Putusan PN PINRANG
1/Pdt.G.S/2023/PN Pin

Putusan PN PINRANG Nomor 1/Pdt.G.S/2023/PN Pin
Tanggal 29 Mei 2023 —Penggugat:
Bahtiar, SH.,MH
Tergugat:
Hj. Hartati, A.Ma.Pd binti H. Muh. Saleh Adam

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempelajari gugatan a quo, Hakim menyimpulkan bahwa di dalam gugatannya Penggugat mendalilkan bahwa obyek sengketa dalam perkara ini adalah I) Sukses fee sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan II) Kerja Advokat sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), penagihan dan pengiriman somasi sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), biaya perbaikan atas kerusakan mobil sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), pembayaran angsuran kredit sebesar Rp18.320.000,00 (delapan belas juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), bunga berupa hilangnya keuntungan yang telah direncanakan karena Penggugat batal membeli rumah sebesar Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan pembayaran jasa advokat sebesar Rp35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah);

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan obyek sengketa I berupa Sukses fee sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) adalah prestasi dari Tergugat yang seharusnya diterima Penggugat atas janji Tergugat yang akan memberikan kepada Penggugat sukses fee sebesar 20% (dua puluh persen) dari luas tanah/harga tanah yang diperoleh Tergugat apabila Tergugat memenangkan perkara nomor 14/Pdt.G/2021/PN Snj yang ternyata diketahui kemudian Tergugat memenangkan perkara tersebut namun Tergugat tidak memberikan prestasinya kepada Penggugat, terhadap hal ini Hakim berpendapat bahwa untuk menentukan besaran prestasi dari Tergugat yang seharusnya diterima Penggugat atas janji Tergugat yang akan memberikan kepada Penggugat sukses fee sebesar 20% (dua puluh persen) dari luas tanah/harga tanah yang diperoleh Tergugat apabila Tergugat memenangkan perkara nomor 14/Pdt.G/2021/PN Snj diperlukan pembuktian lebih lanjut yang sifatnya tidak sederhana;

Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap obyek sengketa II berupa Kerja Advokat sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), penagihan dan pengiriman somasi sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), biaya perbaikan atas kerusakan mobil sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), pembayaran angsuran kredit sebesar Rp18.320.000,00 (delapan belas juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), bunga berupa hilangnya keuntungan yang telah direncanakan karena Penggugat batal membeli rumah sebesar Rp9.000.000,00 (sembilan juta rupiah) dan pembayaran jasa advokat sebesar Rp35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah), Hakim berpendapat bahwa perlu ditemukan titik temu hubungan kausalitas antara perbuatan Tergugat dengan kerugian yang dialami Penggugat yang mana titik temu hubungan kausalitas tersebut hanya dapat ditemukan dengan adanya pembuktian yang sifatnya tidak sederhana pula;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas dan dengan mencermati serta memperhatikan bukti surat yang diajukan oleh Penggugat yaitu P-1 berupa bukti pengiriman surat tanggal 5 Mei 2023 dan P-2 berupa somasi tanggal 3 April 2023 maka Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat a quo bukan termasuk gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan a quo bukan merupakan gugatan sederhana maka Hakim perlu mengeluarkan penetapan dismissal sebagai bentuk dari kewenangannya;

Mengingat, Pasal 11 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 jo Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana;

MENETAPKAN:

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan gugatan sederhana;
2. Memerintahkan Panitera untuk mencoret perkara Nomor 1/Pdt.G.S/2023/PN Pin dalam register perkara;
3. Memerintahkan pengembalian sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat.