Putusan PN MATARAM
270/Pdt.G/2023/PN Mtr

MENGADILI:

I. Dalam Eksepsi:

- Menolak eksepsi Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk seluruhnya;

II. Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan hukum bahwa bukti-bukti surat yang dipakai oleh Penggugat adalah sah secara hukum dan memiliki kekuatan hukum yang sempurna dan mengikat;

3. Menyatakan hukum bahwa Ida Ayu Made Pidada dan Ida Ayu Made Rai, telah meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan berupa Benda Tak bergerak berupa tanah obyek sengketa sebagaimana terdapat pada angka 4, dalam posita gugatan Penggugat diatas;

4. Menyatakan hukum bahwa objek sengketa berupa sebidang tanah Seluas lebih kurang 565 da ( 5.650 M2), yang tercatat/terdaftar dalam Tanda Pendaftaran Sementara Tanah Milik Indonesia bernama Ida Ayu Made Pidada yang telah dihibahkan kepada ibu Penggugat, dengan No. Buku Pendaftaran huruf C, Desa Panaraga No. 12, dengan nomer pendaftaran huruf C No 2130, Persil No. 19, Kelas II, Disterik Gerung, Kawedanan Lombok Barat, tanggal 5 Mei 1957, dengan luas + 565 da, yang disahkan/ditandatangani dan dibubuhi stempel oleh Kepala Djawatan Pendaftaran dan Padjak Penghasilan, Tanah Milik Indonesia, Kantor Pendaftaran tanah milik Lombok Nengah Tirta;

Dengan batas - batas sebagaimana dalam sekema gambar adalah sebagai berikut:

- Batas utara : dahulu bandar sekarang saluran;

- Batas selatan : dahulu telagah sekarang kali;

- Batas barat : dahulu tanah milik adat sekarang tanah wakaf;

- Batas timur : dahulu itu jalan sekarang jalan;

Adalah sah milik Penggugat;

5. Menyatakan Para Tergugat (Dewa Gede Juliarsa dan Dewa Made Sariana) dan Turut Tergugat (Badan Pertanahan Kabupaten Lombok Barat), telah melakukan perbuatan melawan hukum;

6. Menyatakan hukum bahwa putusan ini berlaku sebagai dasar hukum pensertipikatan tanah objek sengketa oleh Penggugat kepada Turut Tergugat;

7. Menghukum Para Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak terhadap tanah objek sengketa yang terdapat dalam posita angka 4, tersebut diatas untuk segera mengembalikan, mengosongkan, dan/atau menyerahkan kepada Penggugat secara sukarela, tanpa sarat apapun bila perlu dengan bantuan alat negara/aparat Kepolisian/TNI;

8. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sejumlah Rp.500.000(lima ratus ribu rupiah), setiap hari apabila Para Tergugat, lalai dalam melaksanakan putusan ini terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap secara tanggung renteng;

9. Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat, untuk tunduk, mematuhi, menjalankan, dan melaksanakan isi putusan ini;

10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini yang diperhitungkan sejumlah Rp1.940.000,00(satu juta sembilan ratus empat puluh ribu rupiah);

11. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;