Putusan PN PAINAN
2/Pdt.G.S/2024/PN Pnn

Putusan PN PAINAN Nomor 2/Pdt.G.S/2024/PN Pnn
Tanggal 18 April 2024 — Penggugat:
PT. BPR LENGAYANG
Tergugat:
Maria Solfina

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan sederhana berdasarkan surat gugatan tanggal 6 Maret 2024 yang telah diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Painan pada tanggal 17 April 2024 dalam register nomor 2/Pdt.G.S/2024/PN Pnn;

Menimbang, bahwa Pasal 11 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana mengatur mengenai adanya pemeriksaan pendahuluan yang dilakukan oleh Hakim dalam gugatan sederhana setelah ditetapkan oleh Ketua Pengadilan untuk memeriksa gugatan sederhana. Bahwa Pasal 11 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana menggariskan ketentuan sebagai berikut :

1. Hakim memeriksa materi gugatan sederhana berdasarkan syarat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 peraturan ini;
2. Hakim menilai sederhana atau tidaknya pembuktian;
3. Apabila dalam pemeriksaan, Hakim berpendapat bahwa gugatan tidak termasuk dalam gugatan sederhana, maka Hakim mengeluarkan penetapan yang menyatakan bahwa gugatan bukan gugatan sederhana, mencoret dari register perkara dan memerintahkan pengembalian sisa biaya perkara kepada Penggugat;
4. Terhadap penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat dilakukan upaya hukum apapun;

Menimbang, bahwa dari ketentuan Pasal 11 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana tersebut dapat disimpulkan dalam menentukan suatu gugatan yang diajukan adalah gugatan sederhana atau tidak, Hakim dapat menilai sederhana atau tidaknya pembuktian dari gugatan yang diajukan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana jo. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana disebutkan bahwa ?Penggugat wajib melampirkan bukti surat yang sudah dilegalisasi pada saat mendaftarkan gugatan sederhana?;

Menimbang, bahwa Penggugat pada saat mendaftarakan gugatannya telah melampirkan bukti surat yaitu P-1 berupa fotokopi Perjanjian Kredit Nomor 16/TRS/KMG-BPR/MK/0223-0228 tanggal 27 Februari 2023, P-2 berupa fotokopi Sertipikat Hak Milik Nomor 909/Nagari Pasar Baru atas nama Sudirman dan Maria Solfina, P-3 berupa fotokopi Sertipikat Hak Milik Nomor 910/Nagari Pasar Baru atas nama Sudirman dan Maria Solfina, P-4 berupa fotokopi Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 01811/2022 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 473/2022 tanggal 3 September 2022, P-5 berupa fotokopi Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 01172/2023 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 254/2023 tanggal 25 Mei 2023, P-6 berupa fotokopi Surat Nomor 02/SMS-FMP/I/2024 perihal Somasi 1 (pertama) tanggal 29 Januari 2024, P-7 berupa fotokopi Surat Nomor 308/Azs-So/X/2023 perihal Somasi tanggal 12 Oktober 2023, dan P-8 berupa fotokopi Surat Nomor 389/Azs-So/XI/2023 perihal Somasi Ke-3 tanggal 24 November 2023;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan Tergugat telah memperoleh kredit dari Penggugat sejumlah Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah) sesuai Perjanjian Kredit Nomor 16/TRS/KMG-BPR/MK/0223-0228 tanggal 27 Februari 2023. Setelah Hakim meneliti bukti surat P-1 berupa fotokopi Perjanjian Kredit Nomor 16/TRS/KMG-BPR/MK/0223-0228 tanggal 27 Februari 2023 diketahui bahwa yang berhutang dan menandatangani surat perjanjian kredit tersebut adalah Tergugat;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat mendalilkan bahwa untuk menjamin pelunasan pinjamannya Tergugat telah menjaminkan 2 (dua) buah Sertipikat Hak Milik yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor 909/Nagari Pasar Baru atas nama Sudirman dan Maria Solfina dan Sertipikat Hak Milik Nomor 910/Nagari Pasar Baru atas nama Sudirman dan Maria Solfina, hal ini juga sebagaimana tertuang dalam Pasal 8 Perjanjian Kredit Nomor 16/TRS/KMG-BPR/MK/0223-0228 tanggal 27 Februari 2023, terhadap dalil ini Penggugat telah mengajukan bukti surat P-2 dan P-3. Setelah Hakim meneliti bukti surat P-2 dan P-3 tersebut diketahui bahwa kedua sertipikat tersebut atas nama Sudirman dan Maria Solfina;

Menimbang, bahwa oleh karena pada 2 (dua) buah Sertipikat Hak Milik yang dijadikan jaminan oleh Tergugat kepada Penggugat atas nama Sudirman dan Maria Solfina, sehingga nama pemegang hak sebagaimana tercantum dalam kedua sertipikat tersebut tidak hanya Maria Solfina/Tergugat akan tetapi juga terdapat Sudirman yang juga memiliki hak atas sertipikat yang menjadi jaminan tersebut, sehingga dengan demikian terdapat kepentingan pihak ketiga terhadap sertipikat yang menjadi jaminan tersebut sedangkan Penggugat dalam gugatannya tidak menjadikan Sudirman sebagai pihak. Oleh karena adanya kepentingan pihak ketiga terhadap Sertipikat Hak Milik Nomor 909/Nagari Pasar Baru dan Sertipikat Hak Milik Nomor 910/Nagari Pasar Baru sehingga hal ini menyebabkan pembuktian dalam perkara ini tidak lagi menjadi sederhana;

Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah dipertimbangkan diatas, setelah dilakukan pemeriksaan pendahuluan, Hakim menilai pembuktian dalam perkara ini tidak lagi sederhana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana jo. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, oleh karenanya Hakim berpendapat gugatan a quo tidak termasuk dalam gugatan sederhana dan untuk itu Hakim perlu mengeluarkan penetapan;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat tidak termasuk dalam gugatan sederhana, maka sebagaimana ketentuan Pasal 11 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Perkara Sederhana jo. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Painan untuk mencoret perkara Nomor 2/Pdt.G.S/2024/PN Pnn dari register perkara. Selain itu juga diperintahkan untuk mengembalikan sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat;

Memperhatikan, ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Perkara Sederhana sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;

MENETAPKAN:

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan gugatan sederhana;
2. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Painan untuk mencoret perkara Nomor 2/Pdt.G.S/2024/PN Pnn dari register perkara;
3. Memerintahkan pengembalian sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat;