Dalam gugatan No 3.4 berlebihan karena sang istri dalam hal ini istriTergugat nuzus (tidak menurut pada suami) padahal tugas seorangistri adalah al qonitat (menurut pada suami)5. Dalam uraian No 5 Penggugat menuduh tergugat mengambil paksa sang anakuntuk ikut tergugat.Faktanya tidak demikian, karena sampai saat ini sang anak masih ikut ibunya(dalam hal ini penggugat).Berdasarkan faktafakta di atas, Tergugat mohon kepada Yang Mulia KetuaPengadilan Agama Blitar untuk :1.

yang benarbenar diakui;Tanggapan Pemohon atas jawaban Termohon Point5 s.d. 8; Bahwa dan jawaban Termohon justu terlihat menggambarkan antara Pemohondan Termohon terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan olehperlaku Termohon kepada Pemohon, sehingga dalil Pemohon sudahselayaknya dikabulkan, karena rumah tangga antara Pemohon dan Termohonsudah tidak bisa dipertahankan lagi;Bahwa Pemohon sudah tidak kuat dengan perlakuan Termohon, karenaTermohon sudah tidak mencerminkan ist yang taat atau Qonitat

;Bahwa tidak benar kalau Termohon dikatakan sebagai isti yang tidakmenunjukkan ketaatan, tidak qonitat sebagaimana dikatakan Pemohon, justuPemohonlah yang jelasjelas dikatakan sebagai suami yang tidak baik danmenjadi tauladan bagi keluarga terutama anaknya yaitu dengan melakukanperzinahan dengan banyak wanita yang bukan isti sahnya hingga salah satudari mereka hamil, bahkan kalau seandainya bukan karena kebesaran dankeikhlasan Termohon yang selalu menutupi aib Pemohon dan juga memaafkansegala kesalahan

Nafkah IddahBahwa sebagaimana dijelaskan diatas, Penggugat Rekonpensi adalahseorang isteri yang tidak qonitat sehingga dikategorikan sebagai seorangisteri yang nusyuz, yakni Penggugat Rekonpensi tidak patuh dan taatkepada Tergugat Rekonpensi dan tidak menjalankan kewajibannyasebagai seorang isteri untuk melayani Tergugat Rekonvensi baik secaralahir maupun batin, sehingga Tergugat Rekonpensi sudan tidakberkewajilJan memberi nafkah ketika Penggugat Rekonvensi nusyuz,sebagaimana diatur dalam Kompilasi

Nafkah IddahBahwa sebagaimana dijelaskan diatas, Penggugat Rekonpensi adalahseorang isteri yang tidak qonitat sehingga dikategorikan sebagai seorangisteri yang nusyuz, yakni Penggugat Rekonpensi tidak patuh dan taatkepada Tergugat Rekonpensi dan tidak menjalankan kewajibannyasebagai seorang isteri untuk melayani Tergugat Rekonvensi baik secaralahir maupun batin, sehingga Tergugat Rekonpensi sudah tidakberkewajiban memberi nafkah ketika Penggugat Rekonvensi nusyuz,sebagaimana diatur dalam Kompilasi

Bahwa atas jawaban Termohon,semakin menunjukkan jika Termohon adalah bukan seorang isteriyang qonitat dan mempunyai perangai yang buruk; TidakkahTermohon sadari jika membuang selimut didepan umum adalahperbuatan yang tidak terpuji? Tidakkah Termohon sadari jikamembuang cincin kawin adalah perbuatan yang sangat menyakitkanhati seorang suami?

Seperti adanya dikotomi tentang kewajibanyang utama atau kewajiban lainya pasal 83 ayat (1), pada perkara inimisal, yang didalilkan Termohon Rekonvensi terhadap Qonitat, taat dantidak patuh tidak hanya sekedar dinilai dengan membuang cincin,membuang selimut, ataupun hormat menghormati karena itu akibat darisebab yang dilakukan Termohon RV, ketidak patuhan atau ketaatan yangdimaksud tentunya harus sesuai dengan hak dan kewajiban, Istri tidakharus mematuhi Termohon RV jika sudah tidak sesuai dengan

bersama tanpa seizin Pemohon dan berbicara kasar danmerupakan sebuah ketegasan ketika seorang istri (Termohon) berbicarakasar dengan nada tinggi kepada suami (Pemohon), meskipunPemohon lebih muda terpaut 3 tahun tapi ketika sudah dalam rumahtangga mau bagaimanapun suami (Pemohon) tetaplah sebagai kepalarumah tangga dan tidak seharusnya Termohon berbicara kasar kepadaPemohon sampai menyakiti hati Pemohon dan keluarga Pemohon; Bahwa ketika seorang istri sudah tidak menunjukkanketidaktaatannya, tidak Qonitat

Sikap Termohon yang terlaluberani/melawan kepada Pemohon dan mau menangnya sendiri,bahkan Termohon juga sering berkata kotor, adalah tidak benar; yangbenar, sebagai isteri yang qonitat, Termohon tidak pernahberani/melawan Pemohon, karena Termohon sangat paham syariatIslam, tahu apa hak dan kewajiban suami isteri dan tahu apahukumnya jika berani/melawan Pemohon sebagai orang yang telahmenikahi Termohon secara sah; Dan sebagai isteri yang solehahTermohon tidak pernah sekalipun berkata kotor; Bicara

DALAM REKONPENSI1.Bahwa segala sesuatu yang dikemukakan dalam Replik Konpensi, mohon dapatdibaca kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Jawabangugatan Rekonpensi ini;Bahwa perkenankanlah Pemohon selanjutnya dalam hal ini disebut sebagaiTergugat Rekonpensi, mengajukan Jawaban Gugatan rekonpensi kepadaTermohon yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat Rekonpensi> Bahwa Pemohon sudah tidak kuat dengan perlakuan Termohon, karenaTermohon sudah tidak mencerminkan istri yang ta'at atau Qonitat

Anak Kandung :
3.2.1. Mujahid Mutaz bin Sucipto bin Usman, laki-laki, (Pemohon II);
3.2.2. Raida Istiqomah binti Sucipto bin Usman, perempuan (Pemohon III);
3.2.3. Izzatul Qonitat binti Sucipto bin Usman, perempuan (Pemohon IV);
3.2.4.

Tanggapan Pemohon atas jawaban Termohon Point 5 dan 6Bahwa dalam perkara a quo Termohon merasa BENAR dan dalilpermohonan cerai talak Pemohon diasumsikan SALAH, hal inisemakin menunjukkan jika antara Pemohon dan Termohon memangada masalah keluarga yang tidak mungkin bisa diperbaiki dandipertahankan lagi, kalau memang Termohon ingin membina rumahtangga yang baik kenapa tindakan dan perbuatanTermohon selam initidak mencerminkan sebagai isteri yang qonitat?