SAHIR, tentu hal tidakmugkin kalau salah satu Obyek Harta Warisannya hanya diberikankepada salah satu ahli waris selurunnya tanpa adanya rekayasa), jadisesungguhnya gugatan Penggugat ini merupakan Gugatan Wariskarena Obyek Sengketa tersebut masih belum dibagi waris danpembagiannya masih tidak sesuai dengan hukum islam sehinggaseharusnyalah diselesaikan terlebih dahulu pembagian warisnya diPengadilan Agama jika bagian ahli waris dari almarhum MOCH.SAHIR yakni Tergugat I, Salamah (Nenek Penggugat),

Bahwa rumah yang pada awalnya dari gedek tersebut yang berada diatas Obyek Sengketa diperbaiki dan dibangun oleh almarhum MOCH.SAHIR menjadi bangunan tembok dan saudara Tergugat yang bernamaSalamah beserta suaminya disurun pindah ke Obyek Sengketa olehalmarhum MOCH. SAHIR dengan pertimbangan karena asrama yangditempati oleh SALAMAH tidak layak dan kecil ukurannya;7. Bahwa kemudian almarhum MOCH. SAHIR beserta Tergugat , HaenorRasidi, Nurmadin dan istri almarhnum MOCH.

Sahir kepada Salamah, oleh karena yang menjadi dasarhukum peralinan hak Sertifikat Hak Milik No. 1990 dari ahli waris Moch.Sahir kepada Salamah adalah transaksi pembagian harta peninggalanHalaman 23 Putusan Nomor 337/PDT/2020/PT SBY.Moch. Sahir yang ditandatangani seluruh ahli waris Moch.

Moch.Sahir (Penggugat/ Pembanding) dengan ahli waris lainnya (ayahPenggugat/Pembanding beserta pamannya). Sehingga berdasarkan uraiandan penjelasan diatas maka transaksi yang dilakukanPenggugat/Pembanding merupakan transaksi pertama dari harta waris Alm.Moch. Sahir sehingga dengan demikian menjadi kewenangan absolutePengadilan Agama;6. Bahwa pada poin 8 memori banding Penggugat/Pembanding,perpindahan hak dari Alm. Moch Sahir kepada Salamah telah melanggarhak kewarisan dari ahli waris Alm.

SAHIR. almarhum MOCH.SAHIR memiliki 4 (empat) orang anak yakni, Tergugat I, Salamah (NenekPenggugat), Haenor Rasidi, Nurmadin dan seorang istri yang telahmeninggal bernama Noersiha.

terkejut dengan adanyaSHM Nomor 1990 Kelurahan Dawuhan, padahal Tergugat I, HaenorRasidi dan Nurmadin (yang merupakan ahli waris dari almarhum MOCH.SAHIR) tidak pernah dan tidak benar jika Obyek Sengketa seluruhnyadiberikan kepada Salamah karena harta Peninggalan dari almarhumMOCH. SAHIR hanya ada 2 harta yang salah satunya adalah ObyekHalaman 5 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 20/Pat.G/2019/PN SitSengketa (secara logika dengan hanya 2 Obyek Harta Warisan dariAlmarhum MOCH.

merata diantara para ahli waris tersebut yangsalah satunya adalah Tergugat , jadi tidak benar jika Obyek Sengketaadalah milik Penggugat walaupun Penggugat merasa membeli dari ayahnyaakan tetapi karena Obyek Sengketa tersebut masih belum dibagi secaramerata maka kepemilikan atas Obyek Sengketa masih merupakan milik dariTergugat , Salamah (Nenek Penggugat), Haenor Rasidi, dan Nurmadin.Bahwa kedudukan Penggugat merupakan Cucu dari Salamah, sedangkansalamah dan Tergugat adalah anak kandung dari almarhum MOCH.SAHIR

dapatdipertanggungjawabkan segala perbuatannya.Bahwa dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan seorang lakilakiyang mengaku bernama ADI WARSONO BIN MOCK SAHIB sebagai terdakwakepersidangan, dimana setelah identitas terdakwa diperiksa secara seksama dandicocokkan dengan Surat Dakwaan Penuntut Umum telah dibenarkan oleh terdakwadan tidak ada orang lain selain dari pada terdakwa yang diajukan dalam perkara ini,sehingga jelas bahwa yang dimaksud dengan barang siapa adalah terdakwa ADIWARSONO BIN MOCH.SAHIR