Berlian Jaya Perkasamelalui Terdakwa kemudian Terdakwa melebihkan order toko tersebut setelahbarang yang disorder dikirim dan sampai di toko kemudian Terdakwa mengambilkelebihan barang order tersebut selanjutnya dijual ke toko lain dan uangnya tidakdisetorkan kepada PT. Berlian jaya Perkasa Nganjuk;Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, PT.

Perkasa sebagai sopir ekspedisidengan tugas dan tanggung jawabnya adalah mengirim barang yang dikeluarkandari gudang berdasarkan faktur penjualan dengan menghitung jumlah koli danalamat sesuai dengan surat jalan;Bahwa setelah faktur dicetak dan barang sudah disiapkan oleh gudang;Bahwa sebelum Saksi melakukan pengiriman Saksi melakukan pengecekanberdasarkan keterangan yang tertera di surat jalan tersebut meliputi nama toko,jumlah koli dan alamat toko;Bahwa Saksi pernah melakukan pengiriman barang yang disorder

hari dari penerimaan barang Terdakwa menagih ketoko, untuk pembayarannya jika dibayar tunai maka toko transfer ke rekeningkantor, dan jika dibayar menggunakan bilyet giro bisa melalui Terdakwa (tetapibilyet giro tersebut atas nama perusahaan), kemudian Terdakwa mengirim bilyetgiro tersebut ke kantor dengan cara diantar sendiri;Bahwa toko yang menjadi tanggung jawab berjumlah kurang lebih 35 (tiga puluhlima) toko;Bahwa cara Terdakwa melakukan penggelapan adalah Terdakwa melebihkanjumlah barang yang disorder

Berlian Jaya Perkasa;Bahwa toko yang menjadi tanggung jawab berjumlah kurang lebih 35 (tiga puluhlima) toko;Bahwa cara Terdakwa melakukan penggelapan adalah Terdakwa melebihkanjumlah barang yang disorder oleh toko dan setelah barang dikirim kelebihan barangorderan tersebut Terdakwa ambil kembali (retur), selanjutnya barangbarang yangdiretur tersebut tidak Terdakwa kembalikan ke PT. Berlian Jaya Perkasa tetapiTerdakwa jual sendiri ke toko selain toko langganan PT.

Bahwa pelaku dengan kesadarannya itu memangmenghendaki untuk memiliki suatu benda yang merupakan milik orang lain baik sebagianmaupun seluruhnya dan benda itu berada dalam kekuasaan pelaku bukan karenakejahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan darirangkaian perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa yaitu Terdakwa melebihkan jumlahbarang yang disorder oleh toko dan setelah barang dikirim kelebihan barang orderantersebut Terdakwa ambil kembali (retur), selanjutnya barangbarang

Bahwa Termohon berdasarkan hasil pemeriksaan medis, dinyatakanbahwa Termohon mengalami sakit Autistic Development Disorder (ASD),sehingga tidak mampu/tidak cakap untuk bertindak sebagai subyek hukum,sebagaimana dengan kutipan surat keterangan medis dengan nomor :093/SKS/PKM.MELIAU/IX/2020 yang dikeluarkan oleh Dokter BuddyDayono;3. Bahwa Termohon merupakan anak kandung dari Pemohon yangbernama Suhartini S.Pd binti Muhammad Thayib;4.

pertama dan saksikedua yang berkesesuaian ditemukan kesimpulan bahwa Pemohon danMuhammad Hafid telah tinggal bersama hinga saat ini;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 serta keterangan saksipertama dan kedua yang berkesesuaian ditemukan kesimpulan bahwa MugionoPramohon telah meninggal dunia pada tanggal 01 Juli 2020;Halaman 12 dari 18 Penetapan Nomor 117/Pdt.P/2021/PA.SguMenimbang, bahwa bukti P.5 ditemukan kesimpulan bahwa MuhammadHafid dinyatakan sedang menderita sakit Autistic Development Disorder

sebagai berikut: Bahwa Pemohon pernah menikah dengan Mugiono Pramono yang ataspernikahan tersebut telah lahir Muhammad Hafid 19 Agustus 2000 danSherly Meidina; Bahwa Pemohon dan Mugiono Pramono kemudian bercerai pada tahun2013 dan kemudian keduanya menikah kembali dengan pihak lain; Bahwa Pemohon dan Muhammad Hafid telah tinggal bersama hinggasaat ini; Bahwa Mugiono Pramohon telah meninggal dunia pada tanggal 01 Juli2020; Bahwa Muhammad Hafid dinyatakan sedang menderita sakit AutisticDevelopment Disorder

TentangPerkawinan serta Pasal 36 dan Pasal 353 KUHPerdata yang difahami secaramendasar bahwa salah satu orang tua dapat menunjuk wali; perwalian dapatdilakukan oleh orang tua atau orang lain; dan orang tua dapat mengajukanpermohonanan perwalian, maka Hakim menilai bahwa Pemohon memilikikewenangan (persona standi in judicio) pada perkara a quo;Menimbang, setelah memperhatikan fakta persidangan bahwa saat inianak berusia 20 tahun 11 bulan 28 hari serta kondisinya yang mengidapAutistic Development Disorder

Namun, ketika suasana hatiPenggugat sedang tenang, Tergugat pernah menanyakan kepadaPenggugat apa yang menyebabkan Penggugat secara tibatiba bisamarahmarah kepada Tergugat tanpa sebab yang jelas dan pada saat ituPenggugat pun menjawab dengan jujur pertanyaan Tergugat, bahwaPenggugat mengidap Borderline Personality Disorder (BPD) atau istilahmedis di Indonesia disebut sebagai penyakit mental atau kejiwaan yangditandai dengan perasaan dan perilaku yang tidak menentu dan pengidappenyakit tersebut memiliki

(BPD);Tergugat membantah serta menolak dengan tegas dalildalil Penggugatangka 9 s/d 11, terkait hak asuh anakanak Tergugat dan Penggugat.Bahwa mengingat Penggugat memliki atau) menderita BorderlinePersonality Disorder (BPD) atau istilan medis di Indonesia disebutsebagai penyakit mental atau kejiwaan yang ditandai dengan perasaandan perilaku yang tidak menentu dan pengidap penyakit tersebut memilikimasalah emosi dan pikiran dan cenderung adanya gangguan kejiwaanPenggugat.

Tergugat Rekonpensi berteriak histeris dan mengancam akan keluar danlompat dari dalam mobil, spontan Penggugat Rekonpensi segeramemberhentikan kendaraan dan berusaha terus menenangkan TergugatRekonpensi;Bahwa setelah keadaan tenang, Penggugat Rekonpensi mencobamenanyakan kepada Tergugat Rekonpensi, kemudian TergugatRekonpensi menjawab secara jujur kepada Penggugat Rekonpensi danmengakui bahwa Tergugat Rekonpensi mengidap/ menderita BorderlinePersonality Disorder (BPD) atau istilan medis di Indonesia

Tgrs.10.11.masin haruS mengkonsumsi jenis obatobatan penenang(antidepressant), antara lain Clonozopam, Alfrazolam, Cypras, Xanax, danCitalopram;Bahwa Penggugat Rekonpensi berusaha mencari tahu tentangBorderline Personality Disorder (BPD), bahwa penderita sakit BorderlinePersonality Disorder (BPD) berhubungan dengan masalah kejiwaanpenderita, maka Penggugat merasa cemas dan khawatir tehadapperkembangan anakanak Penggugat Rekonpensi akan terganggusecara perkembangan psikologi anakanak Penggugat Rekonpensi

Selama anak berada bersama Penggugat keduanya tumbuhdengan sempurna, baik fisik maupun mentalnya;Menimbang, bahwa untuk menguatkan keberatannya kedua anak diasuholeh Penggugat, Tergugat telah mengajukan alat bukti tertulis T.12 dan 13berupa fotocopy tentang teori penyakit Borderline Personality Disorder danHal. 39 dari 44 hal. Putusan No. 2813/Pdt.G/2018/PA. Tgrs.obat untuk mengatasinya.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi SITl BADRIAH Binti MISNAN (Alm)mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) sesuai dengan hasil hipotesaPemeriksaan Psikologis tanggal 23 Mei 2017 yang dibuat dan ditandatangani olehPsikolog/Konselor Leli Nailul Muna, S.Psi, Psikolog dari Pusat Pelayanan TerpaduPemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanah Laut yang padakesimpulannya mengatakan SIT BADRIAH Binti MISNAN (Alm) mengalami PostTraumatic Stress Disorder (PTSD) yang merupakan gangguan

Bahwa akibat perouatan terdakwa, saksi SIT BADRIAH Binti MISNAN (Alm)mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) sesuai dengan hasil hipotesaPemeriksaan Psikologis tanggal 23 Mei 2017 yang dibuat dan ditandatangani olehPsikolog/Konselor Leli Nailul Muna, S.Psi, Psikolog dari Pusat Pelayanan TerpaduPemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanah Laut yangpada kesimpulannya mengatakan SITI BADRIAH Binti MISNAN (Alm) mengalamiPost Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang merupakan gangguan

