penetapan;

Mengingat, ketentuan Pasal 11 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung No. 2 tahun 2015 tentang Pedoman Penyelesaian Gugatan Perkara Sederhana;

Menetapkan:

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan gugatan sederhana;
2. Memerintahkan panitera untuk mencoret perkara Nomor: 2/Pdt.G.S/2017/PN. Wtp dalam register perkara; dan
3. Memerintahkan pengembalian sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat;