Putusan PN LUWUK
8/Pdt.G.S/2023/PN Lwk

Putusan PN LUWUK Nomor 8/Pdt.G.S/2023/PN Lwk
Tanggal 11 Desember 2023 — Penggugat:
SEANNA SATTU
Tergugat:
1.SALMI NOHO
2.ARSIAH BATIAH

Menimbang, bahwa setelah membaca isi surat gugatan yang diajukan oleh Penggugat tanggal 11 Desember 2023 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Luwuk dengan Register Nomor 8/Pdt.G.S/2023/PN Lwk, dan melihat bukti surat yang dilampirkan oleh Penggugat di dalam surat gugatannya, maka Hakim berpendapat yang menjadi pokok persoalan dalam gugatan ini pada pokoknya mengenai hutang Tergugat I dan Tergugat II kepada Penggugat yang sampai saat ini belum terbayarkan, yang mana Tergugat I berhutang total sejumlah Rp. 18.100.000,00 (delapan belas juta seratus ribu rupiah) sedangkan Tergugat II berhutang total sejumlah Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah), oleh karenanya tindakan Tergugat I dan Tergugat II tersebut dinilai telah melakukan wanprestasi kepada Penggugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, dinyatakan Hakim memeriksa materi gugatan sederhana berdasarkan syarat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 peraturan ini;

Menimbang, bahwa Hakim menilai sederhana atau tidaknya pembuktian, sebagaimana ketentuan Pasal 11 ayat (2) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana;

Menimbang, bahwa Penyelesaian Gugatan Sederhana adalah tata cara pemeriksaan di persidangan terhadap gugatan perdata dengan nilai gugatan materiil paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) yang diselesaikan dengan tata cara dan pembuktiannya sederhana, sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 1 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, dinyatakan para pihak dalam gugatan sederhana terdiri dari penggugat dan tergugat yang masing-masing tidak boleh lebih dari satu, kecuali memiliki kepentingan hukum yang sama;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas, Hakim berpendapat pihak Tergugat I dan Tergugat II dinilai tidak memiliki kepentingan hukum yang sama, sehingga mengakibatkan perkara a quo menjadi tidak dapat diselesaikan dengan tata cara dan pembuktiannya sederhana, sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 1 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana jo. Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, dengan demikian Hakim perlu mengeluarkan penetapan mengenai gugatan tidak termasuk dalam gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa dengan telah dinyatakannya gugatan a quo bukan merupakan gugatan sederhana, dengan demikian terhadap sisa panjar biaya perkara dikembalikan kepada Penggugat;

Memperhatikan, ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, serta peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;

M E N E T A P K A N:

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan Gugatan Sederhana;
2. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Luwuk untuk mencoret Perkara Nomor 8/Pdt.G.S/2023/PN Lwk dalam register perkara;
3. Memerintahkan pengembalian sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat;