Ditemukan 1866 data
7 — 2
Parhan Assuyuti bin H. Sodikin) yang dilaksanakan pada tanggal 08 Oktober 2008 wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur;
- Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (M. Parhan Assuyuti bin H. Sodikin) terhadap Penggugat (Santika binti H.
22 — 1
M E N G A D I L I
- Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;
- Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;
- Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Muhammad Assuyuti bin Daeng Parani) terhadap penggugat (Jahrawati binti M. Yasin);
- Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 440.000,00 (empat ratus empat puluh ribu rupiah).
6 — 4
- Mengabulkan permohonan para Pemohon;
- Menetapkan nama Pemohon I yang tercatat (Jalaludin Asayuti) dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: 418/28/II/93 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung seharusnya dicatat (Jalaludin Assuyuti), dan nama Pemohon II tercatat (Heni) seharusnya dicatat (Heni Aryani);
- Memerintahkan kepada para Pemohon untuk mencatatkan perubahan nama tersebut ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Cibeunying
11 — 5
Oleh karena itu tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki olehfirman Allah SWT. dalam Al Quran surat ArRUm ayat 21 di atas dan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam, telah tidak akan tercapai, sehingga perceraian diantaramereka jauh lebin besar dampak positifnya dari pada negatifnya, sebagaimanakaidah fighiyah dalam kitab a/Ashbah waNadhair yang ditulis oleh JalaluddinAbdurrahman asSuyuti, kKemudian diambil alin menjadi pendapat Majelis
Sarina binti Hamid
Tergugat:
Akbar bin Jumba
17 — 8
Oleh karena itu tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki olehfirman Allah SWT. dalam Al Quran surat ArRGm ayat 21 di atas dan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam, telah tidak akan tercapai, sehingga perceraian diantaramereka jauh lebih besar dampak positifnya dari pada negatifnya, sebagaimanakaidah fighiyah dalam kitab a/Ashbah waNadhair yang ditulis oleh JalaluddinAbdurrahman asSuyuti, kKemudian diambil alin menjadi pendapat Majelis
Saenab binti Dg. Pungka
Tergugat:
Mahadin bin Sengkai Dg. Ngega
22 — 13
Oleh karena itu tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki olehfirman Allah SWT. dalam Al Quran surat ArRUm ayat 21 di atas dan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam, telah tidak akan tercapai, sehingga perceraian diantaramereka jauh lebih besar dampak positifnya dari pada negatifnya, sebagaimanakaidah fighiyah dalam kitab a/lAshbah waNadhair yang ditulis oleh JalaluddinAbdurrahman asSuyuti, kKemudian diambil alin menjadi pendapat Majelis
8 — 4
Oleh karena itu tujuan perkawinansebagaimana dikehendaki oleh firman Allan SWT. dalam Al Quran surat ArRum ayat 21 di atas dan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, telah tidakakan tercapai, sehingga perceraian diantara mereka jauh lebin besar dampakpositifnya dari pada negatifnya, sebagaimana kaidah fighiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh Jalaluddin Abdurrahman asSuyuti,kemudian diambil alih menjadi pendapat Majelis
13 — 4
No.616/Pdt.G/2019/PA.SkgAshbah waNadhair yang ditulis oleh Jalaluddin Abdurrahman asSuyuti,kemudian diambil alih menjadi pendapat Majelis yang menyatakan:WlasodJl ul> ole prio rawlaaoailg ,oArtinya:Mencegah halhal yang memadlaratkan lebih didahulukan dari padamengeyjar yang mashlahatMenimbang, bahwa dalam perkara ini relevan dengan keterangan yangterdapat dalam Kitab Figh Sunnah yang disusun oleh Sayyid Sabig, kemudiandiambil alih menjadi pendapat Majelis, yang artinya: Apabila gugatan isteri ituditerima
15 — 12
No. 96/Pdt/G/2018/PA.SlyKompilasi Hukum Islam, telah tidak akan tercapai, sehingga perceraian diantaramereka jauh lebih besar dampak positifnya dari pada negatifnya, sebagaimanakaidah fighiyah dalam kitab a/Ashbah waNadhair yang ditulis oleh JalaluddinAbdurrahman asSuyuti, kKemudian diambil alin menjadi pendapat Majelis yangmenyatakan:celleeal!
10 — 0
Hal ini menjadikan salah satu prinsip ajaran islamsesebagaimana qaidah Figih yang artinya Kemadharatan /kesulitan itu harusdilenyapkan (AsSuyuti, Al Asybah wan Nadhoir hal 59), demikian juga disebutkandalam salah satu sabda Nabi Saw. Yang artinya : Tidak boleh membuat kerusakan padadiri sendiri dan orang lain.
