Putusan PN WAMENA
12/Pdt.G/2023/PN Wmn

Putusan PN WAMENA Nomor 12/Pdt.G/2023/PN Wmn
Tanggal 19 Februari 2024 —Penggugat melawan Tergugat

MENGADILI:

DALAM KONVENSI

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang telah didaftarkan di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamberamo Tengah sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor 9121/AK/12-10/2016/204 tanggal 10 Maret 2016, putus karena perceraian;
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Wamena untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan Hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mamberamo Tengah, agar didaftarkan di dalam Register yang disediakan untuk itu;
4. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara secara berimbang sejumlah Rp245.000,00 (dua ratus empat puluh lima ribu rupiah) untuk Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan sejumlah Rp245.000,00 (dua ratus empat puluh lima ribu rupiah) untuk Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi;

DALAM REKONVENSI

1. Mengabulkan gugatan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
2. Menetapkan anak-anak yang lahir dari perkawinan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang masing-masing bernama Gresya Irene Tandirerung (perempuan, lahir di Jayapura, tanggal 24 Oktober 2013), Fredella Carrisca Ketlynine Tandirerung (perempuan, lahir di Wamena, tanggal 23 Februari 2016), dan Achazia Christabella Tuppang (Perempuan, lahir di Wamena, 11 November 2017) berada dalam pengasuhan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi selaku ibu kandungnya sampai anak-anak tersebut dewasa dan dapat berdiri sendiri dengan tetap memberikan kesempatan kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi selaku ayah kandungnya untuk bertemu/berjumpa dengan ketiga anaknya tersebut tanpa mengganggu waktu istirahat ketiga anaknya;
3. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk memberikan uang nafkah yakni 1/3 (sepertiga) dari gaji/penghasilannya sebagai Pegawai Negeri Sipil setiap bulan kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sejumlah Rp1.000.133,00 (satu juta seratus tiga puluh tiga rupiah) sampai Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi kawin lagi dan 1/3 (sepertiga) dari gaji/penghasilannya sebagai Pegawai Negeri Sipil setiap bulan kepada Anak-anak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sejumlah Rp1.000.133,00 (satu juta seratus tiga puluh tiga rupiah) sampai Anak-anak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dewasa dan mandiri;
4. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk memberikan uang nafkah demi kelangsungan tumbuh kembang dan biaya pendidikan anak-anak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dari hasil usaha mobil angkutan penumpang/lajuran dan kios kelontongan sejumlah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) setiap bulan sampai anak-anak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dewasa dan mandiri;
5. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara secara berimbang sejumlah nihil;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara secara berimbang sejumlah nihil;