J.Pada Bulan Desember 2019 setelah melakukan pemeriksaan diRumah Sakit Surya Husada, tepatnya di Spesialist penyakit jiwa,termohon dinyatakan' positif menderita ganguan jiwa yangdiantaranya menghidap Bipolar dan Bordeline Personality Disorder(BPD)k. k.Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandaidengan perubahan emosi yang drastic.. .Ganguan BPD (Bordeline Personality Disorder) atau gangguankepribadian ambang adalah gangguan mental yang ditandail dengansuasana hati serta citra diri yang senantiasa

Bukti tersebut tidakdibantah oleh Termohon, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formaldan materiil, serta mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 tersebut harus dinyatakanterbukti bahwa Termohon mengidap penyakit gangguan jiwa Bipolar danBordeline Personality Disorder (BPD) dan Majelis Hakim berpendapat bahwaTermohon tidak dapat menjalankan rumah tangganya dengan Pemohon denganbaik.Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P4 dan P5 tersbut harusdinyatakan

Putusan No.78/Pdt.G/2020/PA.Bdgsebagai suami dan Termohon tidak melaksanakan kewajibanya sebagaiistri dan ibu rumah tangga baik lahir maupun batin, Termohon pernah pergimeninggal Pemohon tanpa alasan yang jelas lebih dari 8 (delapan) bulanTermohon hanya sekali menemui Pemohon dan anaknya, bahwa Termohonpada bulan Desember 2019 melakukan periksa test kejiwaan di rumahsakit Surya Husadha dan didiagnosa oleh dokter bahwa Termohonmengidap penyakit gangguan jiwa Bordeline Personality Disorder (BPD)dan

Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.Menimbang, bahwa meskipun dalam ketentuan pasal 105 KompilasiHukum Islam di Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 huruf (b) bahwa anak belummumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya namun Majelis Hakimberpendapat lain bahwa seorang ibu merupakan pendidik utama (madrasatu alulaa) sedang Termohon sebagai ibu kandung terbukti memiliki perangai danprilaku yang kurang baik dan Termohon mengidap kelainan jiwa atau Bipolar danBordeline Personality Disorder

yanghalaman 3 dari 19 Putusan Nomor 267/Pid.B/2014/PN Pmsmerupakan salesmen di PT.Bintang Mutiara Cemerlang yang mendapatpekerjaan mengorder barangbarang ke tokotoko yang hendak membeli produkyang dipasarkan oleh PT.Bintang Mutiara Cemerlang dan terdakwa mendapatupah berupa gaji dari saksi korban, selanjutnya setelah melakukan pengecekanlangsung ke toko yang terdaftar dalam faktur penjualan tersebut saksi korbanmendapat informasi dari pemilik toko bahwa tidak ada barang masuk kepadamasingmasing toko yang disorder

oleh terdakwa sesuai dengan gfakturpenjualan tersebut, kemudian saksi korban memanggil terdakwa untukmenerangkan mengenai faktur penjualan tersebut lalu terdakwa mengatakankalau barang yang disorder terdakwa tidak dikirimkan kepada toko yang terteradidalam faktur.

orderan terdakwa Rahmat Arizona Nainggolan yangmerupakan salesmen di PT.Bintang Mutiara Cemerlang yang mendapatpekerjaan mengorder barangbarang ke tokotoko yang hendak membeli produkyang dipasarkan oleh PT.Bintang Mutiara Cemerlang dan terdakwa mendapatupah berupa gaji dari saksi korban, selanjutnya setelah melakukan pengecekanlangsung ke toko yang terdaftar dalam faktur penjualan tersebut saksi korbanmendapat informasi dari pemilik toko bahwa tidak ada barang masuk kepadamasingmasing toko yang disorder

ingin berpisah dari Tergugat,disebabkan setelah akad nikah, sikap Tergugat terlihat aneh, Tergugatberbicara layaknya orang yang tidak sadarkan diri, yang membuatorangtua Penggugat merasa ada kejanggalan yang ada pada diriTergugat, Sampai pada suatu ketika Tergugat diketahui mengamuk disalah satu hotel di Pelaihari yang mengakibatkan Tergugat di kirim keRSJ Sabang Lihum untuk menjalani perawatan dan pemerikasaan lebihlanjut, dan ternyata Tergugat divonis mengidap penyakit AcutePolymorphic Psychotic Disorder

