Penggugat dengan Tergugat yang dilangsungkan secara adat dan Agama Hindu di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, tanggal 17 Februari 2017 dan perkawinan tersebut telah pula dicatatkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Buleleng sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor 5108-KW-29052017-0048 tertanggal 29 Mei 2017, adalah sah dan putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;

sayangnyakepada anaknya tersebut;Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 UndangundangNomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undangundang Nomor 23 tahun2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan bahwa Yang dimaksud dengananak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasukanak yang masih dalam kandungan;Menimbang, bahwa dari bukti bertanda P2 yang fotokopi sesuai denganaslinya Kutipan Akta Kelahiran Nomor 5108LT210220190069 tertanggal 26Nopember 2019, atas nama Ni Luh Jeniana

Putri, yang dikeluarkan oleh KantorDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng dan dihubungkandengan keterangan saksisaksi, terungkap fakta bahwa Ni Luh Jeniana Putri,perempuan, lahir di Buleleng tanggal 9 Juli 2017, adalah anak dari Penggugatdan Tergugat dan saat ini diasuh oleh Penggugat;Menimbang, bahwa anak tersebut belumlan dewasa karena masihberusia di bawah 18 tahun dan belum pernah melangsungkan perkawinan,Halaman 14 dari 20 Putusan Perdata Gugatan Nomor 630/Pdt.G/2019/PN Sgrsehingga

sematamata demi kepentingananakanak itu sendiri sampai anakanak tersebut kawin atau dapat berdirisendiri sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 41 dan Pasal 45 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;Menimbang, bahwa dengan mengingat uraian pertimbangan tersebutdiatas serta mengingat kewajiban untuk mendidik dan memelihara anak adalahkewajiban orang tua, berdasarkan fakta hukum bahwa dari hasil perkawinanantara Penggugat dengan Tergugat telah memiliki 1 (Satu) orang anak yangbernama Ni Luh Jeniana