Jenis | Fatwa DSN |
Nomor | 93/DSN-MUI/IV/2014 |
Tahun | 2014 |
Tentang | Keperantaraan (Wasathah) dalam Bisnis Properti |
Klasifikasi | Fatwa DSN Produk Ekonomi Syariah |
Materi Muatan Pokok | 1. Akad Wasathah adalah akad keperantaraan (brokerage) yangmenimbulkan hak bagi Wasith (perantara) untuk memperolehpendapatan/imbalan baik berupa keuntungan (al-ribh) atau upah(ujrah) yang diketahui (ma'lum) atas pekerjaan yangdilakukannya; 2. Akad Bai' al-Samsarah (brokerage) adalah jasa perantara untukmenjual barang, di mana Perantara (Simsar/Broker) berhakmemperoleh pendapatan atas kelebihan harga jual dari harga yangdisepakati sebelumnya; 3. Akad Wakalah bil ujrah adalah sebagaimana dimaksud dalamfatwa DSN-MUI Nomor: 52fDSN-MUlfIIII2006 tentang AkadWakalah bil Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi; 4. Akad Ju 'alah adalah sebagaimana dimaksud dalam fatwaDSN-MUI Nomor: 62fDSN-MUIIXII12007 tentang Akad Ju'alah; 5. Akad Jual-beli (al-bai) adalah sebagaimana dimaksud dalamfatwa DSN-MUI Nomor: 04fDSN-MUIIIV12000 tentangMurabahah; fatwa DSN-MUI Nomor: 05fDSN-MUlfIV12000tentang Jual-Beli Salam; dan fatwa DSN-MUI Nomor: 06fDSNMUIIIV12000 tentang Jual-Beli Istishna'; 6. Akad Musyarakah adalah sebagaimana dimaksud dalam fatwaDSN-MUI Nomor: 08fDSN-MUIIIV 12000 tentang PembiayaanMusyarakah; 7. Taqwim al- 'urudh adalah sebagaimana dimaksud dalam fatwaDSN-MUI Nomor: 89/DSN-MUIf2013 tentang Pembiayaan Ulang(Refinancing) Syariah; 8. Gharar adalah gharar yang dilarang (yaitu gharar katsir) dalamakad mu 'awadhat, merupakan obyek inti akad/ashliyyah (bukantaba 'iyyah), dan tidak ada hajah sebagaimana ditentukan dalamMa'ayir Syar'iyah Nomor 31 (4). |