22 — 10
terus menerus (A/ khushuumah, Al Adawaamah)sesuai dengan kaidah fighiyah yang berbunyi:oe 51a 1515 Wlaall ls So Wl awliall 35le sicudall 295 639 dalass SicudsArtinya : Menolak kerusakan lebih diutamakan daripada menarikkemaslahatan, dan apabila berlawanan antara mafsadah dan maslahah,didahulukan yang menolak mafsadahMenimbang bahwa, kaidah ushul fikih (qawaid alfighiyyah) tersebut diatas, Majelis pedomani sebagai landasan yuridis karena dikutip dari kitab alashbah wan nadhair karya Imam Jalaluddin asSuyuti
147 — 23
(Kitab alAsybah wa anNazair karya asSuyuti);9.
8 — 4
Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam sebuahkaidah figih yang disebutkan oleh Imam asSuyuti dalam kitab alsAsybah wa anNazhair halaman 87 yang sudah diambil alih menjadipendapat Majelis Hakim sebagai berikutei ls Se li sh 355Artinya : "Bahwa menghindarkan mafsadat haius Jebihdiprioritaskan dari pada merath manfaat".Dan juga sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh ImamMalik dalam kitab A/Wuwaththa".
11 — 3
Oleh karena itu tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki olehfirman Allah SWT. dalam Al Quran surat ArRUm ayat 21 di atas dan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3Halaman 9 dari 11 putusan Nomor 76/Pdt.G/2018/PA.SkgKompilasi Hukum Islam, telah tidak akan tercapai, sehingga perceraian diantaramereka jauh lebih besar dampak positifnya dari pada negatifnya, sebagaimanakaidah fighiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh JalaluddinAbdurrahman asSuyuti
8 — 3
No.930/Pdt.G/2019/PA.SkgAbdurrahman asSuyuti, kemudian diambil alih menjadi pendapat Majelis yangmenyatakan:Whaodl wl> le orto awleolg 5oArtinya:Mencegah halhal yang memadlaratkan lebih didahulukan dari padamengeyjar yang mashlahatMenimbang, bahwa dalam perkara ini relevan dengan keterangan yangterdapat dalam Kitab Figh Sunnah yang disusun oleh Sayyid Sabig, kemudiandiambil alin menjadi pendapat Majelis, yang artinya: Apabila gugatan isteri ituditerima oleh Hakim yang berdasarkan pada buktibukti
8 — 8
Oleh karena itu tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki olehfirman Allah SWT. dalam Al Quran surat ArRUm ayat 21 di atas dan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam, telah tidak akan tercapai, sehingga perceraian diantaramereka jauh lebih besar dampak positifnya dari pada negatifnya, sebagaimanakaidah fighiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh JalaluddinAbdurrahman asSuyuti, kemudian diambil alih menjadi pendapat Majelis
56 — 25
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, telah tidak akantercapai, sehingga perceraian diantara mereka jauh lebin besar dampakpositifnya dari pada negatifnya, sebagaimana kaidah fighiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh Jalaluddin Abdurrahman asSuyuti,kemudian diambil alin menjadi pendapat Majelis yang menyatakan:Mladsl ule We prio xwwladdl 5>Artinya:Mencegah halhal yang memadlaratkan lebih didahulukan dari padamengejar yang mashlahatMenimbang, bahwa dalam perkara ini relevan dengan keterangan
11 — 3
Oleh karena itu tujuan perkawinan sebagaimana dikehendaki olehfirman Allah SWT. dalam Al Quran surat ArRUm ayat 21 di atas dan Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam, telah tidak akan tercapai, sehingga perceraian diantaramereka jauh lebih besar dampak positifnya dari pada negatifnya, sebagaimanakaidah fighiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh JalaluddinAbdurrahman asSuyuti, Kemudian diambil alin menjadi pendapat Majelis
17 — 20
Oleh karena itu tujuan perkawinansebagaimana dikehendaki oleh Jusnawati Allan SWT. dalam Al Quran surat ArRum ayat 21 di atas dan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974Tentang Perkawinan jo. ketentuan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, telah tidakakan tercapai, sehingga perceraian diantara mereka jauh lebin besar dampakpositifnya dari pada negatifnya, sebagaimana kaidah fighiyah dalam kitab alAshbah waNadhair yang ditulis oleh Jalaluddin Abdurrahman asSuyuti,kemudian diambil alih menjadi pendapat Majelis
6 — 0
mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan Tergugat ;Bahwa Penggugat yang mengupayaklan nagar perkawinannya denganTergugat tetap utuh dan harmonis, namun upaya tersebut tidak berhasil ;Bahwa Penggugat meyakini perceraian salah satu jalan terbaik demikebaikan bersama dan masa depan Penggugat dan Tergugat, serta untukmenhindari kemadlorotan yang lebih besar, hal demikian menjadi salah satuprinsip dalam ajaran Syariat Islam , sebagaimana qoidah Figh yang artinya kemadlorotan / kesulitan itu harus dilenyapkan ASSuyuti