Penggugat dan Tergugat adalah setelah akad nikah, sikapTergugat terlihat aneh, Tergugat berbicara sendiri layaknya orang yangtidak sadarkan diri, yang membuat orangtua Penggugat merasa adakejanggalan yang ada pada diri Tergugat, sampai pada suatu ketikaTergugat diketahui mengamuk di salah satu hotel di Pelaihari yangmengakibatkan Tergugat di kirim ke RSJ Sabang Lihum untuk menjalaniperawatan dan pemerikasaan lebih lanjut, dan ternyata Tergugat divonismengidap penyakit Acute Polymorphic Psychotic Disorder

sikapTergugat terlihat aneh, Tergugat berbicara sendiri layaknya orang yangtidak sadarkan diri, yang membuat orangtua Penggugat merasa adakejanggalan yang ada pada diri Tergugat, sampai pada suatu ketikaTergugat diketahui mengamuk di salah satu hotel di Pelaihari yangmengakibatkan Tergugat di kirim ke RSJ Sabang Lihum untuk menjalaniperawatan dan pemerikasaan lebih lanjut, dan ternyata Tergugat divonisHalaman 6 dari 19 Putusan Nomor 471/Pdt.G/2021/PA Plihmengidap penyakit Acute Polymorphic Psychotic Disorder

Penggugat, sehingga pembebanan bebanpembuktian diwajibkan kepada Pemohon/Penggugat lebih dahulu;Menimbang, bahwa Penggugat Konvensi mendalilkan dalamgugatannya, bahwa Penggugat Konvensi sering berselisih dan bertengkardengan Tergugat Konvensi yang disebabkan bahwa sikap Tergugat Konvensiyang tidak berubah setelah keluar dari Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihumdengan adanya diagnosa dari pihak dokter rumah saksit tersebut yangmenyatakan bahwa Tergugat Konvensi mengidap penyakit Acute PolymorphicPsychotic Disorder

AABAR Banjit Way Kanan 23 Mel Rp.2019 11.000.000,10 YADI MPH Gedung Ketapang 23 Mel Rp. 8.467.175,; 201911 LEBENG Kali Papan Way 23 Mei Rp.Kanan 2019 11.929.051,Jumlah Rp.170.130.428, Bahwa proses pendistribusian barang dari CV Fajar Lestari ke tokotokokonsumen yaitu awalnya Sales TO yang mendatangi tokotoko kemudianmenawarkan barangbarang dari CV Fajar Lestari, apabila toko tersebut maumembeli selanjutnya sales TO melaporkan kepada admin perihal barangbarang apa saja yang disorder konsumen selanjutnya

AABAR Banjit Way Kanan 23 Mel Rp.2019 11.000.000,10 YADI MPH Gedung Ketapang 23 Mel Rp. 8.467.175,201911 LEBENG Kali Papan Way 23 Mei Rp.Kanan 2019 11.929.051,Jumlah Rp.170.130.428, Bahwa benar proses pendistribusian barang dari CV Fajar Lestari ketokotoko konsumen yaitu awalnya Sales TO yang mendatangi tokotokokemudian menawarkan barangbarang dari CV Fajar Lestari, apabila tokotersebut mau membeli selanjutnya sales TO melaporkan kepada adminperihal barangbarang apa saja yang disorder konsumen selanjutnya

dipersidangan yang dibenarkan oleh terdakwa, maupun dari keterangan terdakwasendiri yang saling bersesuaian satu dengan lainnya dan dikuatkan oleh barangbukti dalam perkara ini bahwa terdakwa yang bekerja di CV.FAJAR LESTARI sejakbulan sejak bulan Mei 2019 sampai dengan bulan Juli 2019 sebagai sales TakeOrder membuat orderan fiktif yaitu terdakwa mengorder barang melalui adminkantor dengan namanama Toko sesuai dengan faktur namun dari namanamaToko tersebut ada toko yang fiktif selanjutnya barang yang disorder

tokotoko kemudianmenawarkan barangbarang dari CV Fajar Lestari, apabila toko tersebut maumembeli selanjutnya sales TO melaporkan kepada admin perihal barangbarangapa saja yang disorder konsumen selanjutnya admin membuatkan faktur denganketentuan pembayaran selama 14 (empat belas) hari sejak barang diterimakonsumen, selanjutnya barang dikirim oleh sopir ketokotoko konsumen sesuaidengan faktur pengiriman barang.

