Putusan PN NABIRE
37/Pdt.G/2024/PN Nab

MENGADILI:

1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut tetapi tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya dengan verstek;

3. Menyatakan secara hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang telah dilangsungkan secara Agama Kristen di Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Majelis Jemaat GKI Bukit Harapan Klasis Paniai pada hari Senin tanggal 18 September 2017 bertempat di Nabire yang diteguhkan oleh Pdt. Evelin Maraja, S.Th. dan telah dicatatkan pula dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor --------------------- tanggal 18 Januari 2019 pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;

4. Menyatakan Hak Asuh dan Pemeliharaan Anak Penggugat dan Tergugat yang masih di bawah umur yaitu Anak Penggugat dan Tergugat diberikan kepada Penggugat tanpa menghalangi Tergugat bertemu dengan Anak Penggugat dan Tergugat;

5. Menetapkan biaya nafkah anak di bawah umur tersebut yaitu Anak Penggugat dan Tergugat dibebankan secara bersama kepada Penggugat dan Tergugat untuk setiap bulannya sejumlah Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah);

6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Nabire atau Pejabat Pengadilan Negeri Nabire yang lain yang ditunjuk oleh Panitera Pengadilan Negeri Nabire mengirimkan sehelai turunan resmi putusan perceraian tersebut yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nabire untuk selanjutnya agar dicatatkan dalam register yang dipergunakan untuk itu;

7. Memerintahkan kepada Penggugat dan/atau Tergugat untuk melaporkan perceraian Penggugat dan Tergugat kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nabire dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak putusan ini memperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);

8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp160.000,00 (seratus enam puluh ribu rupiah);