Menyatakan Terdakwa JAMARIFIN LUMBAN TOBING Als PAK JUNI tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Dengan sengaja melakukan kekerasan memaksa Anak melakukan persetubuhan dengannya; sebagaimana dalam dakwaan Alternatif Pertama;

2.

Penuntut Umum:
REVIANA MUTIARA INDAH, SH
Terdakwa:
JAMARIFIN LUMBAN TOBING Als PAK JUNI

PUTUSANNO. 251/ Pid.Sus/ 2019/ PN SakDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Negeri Siak Sri Indrapura yang memeriksa dan mengadiliperkaraperkara pidana biasa dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan Putusansebagai berikut dalam perkara Terdakwa :Nama : JAMARIFIN LUMBAN TOBING Als PAK JUNITempat Lahir : Sibolga (Sumatera Utara)Umur/ Tanggal Lahir : 51 tahun / 26 Januari1968Jenis Kelamin > Laki lakiKebangsaan : IndonesiaTempat Tinggal : Jalan Raya Pekanbaru Duri km. 81 KelurahanKandis

Menyatakan Terdakwa JAMARIFIN LUMBAN TOBING Als PAK JUNI telahterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan kekerasan terhadapanak untuk melakukan persetubuhan dengannya sebagaimana diatur dandiancam pidana dalam Pasal 81 ayat (1) Jo Pasal 76 D UndangUndang R.Nomor 35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas UndangUndang R.I Nomor 23Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.2.

Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa JAMARIFIN LUMBAN TOBING AlsPAK JUNI dengan pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun dikurangiselama Terdakwa menjalani masa penahanan sementara dengan perintahTerdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp. 60.000.000, (enam puluh jutarupiah) subsidiair 3 (tiga) bulan kurungan;3.

Terdakwa JAMARIFIN LUMBAN TOBING Als PAKJUNI mengenai bahwa Terdakwa benar telah melakukan tindak pidana11persetubuhan anak di bawah umur yang dibuat saksi telah ditandatangani olehTerdakwa sendiriAtas keterangan saksi Terdakwa merasa keberatan;.

Menyatakan Terdakwa JAMARIFIN LUMBAN TOBING Als PAK JUNI tersebuttelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana 26Dengan sengaja melakukan kekerasan memaksa Anak melakukanpersetubuhan dengannya; sebagaimana dalam dakwaan Alternatif Pertama;2.