Menetapkan Penggugat dan Tergugat untuk saling mendapatkan proporsi yang seimbang dan adil selaku orang tua serta tidak saling menghalang-halangi, dalam mengasuh dan mendidik, 1 (satu) orang anak yang bernama: AKMAL RAYHAN NURDIANSYAH, dengan penuh kasih sayang, tanggungjawab serta memberikan perlindungan sebagai seorang ayah terhadap anaknya yang berkebutuhan khusus; karena mengidap Attention Deficit Hyperactivity Disorder [ADHD];

5. Membebankan biaya perkara kepada

Kemudian jika ada barang yang keluar, maka dari DivisiInventory menerima order barang dan selanjutnya mengambil barangyang disorder dalam gudang, setelah diambil maka diserahkan kepadaBagian Outbond untuk dilakukan pengemasan (packing) dan jika sudahselesai maka diserahkan kepada Pihak Ekspedisi yang akan mengambilbarang dan mengantarkan kepada Pihak Pembeli.

Jika Ssemuanya sudah sesuaimaka langsung dimasukkan kedalam gudang sesuai dengan jenisbarang. kemudian jika ada barang yang keluar, maka dari DivisiInventory menerima order barang dan selanjutnya mengambil barangyang disorder dalam gudang, setelah diambil maka diserahkan kepadabagian Outbond untuk dilakukan pengemasan (packing) dan jika sudahselesai maka diserahkan kepada pihak ekspedisi yang akan mengambilbarang dan mengantarkan kepada pihak pembeli. terkait denganpenempatan barang digudang ada

Jika semuanya sudah sesuaimaka langsung dimasukkan kedalam gudang sesuai dengan jenisbarang. kemudian jika ada barang yang keluar, maka dari DivisiInventory menerima order barang dan selanjutnya mengambil barangyang disorder dalam gudang, setelah diambil maka diserahkan kepadabagian Outbond untuk dilakukan pengemasan (packing) dan jika sudahselesai maka diserahkan kepada pihak ekspedisi yang akan mengambilbarang dan mengantarkan kepada Pihak Pembeli.

Kemudian jika ada barang yang keluar,maka dari Divisi Inventory menerima order barang dan selanjutnyamengambil barang yang disorder dalam gudang, setelah diambil makadiserahkan kepada Bagian Outbond untuk dilakukan pengemasan (packing)dan jika sudah selesai maka diserahkan kepada Pihak Ekspedisi yang akanmengambil barang dan mengantarkan kepada Pihak Pembeli.

ratus sepuluh ribu rupiah), dan komisi penjualan sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);e Bahwa terdakwa bersama dengan EDY (dalam berkas terpisah) sebagai salesmenjualkan barangbarang dengan cara awalnya terdakwa membuat Surat Ordderseolaholah toko yang diajukan pada surat order tersebut memesanbarang,selanjutnya surat order tersebut diajukan ke CV ROBIN ELECTRIC lalu keluarfaktur penjualan/ pembelian barang yang asli dari CV ROBIN ELECTRIC besertasurat jalanya, selanjutnya barangbarang yang disorder

ratus sepuluh ribu rupiah), dan komisi penjualan sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);Bahwa terdakwa bersama dengan EDY (dalam berkas terpisah) sebagai salesmenjualkan barangbarang dengan cara awalnya terdakwa membuat Surat Ordderseolaholah toko yang diajukan pada surat order tersebut memesanbarang,selanjutnya surat order tersebut diajukan ke CV ROBIN ELECTRIC lalu keluarfaktur penjualan/ pembelian barang yang asli dari CV ROBIN ELECTRIC besertasurat jalanya, selanjutnya barangbarang yang disorder

Termohon diketahui terdiagnosa memiliki penyakit kejiwaan yaituBipolar affective disorder, hal ini membuat Suasana rumah tangga tidakkondusif dimana Termohon sering melakukan halhal diluar kendalisampai tidak sadarkan diri dan ini menjadi penyebab perselisihnaanberkepanjangan;5.

pada tahap litigasi,oleh karena Majelis Hakim telah tidak berhasil menasehati Pemohon untukmengurungkan niatnya, persidangan dilanjutkan pada tahap pemeriksaanpokok perkara yang diawali pembacaan gugatan;Menimbang, bahwa pada pokoknya Pemohon telah mendasarkanpermohonannya dengan alasanalasan bahwa sejak April 2014 rumah tanggaPemohon dan Termohon mulai retak, sering terjadi perselisihan danpertengkaran disebabkan Termohon diketahui terdiagnosa memiliki penyakitkejiwaan yaitu Bipolar affective disorder

,Psikolog yang pada kesimpulannyamenyatakan bahwa ditemukan adanya salah satu indikasi Post TraumaticStress Disorder (PTSD) menurut DSM V yakni munculnya reaksi psikologisberupa kecemasan atau avoidance symptoms apabila ditanya mengenaipengalaman traumatis dan sesuatu yang terkait dengan pelaku dimanakemudian subjek berupaya untuk menghindar. Bahwa berdasarkan Kartu Keluarga No. 6107033112100032 dengankepala keluarga an.

