Putusan PN KENDARI
3/Pdt.G.S/2025/PN Kdi

Putusan PN KENDARI Nomor 3/Pdt.G.S/2025/PN Kdi
Tanggal 10 Februari 2025 —Penggugat:
1.ILHAM THAYEB
2.KIKI ANDRIANI SAMAD
3.MUH. KIFLI ILHAM
4.KIRANI SUCI RAMADHANI
Tergugat:
AGUSSALIM

Pengadilan Negeri tersebut

Telah membaca berkas perkara;

Telah membaca

Telah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Perma No. 4 tahun 2019 Tentang perubahan terhadap Perma Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa setelah Hakim melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap isi dan materi gugatan Penggugat perihal alasan serta tuntutan Penggugat, maka pada Poin 3 sampai dengan poin 13 gugatannya, pada pokoknya mendalilkan kalau Almh. Hj. Gunartin Samad, selaku Suami dari Tergugat I dan orang tua dari Penggugat II, III, dan IV, semasa hidupnya pernah melakukan atau membuat perjanjian jual beli tanah dengan Tergugat yakni tanah yang terletak di Desa Kota Bangun, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, dengan ukuran 8 x 55 meter, dimana terhadap tanah a-quo disepakati dijual oleh Almh. Hj. Gunartin Samad semasa hidupnya dengan harga Rp225.000.000,00 (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) dan akan dibayarkan oleh Tergugat secara mengangsur, dan setelah kesepakatan dibuat pada tahun 2019 Tergugat langsung menguasai objek jual beli tanah a-quo, kemudian melakukan pembayaran selama tahun 2019 dan tahun 2020 dengan jumlah pembayaran secara mengangsur sebesar Rp91.500.000,00 (sembilan puluh satu juta lima ratus ribu rupiah), namun sejak tahun 2020 hingga saat ini meskipun para Penggugat telah melakukan somasi kepada Tergugat, Tergugat sudah tidak lagi melakukan pembayaran;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat sudah tidak lagi melakukan pembayaran sehingga Tergugat masih memiliki sisa harga tanah yang belum dibayarkan kepada para Penggugat selaku ahli waris dari Hj. Gunartin Samad senilai Rp133.500.000,00 (seratus tiga puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah), maka Tergugat dipandang oleh Penggugat telah melakukan perbuatan Wanprestasi, oleh karena Tergugat belum atau tidak lagi melakukan pembayaran hingga saat ini sehingga perbuatan tidak membayar atau ketidakmampuan membayar Tergugat yang setelah disomasi oleh para Penggugat langsung dinilai sebagai perbuatan wanprestasi yang menurut Hakim dinilai berdasarkan sikap Tergugat yang tidak mengindahkan somasi sebagaimana diuraikan dalam poin 8 gugatannya;

Menimbang, bahwa meskipun Tergugat dinilai telah melakukan perbuatan Wanprestasi atau inkar janji sebagaimana dimaksudkan Penggugat dan telah diuraikan dalam gugatannya, akan tetapi apakah perbuatan tidak melakukan pembayaran diakibatkan oleh suatu kesengajaan atau dengan itikat buruk, hal tersebut tidak diuraikan dengan jelas apa yang menjadi penyebab ketidak mampuan Tergugat dalam melakukan pembayaran a-quo, sehingga keadaan untuk sampai pada posisi penentuan seseorang dikatakan telah ingkar janji atau Wanprestasi tentunya masih akan dibuktikan melalui proses pembuktian dipersidangan dengan berbagai kemungkinan apa yang nantinya akan terbukti, apakah karena ada alasan atau suatu keadaan yang memaksa yang tidak dapat dihindari sehingga Tergugat tidak dapat membayar atau belum melakukan pembayaran ataupun alasan lain yang dapat dibenarkan menurut hukum;

Menimbang, bahwa dalam Pasal 11 ayat 2 Perma Nomor 4 Tahun 2019 disebutkan, hakim menilai sederhana atau tidaknya pembuktian;

Menimbang, bahwa meskipun Tergugat dinilai telah melakukan perbuatan Wanprestasi atau Inkar Janji sebagaimana diuraikan dalam gugatannya, akan tetapi apakah benar Tergugat telah melakukan Wanprestasi sebagaimana yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya, maka hal tersebut tentunya masih akan dibuktikan dengan berbagai kemungkinan apa yang nantinya akan terbukti, sehingga terhadap pembuktian atau proses penyelesaian sengketa melalui gugatan sederhana sebagaimana dalam perkara ini menurut Pengadilan sudah tidak dapat dikatakan sederhana lagi, oleh karena itu terhadap gugatan a-quo dipandang sebagai gugatan yang tidak termasuk dalam kategori gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka hakim berpendapat kalau gugatan sebagaimana dalam perkara ini tidak termasuk dalam gugatan sederhana;

Menimbang, bahwa karena gugatan para Penggugat tidak termasuk dalam gugatan sederhana, maka perlu memerintahkan Panitera yang dalam hal ini Panitera Pengadilan Negeri Kendari, untuk mencoret perkara a-quo dalam register perkara dan mengembalikan sisa biaya perkara kepada Penggugat sebagaimana disebutkan dalam amar penetapan dibawah;

Mengingat, Pasal 11 ayat (2) dan (3) Perma Nomor 4 Tahun 2019 Tentang perubahan terhadap Perma Nomor 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan sederhana, serta ketentuan undang undang yang bersangkutan dalam perkara ini;

M E N E T A P K A N:

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan gugatan sederhana;
2. Memerintahkan panitera untuk mencoret perkara Nomor 3/Pdt.G.S/2025/PN Kdi dalam register perkara;

3. Memerintahkan pengembalian sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat.