Putusan PN SELONG
4/Pdt.G.S/2024/PN Sel

Putusan PN SELONG Nomor 4/Pdt.G.S/2024/PN Sel
Tanggal 5 April 2024 — Penggugat:
SAEPUL HAQ
Tergugat:
1.SAPOAN
2.johariah

Menimbang, bahwa sebelum Hakim menetapkan hari sidang, maka Hakim perlu mempelajari syarat formil gugatan sehingga dapat dikatakan sebagai gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatannya, Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat dengan Para Tergugat telah melakukan perjanjian pinjam meminjam atau hutang piutang uang yang dibuat secara lisan dan ada yang dibuat secara tertulis, kemudian perjanjian tersebut secara lisan terjadi pada tanggal 4 September tahun 2021, dimana Penggugat memberikan kepada Para Tergugat pinjaman atau hutang piutang uang sejumlah Rp60.000.000,00 (enam puluh juta Rupiah) sesuai kwintansi tanggal 4 September 2021, selanjutnya dituangkan dalam surat perjajian tanggal 13 September 2021, sejumlah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), kemudian pada tanggal 13 September 2021 Penggugat memberikan kepada Para Tergugat pinjaman atau hutang piutang uang sejumlah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sesuai kwitansi tanggal 13 September 2021, selanjutnya pada tanggal 17 September 2021 Penggugat menyerahkan uang kepada Tergugat 2 sejumlah Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) sesuai kwitansi tanggal 17 September 2021 sehingga total uang yang dipinjam oleh Para Tergugat dari Penggugat adalah sejumlah Rp185.000.000,00 (seratus delapan puluh lima juta rupiah) yang Para Tergugat janjikan akan dikembalikan seluruhnya pada tanggal 31 Januari tahun 2022 namun Para Tergugat baru membayar sejumlah Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan memberikan bunga atau keuntungan kepada Penggugat sejumlah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sehingga masih tersisah sejumlah Rp175.000.000,00 (seratus tujuh puluh lima juta rupiah);

Menimbang, bahwa setelah mempelajari kedudukan pihak Penggugat dan pihak Para Tergugat sesuai dalil gugatan maka tidak diperoleh fakta hubungan hukum antara Tergugat 1 dengan Tergugat 2, demikian juga dari dalil gugatan dikaitkan dengan alat bukti yang diajukan oleh Penggugat yaitu alat bukti P-1 berupa kwitansi tanggal 4 September 2021 yang menerangkan bahwa orang yang bernama Saepul Haq (Penggugat) telah memberikan uang sejumlah Rp60.000.000,00 (enam puluh juta Rupiah) kepada orang yang bernama Sapoan (Tergugat 1), kemudian dalam alat bukti P-2 berupa surat perjanjian tanggal 13 September 2021 yang dibuat oleh Saepul Haq (Penggugat) sebagai pihak pertama dengan Sapoan (Tergugat 1) yaitu pihak pertama menyerahkan uang sejumlah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta Rupiah) kepada pihak kedua yang di dalam terdapat nama Saksi-saksi yaitu atas nama Johariah dan Humaidi, selanjutnya dalam alat bukti P-3 berupa kwitansi tanggal 13 September 2021 yang menerangkan bahwa orang yang bernama Saepul Haq (Penggugat) telah memberikan uang sejumlah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta Rupiah) kepada orang yang bernama Sapoan (Tergugat 1);

Menimbang, bahwa kemudian dari alat bukti P-4 berupa kwitansi tanggal 17 September 2021 yang menerangkan bahwa orang yang bernama Saepul Haq (Penggugat) telah memberikan uang sejumlah Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta Rupiah) kepada orang yang bernama Johariah (Tergugat 2) dan alat bukti P-4 berupa lampiran foto yang terdapat seorang laki-laki dan seorang perempuan yang memperlihatkan sedang memegang uang dan menyerahkan tanpa diketahui atas nama siapa dalam foto tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pada dalil gugatan maupun alat bukti yang diajukan maka tidak ditemukan hubungan hukum antara Tergugat 1 dan Tergugat 2 yang sama-sama ditarik sebagai pihak, kemudian di dalam alat bukti P-1 Tergugat 2 tidak terdapat namanya sebagai pihak yang menerima uang, kemudian dalam alat bukti P-2 Tergugat 2 justru menjadi Saksi yang proses pembuatan alat bukti P-2, demikian juga dalam alat bukti P-3 Tergugat 2 tidak terdapat namanya sebagai pihak yang menerima uang justru nama Tergugat 2 terdapat dalam alat bukti P-4 sebagai penerima uang bahkan dalam alat bukti P-4 tidak diketahui atas nama siapa yang menyerahkan dan menerima uang;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas terlepas dari benar tidaknya telah terjadi perjanjian antara Penggugat dengan Para Tergugat sebagaimana dalil gugatan Penggugat dan apakah Para Tergugat telah melakukan perbuatan Wanprestasi perlu untuk mendapat pembuktian lebih lanjut, akan tetapi dengan tidak adanya hubugan hukum dalam dalil gugatan antara para pihak sebagaimana alat bukti yang diajukan oleh Penguggat, menjadikan perkara a quo pembuktiannya sangat rumit dan melibatkan pihak yang tidak saling terikat sesuai alat bukti yang diajukan sedangkan gugatan sederhana adalah gugatan yang penyelesaiannya sangat sederhana dengan azas cepat, sehingga dengan demikian berdasarkan uraian perimbangan tersebut telah mengakibatkan gugatan Penggugat tidak memenuhi formalitas gugatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 4 Ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana sebagaiaman diubah dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 tahun 2019 yang mengatur tentang syarat subjektif gugatan sederhana diantaranya mengenai jumlah para pihak dimana Penggugat dan Tergugat tidak boleh lebih dari satu kecuali memiliki kepentingan hukum yang sama, sehingga dalam perkara a quo terungkap bahwa Tergugat 1 dengan Tergugat 2 tidak memiliki hubungan hukum apalagi dikaitkan dengan alat bukti yang diajukan oleh Penggugat maka hubungan hukum tersebut sifatnya sangat menentukan guna penyelesaian secara tuntas dan menyeluruh dalam mengadili perkara a quo;

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempelajari dalil gugatan dan alat bukti yang diajukan dalam perkara a quo, hakim berpendapat gugatan tersebut tidak memenuhi syarat dalam gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka hakim perlu mengeluarkan penetapan;

Mengingat, ketentuan Pasal 11 Ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Perkara Sederhana sebagaimana diubah dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 tahun 2019;

MENETAPKAN:

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan gugatan sederhana;
2. Memerintahkan panitera untuk mencoret perkara Nomor 4/Pdt.G.S/ 2024/PN Sel. dalam register perkara;
3. Memerintahkan pengembalian sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat;