Putusan PN SERANG
3/Pdt.G.S/2024/PN SRG

Putusan PN SERANG Nomor 3/Pdt.G.S/2024/PN SRG
Tanggal 6 Februari 2024 — Penggugat:
Juhoeri
Tergugat:
Humaedi

Menimbang, bahwa dalam gugatanya Para Penggugat telah mendalilkan, bahwa Penggugat I telah meminjamkan uang kepada Tergugat untuk kepentingan Tergugat, selanjutnya Penggugat I mengajak Penggugat II untuk membantu Tergugat meminjamkan uang kepada Tergugat untuk kepentingan tergugat;

Menimbang, bahwa dari gugatan tersebut nyata bahwa antara Penggugat I dan Penggugat II telahmeminjamkan sejumlah uang kepada Tergugat, namun secara esensinya peristiwa pinjam meminjam dimaksud antara para pihak yang berbeda dan kepentingan yang berbeda, hal mana peristiwa hukum dimaksud memiliki akibat hukum yang berbeda kepada para pihak yaknihubungan hukum antara Penggugat I dengan tergugat berbeda secara peristiwa, karena Penggugat II dengan Tergugat sebelumnya ada pihak lain yang seakan menjadi penjamin tergugat untuk hubungan hukum dengan Penggugat II yakni Penggugat I;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan dimaksud, dihubungkan dengan prinsip dan maksud gugatan Sederhana adalah menyederhanakan proses hukum dari peristiwa hukum yang sederhana, dan sifat sederhana dimaksud antara lain selain nilai gugatan yang ditentukan,adalahpihak-pihak dalam gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa sebagaimana pertimbangan diatas, dihubungkan dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 Jo Perma Nomor 4 tahun 2019, dalam Pasal 4 ayat (1) menegasakan bahwa " Para pihak dalam gugatan sederhana terdiri dari Penggugat dan tergugat yang masing-masing tidak boleh lebih dari satu, kecuali memiliki kepentingan hukum yang sama";

Menimbang, bahwa nyata dalam gugatan aquo menyebutkan pihak Penggugat yang lebih dari satu, meskipun sifat perbuatannya adalah pinjam meminjam uang dengan Tergugat yang sama, namun nyata dalam posita menguraikan proses hubungan hukum yang berbeda antara Penggugat I dengan Tergugat dan Pengggugat II dengan Tergugat, yang mana Pihak-pihak tersebut memiliki kepentingan yang berdiri sendiri dan tanggung jawab yang berdiri sendiri dan tidak bisa pertanggung jawabandari peristiwa hukum tersebut menjadi tanggung renteng,karena akan menimbulkan konsekuensi hukum pada proses selanjutnya yaknitahapan eksekusi suatu putusan;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan dimaksudyakni darimeneliti dan mempelajari gugatana quo, hakim berpendapat gugatan tersebut tidakdalam gugatan sederhana.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka hakim perlu mengeluarkan penetapan.

Mengingat, ketentuan Pasal 11 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelesaian Gugatan Perkara Sederhana.

MENETAPKAN:

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan gugatan sederhana;
2. Memerintahkan panitera untuk mencoret perkara No. 3/Pdt.G.S/2024/PN SRG dalam register perkara; dan
3. Memerintahkan pengembalian sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat.