Fotokopi Kartu Keluarga Pemohon sebagai Kepala Keluargadan Pemohon Il sebagai Istri; Nomor 7408060401190001, yangdikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKabupaten Kolaka Utara, tanggal 27 Juli 2020 telah cocok denganaslinya, bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya diberi kodeP.3;Bahwa selain bukti tertulis, para Pemohon juga mengajukan saksiSaksidi muka sidang yang masingmasing adalah:1.Saksi 1, Saharauddin bin Ngenre, umur 37 tahun, agama Islam,pendidikan SMA, pekerjaan

aslinya, maka alat bukti tersebut telahmemenuhi syarat formil dan materil dan sebagai akta autentik memilikikekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, maka berdasarkan buktiP.3 tersebut harus dinyatakan terbukti bahwa Pemohon dengan Pemohon IIselama ini telah diakui secara administrasi kependudukan sebagai suami istriyang hidup dalam satu rumah tangga di mana Pemohon sebagai kepalakeluarga dan Pemohon II sebagai ibu rumah tangga;Menimbang, bahwa para Pemohon juga telah mengajukan saksisaksiyaitu Saharauddin

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberikan dispensasi kawin kepada anak Pemohon yang bernama Desi Ratnasari binti Saharauddin untuk menikah dengan Muhammad Amin bin Muh.

. adalah bukti yang dikeluarkan oleh pejabatyang berwenang yang menerangkan catatan kepolisian atas nama Herlina,oleh karena itu, bukti tersebut telah memberikan ketegasan bahwa Herlina,(Pemohon Il) tidak memiliki catatan atau keterlibatan dalam kegiatan kriminalapapun;Menimbang, bahwa bukti P.6. adalah bukti yang dikeluarkan oleh pejabatyang berwenang yang menerangkan penghasilan bulan Saharuddin, S.Agsebagai Aparatur Sipil Negara, oleh karena itu bukti tersebut telah memberikanketegasan bahwa Saharauddin

Buton Tengah ; BahwaDVD dan flashdis yang Terdakwa ambil selanjutnya Terdakwa jualkepada saksi Saharauddin seharga Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) ; Bahwa uang hasil penjualan DVD dan flashdis tersebut Terdakwagunakan untuk membeli rokok dan minuman; Bahwa benar barang bukti berupa 1 (satu) unit genset merk Yasuka, 1(satu) DVD merk GMC warna kuning dan 1 (satu) buah flashdis adalahbarangbarang yang telah Terdakwa ambil ; Bahwatidak ada yang membantu Terdakwa mengambil genset di mesjid; Bahwasebelumnya

terdakwa Nira datang danmembawa barang berupa 1 (satu) paket kristal bening berupashabushabu selanjutnya terdakwa Nira mengambil kaca pireksdan mengambil sebagian Kristal bening berupa shabushabu daripaket plastik dan memasukkannya kedalam kaca pireksselanjutnya terdakwa Nira menyimpan barang berupa paket yangberisi kristal bening berupa shabushabu dan kaca pireks tersebutdi atas tempat tidur di dalam kamar tempat terdakwa Nira,terdakwa Akbar dan Sulfikar berada saat itu dan tidak lamakemudian saksi Saharauddin

Bulukumba untuk memastikan berita tersebut; Bahwa Saksi tidak mengetahui bagaimana cara Terdakwa melukai korbanAliani Binti Alimuddin sampai meninggal dunia; Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui penyebab Terdakwa melukai korbanAliani Binti Alimuddin dan Saksi baru mengetahui setelah kejadian dariinformasi masyarakat kalau penyebabanya adalah masalah pengecoran jalan; Bahwa Saksi tidak tahu mengenai lukaluka yang dialami korban Aliani BintiAlimuddin; Bahwa adapun Saksi tahu pelakunya yakni Andi Saharauddin

Bahwa mengenali barang berupa 190 (seratus Sembilan puluh) tabung gasLPG 3 KG, 1 (Satu) unit mobil merk Suzuki APV berwarna putih dengan nomorpolisi DT 9092 CA, 1 (satu) buah kunci mobil Suzuki APV, Merupakan barangmilik terdakwa AHMAD UCO alias UCO bin SAHARAUDDIN.

IRVHAN Tahun2015, kemudian SAHARAUDDIN Orang/ Kontraktor pertama yang diTahan yaitu pada tanggal 17 Desember 2018, oleh Penyidik sejak padatanggal 17 Desember 2018, di RUTAN Sengkang Kabupaten Wajo ;Bahwa adapun yang menjadi dasar alasan Pembanding tersebutdiatas adalah sebagai berikut :1.

IRVHAN Tahun 2015,kemudian SAHARAUDDIN Orang/Kontraktor pertama yang di Tahanyaitu pada tanggal 17 Desember 2018, oleh Penyidik sejak padatanggal 17 Desember 2018, di RUTAN Sengkang Kabupaten Wajo,maka hal tersebut keterangan dengan pendapat Surachmin, (Hakim AdHoc Tipikor) pada Mahkamah Agung, dalam tulisannya Siapa Yang HarusMenghitung Kerugian Negara.