,Psikolog yang pada kesimpulannya menyatakan bahwaditemukan adanya salah satu indikasi Post Traumatic Stress Disorder(PTSD) menurut DSM V yakni munculnya reaksi psikologis berupakecemasan atau avoidance symptoms apabila ditanya mengenaipengalaman traumatis dan sesuatu yang terkait dengan pelaku dimanakemudian subjek berupaya untuk menghindar.3. Kartu Keluarga No. 6107033112100032 dengan kepala keluarga an.Alam yang ditandatangani Kepala Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Drs.

,Psikolog yang pada kesimpulannyamenyatakan bahwa ditemukan adanya salah satu indikasi Post TraumaticStress Disorder (PTSD) menurut DSM V yakni munculnya reaksi psikologisberupa kecemasan atau avoidance symptoms apabila ditanya mengenaipengalaman traumatis dan sesuatu yang terkait dengan pelaku dimanakemudian subjek berupaya untuk menghindar.Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akanmempertimbangkan apakah berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas,Halaman 12 dari 20 Putusan Nomor 90/Pid.Sus

Danardi, Sp.KJ(K) yang berpraktek di RS Mitra KeluargaKelapa Gading, setelah menjalani sesi konsultasi maka terdapat diagnosasebagaimana termuat dalam SURAT KETERANGAN DOKTER tertanggal19 April 2021, yang berisi dan menyatakan bahwa Pemohon dinyatakansebagai berikut:Ini adalah pasien Gender Dysphoria Disorder, female to male.,"Saat ini sudah fase sintonik (tekat bulat), ingin penyesuaiangender sebagai lakilaki,"Masa transisi sudah diawali tahun2015, datang berkonsultasi dengan dr. ELS dan dr.

Bahwa berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of MentalDisorders (DSM5), Gender Dysphoria Disorder adalah kondisi yangmuncul ketika seseorang mengalami ketidaknyamanan karena merasajenis kelamin biologis dengan identitas gendernya tidak sesuai sehinggamenimbulkan konflik batin seperti kegelisahan dan bebanpikiran.Ketidaknyamanan mereka tumbuh dan mereka alami selama masa remajadan dewasa, saat dimana lingkungan dan masyarakat tanpa henti terusmendorong harapanharapan yang mereka miliki yang

Bahwa dengan memperhatikan beberapa hal diatas, dimanaterdapat diagnosa Gender Dysphoria Disorder beserta perawatan danterapi lainnya sebagaimana posita nomor 5 dan 6 diatas, melaluipermohonan ini Pemohon mengajukan agar identitas dan gender sertajenis kelamin sebagaimana termuat dalam Akta Kelahiran Nomor432/1995 tertanggal 9 Mei 1995 dan diterbitkan oleh kepala KantorCatatan Sipil Wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah yang semula tercatatsebagai perempuan dapat dikoreksi dan disesuaikan dengan diagnosedan

KJ(K)dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading tertanggal 19 April 2021 atasnama pasien Adeline Michaella Eunice Waturangi yang pada pokoknyamenerangkan bahwa Pemohon adalah pasien Gender Dysphoria Disorder,female to male yang berada pada fase sintonik (tekat bulat) ingin penyesuaiangender sebagai lakilaki.

Putra Ramayana) ;Bahwa terdakwa membuat order fiktif dan menjual barangbarang hasil orderfiktif pada orang lain tersebut, pada hari dan tanggal lupa secara bertahap mulaibulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 dan barangbarangyang disorder fiktif dari CV. Putra Ramayana tersebut adalah barang milikperusahaan CV.

kota tujuan (berhenti ditempat pengepul),barang diambil oleh terdakwa dan tanda terima ekspedisi oleh terdakwadistempel dengan stempel palsu kemudian barang dijual pada orang lain dengandibawah harga standart ;Bahwa barangbarang yang disorder terdakwa (sesuai dengan bukti 85 lembarnota) tersebut oleh terdakwa tidak dikirim ke alamat nota tetapi telah terdakwajual pada orang lain ;Bahwa Terdakwa membenarkan bahwa 85 (delapan puluh lima) lembar notatersebut terlampir dalam berkas acara pemeriksaan

;Bahwa barangbarang yang disorder terdakwa secara fiktif tersebut sebagiandijual pada Sdr.

kota tujuan (berhenti ditempat pengepul),barang diambil oleh terdakwa dan tanda terima ekspedisi oleh terdakwadistempel dengan stempel palsu kemudian barang dijual pada orang lain dengandibawah harga standart ;Bahwa Terdakwa membenarkan bahwa 85 (delapan puluh lima) lembar notatersebut terlampir dalam berkas acara pemeriksaan ;Bahwa barangbarang yang disorder terdakwa secara fiktif tersebut sebagiandijual pada Sdr.

