Paranisa Ajnimaulo (Korban II) serta penumpang dudukpaling belakang Kartin Ome (Saksi III). Bahwa akibat perbuatan Terdakwamenabrak sepeda motor yang dikendarai (Korban 1!)

Paranisa Ajnimaulo dan Alm.

Paranisa Ajnimaulo berusia 4 (empat)tahun sedangakan keponakan Saksi Alm.

Paranisa Ajnimaulo mengalami kecelakaan lalu lintas; Bahwa Saksi sekira pukul 21.30 tiba di Puskesmas diberitahubahwa Alm. Yanto Pakaya dan Alm. Paranisa Ajnimaulo telah meninggal:; Bahwa setibanya di jalan tersebut Saksi melihat anak kandungSaksi yaitu Alm. Yanto Pakaya dan Alm. Paranisa Ajnimaulo telah dinaikanoleh warga di Mobil Pick Up yang kebetulan melintas dijalan tersebut danmembawa anak kandung Saksi menuju ke Puskesmas Patilanggiobersama dengan Saksi namun anak kandung Saksi Alm.

Paranisa Ajnimaulo yang meninggal duniaditempat terjadinya kecelakaan serta ada korban yang mengalami lukaluka yaitu ipar Saksi Kartin Ome yang sempat dirawat inap di RSUD BumiPanua Pohuwato; Bahwa Alm. Paranisa Ajnimaulo berusia 4 (empat) tahunsedangkan Alm.

Bahwa selama dalam ikatan pernikahan Pemohon dan Pemohon II telahdikaruniai seorang anak bernama Adelia Paranisa Putri binti Sahrul, umur 2(dua) tahun;4. Bahwa antara Pemohon dengan Pemohon II tidak ada hubungan keluargadan tidak sesusuan serta memenuhi syarat dan tidak ada larangan untukmelangsungkan pernikahan menurut ketentuan hukum Islam;5.

P/2018/PA.PwlBahwa setahu saksi tidak pernah ada orang yang keberatan ataspernikahan Pemohon dan Pemohon II;Bahwa antara Pemohon dengan Pemohon II tidak ada halangan ataularangan untuk menikah menurut hukum Islam;Bahwa Pemohon dan Pemohon II telah dikaruniai Seorang anakperempuan bernama Adelia Paranisa Putri binti Sahrul;Bahwa Pemohon dengan Pemohon II tidak memiliki buku nikah karenapernikahan Pemohon dengan Pemohon Il tidak dilangsungkan dihadapan Pegawai Pencatat Nikah disebabkan kelengkapan

pada pernikahan Pemohon denganPemohon II adalah 2 (dua) orang lakilaki dewasa beragama Islam yaitusaksi sendiri (Syahril) dan Jalaluddin alias Jala; Bahwa Pemohon berstatus jejaka dan Pemohon II berstatus perawan; Bahwa setahu saksi tidak pernah ada orang yang keberatan ataspernikahan Pemohon dan Pemohon II; Bahwa antara Pemohon dengan Pemohon II tidak ada halangan ataularangan untuk menikah menurut hukum Islam; Bahwa Pemohon dan Pemohon II telah dikaruniai seorang anakperempuan bernama Adelia Paranisa

alias Jala dan Syahril;Bahwa antara Pemohon dengan Pemohon Il tidak ada halangan danlarangan untuk menikah dan selama pernikahan tidak pernah ada pihak yangkeberatan dan tidak pernah terjadi perceraian dan tetap rukun;Bahwa selama pernikahan Pemohon dan Pemohon II tidak pernah memilikiKutipan Akta Nikah karena pernikahan tersebut tidak dilangsungkan dihadapan Pegawai Pencatat Nikah setempat;Bahwa dari pernikahan tersebut, Pemohon dan Pemohon II telah dikaruniaiseorang anak perempuan bernama Adelia Paranisa

Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugatbertempat tinggal dirumah rumah orang tua tergugat di kelurahan juajuaselama kurang lebih 2 tahun kemudian pindah kerumah kontrakan dikelurahan cinta raja selama kurang lebih 5 tahun, sekarang Penggugatdan Tergugat sudah pisah selama kurang lebih 3 bulan, selamapernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukunsebagaimana layaknya suami isteri, dan telah dikaruniai anak 1 orang,yang bernama Delia Paranisa Gina berumur 3 tahun

selama masa iddah sejumlah Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah);

1. Rezky Edriandy Al-Fajri bin Edy Supriadi lahir pada tanggal 21 November 2010;
2. Aqilla Rania Kilani Edriandy binti Edy Supriadi lahir pada tanggal 20 November 2012;
3. Khafiz An-Nazar Edriandy bin Edy Supriadi lahir pada tanggal 25 Maret 2015;
4. Khafizah Paranisa

   Khafizah Paranisa Edriandy binti Edy Supriadi, masing-masing anak sejumlah Rp 1.120.000,- (satu juta seratus dua puluh ribu rupiah) atau untuk 4 (empat) orang anak sejumlah Rp. 4.480.000,- (empat juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah) setiap bulan hingga anak-anak tersebut berumur 21 tahun atau telahmandiri/menikah dengan kenaikan sebesar 10% setiap tahun;

5. Menolak selain dan selebihnya;

Dalam Konvensi dan Rekonvensi