Ditemukan 18 data
32 — 14
Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telahmelakukan hubungan layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 oranganak yang bernama: Hafidz Asy Syirazi lahir tanggal 12112020;4. Bahwa sejak bulan September 2020, antara Penggugat dengan Tergugatterusmenerus terjadi perselisinan dan pertengkaran dan tidak adaharapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga disebabkan antaralain :a. Tergugat suka keluyuran dan berjudi;b.
12 — 6
Nikah Nomor : 0062/018/II/2020 tanggal 28022020 ;KecamatanBahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempattinggal di rumah orang tua Penggugat di Desa Sumi Kecamatan LambuKabupaten Bima selama 1 tahun 8 bulan, kemudian tinggal di rumah milikwarga setempat di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima selama2 bulan;Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telahmelakukan hubungan layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 oranganak yang bernama: Hafidz Asy Syirazi
51 — 35
Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam sudah terbukti;Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding mengutip pendapatImam Abi Ishag Al Syirazi dalam Kitab Al Muhazzab, Jilid Il halaman 82 diambilalin menjadi pendapat sendiri yang maksudnya : Apabila kebencian istri sangatmemuncak kepada suaminya, maka hakim boleh menjatuhkan talak satu baginya;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dalam persidanganPengadilan Tingkat Pertama, menurut Majelis Hakim Tingkat Banding rumahtangga Pembanding
64 — 31
Terbanding saling salah menyalahkan,Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat sesuai dengan YurisprudensiMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 534/K/PDT/1996 tanggal 18 Juni1996, dalam hal perkara perceraian tidak harus dilihat siapa yang bersalah dandari mana penyebab perselisihan tersebut dari Pembanding atau Terbanding,tetap yang perlu dilihat adalah apakah perkawinan tersebut masih dapatdipertahankan atau tidak;Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding mengutippendapat Imam Abi Ishaq Al Syirazi
101 — 0
Dalam Konvensi
- Mengabulkan permohonan Pemohon Konvensi;
- Memberi izin kepada Pemohon (Muhammad Syirazi bin Muhammad Ali Fikri) untuk menjatuhkan talak satu raji terhadap Termohon (Kathena Hanindita Ristianti binti drg.
2.1.Nafkah iddah sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk selama masa iddah;
2.2.Mutah berupa Jam Tangan ( Apple Watch);
Memerintahkan Tergugat Rekonvensi untuk membayar kewajiban sebagaimana tersebut pada angka 2.1 s.d 2.3 di atas sebelum pengucapan ikrar talak dilakukan;
- Menetapkan anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi yang bernama:
- Aleia Haninda Damayanti binti Muhammad Syirazi
1 Aleia Haninda Damayanti binti Muhammad Syirazi bin Muhammad Ali Fikri, Perempuan, lahir pada tanggal 20 Juli 2020 di Jakarta, tersebut;
6.Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi yang selebihnya;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi
- Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.520.000,- (lima ratus dua puluh ribu rupiah);
43 — 9
Dengan demikian sudah cukupjelas bagi Majelis mengenai sebabsebab perselisihan dan pertengkaran antaraPenggugat dengan Tergugat sesuai dengan maksud pasal 22 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, sehingga keinginan Penggugatuntuk bercerai dengan Tergugat telah cukup alasan sesuai dengan ketentuanpasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116huruf (f) Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa Majeles Hakim juga mengemukakan pendapat ImamAbi Ishaq al syirazi dalam kitab
10 — 5
Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikarunia 2 anak4.1 Bilgish Azzahra binti Baco, Berau, 24 Maret 2011,4.2 Muhammad Haidar Syirazi bin Baco, Berau, 03 Maret 2016,5. Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugatberjalan rukun dan harmonis, namun sejak bulan Januari 2018 mulai terjadiperselisihan dan pertengkaran;6.
18 — 11
Dengandemikian sudah cukup jelas bagi Majelis mengenai sebabsebab perselisihandan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat sesuai dengan maksudpasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, sehinggakeinginan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah cukup alasansesuai dengan ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa Majeles Hakim juga mengemukakan pendapat ImamAbi Ishaq al syirazi dalam kitab
25 — 14
Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugattelah berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan sudahdikaruniai 4 orang anak bernama: (1) Barelvi Al Giliffari lahir 12 Juni 2003,(2) Annisa Az Zahra lahir 16 Desember 2005, (3) Fahira As Shara lahir 27Februari 2012, (4) Nadvi El Syirazi lahir 14 Mei 2014, sekarang anak ke1sudah bekerja dalam asuhan Tergugat dan anak ke2,ke3 dan ke4berada dalam asuhan Penggugat;2.