Bahwa ketika Terdakwa diperiksa sudah berstatus sebagai Tersangka dansebelum dirawat Terdakwa mengalami demam dan gangguan tidur;Bahwa saksi terakhir periksa Terdakwa pada tanggal 11 Juni 2019,Terdakwa masih mengalami keluhan nyeri dan bingung, dari hasilpemeriksaan terhadap Terdakwa, Terdakwa adalah sebagai penggunanarkotika;Bahwa terhadap Terdakwa dilakukan Assesmen, hasil assesmen Terdakwaadalah seorang pengguna ganja, mengalami gangguan mental dankejiwaan, mengalami PTSD (post traumatic stress disorder

Terdakwa tetap juga menggunakan ganja agar dirinya merasa lebihbaik;Halaman 23 dari 41 Putusan Nomor 612/Pid.Sus/2019/PN Dps Bahwa selama di RS Terdakwa juga dirawat oleh dokter Jiwa karenaTerdakwa mengalami PTSD (post traumatic stress disorder), Terdakwaterkadang curiga terhadap orang yang tidak dikenal terutama lakilaki, olehdokter diberikan obat karena gangguan jiwanya lalu ganti obat agar bisatidur; Bahwa oleh dokter pernah diberikan obat, yakni obat stress sekitar 23bulan, bila minum obat rasa

RIRIN SRI WIJAYANTI, selaku dokter padaRumah Sakit POLRI POLDA Bali dengan jabatan sebagai Kaur YanmedSubbid Yanmeddokpol, bahwa ketika Terdakwa dibawa ke Rumah SakitBhayangkara mengalami keluhan nyeri dan bingung, setelah dilakukanAssesmen ternyata hasilnya Terdakwa adalah seorang pengguna ganja,mengalami gangguan mental dan kejiwaan, mengalami PTSD (posttraumatic stress disorder), Terdakwa sejak usia 16 tahun telahHalaman 28 dari 41 Putusan Nomor 612/Pid.Sus/2019/PN Dpsmenggunakan alkohol sehubungan

Dokter pernah diberikan obat, yakni obat stress sekitar 23bulan, bila minum obat rasa curiga menjadi hilang namun rasaketergantungan narkotika bisa hilang dalam waktu 6 bulan;Bahwa dari hasil pemeriksaan 2 (dua) orang tim Dokter yang menangani,yakni: dokter spesialis Jiwa dan dokter Neurologi, disimpulkan bahwaTerdakwa mengalami nyeri gangguan fsycomatik dan mengalamigangguan pikiran;Bahwa alasan Terdakwa ditahan kembali di POLDA Bali sehubungandengan Terdakwa mengalami PTSP (post traumatic stress disorder

Pande Nym Sura Oka, Sp.kj., selaku DokterPenanggung Jawab Pelayanan Poli Jiwa Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar,bahwa dari hasil Assesmen Narkotika dan Rehabilitasi Medis yang sudahdilakukan terhadap pasien atas nama Kim Anne Alloggia, ternyata telahdidiagnosa ketergantungan narkotika jenis ganja (Cabanis) dan riwayat PTSD(post traumatic stress disorder), sehingga terhadap pasien tersebut perludilakukan rehabilitasi medis dan sosial rawat inap selama 6 (enam) bulan;Halaman 35 dari 41 Putusan Nomor

No. 253/Pdt.G/2018/PA.LbhArtinya: "Mencegah Kemudharatan harus lebih diutamakan daripada menarik suatukemaslahatan.Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala rentetan peristiwadan latar belakang perkawina Pemohon dan Termohon sudah sampai padatingkat broken marriage sehingga kalau Pemohon dan Termohon tetapdipaksakan hidup dalam suatu ikatan perkawinan maka yang terjai bukankeharmonisan hidup tetapi kedua belah pihak akan menderita kerusakanmental (mental disorder) sehingga Majelis Hakim berkeyakina

