Putusan PN SELONG
21/Pdt.G.S/2018/PN Sel

Putusan PN SELONG Nomor 21/Pdt.G.S/2018/PN Sel
Tanggal 19 Desember 2018 —Penggugat:
HOTMA MT MANURUNG
Tergugat:
1.FAUZI, S.PD
2.ROSDIANA ASRI

Menimbang, bahwa dalam ketentuan pasal 1 angka1 Perma Nomor : 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana disebutkan bahwa : Penyelesaian Gugatan Sederhana adalah tata cara pemeriksaan di Persidangan terhadap Gugatan Perdata dengan nilai Gugatan Materiil paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang diselesaikan dengan tata cara dan pembuktiannya sederhana ;

Menimbang, bahwa dalam ketentuan pasal 17 Perma Nomor : 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana disebutkan bahwa : Dalam proses pemeriksaan Gugatan Sederhana, tidak dapat diajukan tuntutan Provisi, Eksepsi, Rekonvensi, Intervensi, Replik, Duplik, atau Kesimpulan ; ??

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempelajari gugatan a quo, di dalam Petitum Gugatannya ditemukan adanya tuntutan Provisi yang meminta agar Hakim Menghukum TERGUGAT-I dan TERGUGAT-II untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) per-hari untuk setiap kelalaian TERGUGAT-I dan TERGUGAT-II dalam melaksanakan keputusan provisi dalam perkara ini. Selain itu dalam Petitum angka 6 Penggugat meminta agar Hakim Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap tanah dan/atau bangunan dengan bukti kepemilikan SHM nomor: 722, atas nama: WAZNI HADI, Surat Ukur nomor: 207/95/15 Maret 1995, seluas 214 M2 (dua ratus empat belas meter persegi) yang terletak di Desa Masbagik Selatan, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur ;

Menimbang, bahwa dengan adanya tuntutan Provisi serta tuntutan untuk menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan terhadap tanah dan bangunan dalam Petitum Gugatan Penggugat, dimana untuk melakukan penyitaan terlebih dahulu diperlukan adanya pengajuan permohonan sita jaminan dari pemohon sita dan kemudian Hakim harus memeriksa permohonan sita tersebut serta harus juga memeriksa apakah obyek yang di minta sita memang benar merupakan milik termohon sita. Dengan adanya dua tuntutan tersebut, maka sebagaimana ketentuan pasal 1 angka 1 Perma Nomor : 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, dan pasal 17 Perma Nomor : 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana, Hakim berpendapat Gugatan yang diajukan oleh Penggugat tidak termasuk dalam ruang lingkup Gugatan Sederhana ;

Mengingat, ketentuan Pasal 11 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelesaian Gugatan Perkara Sederhana.

MENETAPKAN:

1. Menyatakan gugatan Penggugat bukan gugatan sederhana;

2. Memerintahkan panitera untuk mencoret perkara No. 21/Pdt.G.S/2018/PN Sel dalam register perkara; dan

3. Memerintahkan pengembalian sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat.