Putusan PA MADIUN
85/Pdt.G/2025/PA.Mn

Putusan PA MADIUN Nomor 85/Pdt.G/2025/PA.Mn
Tanggal 16 Juli 2025 —Penggugat melawan Tergugat

M E N G A D I L I
Dalam Konvensi
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon;
2. Menetapkan kesepakatan tanggal 2 Mei 2025 antara Pemohon dan Termohon adalah sah menurut hukum;
3. Menghukum Pemohon dan Termohon untuk mentaati isi kesepakatan tanggal 2 Mei 2025;
4. Memberikan izin kepada Pemohon (Agus Budi Prasetyo bin Subandi) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (Mega Diana Sari binti Hendra Darminto) di depan sidang Pengadilan Agama Kota Madiun;

Dalam Rekonvensi
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk sebagian;
2. Menetapkan dan Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar hak-hak perempuan pasca perceraian berupa:
a. Mut?ah sejumlah Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah)
b. Nafkah Iddah sebesar Rp2.000.000,00 selama 3 (tiga) bulan = Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah)
sesaat sebelum Tergugat Rekonvensi mengucapkan ikrar talak di depan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kota Madiun;
3. Menetapkan apabila Tergugat Rekonvensi belum melaksanakan diktum amar putusan nomor 2 dalam Rekonvensi sampai lewat waktu 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya hari sidang penyaksian ikrar talak, maka diktum amar putusan nomor 4 dalam Konvensi yang memberi izin kepada Tergugat Rekonvensi untuk mengikrarkan talak, tidak berkekuatan hukum lagi, kecuali Penggugat Rekonvensi menyatakan kerelaannya dijatuhi talak meskipun Tergugat Rekonvensi belum memenuhi diktum amar putusan nomor 2 dalam Rekonvensi tersebut;
4. Menetapkan Penggugat Rekonvensi sebagai pemegang hak asuh anak (hadlanah) yang masing-masing bernama:
a. Adzra Kirana Elama Putri Dinata (Perempuan) usia 11 th 10 bulan;
b. Al Ghani Raihan Putra Dinata (Laki-laki) usia 6 tahun;
sampai anak tersebut dewasa dapat memilih sendiri atau mandiri (berumur 21 tahun) dengan kewajiban tetap memberikan hak akses seluas-luasnya kepada Tergugat Rekonvensi untuk bertemu, berkunjung, dan berkomunikasi dengan anak tersebut baik langsung maupun tidak langsung layaknya hubungan anak dengan ayah kandungnya dengan tetap memperhatikan kepentingan terbaik untuk anak (the best interest of child);
5. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar nafkah anak pada diktum amar angka 4 sejumlah Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) setiap bulan diluar biaya pendidikan dan kesehatan, yang diberikan melalui Penggugat Rekonvensi terhitung sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap sampai anak tersebut dewasa/mandiri dengan kenaikan sebesar 10% (sepuluh persen) setiap tahunnya;
6. Menyatakan gugatan Penggugat Rekkonvensi tentang Nafkah untuk istri yang telah diceraikan selama belum menikah lagi senilai 30 % dari gaji tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard);
Dalam Konvensi dan Rekonvensi
Membebankan biaya perkara kepada Pemohon Konvensi/ Tergugat Rekonvensi sebesar Rp342.000,00 (tiga ratus empat puluh dua ribu rupiah);