Halaman 5 dari 30 Putusan Nomor 145/Pid.Sus/2015/PN Mtp3 Kualifikasi robekan tersebut diatas diduga akibat persentuhan denganbenda tumpul ;Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Psikologi Fakultas KedokteranUniversitas Lambung Mangkurat Nomor : 003/PBBKUKPP/II/2015 = Nomor 25Maret 2015 yang ditandantangani oleh Rahmi FauziA .M.A , Psikolog Banjarbarudengan kesimpulan hasil asesmen psikologis sebagai berikut :Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa klient mengalami PostTraumatic Stress Disorder

ditemukan tanda tanda bekas kekerasan ataupunpetrlukaan;3 Kualifikasi robekan tersebut diatas diduga akibat persentuhan dengan bendatumpul ;Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Psikologi Fakultas Kedokteran UniversitasLambung Mangkurat Nomor : 003/PBBKUKPP/III/2015 =Nomor 25 Maret 2015yang ditandantangani oleh Rahmi FauziA .M.A , Psikolog Banjarbaru dengankesimpulan hasil asesmen psikologis sebagai berikut :Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa klient mengalami PostTraumatic Stress Disorder

ditemukan tanda tanda bekaskekerasan ataupun petrlukaan;2 Kualifikasi robekan tersebut diatas diduga akibat persentuhan denganbenda tumpul ;Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Psikologi Fakultas Kedokteran UniversitasLambung Mangkurat Nomor : 003/PBBKUKPP/III/2015 =Nomor 25 Maret 2015yang ditandantangani oleh Rahmi FauziA .M.A , Psikolog Banjarbaru dengankesimpulan hasil asesmen psikologis sebagai berikut :Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa klient mengalami PostTraumatic Stress Disorder

tanda tanda bekaskekerasan ataupun petrlukaan;2 Kualifikasi robekan tersebut diatas diduga akibat persentuhan denganbenda tumpul ;Halaman 21 dari 30 Putusan Nomor 145/Pid.Sus/2015/PN MtpBahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Psikologi Fakultas KedokteranUniversitas Lambung Mangkurat Nomor : 003/PBBKUKPP/II/2015 = Nomor 25Maret 2015 yang ditandantangani oleh Rahmi FauziA .M.A , Psikolog Banjarbarudengan kesimpulan hasil asesmen psikologis sebagai berikut :bahwa klient mengalamiPost traumatic Stress Disorder

Tergugat sejak lebih kurang enam bulan belakangan ini mempunyai gangguan kejiwaan (obsessive disorder)atau penyakit waswas, dan gangguan tersebut Tergugat sering melakukan kontak via telepon SMS ataumelalui chat media sosial lainnya pada saat jam kerja dan atau tengah malam sehingga mengganggu jam kerjadan waktu istirahat Penggugat;f.

Pernyataan saya ini menurut salah seorangustadz telah jatuh talak satu;Adapun saya yang mengidap penyakit kejiwaan bernama ObsesiveCompulsive Disorder (OCD) memang benar. Tapi hal ini terutama diakibatkanoleh depresi berat yang saya alami sejak bulan November 2014, ketika sayatahu istri saya memiliki hubungan atau perasaan khusus dengan Sadr. Adi.Bahkan saya sampai harus diruqyah dan berobat ke psikiater dan sampaisaat ini rutin mengkonsumsi obat anti depresan.

Tergugatmemiliki sifat Kurang Peduli atau perhatian terhadap keluarga (anakistri),Tergugat lebih fokus pada sesuatu terkait agama dan hobinya, Tergugat meskibekerja, kebutuhan rumah tangga sebagian besar dipenuhi oleh Penggugat,dalam hal hubungan suamiistri Tergugat memiliki masalah (tidak dapatmemenuhi kebutuhan istri), Tergugat pernah menjatuhkan talak terhadapPenggugat meskipun akhirnya minta rujuk kembali, Tergugat sejak lebih kurangenam bulan belakangan ini mempunyai gangguan kejiwaan (obsessive disorder

Kejadian yang dialami tersebut berdampak terhadap kondisi psikologisdari korban, dampak mengalami gangguan secara kognitif, emosi danperilaku. sehingga yang bersangkutan mengalami PTSD (PostTraumatic Syndrom Disorder).Bahwa akibat perbuatan terdakwa saksi korban mengalami gangguan jiwaberdasarkan Visum Et Repertum Psikiatrum (VERP) Hasil PemeriksaanPsikologis Korban Kasus Pidana Pemerkosaan anak dibawah umur atasnama SULISTIYA NINGRUM BINTI DARISUN pada Praktek Psikolog OCTARENI SETIAWATI S.Psi.

Kejadian yang dialami tersebut berdampak terhadap kondisi psikologisdari korban, dampak mengalami gangguan secara kognitif, emosi danperilaku. sehingga yang bersangkutan mengalami PTSD (PostTraumatic Syndrom Disorder).