12 — 7
Terkait dengan nusyuz seperti yangdidalilkan oleh Tergugat, perlu Penggugat terangkan terlebin dahuludisini bahwa para ulama memberi berbagai definisi tentang nusyuz.Menurut Imam Syirazi, nusyuz ialan isteri yang bersikap durhaka,angkuh serta ingkar terhadap apa yang telah diperintahkan oleh AllahHalaman 7 dari 21 halaman,Putusan Nomor 2258/Pdt.G/2021/PA.SorSWT kepada mereka mengenai tanggung jawab yang perludilaksanakan terhadap suami.
35 — 10
bahwa Majelis Hakim menilai antara Penggugat denganTergugat telah terjadi perselisihan/pertengkaran dan berdasarkan keteranganPenggugat dan Tergugat ataupun saksisaksi di persidangan sangat sulit diketahuisiapa yang memulai, maka Majelis Hakim berpendapat Penggugat tidaklah termasukistri yang nusyuz, oleh karena itu Penggugat berhak mendapatkan nafkah madhiyahPutusan Mahkamah Syariyah Singkil Nomor 04/Pdt.G/2012/MS.SKLTanggal 04 April 2012Halaman 15 dari 25 halaman.hal mana sejalan dengan pendapat Syirazi
Seperti yang diutarakan MarjaBesar berikut ini:Ayatullah Agung Ali Khamenei (Mudda Zhilluhu alAli):Terdapat beberapa persoalan yang berbedabeda terkait dengan transaksi(hutangpiutang) istri lakukan sendiri tanpa izin dari suami, maka hutangtersebut menjadi tanggung jawab dirinya,dan tidak satupun menjaditanggung jawab suami;Ayatullah Agung Makarim Syirazi (Mudda Zhilluhu alAli):Jika hal itu merupakan nafkah, dan suami telah meridhai akan hal tersebut,maka hutang menjadi tanggung jawab suami.
73 — 25
MenurutImam Syirazi, nusyuz ialah isteri yang bersikap durhaka, angkuh serta ingkarterhadap apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepada merekamengenai tanggung jawab yang perlu dilaksanakan terhadap suami.
21 — 16
MenurutImam Syirazi, nusyuz ialah isteri yang bersikap durhaka, angkuh serta ingkarterhadap apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepada merekamengenai tanggung jawab yang perlu dilaksanakan terhadap suami.
42 — 13
Menolak dengan tegas terhadap membayar nafkah iddah sebesarRp.25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan mutah sebesarRp.35.000.000,(tiga puluh lima juta rupiah) Karena Pemohon Rekovensiadalah seorang istri yang tidak baik atau nusyuz seperti hal tersebutdipertegas oleh pendapat Imam Syirazi nusyuz adalah perbuatan istriyang mendurhakai, angkuh serta ingkar terhadap apa yang telahdiperintahkan oleh Allah kepada mereka mengenai tanggung jawab yangperlu dilaksanakan terhadap suami, dan Abu Malik Kamal
41 — 27
kepada istrinya dan bahkan adalahperbuatan yang dzolim dan nudyus itu sendiri menurut kompilasi hukumislam, Karena Pemohon telah manyalahi akad perkawinannya untukmenjaga kehormatan rumah tangga dengan melakukan perzinahan,telah pergi dari rumah selama berbulanbulan, tidak melaksanakan hakdan kewajibannya sebagai suami dengan baik, tidak menghargai sayasebagai istri dan bahkan sering menyakiti hati Termohon sebagai istri,sebagaimana Para ulama memberi berbagai defenisi tentang nusyuz.Menurut Imam Syirazi
151 — 117
sesudah meninggalnya si pewaris lalu ia masuk Islam, sedangkan harta peninggalanbelum dibagi maka seorang ahli waris yang baru masuk Islam itu tetap terhalang untukmewarisi, sebab timbulnya hak mewarisi tersebut adalah sejak adanya kematian orangyang mewariskan bukan saat kapan dimulainya pembagian harta peninggalan,padahal saat kematian si pewaris, ia masih berada dalam keadaan kafir jadi merekadalam keadaan berlainan agama;Menimbang, bahwa Majelis hakim perlu mengemukakan pendapat Abu IshaqAl Syirazi
151 — 123
sesudah meninggalnya si pewaris lalu ia masuk Islam, sedangkan hartapeninggalan belum dibagi maka seorang ahli waris yang baru masuk Islam itu tetapterhalang untuk mewarisi, sebab timbulnya hak mewarisi tersebut adalah sejakadanya kematian orang yang mewariskan bukan saat kapan dimulainyapembagian harta peninggalan, padahal saat kematian si pewaris, ia masih beradadalam keadaan kafir jadi mereka dalam keadaan berlainan agama;Menimbang, bahwa Majelis hakim perlu mengemukakan pendapat AbuIshaq Al Syirazi